MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBACA PUISI. Karya Chairil Anwar. Untuk neneknda

NASKAH IDENTIFIKASI NASKAH CUT 1

NOVEL GENI JORA DAN MATARAISA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY (KAJIAN KESETARAAN GENDER DAN NILAI PENDIDIKAN)

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

Permalink/DOI:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

Kata kunci: pendidikan feminis, novel Indonesia, arena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

ABSTRAK. Kata kunci: gender, kritik sastra feminis, perjuangan, ketidakadilan, hasil.

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI WANITA NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

PEREMPUAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Senada dengan

CITRA WANITA JAWA DALAM NOVEL MIMI LAN MINTUNA KARYA REMY SYLADO (KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar

Untuk Para Feminis, Islam Bukan Pengekang!

KARAKTERISASI TOKOH DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

IZINKAN KAMI TETAP SEKOLAH: PERJUANGAN MELAWAN DISKRIMINASI GENDER DALAM PENDIDIKAN DALAM NOVEL-NOVEL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak akan lepas dari beberapa macam proses-proses sosial yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TRILOGI NOVEL MARITO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak terlepas dari konflik-konflik yang dialami masyarakat. Sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

PERSPEKTIF GENDER DALAM KUMPULAN CERPEN SEPOTONG HATI YANG BARU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA SMA

BAB I PENDAHULUAN. Asmat adalah salah satu suku yang mendiami kabupaten Agats yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian dari penelitian

2015 PERANAN ALICE PAUL DALAM MEMPEROLEH HAK SUARA BAGI WANITA DI AMERIKA SERIKAT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan-gagasan seorang penulis

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI

ANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1. Abstrak

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

Pengantar Penerbit. iii

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi operasional. Pembahasan lebih lanjut mengenai hal-hal di atas adalah sebagai

HAK DAN KEWAJIBAN PEREMPUAN MENURUT ISLAM DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY. OLEH: Yogha Sriwandhani ( )

TELAAH INTERAKSI SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak bertolak dari kekosongan karena pasti ada hal yang melatarbelakangi

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. Struktur karya sastra dibedakan menjadi dua jenis yaitu struktur dalam

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Bali Purwa (tradisional) dan Kesusastraan Bali Anyar (modern)

MENGGAGAS PEMBELAJARAN SASTRA BERPRESPEKTIF JENDER 1. Wiyatmi. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta

EMANSIPASI WANITA KINI TIDAK HANYA SEBATAS TEMBOK RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi kehidupan manusia.secara etimologi, sastra sendiri diartikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. terdahulu yang berkaitan dengan emansipasi dalam novel Perempuan Keumala

BAB IV. Refleksi Teologis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BEBAN GANDA WANITA KARIR DI PT. PJB UP PAITON (DOUBLE BURDEN OF CAREER WOMEN IN PT. PJB UP PAITON) SKRIPSI. Oleh. Adi Ismanto

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KARAKTER TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL PEMENANG SAYEMBARA MENULIS NOVEL DKJ TAHUN 2003: Tinjauan Ginokritik

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

Symphony Dua Jiwa. Hilangkan Gender?!! Mana bisa

Transkripsi:

MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR IDENTIFIKASI NASKAH 1. Nama Program : Apresiasi Sastra 2. Topik : Feminisme dalam Novel 3. Judul Karya yang Diulas : Novel Geni Jora, Namaku Teweraut, dan Canting 4. Pengarang : Abidah El Khalieqy, Ani Sekarningsih, 5. Penulis Naskah : Dr. Wiyatmi, M.Hum. 6. Pengkaji Materi : Prof. Dr. Suminto A. Sayuti 7. Pengkaji Media : Sri Wahyuni, S.Sos., M.Pd. 8. Sasaran Program : Siswa SMP, SMA, Peminat Sastra 9. Produksi : Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan CUT 1 : TUNE PEMBUKA APRESIASI SASTRA Insan Edukasi/ saatnya Anda mendengarkan Apresiasi Sastra / program yang mengulas tentang karya sastra Indonesia// Selamat mengikuti!// TUNE PEMBUKA APRESIASI SASTRA LANJUTAN Feminisme dalam Novel/ topik Apresiasi Sastra kita kali ini.// Apa yang dimaksud feminisme / dan bagaimana dengan feminisme dalam novel sastra Indonesia?// Mari kita simak cuplikan novel berikut// INSTRUMENTALIA FEMINIS BS UP DOWN PEMBACAAN Ini kan nilai rapot sekolahan, Cucu. Betapa pun nilai Prahara di KARYA NOVEL sekolahan, sebagai laki-laki, ia tetap ranking pertama di dunia kenyataan. Sebaliknya kau. Berapa pun rankingmu, kau adalah perempuan dan akan tetap sebagai perempuan. Tidak! Aku tidak mau mendengar kata-katamu, Nenek jahat! Aku melengking histeris. Kala itu usiaku sembilan tahun, duduk di kelas lima sekolah dasar. Nenek telah menorehkan luka di hatiku. Dan luka itu terus menganga, setiap waktu... INSTRUMENTALIA FEMINIS BS UP DOWN Insan edukasi/ kutipan tadi dari halaman 62 novel berjudul Geni 1

Jora karya Abidah El-Khalieqy. Apa kaitan kutipan tadi dengan feminisme? Mari kita dengarkan penjelasan narasumber kita Dr. Wiyatmi, M.Hum. Ibu, apa sebenarnya maksud dari kutipan tadi? Ya, dalam kutipan tersebut terdapat percakapan antara nenek dengan cucunya, yang bernama Kejora. Kejora melaporkan nilai di rapotnya kepada neneknya, termasuk ranking pertama yang diperolehnya. Namun, sang nenek bukannya memberi apresiasi atas prestasi cucu perempuannya. Sang nenek malah, mengatakan walaupun di sekolah Kejora ranking pertama, terapi dalam kenyataan, yang dianggap ranking pertama adalah kakak laki-laki Kejora, yang bernama Prahara. Dalam kenyataan, kehidupan seharihari menurut nenek, hanya laki-laki yang menduduki ranking pertama, bukanlah perempuan. Pandangan nenek itu sangat melukai perasaan Kejora yang saat itu baru sembilan tahun dan menumbuhkan keyakinan untuk selalu membuktikan bahwa perempuan bukanlah makhluk nomor dua. Nah Ibu, Bagaimana kaitannya kutipan tadi dengan topik kita kali ini yaitu Feminisme dalam Novel Sastra Indonesia? Percakapan antara nenek dengan Kejora dalam kutipan novel tadi sebenarnya adalah persoalan feminisme, atau yang lebih dikenal dengan idiologi kesetaraan gender dan menginginkan emansipasi wanita. Feminisme adalah aliran pemikiran yang menginginkan adanya kesetaraan dan keadilan gender. Sementara emansipasi wanita adalah gerakan yang memberikan kesempatan kepada kaum wanita untuk menempuh pendidikan dan berkarya, seperti halnya kaum laki-laki. Kesetaraan gender adalah kondisi dan situasi yang menempatkan peran dan kedudukan perempuan setara dengan laki-laki dalam masyarakat dan keluarga. Kita tahan dulu Ibu, Sebelum membahas feminisme dalam novel Indonesia, marilah kita simak pembacaan fragmen novel berikut ini. LAGU IBU IWAN FALS. BACKSOUND UP DOWN (SAYUP- SAYUP MASIH TERDENGAR, SEBAGAI SALAH SATU LAGU 2

PEMBACAAN KARYA YANG MEMBERIKAN PENGHARGAAN PADA PERAN PEREMPUAN) Aku beruntung lahir dari seorang perempuan yang mengerti arti sekolah bagi seorang gadis. Sekalipun aku tahu pasti, tidak mudah bagi Endew untuk menentang tradisi masyarakat. Dengan mengirimku bersekolah menunjukkan Endew telah mengesampingkan fungsi setiap anggota keluarga yang berperan mengurangi beban pekerjaan dalam kepentingan kampung. Pada tahun-tahun pertama aku sekolah sering terdengar suara tinggi Endew berebut kata dengan saudara-saudaranya. Menjelaskan panjang lebar pada nenek perihal pentingnya orang bisa baca dan tulis. Sudah waktunya kita mempunyai sikap. Waspada menerima perubahan zaman yang semakin maju. Hal Tewer, biarkanlah ia sekolah. Agar nasib masa depannya berubah lebih baik. Bisa kerja di kantor kecamatan atau kantor keuskupan, begitu selalu Endew meyakinkan tiap anggota kerabat, tentang harapannya dalam mempersiapkan kesejahteraan masa depanku. Berkat kegigihan dan bujukannya pada ndiwi, aku direstui pula merantau jauh ke ibukota kabupaten terdekat, melanjutkan ke Sekolah Kesejahteraan Keluarga. Tidak selesai memang. Hanya delapan bulan. Aku terpaksa pulang. Pasalnya karena keterlambatan kiriman perbekalan yang selama ini mengandalkan jasa kapal perintis, Emprit.... LAGU IBU IWAN FALS. UP DOWN OUT Insan edukasi, Fragmen tadi berasal dari novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Kalau kita simak tadi sepertinya bercerita tentang perjuangan seorang perempuan dari suku Asmat, Papua dalam menempuh pendidikan dasar dan menengahnya yang bernama Teweraut. Pendidikan bagi kaum perempuan di suku Asmat, Papua tentu sangat berbeda kondisinya dengan pendidikan kaum perempuan di sebagian besar kota di Jawa. Nanti akan kita bahas lebih lanjut lagi. Insan Edukasi/ Tetaplah 3

CUT 2 bersama kami di Apresiasi Sastra/ program yang mengulas tentang karya sastra Indonesia/ persembahan Radio Edukasi/ bersama radio kesayangan anda// BUMP OUT BUMP IN Masih di Apresiasi Sastra/ program yang mengulas tentang karya sastra Indonesia bersama Dr Wiyatmi M, Hum// Ibu, kalau kita simak dari fragmen tadi tampak bahwa sebagian masyarakat di daerah terpencil, Asmat, Papua telah memiliki kesadaran terhadap pentingnya pendidikan bagi anak perempuannya. Apakah benar begitu? Ya, dari fragmen tadi bahwa sebagian masyarakat di daerah terpencil, Asmat, Papua telah memiliki kesadaran terhadap pentingnya pendidikan bagi anak perempuannya, hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa melalui pendidikan seorang perempuan akan memiliki masa depan yang lebih baik karena memungkinkan bekerja di arena publik, seperti Kantor Kecamatan atau Keuskupan. Untuk merealisasikan kesadaran dan keyakinannya tersebut, di samping memiliki keberanian untuk menentang adat masyarakatnya dia pun harus berdebat dengan saudara-saudara dan orang tuanya tentang pentingnya pendidikan dan bekerja di arena publik agar perempuan memiliki masa depan sendiri. Dalam hal ini sikap dan pandangan tersebut merupakan hal langka yang dimiliki kaum perempuan Asmat yang pada umumnya belum memiliki kesadaran pentingnya pendidikan bagi perempuan. Di Asmat bukan hanya perempuan yang mengalami keterbelakangan pendidikan, tetapi juga laki-laki. Suami Teweraut (Akatpits), yang menjabat sebagai kepala dusun yang dihormati di masyarakatnya hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas tiga Sekolah Dasar. Apakah novel yang bercerita tentang bagaimana seorang perempuan berjuang untuk dapat menempuh sekolah termasuk dalam masalah 4

feminisme? Iya benar kerena di masyarakat, terutama di daerah tertentu kedudukan dan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat dianggap masih lebih rendah dari pada laki-laki. Ketidaksetaraan tersebut, bahkan sering kali dianggap sebagai kodrat, padahal itu bukan kodrat, tetapi merupakan bentukan sosial budaya masyarakat tertentu. Oleh karena itu, dalam masyarakat tertentu, seperti di Suku Asmat, bahkan juga di Jawa kalau pun perempuan sering kali boleh sekolah, tetapi jenjang sekolahnya tidak lebih tinggi dari pada lakilaki. Maka, agar mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan yang setara dengan kaum laki-laki, perempuan harus berjuang melawan budaya masyarakatnya. Itulah contoh dari feminisme. Kalau kita simpulkan, dari dua buah contoh tadi, tampak bahwa karya sastra, misal novel merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan gagasan kesetaraan gender atau feminisme kepada masyarakat. Betul sekali, dengan memahami masalah feminisme tersebut, semoga kita menjadi insan yang memiliki kesadaran kesetaraan gender, tidak menganggap jenis kelamin yang berbeda lebih rendah atau pun lebih tinggi. Dengan begitu, diharapkan tidak ada perselisihan dan ketidakadilan gender, sehingga terciptalah hidup bersama dalam masyarakat dan keluarga yang harmonis. Terimakasih Ibu Dr. Wiyatmi atas bincang-bincangnya. Insan Edukasi, demikian tadi topik kita tentang feminisme dalam novel sastra Indonesia. TUNE PENUTUP Anda telah mendengarkan program Apresiasi Sastra/ persembahan Radio Edukasi/ Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/ bersama radio kesayangan Anda// Sampai jumpa!// TUNE PENUTUP 5