BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KESESUAIAN ANTARA ISI SIARAN PERS DENGAN PEMBERITAAN DI SURAT KABAR IBUKOTA JAKARTA PERIODE TAHUN 2005 (ANALISIS ISI SIARAN PERS KANZEN MOTOR)

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

Apa itu Straight News?

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Penulisan Media PR Ekternal

Membuat Press Release

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

Metode Dalam Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

Teknik Reportase dan Wawancara

Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014

Oleh : Endar Widodo (EWI KR)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BENTUK DAN ANATOMI BERITA

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (LKY). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 28 Oktober 2013 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. pada proses penelusuran data atau informasi hingga dirasakan. telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

Oleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

Ciri khas tulisan feature

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

TEKNIK REPORTASE TV. Oleh : Ratna Komala RCTI

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

Transkripsi:

31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu sebuah penelitian dimana peneliti berinteraksi dengan berbagai material yang berupa dokumen-dokumen, sehingga pernyataan-pernyataan spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis. Pendekatan ini bersifat sistematis-analitis tetapi tidak kaku seperti dalam kuantitatif. Kategorisasi hanya dimaksudkan sebagai acuan/ arahan (guide) yang memudahkan analisis, sehingga tidak menutup kemungkinan muncul kategorisasi selama proses penelitian (riset). (Rakhmat, 2002:24). 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini bertujuan membuat paparan yang sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat objek penelitian. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan memaparkan bagaimana kesesuaian isi press release Biro Humas dan Protokol dalam pemberitaan pada SKH, kemudian dianalisis untuk menemukan kesesuaian diantara keduanya (Moleong, 2007:4).

32 3.3 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui isi press release yang dibuat oleh Biro Humas dan Protokol dan isi pemberitaannya di SKH periode Januari Februari tahun 2015 berdasarkan ketentuan penulisannya masing-masing serta menganalisis isi keduanya berdasarkan kelengkapan indikator anatomi berita. Isi press release yang akan diteliti hanya mencakup berita berkenaan kegiatan Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekertaris Daerah. 3.4 Subyek dan Objek Penelitian Subyek penelitian pada penelitian ini adalah press release Biro Humas dan Protokol serta berita pada SKH. Sedangkan objek penelitian, yakni permasalahan yang harus dipecahkan melalui penelitian, adalah bagaimana kesesuaian isi press release pada pemberitaan yang telah dipublikasikan oleh SKH tahun 2015. Tema berita mengenai seluruh kegiatan Gubernur, Wakil Gubernur serta Sekertaris Daerah Provinsi Lampung sengaja dipilih oleh peneliti didasarkan pada fokus isi press release hanya memberitakan mengenai hal tersebut.

33 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: a. Dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data primer yang berasal dari press release Biro Humas dan Protokol serta pemberitaan SKH Radar Lampung periode Januari - Februari tahun 2015, serta berbagai data sekunder/pendukung dari media cetak maupun elektronik. Penelitian terhadap isi berita ini bersifat kualitatif, oleh karena itu sampel penelitian diambil sesuai dengan pertimbangan kebutuhan peneliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan (purposive sampling). Pemilihan sampel didasarkan pada pencocokan antara press release yang telah dibuat oleh Biro Humas dan Protokol dengan berita yang hanya dimuat di SKH. Total sampel yang diambil dari isi press release Biro Humas dan Protokol periode Januari - Februari tahun 2015 berjumlah 18 berita. Sampel tersebut kemudian akan dicocokan kembali pada berita yang sama di SKH Radar Lampung. b. Observasi. Berangkat dari masalah bagaimana isi press release dan kesesuaiannya pada pemberitaan yang telah dipublikasikan oleh SKH, maka perlu diadakan observasi/ pengamatan terhadap isi press release dan berita yang mempublikasikannya. Melalui pengamatan, memungkinkan peneliti untuk mengetahui sendiri isi setiap press release dan berita yang dipublikasikan maupun kecenderungan pemberitaannya, untuk kemudian

34 menganalisisnya sesuai dengan kategori yang akan digunakan yang didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, dan acuan tertentu. Selanjutnya, pengumpulan atau coding data dilakukan dengan menggunakan lembar pengkodean (coding sheet) yang sudah dipersiapkan. Setelah semua data diproses, kemudian diinterpretasikan maknanya. 3.6 Teknik Analisa Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Eriyanto, 2005:67). Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yang terdiri atas 6 tahapan langkah, yaitu: 1. Unitizing Upaya untuk mengambil data yang tepat dengan kepentingan penelitian yang mencakup teks, gambar, suara, dan data-data lain yang dapat diobservasi lebih lanjut. Unit adalah objek penelitian yang dapat diukur dan dinilai dengan jelas. Unit pada penelitian ini adalah press release Biro Humas dan Protokol serta pemberitaan nya di SKH periode Januari Februari Tahun 2015.

35 2. Sampling Cara peneliti untuk menyederhanakan penelitian dengan membatasi observasi yang merangkum semua jenis unit yang ada lalu terkumpul unitunit yang memiliki tema/karakter yang sama. Pada pendekatan kualitatif, sampel tidak harus digambarkan dengan proyeksi statistik. Dalam perdekatan ini kutipan-kutipan serta contoh-contoh, memiliki fungsi yang sama sebagai sampel. Pemilihan sampel didasarkan pada pencocokan antara press release yang telah dibuat oleh Biro Humas dan Protokol dengan berita yang hanya dimuat di SKH. Total sampel yang diambil dari isi press release Biro Humas dan Protokol periode Januari - Februari tahun 2015 berjumlah 18 berita. Sampel tersebut kemudian akan dicocokan kembali pada berita yang sama di SKH. Terdapat 18 press release Biro Humas dan Protokol yang telah diberitakan pada bulan Januari Februari Tahun 2015 oleh seluruh media massa di Lampung: Tabel 3. Press Release Beserta Publikasi Media Massa di Lampung No Tanggal/ Bulan/Tahun Judul Press Release 1 05/01/2015 Penandatanganan Pakta Integritas Swasembada Pangan 2 19/01/2015 Gubernur Tepis Isu Perpecahan Dengan Wagub-Sekda 3 27/01/2015 Gubernur Lampung Serahkan SK CPNSK-2 Nama Media Bandar News Medinas Lampung Bongkar Post Kupas Tuntas Pelita Nusantara Lampung Ekspress

36 4 28/01/2015 Pemprov Lampung Peringati Maulid Nabi Muhammad 5 30/01/2015 Dua Kabupaten Pemekaran Lamteng Penuhi Syarat 6 31/01/2015 APBN Lampung Meningkat 35,72% 7 02/02/2015 Mengurangi Pengangguran Dengan Perbaikan Pertanian Swara Lampung Abadi News Koran Editor Bongkar Post Swara Lampung Koran Editor 8 04/02/2015 Pemerintah Provinsi Lampung Kembangkan Wisata di Pesisir Barat 9 05/02/2015 Satker Pemprov Adakan Rapat Koordinasi 10 10/02/2015 Gubernur Lampung Minta Optimalkan HPN 11 12/02/2015 Pengurus HIMPAUDI Lampung Dikukuhkan 12 12/02/2015 Bandarlampung Siap Gelar MTQ ke 46 di Kemiling 13 12/02/2015 Menteri Pertanian Kunjungan Kerja di Tanggamus 14 17/02/2015 Gubernur Lampung Resmikan Gedung PKK dan Taman Horti 15 21/02/2015 Gubernur Minta PPP Ikut Majukan Lampung 16 13/02/2015 Pemprov Tanggung Rehabilitasi 1.567 Pengguna Narkoba 17 25/02/2015 Pemprov Bahas Peraturan Gubernur Tentang Perkopian Rakyat Lampung Kupas Tuntas Haluan Lampung Swara Lampung Swara Lampung Kupas Tuntas Rakyat Lampung Lampung Post Lampung Post Koran Editor Rakyat Lampung Pelita Nusantara Rakyat Lampung Haluan Lampung Koran Editor Pelita Nusantara Lampung Post Medinas Medinas Pelita Nusantara Koran Editor 18 25/02/2015 Pemprov Bangun Sekolah Lampung Ekspress Bandar Lampung News

37 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 press release berikut 10 pemberitaan dari SKH radar Lampung yang akan menjadi sampel analisis dalam penelitian ini. 3. Recording Pada tahap ini peneliti mencoba menjembatani jarak (gap) antara unit yang ditemukan dengan pembacanya. Perekamaan di sini dimaksudkan bahwa unit-unit dapat dimainkan/digunakan berulang ulang tanpa harus mengubah makna. Kita mengetahui bahwa setiap rentang waktu memiliki pandangan umum yang berbeda. Oleh karenanya recording berfungsi untuk menjelaskan kepada pembaca/pengguna data untuk dihantarkan kepada situasi yang berkembang pada waktu unit itu muncul dengan menggunakan penjelasan naratif dan atau gambar pendukung. Dengan demikian penjelasan atas analisis isi haruslah tahan lama dapat bertahan disetiap waktu. Penelitian ini menggunakan unit yang objektif, sehingga makna yang ditafsirkan berdasarkan kategori yang telah ditentukan dan bersifat tetap tidak berubah seiring berkembangnya jaman (Eriyanto, 2005:70). 4. Reducing Tahap ini dibutuhkan untuk penyediaan data yang efisien. Secara sederhana unit-unit yang disediakan dapat disandarkan dari tingkat frekuensinya, dengan begitu hasil dari pengumpulan unit dapat tersedia lebih singkat, padat, dan jelas. Tahap ini dilakukan melalui pemilihan press release dan pemberitaannya berdasarkan kategori kelengkapan

38 anatomi berita yang didalamnya telah terdapat beberapa indikator yang telah ditentukan. Adapun kategori yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kategorisasi Judul (headline) Indikator : Peneliti menetapkan indikator ketentuan judul dengan pemilihan kata yang sesuai yaitu menggunakan kata yang jelas dan lengkap, tidak menyingkat apalagi mengubah sehingga tidak mengurangi makna dalam isi berita yang terkandung. 2. Kategorisasi Jenis Teras (Lead) dengan menggunakan satu unsur saja dari unsur-unsur berita 5W+1H, yang dapat dijadikan macam gaya penulisan teras berita. Indikator : a. What Lead (Teras Berita Apa) Teras berita apa (what lead) dipilih dengan pertimbangan unsur apa memiliki nilai berita lebih besar, kuat atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain seperti unsur siapa (who), kapan (when), tempat (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Teori jurnalistik mengingatkan, nilai berita tidak hanya menunjuk pada siapa yang menjadi pelaku peristiwa, tetapi nilai berita juga bisa ditentukan oleh apa peristiwa yang terjadi. b. Who Lead (Teras Berita Siapa) Teras berita siapa dipilih dengan pertimbangan unsur siapa atau pelaku peristiwa memiliki nilai berita (news value) yang lebih besar, kuat atau

39 lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain. Teras berita siapa (who lead) dibagi menjadi teras berita siapa individu dan teras berita siapa institusi. c. When Lead (Teras Berita Kapan) Teras berita kapan (when lead) dipilih dengan pertimbangan unsur waktu (when) memiliki nilai berita jauh lebih besar, kuat atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain. Cara termudah mengenali when lead adalah dengan menemukan pernya-taan tentang waktu pada awal kalimat teras berita seperti pukul (jam-menit-detik), nama hari, pecan, bulan, tahun, windu, dasawarsa, abad. d. Why Lead (Teras Berita Mengapa) Teras berita mengapa (why lead) dipilih dengan pertimbangan unsur mengapa atau sesuatu yang menjadi penyebab dan latar belakang peristiwa, diasumsikan memiliki nilai berita yang lebih besar, kuat atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain. Teras berita mengapa (why lead) paling sering ditemukan pada berita-berita criminal (crime news). Cara termudah untuk mengenali teras berita why lead adalah dengan menemukan kata karena atau akibat pada kalimat pertama teras berita tersebut.

40 3. Kategorisasi Tubuh (body) atau bagian yang menyajikan pokok tulisan secara lengkap dan menyeluruh yang terdiri dari kelengkapan unsur 5W+1H dan nilai berita. Kelengkapan unsur 5W+1H Indikator : a. What (apa), yaitu apa yang terjadi atau apa yang diselenggarakan oleh instansi tersebut? misalnya mengumumkan kesempatan bagi masyarakat. b. Who (siapa), yaitu siapa yang menyelenggarakan kegiatan tersebut? atau siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? misalnya sebuah instansi pemerintahan. c. When (kapan), yaitu kapan kegiatan atau peristiwa itu terjadi/berlangsung? d. Where (dimana), yaitu keterangan yang menyangkut tempat dimana berlangsungnya suatu kegiatan atau terjadinya suatu peristiwa. e. Why (mengapa), yaitu mengapa peristiwa itu terjadi? apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi? atau mengapa berita ini penting? f. How (bagaimana), yaitu penjelasan-penjelasan lain yang dimasukkan dalam isi berita atau bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut.

41 Nilai Berita Indikator : a. Aktualitas (Timelines). Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik, media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bagi surat kabar, semakin aktual beritaberitanya maka semakin baru peristiwanya terjadi dan semakin tinggi nilai beritanya. Aktualitas terbagi menjadi dua yaitu aktualitas kalender menyangkut berita yang berhubungan dengan hari besar nasional dan aktualitas waktu yang menyangkut peristiwa atau kegiatan yang sedang terjadi dalam hal ini seperti kebijakan atau peraturan yang akan ditetapkan. b. Keterkenalan (Promience). Kejadian yang menyangkut tokoh terkenal atau orang yang berpengaruh di dalam sebuah daerah yang akan menarik minat pembacanya (Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekertaris Daerah) dimana kegiatan atau apa yang dilakukan oleh orang-orang tersebut selalu dijadikan bahan pemberitaan. c. Human Interest. Yaitu apabila berita tersebut mengandung unsur yang menarik empati, simpati atau mengggugah perasaan khalayak yang membacanya. Diantara berita-berita tersebut mengandung salah satu unsur human interest yaitu ketegangan, ketidaklaziman, konflik, simpati, dan kemajuan.

42 d. Dampak. suatu peristiwa yang diakibatkan dari pengaruh suatu berita. Berita-berita yang dapat mempengaruhi dan bermanfaat bagi khalayak artinya mempunyai nilai berita. 4. Inferring Tahap ini mencoba menganalisa data lebih jauh, yaitu dengan mencari makna data unit-unit yang ada. Dengan begitu, tahap ini akan menjembatani antara sejumlah data deskriptif dengan pemaknaan, penyebab, mengarah, atau bahkan memprovokasi para audience/pengguna teks. Inferring bukan hanya berarti deduktif atau induktif, namun mencoba mengungkap konteks yang ada dengan menggunakan konstruksi analitis (analitical construct). Untuk menentukan sesuai atau tidaknya serta lengkap atau tidaknya indikator anatomi berita dalam isi press release dan pemberitaannya pada media massa, peneliti menetapkan empat parameter atau tolak ukur sebagai acuan yang digunakan dalam pembahasan ini, parameternya sebagai berikut: Press release dan berita dapat dikatakan sesuai dan lengkap apabila: a. Adanya kesamaan indikator anatomi berita yaitu dalam pemilihan kata pada judul (headline), jenis teras (lead) yang digunakan serta isi kelengkapan 5W+1H dan nilai berita pada tubuh (body). b. Isi press release dan berita saling memiliki semua indikator dalam kategori anatomi berita.

43 Press release dan berita dapat dikatakan sesuai dan tidak lengkap apabila: a. Adanya kesamaan indikator anatomi berita yaitu dalam pemilihan kata pada judul (headline), jenis teras (lead) yang digunakan serta isi kelengkapan 5W+1H dan nilai berita pada tubuh (body). b. Isi press release dan berita atau salah satu dari keduanya tidak saling memiliki semua indikator dalam kategori anatomi berita Press release dan berita dapat dikatakan tidak sesuai dan lengkap apabila: a. Tidak adanya kesamaan indikator anatomi berita yaitu dalam pemilihan kata pada judul (headline), jenis teras (lead) yang digunakan serta isi kelengkapan 5W+1H dan nilai berita pada tubuh (body). b. Isi press release dan berita saling memiliki semua indikator dalam kategori anatomi berita. Press release dan berita dapat dikatakan tidak sesuai dan tidak lengkap apabila: a. Tidak adanya kesamaan indikator anatomi berita yaitu dalam pemilihan kata pada judul (headline), jenis teras (lead) yang digunakan serta isi kelengkapan 5W+1H dan nilai berita pada tubuh (body). b. Isi press release dan berita atau salah satu dari keduanya tidak saling memiliki semua indikator dalam kategori anatomi berita

44 5. Naratting Merupakan tahap yang terakhir. Narasi merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam narasi biasanya juga berisi informasiinformasi penting bagi pengguna penelitian agar mereka lebih paham atau lebih lanjut dapat mengambil keputusan berdasarkan hasil penelitian yang ada dengan melakukan evaluasi dan interpretasi terhadap data yang telah disusun dengan menggunakan kerangka teori yang semula telah disiapkan untuk menjawab rumusan masalah sebagai hasil kesimpulan ((Eriyanto, 2005:80). 3.7 Uji Keabsahan Data Dalam penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan mengukur derajat kepercayaan (credibility). Credibility merupakan proses dan hasil penelitian dapat diterima dan dipercaya. Uji keabsahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengamat lain, yaitu dosen pembimbing untuk pengecekan data. (Ritonga, 2004:34)