1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nomor : 162/KPU-Prov-010/II/2017 Jakarta, 13 Februari 2017 Sifat Lamp.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB Latar Belakang.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PKPU NOMOR 26 TAHUN 2013

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

2012, No

TUGAS KETUA KPPS DAN ANGGOTA KPPS PETUGAS KETERTIBAN DAN SAKSI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. sebelum sebuah perangkat lunak dibangun, menganalisa perangkat lunak

: Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tempat

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

JALAN POCUT BAREN NO. 20 GP. LAKSANA KAC. KUTA ALAM BANDA ACEH TELP. (0651)

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2015

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NTB PPK Labuapi (PILGUB NTB 2013)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Perancangan Use Case Diagram

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISI DAN PERANCANGAN. Komponen komponen yang diperlukan untuk menganalisis. kebutuhan dari obyek yang dibangun antara lain sistem pendukung,

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

CHECKLIST PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH


BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB I PENDAHULUAN. Pekalongan Tahun 2015;

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 23 /Kpts/ KPU.Kab /2015 TENTANG

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada sistem antrian di tempat praktek dokter saat ini masih menggunakan

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN


BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Analisa Sistem Berjalan Pemilihan Umum Kepala Daerah merupakan kegiatan pesta rakyat yang dilakukan setiap akhir masa jabatan seorang Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni setiap 5 tahun sekali. Dalam pelaksanaanya Pemilihan Umum Kepala Daerah melibatkan banyak pihak dan tahapan yang harus dilalui sebelum akhirnya terpilihlah seorang Gubernur dan Wakil Gubernur. Gambaran dari proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Flowchart Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah Berjalan Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan digambarkan pada flowchart workflow diatas memiliki kegiatan sebagai berikut: a. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan persiapan dan memuka TPS pada pukul 07.00 waktu setempat. Kemudian pemilih hadir dengan membawa form model C6 yang dilanjutkan dengan pengecekan oleh Ketua KPPS terhadap data pemilih pada Daftar Pemilih Tetap untuk memastikan apakah yang bersangkutan termasuk Pemilih Tetap wilayah tersebut atau Pemilih Tambahan. Setelah melakukan pendaftaran pemilih akan dipersilahkan masuk ke bilik atau menunggu apabila bilik sedang terisi. b. Pemilih masuk kedalam bilik pencoblosan dan melakukan pencoblosan pada Surat Suara. Kemudian pemilih memasukkan Surat Suara yang sudah dicoblos kedalam Kotak Suara dan mencelupkan jarinya pada tinta sebagai bukti sudah memilih. 36

c. Mengacu kepada peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatur bahwa proses pemilihan di TPS dimulai pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 13.00 maka Ketua KPPS akan menutup TPS dan melanjutkan kegiatan perhitungan suara. d. Ketua KPPS melakukan perhitungan pemilih yang hadir memilih, yang tidak hadir memilih, pemilih tambahan dan pemilih cacat. Dilanjutkan dengan perhitungan perolehan surat suara yang sudah dicoblos dan dimasukkan kedalam Kotak Suara. Perhitungan dilakukan manual dengan cara melihat langsung ke kertas suara tersebut untuk menentukan sah atau tidaknya suara untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur. Setelah rekapitulasi suara sudah selesai Ketua KPPS akan mebuat Berita Acara Perhitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara Model C1 KWK untuk diserahkan ke Kelurahan. e. Sampai di Kelurahan Berita Acara yang berasal dari seluruh TPS yang berada di Kelurahan tersebut akan direkapitulasi lagi dan dibuat Berita Acara Model D KWK untuk diserahkan ke Kecamatan. f. Ditingkat Kecamatan Berita Acara Model D KWK dari seluruh Kelurahan yang berada dibawah Kecamatan tersebut akan direkapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DA KWK untuk diserahkan ke KPU Kota / Kabupaten. g. Ditingkat KPU Kota / Kabupaten Berita Acara Model DA KWK dari seluruh Kecamatan yang berada di Kota / Kabupaten tersebut dilakukan rekapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DB KWK untuk diserahkan kepada KPU Provinsi. h. Pada tingkat KPU Provinsi Berita Acara Model DB KWK dari seluruh Kota / Kabupaten yang ada didalam Provinsi tersebut akan dilakukan rekapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DC KWK yang akan digunakan sebagai pleno untuk menentukan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang terpilih. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini memiliki kekurangan diantaranya adalah: a. Terjadi penyalahgunaan formulir undangan C6 yang digunakan untuk memilih dilebih dari 1 TPS. b. Terjadi selisih perhitungan rekapitulasi perolehan suara dari tingkatan TPS hingga Provinsi, mengakibatkan harus dilakukan rekapitulasi ulang dan membuka arsip C1 yang ada didalam kotak suara. Penyebab dari masalah yang timbul dalam proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini diantaranya: a. Tidak adanya pengecekan data terpusat sehingga jika ada pemilih ganda yang menyalahgunakan suaranya dilebih dari 1 TPS sangat mungkin lolos seperti yang 37

terjadi di Pemilihan Kepala Daerah serentak 9 Desember 2015 daerah Situbondo, Bawaslu menemukan di TPS 19 dan 20 Desa Wringinanom ada seorang ibu rumah tangga ketahuan menggunakan surat undangan C6 yang bukan miliknya untuk mencoblos di dua TPS sekaligus. b. Rekapitulasi dari tingakatan TPS hingga Provinsi masih dicatat dalam bentuk kertas sehingga kertas tersebut masih sangat mudah untuk manipulasi. 1.3 Analisa Kebutuhan Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada Pemilihan Umum Kepala Daerah berjalan, dapat dilakukan dengan cara analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, dan efisiensi. Panduan ini dikenal dengan sebutan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya, dapat menemukan masalah utamanya dan beberapa solusi permasalahan. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi biasanya hanya gejala-gejala masalah atau yang bukan masalah utama. Tahap analisis PIECES pada Pemilihan Umum Kepala Daerah berjalan yang akan di gunakan adalah dengan cara membandingkan sistem yang lama dengan aplikasi yang baru dibuat: Tabel 1.1 Analisis PIECES No Aspek Kendala Solusi 1 Performance Pemilihan masih dilakukan Proses pengecekan daftar dengan cara menulis ke media pemilih dan perhitungan kertas mulai dari daftar pemilih disajikan didalam aplikasi hingga perhitungan sehingga dapat diakses dan memerlukan waktu lama. dikontrol dengan mudah. 2 Information Hasil perhitungan berjenjang yang harus dilalui sebelum Informasi pemilihan dari TPS dapat langsung dilihat oleh sampai pada tingkat KPU KPU Provinsi karena pada Provinsi memakan waktu lama dan rawan terhadap kesalahan rekapitulasi. pukul 13.00 akan diakumulasi secara otomatis dari seluruh TPS yang ada. 3 Economics Dalam jangka panjang biaya yang dibutuhkan akan cukup Dalam jangka pendek biaya yang dibutuhkan akan cukup besar karena 5 tahun sekali besar untuk membangun harus ada anggaran yang untuk aplikasi beserta arsitekturnya 38

No Aspek Kendala Solusi pengadaan perlengkapan yang bersifat sekali investasi. pemilihan seperti kertas suara, kertas berita acara, bilik suara, Tetapi dalam jangka panjang lebih sedikit karena hanya kotak suara, dan sebagainya. mengeluarkan biaya untuk perawatan komputer dan aplikasinya. 4 Control Pengkontrolan dan pemrosesan hasil pemilihan umum kurang efisien, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan cukup besar. Pengkontrolan dapat terkendali sehingga kemungkinan terjadi kesalahan dapat ditentukan & dicek langsung diaplikasi. 5 Efficiency Proses rekapitulasi hasil suara masih kurang efisien karena dicatat dikertas dan berjenjang memakan waktu yang cukup Proses rekapitulasi dilakukan secara langsung karena bersifat terpusat dalam satu database komputer. lama dan rawan dimanipulasi. 6 Service Penyampaian hasil rekapitulasi Memberikan akses langsung setiap jenjang bersifat kepada KPU Provinsi untuk akumulasi dan data primer yang data-data yang dibutuhkan. berasal dari tiap TPS sudah diarsipkan, jika terjadi kesalahan perhitungan perlu upaya besar untuk membuka kembali satu persatu arsip dari setiap TPS. 1.4 Perancangan Sistem Berdasarkan identifikasi masalah dan analisa kebutuhan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut: 1.4.1 Use Case Setiap Use Case dideskripsikan dalam dokumen untuk mendefinisikan bagaimana alur yang harus dilakukan sistem ketika aktor mengaktifkan use case. Fungsi dari sistem yang telah digambarkan menggunakan use case diagram pada gambar 3.1 akan dijelaskan secara lebih detail pada bagian tabel use case spesifikasi sebagai berikut: 39

Gambar 1.2 Use Case Diagram Usulan Tabel 1.2 Skenario Use Case Mendaftarkan Pemilih Nama Use Case Aktor Deskripsi Pra-Kondisi Tindakan Post Kondisi Mendaftarkan Pemilih Ketua KPPS Ketua KPPS meletakkan smartcard pemilih pada reader Ketua KPPS sudah login dan melihat halaman pendaftaran Pemilih meletakkan smartcard pada alat reader yang tersedia dimeja Ketua KPPS kemudian akan muncul data pemilih yang akan diverifikasi selanjutnya oleh Ketua KPPS Pemilihan akan dipersilakan masuk kebilik suara atau menunggu jika hasil dari verifikasi data sesuai dengan pemilih yang hadir. Tabel 1.3 Skenario Use Case Melakukan Pemilihan Nama Use Case Aktor Deskripsi Pra-Kondisi Tindakan Melakukan Pemilihan Pemilih Pemilih melakukan pemilihan gubernur dikomputer yang tersedia didalam bilik suara Pemilih sudah melakukan pendaftaran sebelumnya dimeja ketua KPPS Pemilih meletakkan smartcard pada alat reader untuk membuka halaman utama pemilihan yang menampilkan foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kemudian klik salah satu gambar dan menempelkan sidik jari untuk verifikasi data. 40

Post Kondisi Pemilihan akan dihitung sebagai suara sah apabila hasil dari verifikasi data sidik jari dengan data kependudukan sesuai. Tabel 1.4 Skenario Use Membuat Berita Acara Nama Use Case Aktor Deskripsi Pra-Kondisi Tindakan Post Kondisi Membuat Berita Acara Ketua KPPS Ketua KPPS mengisi form berita acara hasil perolehan suara di TPS tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 waktu setempat, dan perhitungan suara otomatis oleh sistem telah selesai Ketua KPPS mengisi form berita acara sebagian catatan untuk memberikan informasi berjalannya pemilihan. Serta meminta saksi-saksi yang hadir untuk menempelkan kartunya guna informasi pengesahan tandatangan elektronik. Berita acara disimpan didatabase setelah Ketua KPPS mengisi catatan dan saksi telah memasukkan identitas Tabel 1.5 Skenario Use Monitoring Jumlah Pemilih Nama Use Case Actor Deskripsi Pra-Kondisi Tindakan Post Kondisi Monitoring Jumlah Pemilih KPU Provinsi KPU Provinsi memonitoring jumlah pemilih pada saat proses pemilihan berjalan. Proses pemilihan sudah berjalan KPU Provinsi melihat halaman monitoring dan melihat peta provinsi beserta TPS yang online disertai dengan jumlah pemilih total yang sudah menyalurkan suaranya dan yang belum. KPU Provinsi mendapatkan informasi TPS yang pemilihnya belum banyak menyalurkan suara, dan total pemilih yang sudah menyalurkan suaranya. Tabel 1.6 Skenario Use Melihat Laporan Perolehan Suara Nama Use Case Actor Deskripsi Pra-Kondisi Melihat Laporan Perolehan Suara KPU Provinsi KPU Provinsi mendapatkan hasil perolehan suara. Seluruh TPS sudah mensubmit Berita Acara Pemilihan 41

Tindakan Post Kondisi KPU Provinsi melihat menu Laporan Perolehan Suara dan menentukan keputusan pemenang pemilihan umum kepala daerah berdasarkan hasil dari perolehan suara seluruh TPS yang ada didaerah tersebut. KPU Provinsi mengumumkan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. 1.4.2 Activity Diagram Activity Diagram dibuat untuk menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah aplikas atau proses bisnis yang harus dilakukan pada aplikasi oleh aktor. Berikut ini adalah activity diagram pada aplikasi yang dibangun: Gambar 1.3 Activity Diagram Melakukan Login 42

Tabel 1.7 Skenario Activity Diagram Melakukan Login Activity Name Actor Deskripsi Melakukan Login User 1. Pemilih, Ketua KPPS, dan KPU Provinsi masuk ke halaman utama 2. Sistem menampilkan halaman login untuk akses kedalam sistem 3. Pemilih, Ketua KPPS, dan KPU Provinsi meletakkan kartu 4. Sistem menampilkan halaman utama Gambar 1.4 Activity Diagram Melakukan Pendaftaran Tabel 1.8 Skenario Activity Diagram Mendaftarkan Pemilih 43

Activity Name Actor Deskripsi Mendaftarkan Pemilih Ketua KPPS 1. Ketua KPPS meletakkan smartcard ID pemilih diatas smardcard reader 2. Sistem akan melakukan pencarian data pemilih didalam Daftar Pemilih Tetap kemudian didapatkan informasi pemilih termasuk dalam daftar atau tambahan 3. Sistem juga akan mengecek apakah pemilih sudah pernah memilih sebelumnya 4. Ketua KPPS mendapatkan informasi detail dari pemilih dan memverifikasi jika pemilih belum pernah memilih sebelumnya maka Ketua KPPS bisa melanjutkan proses dengan klik daftar, jika pemilih sudah pernah memilih sebelumnya maka proses tidak bisa dilanjutkan 5. Data pemilih telah tersimpan 44

Gambar 1.5 Activity Diagram Melakukan Pemilihan Tabel 1.9 Skenario Activity Diagram Melakukan Pemilihan Activity Name Actor Deskripsi Melakukan Pemilihan Pemilih 1. Pemilih masuk kedalam bilik suara dengan membawa smartcard ID 2. Sistem menampilkan gambar pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur setelah pemilih login dengan menggunakan smartcard 3. Pemilih memilih salah satu dari pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dengan cara klik gambar pada layar 4. Sistem menampilkan pemberitahuan dilayar untuk meletakkan jari pada fingerprint 5. Pemilih meletakkan jari pada fingerprint. 6. Sistem akan mencocokan data dari smartcard ID dengan fingerprint 45

yang di-scan, jika hasil verifikasi cocok maka sistem akan menampilan pemberitahuan bahwa pemilihan berhasil, jika tidak cocok maka sistem akan menampilkan pemberitahuan bahwa pemilihan tidak berhasil dan kembali ke proses memilih gambar calon gubernur. Gambar 1.6 Activity Diagram Monitoring Jumlah Pemilih Tabel 1.10 Skenario Activity Diagram Monitoring Jumlah Pemilih Activity Name Actor Deskripsi Monitoring Jumlah Pemilih KPU Provinsi 1. KPU Provinsi masuk ke halaman utama 2. Sistem menampilkan gambar peta provinsi dan bulatan berwarna yang menunjukkan seluruh TPS yang berada di wilayah tersebut dan prosentase jumlah pemilih yang sudah menyalurkan suaranya dan yang belum 46

Gambar 1.7 Activity Diagram Membuat Berita Acara Tabel 1.11 Skenario Activity Diagram Membuat Berita Acara Activity Name Actor Membuat Berita Acara Ketua KPPS 47

Deskripsi 1. Ketua KPPS masuk ke halaman utama 2. Ketua KPPS memilih menu Berita Acara 3. Sistem melakukan pengecekan apakah waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, jika belum maka halaman Berita Acara akan menampilkan pemberitahuan bahwa proses pemilihan sedang berjalan. Jika sudah pukul 13.00 sistem akan melakukan perhitungan suara otomatis 4. Setelah perhitungan suara otomatis selesai dilanjutkan dengan melakukan rekap data pemilih otomatis dan disusun untuk dijadikan Berita Acara 5. Sistem menampilkan Form Berita Acara untuk diisi oleh Ketua KPPS 6. Ketua KPPS mengisi form berita acara berupa keterangan jalannya pemilihan umum 7. Sistem menampilkan output berupa hasil perolehan suara untuk masing-masing Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur serta keterangan jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah yang sudah dilaksanakan di TPS tersebut 48

Gambar 1.8 Activity Diagram Melihat Laporan Perolehan Suara Tabel 1.12 Skenario Activity Diagram Melihat Laporan Perolehan Suara Activity Name Actor Deskripsi Melihat Laporan Perolehan Suara KPU Provinsi 1. KPU Provinsi masuk ke halaman utama 2. KPU Provinsi memilih menu Hasil Pemilihan untuk melihat hasil akhir dari perhitungan suara seluruh TPS yang ada di wilayah tersebut 3. Sistem akan membuat Berita Acara Perolehan Suara keseluruhan TPS yang ada di wilayah Provinsi jika sudah selesai melakukan perhitungan 4. Sistem akan menampilkan form laporan perolehan suara dengan pilihan tikat rekapitulasi dari level kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi 49

5. KPU Provinsi dapat melihat output Laporan Perolehan Suara dan mengunduh file tersebut 1.4.3 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh setiap aktor atau objek pada sistem aplikasi. Sequence diagram memperjelas bagaimana sebuah aplikasi berjalan hingga proses basis data. Pada pembangunan aplikasi ini terdapat beberapa sequence diagram yang dirancang, berikut ini adalah sequence diagram: 1.4.3.1 Sequence Diagram Login Setiap user atau pemakai aplikasi harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke menu yang ada pada aplikasi. User meletakkan kartu dan sidik jarinya kemudian aplikasi akan validasi data ke basis data table tb_user apabila data didalam kartu sama dengan sidik jari sama maka login berhasil dan masuk ke halaman utama aplikasi sedangkan bila data tidak sesuai dengan data pada basis data maka akan muncul notifikasi gagal login. Gambar 1.9 Sequence Diagram Login 1.4.3.2 Sequence Diagram Pendaftaran Sebelum pemilih masuk ke dalam bilik suara untuk melakukan pemilihan, pemilih diharuskan untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dimeja Ketua KPPS untuk melihat apakah pemilih yang hadir sesuai dengan identitasnya dan sudah pernah memilih ditempat lain dihari yang sama atau belum. Ketua KPPS akan menempelkan kartu pemilih kemudian sistem akan mengecek ke tabel tb_user dan tb_pemilihan menghasilkan informasi detail pemilih. 50

Gambar 1.10 Sequence Diagram Pendaftaran 1.4.3.3 Sequence Diagram Pemilihan Setelah melewati proses pendaftaran maka pemilih dipersilakan untuk masuk ke bilik suara untuk melakukan pemilihan. Didalam bilik pemilih akan diminta untuk melakukan login guna membuka akses gambar calon gubernur dan calon wakil gubernur. Setelah masuk halaman utama pemilih akan melihat gambar pasangan calon, selanjutnya dipersilahkan klik salah satu gambar pasangan calon. Kemudian akan muncul dua notifikasi berupa permintaan untuk menaruh kartu dan sidik jari pada reader guna validasi. Dilanjutkan dengan pengecekan oleh sistem di table tb_user apakah data sidik jari dengan data identitas pada kartu cocok, jika cocok maka pemilihan dianggap sah dan data di-insert kedalam table tb_pemilihan. Notifikasi sah dan tidak sah akan dimunculkan setelah sistem selesai mengecek kecocokan identias dengan sidik jari pemilih. 51

Gambar 1.11 Sequence Diagram Pemilihan 1.4.3.4 Sequence Diagram Monitoring Jumlah Pemilih Pada saat proses pemilihan berjalan Ketua KPPS dan KPU Provinsi dapat memantau jumlah pemilih yang sudah menyalurkan suaranya dari keseluruhan pemilih yang terdata. Monitoring ini didapatkan dari kombinasi data pendaftaran di tabel tb_pendaftaran, data lengkap user di tabel tb_user, dan data lokasi tps di tabel tb_tps menghasilkan monitoring yang dapat menampilkan jumlah pemilih per wilayah (untuk KPU Provinsi) dan jumlah pemilih per tempat pemungutan suara (untuk Ketua KPPS). Gambar 1.12 Sequence Diagram Monitoring Jumlah Pemilih 1.4.3.5 Sequence Diagram Berita Acara Pemilihan Proses pemilihan dibatasi mulai pukul 07.00 hingga 13.00 waktu setempat, setelah pukul 13.00 maka proses perhitungan otomatis akan dimulai dan hasilnya akan dimasukkan kedalam tabel tb_sum_suara. Ketua KPPS akan mengakses menu Berita Acara guna melihat hasil perolehan suara 52

pada TPS tersebut yang dihasilkan dari join tabel tb_sum_suara, tb_user, tb_tps, dan tb_gubernur. Kemudian Ketua KPPS akan mengisi informasi berupa saksi yang hadir dan catatan bila ada. Gambar 1.13 Sequence Diagram Berita Acara Pemilihan 1.4.3.6 Sequence Diagram Laporan Perolehan Suara Setelah proses perhitungan suara selesai semua dan setiap TPS selesai membuat Berita Acara Pemilihan, maka KPU Provinsi dapat melihat hasil rekapitulasi keseluruhan suara dengan cara mengakses menu Laporan Perolehan suara. Didalam menu tersebut terdapat pilihan rekapitulasi suara yang berupa pilihan drag down. Rekapitulasi tersebut didapatkan dari pernjumlahan yang telah dilakukan secara otomatis dan di-insert kedalam tabel tb_sum_suara dan di-join dengan tabel tb_tps dan tb_gubernur guna mendapatkan total suara dari lokasi dan detail masing-masing pasangan calon. Gambar 1.14 Sequence Diagram Laporan Perolehan Suara 53

1.4.4 Class Diagram Untuk mendukung tampilan data yang ada pada aplikasi, maka disusunlah class diagram. Class diagram menggambarkan class-class yang saling berelasi sehingga dapat memberikan informasi sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah rancangan class diagram pada aplikasi yang dibangun: Gambar 1.15 Class Diagram Aplikasi Elektronik TPS (E-TPS) 1.4.5 Rancangan Struktur Table Data yang digunakan untuk menampilkan informasi yang sesuai kebutuhan disimpan pada sebuah basis data yang terdiri dari beberapa tabel saling berelasi. Berikut rancangan struktur tabel pada pembangunan sistem aplikasi: Tabel 1.13 Tabel tp_user Kolom Tipe Data Panjang Id_user INT 10 Id_kategori INT 1 Id_tps VARCHAR 10 Id_difabilitas INT 1 Nomor_kk DECIMAL 16 Nik DECIMAL 16 Nama VARCHAR 50 Tempat_lahir VARCHAR 30 Tgl_lahir DATE 54

Umur INT 3 Status_kawin VARCHAR 1 Jenis_kelamin VARCHAR 1 Alamat VARCHAR 100 Rt INT 3 Rw INT 3 Foto LONGLOB Fingerprint VARCHAR 2000 Tahun_update INT 4 Tabel 1.14 Tabel tp_tps Kolom Tipe Data Panjang Id_tps VARCHAR 10 Id_ketua INT 10 Nomor_tps INT 3 Kelurahan VARCHAR 50 Kecamatan VARCHAR 50 Kota VARCHAR 50 Provinsi VARCHAR 50 Latitude FLOAT 10,6 Longitude FLOAT 10,6 Tabel 1.15 Tabel tp_gubernur Kolom Tipe Data Panjang Id_calon INT 1 Nm_gubernur VARCHAR 50 Nm_wakil VARCHAR 50 Foto_gubernur LONGLOB Foto_wakil LONGLOB Tahun_update DATE Tabel 1.16 Tabel tp_kategori Kolom Tipe Data Panjang Id_kategori INT 1 Ket_kategori VARCHAR 30 55

Tabel 1.17 Tabel tp_difabilitas Kolom Tipe Data Panjang Id_difabil INT 1 Ket_difabil VARCHAR 30 Tabel 1.18 Tabel tp_pendaftaran Kolom Tipe Data Panjang Id_user INT 10 Id_pendamping INT 10 Id_tps VARCHAR 10 Status INT 1 Tanggal DATETIME Tabel 1.19 Tabel tp_pemilihan Kolom Tipe Data Panjang Id_user INT 10 Id_calon INT 1 Id_tps VARCHAR 10 Status INT 1 Tanggal_pemilihan DATETIME Tabel 1.20 Tabel tp_sum_suara Kolom Tipe Data Panjang Id_tps VARCHAR 10 Id_calon INT 1 Id_saksi_1 INT 10 Id_saksi_2 INT 10 Tot_suara DECIMAL 16 Catatan TEXT Tanggal DATE 56