LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

dokumen-dokumen yang mirip
INFORMASI DAN KISI KISI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

LAMPIRAN 1 DATA ANALISIS PRODUK SABUN PADAT TRANSPARAN. Tabel 9. Data Analisis Minyak Jelantah

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

Hasil dari penelitian ini berupa hasil dari pembuatan gliserol hasil samping

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktober 2013.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Standard of Operation Procedure (SOP) Kegiatan : Good Development Practice Sub Kegiatan : Metoda Pengujian Kualitas Minyak Nilam

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Lapiran 1. Proses despicing minyak goreng bekas. Minyak Goreng Bekas. ( air : minyak =1:1) Pencampuran. Pemanasan Sampai air tinggal setengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

Transkripsi:

NASKAH SOAL (Terbuka) Bidang Lomba CHEMISTRY PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957, 4264973 Bandung ( 40171 )

SOAL TES PRAKTIK BIDANG KEAHLIAN : CHEMISTRY JUDUL PROJECT : PEMBUATAN VCO, SABUN PADAT TRANSPARAN DAN SABUN KESEHATAN / KECANTIKAN DARI BAHAN ALAM DENGAN UJI MUTUNYA PRODUK : VCO, SABUN PADAT TRANSPARAN DAN SABUN KESEHATAN / KECANTIKAN KISI-KISI SOAL TES PRAKTIK 1. PEMBUATAN VCO No. Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Penilaian P/K/S 1. Pembuatan dan pengujian mutu VCO Pembuatan VCO sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure / Standar minimum pelaksanaan) Penyiapan bahan dan alat pendukung proses pembuatan VCO sesuai SOP (standar minimum pelaksanaan) Metode pembuatan santan dengan SOP (standar minimum pelaksanaan) Metode pembuatan VCO sesuai dengan SOP (standar minimum pelaksanaan) Indikator Keberhasilan Bahan dan alat disiapkan dan dirangkai dengan tepat Santan yang dihasilkan kental Diperoleh krim (lapisan atas) yang berwarna putih kental Blondo dan minyak terpisah Minyak VCO dengan warna bening atau jernih LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 1 dari 12

No. Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Penilaian P/K/S Uji Kualitas VCO: a. Kuantitas (volume) b. Warna dan aroma c. Massa jenis d. Kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) Indikator Keberhasilan Warna bening/ jernih dan beraroma khas kelapa Massa jenis VCO adalah 0,85 0,92 g/ml Kadar ALB atau FFA adalah 0,01-0,8 % Panduan teknis pembuatan VCO adalah sebagai berikut: a. Perlakuan sampel Penyiapan bahan berupa kelapa parut sebanyak + 500 gram. b. Proses produksi VCO 1) Pembuatan santan Kelapa parut diperas dengan penambahan air dengan ketentuan 500 gram kelapa parut ditambahkan air sebanyak 100 ml. Pemerasan dilakukan dengan menggunakan kain saring yang bersih (serbet). 2) Pemisahan Krim Memasukkan santan yang sudah diperas ke dalam corong pisah, diamkan selama + 1 jam. Pisahkan lapisan krim dengan membuka kran corong pisah. 3) Pemisahan / pengeluaran VCO dari krim Memasukkan krim ke dalam beker gelas dan memanaskan dengan menggunakan alat pemanas (Bunsen/Hot Plate) pada kisaran suhu 60-80 o C. Melanjutkan pemanasan hingga diperoleh blondo atau ampas minyak yang berwarna putih dan VCO yang berwarna bening / jernih dipisahkan. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 2 dari 12

4) Pemurnian VCO VCO disaring dengan kertas saring dan dipanaskan dengan menggunakan water bath pada suh 60-80 o C selama + 30 menit. 5) Pengukuran Volume VCO Mengukur volume VCO yang dihasilkan dengan menggunakan gelas ukur. Uji Mutu Kualitas VCO dilakukan dengan metode sebagai berikut: a. Pengujian kualitas warna VCO yang baik adalah tidak berwarna (bening/jernih). b. Pengujian kualitas bau VCO yang baik beraroma khas kelapa dan tidak berbau tengik. c. Penentuan massa jenis Penentuan massa jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. d. Penentuan ALB (Asam Lemak Bebas) 1) Menimbang 3 gram sampel dengan teliti dalam gelas Erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan 50 ml etanol 90% netral dan dipanaskan selama + 5 menit. 2) Menambahkan indicator phenolphthalein (pp) secukupnya dan melakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N standard. 3) Titik akhir titrasi ditandai dengan warna merah muda yang tetap (tidak berubah warnanya selama lebih dari 15 menit) 4) Melakukan titrasi sebanyak 2 kali. Penentuan kadar ALB (FFA) dapat dihitung dengan menggunaan persamaan berikut: KKKKKKKKKK AAAAAA (FFFFFF) = NN VV 200 WW 1000 100% LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 3 dari 12

Dengan: N = konsentrasi NaOH V = volume NaOH yang terpakai (ml) 200 = berat molekul (BM) asam laurat W = berat VCO (gram) Untuk standarisasi NaOH yang digunakan dalam penentuan ALB dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1) Pembuatan larutan H2C2O4.2H2O 0,1 N Menimbang Kristal H2C2O4.2H2O sebanyak + 0,63 gram. Melarutkannya dengan aquadest sebanyak 50 ml, kemudian diencerkan sampai dengan volume 100 ml. 2) Pembuatan larutan NaOH Menimbang Kristal NaOH sebanyak 0,4 gram dan melarutkannya dengan aquadest sebanyak 50 ml, kemudian diencerkan sampai dengan volume 100 ml. 3) Standarisasi larutan NaOH (penentuan normalitas dengan larutan H2C2O4.2H2O 0,1 N) Mengambil 10 ml larutan H2C2O4.2H2O 0,1 N untuk dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH yang telah dibuat. Menambahkan indikator phenolphthalein (pp) secukupnya. Melakukan titrasi sebanyak 2 kali dan menghitung normalitas larutan NaOH. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 4 dari 12

Berikut adalah flowsheet pembuatan VCO seperti sudah dipaparkan secara detail di atas. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 5 dari 12

2. PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN No. Kompetensi Sub Kompetensi 1. Pembuatan sabun padat transparan 2. Uji kualitas sabun padat transparan Persiapan pembuatan sabun transparan sesuai SOP (Standard Operational Procedure / Standar minimum pelaksanaan) Proses saponifikasi sabun sesuai dengan SOP (standar minimum pelaksanaan) Proses pembuatan sabun yang transparan Pemberian pewarna dan pewangi Pencetakan sabun transparan Pengujian mutu sabun transparan sesuai dengan SOP (standar minimum pelaksanaan) Aspek yang dinilai Persiapan bahan dan alat pembuatan sabun padat transparan yang tepat Pembuatan campuran lemak/ minyak (campuran VCO dan asam stearat) yang tepat Pembuatan larutan dan standarisasi NaOH yang tepat Penambahan gliserin, larutan gula, alcohol pada basic sabun dari hasil saponifikasi Penambahan pewarna dan pewangi secukupnya Pencetakan sabun transparan dengan cetakan yang disediakan ph sabun sesuai dengan standar Pemeriksaan warna dan kekerasan sabun P/K/S Indikator Keberhasilan Bahan dan alat dipersiapkan dan dirangkai dengan tepat Diperoleh basic sabun dan glisertin (menandakan reaksi saponifikasi yang baik) Larutan sabun yang transparan Sabun transparan memiliki penampilan dan aroma yang menarik Bentuk sabun sesuai cetakan yang disediakan dan tidak cacat Sabun memiliki ph 8-9 Sabun transparan keras dan tetap dapat membaca tulisan di bawah sabun dengan ketebalan 1 cm Panduan teknis pembuatan sabun padat transparan adalah sebagai berikut: a. Bahan *) 1) Menimbang VCO sebanyak 25 gram 2) Menyiapkan NaOH, gliserin, alkohol 95%, gula, aquadest dan asam stearate 3) Menyiapkan pewarna, pewangi dan cetakan (yang sudah disiapkan panitia) *) ketentuan komposisi pembuatan sabun padat transparan ditentukan oleh peserta lomba LKS LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 6 dari 12

b. Pembuatan sabun padat transparan 1) Memanaskan campuran minyak dan asam stearat pada suhu 80 о C. 2) Membuat larutan NaOH dan menjaga suhu pemanasan campuran minyak dan asam stearat pada suhu 60 о C. 3) Membuat larutan gula, gliserin, dan alkohol sebanyak yang diperlukan sesuai dengan komposisi yang sudah ditentukan peseerta lomba. 4) Masukkan semua bahan yang sudah dipersiapkan kedalam campuran minyak dan asam stearat yang sedang dipanaskan pada suhu 60 о C, dijaga homogenitasnya, dan dibiarkan selama ± 10 menit. 5) Menambahkan pewarna dan pewangi 6) Melakukan pencetakan dengan menggunakan cetakan yang disediakan oleh panitia lomba LKS c. Pengujian kualitas sabun padat transparan 1) Memotong sabun padat transparan yang sudah jadi seberat ± 0,5 gram dan dilarutkan dalam 10 ml air, kemudian diukur ph-nya. 2) Mengamati sabun secara visual dengan meletakkan potongan sabun dengan ketebalan 1 cm diatas tulisan dan kemudian melakukan penekanan untuk uji kekerasan. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 7 dari 12

Berikut adalah flowsheet pembuatan larutan sabun padat transparan seperti sudah dipaparkan secara detail di atas. Larutan NaOH Asam Stearat dan VCO Larutan Gula, Glisertin dan Alkohol Pewarna & Pewangi Basic Sabun Larutan Sabun Transparan Cetak Uji Mutu Produk Sabun Transparan LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 8 dari 12

3. PEMBUATAN SABUN KECANTIKAN / KESEHATAN DARI EKSTRAK BAHAN ALAM No. Kompetensi Sub Kompetensi Aspek yang dinilai P/K/S 1. Mampu melakukan ekstraksi zat aktif dari bahan alam dan membuat sabun kecantikan/kesehatan 2. Uji kualitas sabun kecantikan/ kesehatan Pembuatan sabun kecantikan/ kesehatan Proses ekstraksi zat aktif dari bahan alam Pencetakan sabun yang didesain sendiri oleh peserta LKS Pengujian mutu sabun kecantikan/ kesehatan sesuai SOP Persiapan bahan dan alat pembuatan sabun kecantikan/ kesehatan Persiapan alat dan bahan ekstraksi zat aktif dari bahan alam Pencetakan sabun yang menarik sesuai fungsi peruntukan sabun untuk kecantikan/ kesehatan Pengujian ph sabun Pengujian warna dan kekerasan sabun Indikator Keberhasilan Bahan dan alat disiapkan dan dirangkai dengan tepat Didapatkan zat aktif dari bahan alam dengan kualitas yang baik Sabun kecantikan/ kesehatan yang menarik dan memiliki nilai jual Sabun kecantikan/ kesehatan memiliki ph 8-9 Sabun kecantikan/ kesehatan solid dan keras Panduan teknis pembuatan sabun kecantikan / kesehatan adalah sebagai berikut: a. Bahan 1) Bahan alam (lidah buaya) 2) Produk sabun transparan yang belu menggunakan pewarna dan pewangi 3) Alkohol teknis b. Pembuatan sabun kecantikan / kesehatan dengan zat aktif ekstrak bahan alam 1) Ekstraksi bahan alam Menimbang 10 gram lidah buaya yang sudah dikupas, kemudian dihaluskan dan dilakukan ekstraksi dengan alay yang disediakan panitia lomba. Menambahkan 40 ml alkohol teknis Melakukan proses reflux pada titik didih campuran selama 30 menit. Menyaring dan memisahkan padatan dengan filtratnya yang akan digunakan sebagai zat aktif pada sabun kecantikan / kesehatan. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 9 dari 12

Membuat sabun kecantikan / kesehatan dengan zat aktif yang lain yang ditetapkan oleh masing-masing peserta lomba. 2) Pembuatan sabun kecantikan / kesehatan Menimbang basic sabun transparan seberat ± 30-50 gram kemudian menambahkan ekstrak bahan alam (lidah buaya dan ektrak bahan alam yang ditetapkan oleh peserta lomba LKS). Melakukan pemanasan pada suhu ± 80 о C dan memastikan homogenitas. Menyetak sabun dengan cetakan hasil kreasi peserta lomba 3) Uji mutu sabun kecantikan / kesehatan Pengujian ph sabun kecantikan/ kesehatan. Pengujian kekerasan sabun kecantikan/kesehatan. Berikut adalah flowsheet pembuattan sabun padat transparan seperti sudah dipaparkan secara detail di atas. Sabun Transparan Bahan Alam dan Alkohol Pelarutan dan Pencampuran Ekstrak Bahan Alam Penyaringan Reflux (Ekstraksi) Cetak Produk Jadi Sabun LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 10 dari 12

4. LITERASI DALAM KOMPUTASI DAN PRESENTASI DALAM BAHASA ASING No. Kompetensi Sub Kompetensi Aspek yang dinilai P/K/S 1. Penyusunan laporan secara sistematis 2. Penyusunan presentasi produk Sabun 3. Presentasi produk sabun Pemahaman akan proses yang ada dan justifikasi penetapan komposisi dan bahan alam yang digunakan Penggunaan komputer dan program pengolah kata (Word) dan angka (Excel) Penggunaan komputer dan program presentasi (Powerpoint) Presentasi dengan bahasa asing (bahasa inggris) Sistematika laporan dan pemahaman akan proses penyabunan dan ekstraksi bahan alam Literasi dalam menggunakan komputer dan program pengolah kata dan angka Literasi dalam menggunakan komputer dan program presentasi Literasi menggunakan peralatan presentasi dan kecakapan berbahasa inggris Indikator Keberhasilan Laporan yang sistematis dan penjelasan yang tepat akan fenomena selama percobaan Dapat menggunakan komputer dan program pengolah kata dan angka dengan baik Dapat menggunakan komputer dan program presentasi dengan baik Presentasi yang menarik Kelancaran berbahasa inggris Penyusunan laporan dan pembuatan materi presentasi dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan oleh panitia lomba LKS dengan menggunakan computer yang disediakan oleh panitia lomba LKS. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 11 dari 12

5. ASPEK SHE (SAFETY, HEALTH, ENVIRONMENT) No. Kompetensi Sub Kompetensi Aspek yang dinilai P/K/S 1. SHE (Safety, Health, Environment) Pemilihan APD yang tepat pada saat melakukan praktikum Indikator Keberhasilan Siswa lomba menyelesaikan lomba dengan baik dan tidak ada kecelakaan kerja. LKS SMK Tingkat Jawa Barat Bidang Lomba Chemistry. Tahun 2017 12 dari 12