METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

PRODUKSI BIOGAS DARI CAMPURAN KOTORAN SAPI DENGAN KOTORAN AYAM

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS KELAPA DAN KULIT PISANG TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahu, parameter yang berperan dalam komposting yang meliputi rasio C/N. ph. dan suhu selama komposting berlangsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2014 di Laborartorium

III. METODOLOGI PE ELITIA

LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

III. METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Prosedur uji

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. September sampai November 2015 di Laboratorium UARDS (UIN Argiculture

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

SNTMUT ISBN:

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK/CAIR MENJADI BIOGAS, PUPUK PADAT DAN CAIR

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

PERENCANAAN ANAEROBIC DIGESTER SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK DAN KOTORAN SAPI DALAM UPAYA MENDAPATKAN ENERGI ALTERNATIF

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

TATA CARA PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Komponen tinja tanpa air seni... 6 Tabel 2.2 Perkiraan hasil biogas dalam sehari... 7 Tabel 2.3 Polutan utama air

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB IV METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Gambar 3.1. Incinerator

KOMPOSISI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PUCUK TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L) SEBAGAI BAHAN BAKU ISIAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMBENTUKAN BIOGAS

SNTMUT ISBN:

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian dan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu 18 botol plastik 3 L, 18 balon udara, ember plastik, selang plastik, dop ban, gelas ukur, 6 buah termometer alkohol, ph meter, oven, cawan, timbangan analitik, tanur/muffle. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kotoran sapi, kotoran ayam, dan air..

24 3.3 Prosedur Penelitian MULAI Persiapan Bahan dan Alat Penentuan Komposisi Substrat Pembuatan Biogas Pengumpulan Data Data Lama Waktu Pembentukan Gas Data Volume Gas yang Dihasilkan & Produktivitas Data Pengukuran ph, Suhu dan C/N rasio Analisis Data Pembuatan Draft Laporan SELESAI Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

25 3.4 Persiapan bahan 3.4.1 Penyediaan Kotoran Ayam Limbah peternakan yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya ialah kotoran ayam. Bahan tersebut didapat dari tempat peternakan ayam petelur yang berada di desa Karangsari Kecamatan Tanjung raya Lampung Selatan. Kotoran ayam yang diambil dari peternakan ialah kotoran yang baru. Setelah bahan didapat, kemudian bahan dari limbah peternakan tersebut diencerkan menggunakan air sesuai komposisi yang telah ditentukan dalam penelitian. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pencampuran kotoran sapi dan kotoran ayam menjadi satu. 3.4.2 Penyediaan Kotoran Sapi Bahan selanjutnya yang diperlukan yaitu kotoran sapi yang diambil langsung dari peternakan maupun rumah warga yang mempunyai ternak sapi di wilayah Bandar Lampung dan di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kotoran sapi yang ma sih baru diambil kemudian dicampur dengan kotoran ayam dengan komposisi perbandingan yang telah ditentukan. 3.5 Persiapan Alat Pada reaktor anaerobik alat yang digunakan ialah reaktor dengan kapasitas 3 L. Reaktor tersebut berupa botol plastik 3 L yang ditutup dengan karet bekas ban dibagian atas botol, lalu dipasang dop ban pada tutup botol dan ujung dop

26 dihubungkan dengan selang plastik ke balon udara. Balon udara berfungsi sebagai penampung gas yang dihasilkan dari proses fermentasi biogas. Setelah gas tertampung, volume biogas dapat diukur dengan cara mencelupkan balon udara yang telah terisi gas kedalam bak yang berisi air. Berikut gambar rangkaian reaktor biogas sistem batch : Selang Karet Botol Mineral 3 liter Tutup Karet Bak Air Campuran air Gambar 2. Skema Biogas Sistem Batch 3.6 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan perlakuan perbandingan komposisi Kotoran Sapi : Kotoran Ayam dengan jumlah keseluruhan 1 kg, menggunakan perbandingan seperti ditampilkan pada Tabel 4 :

27 Tabel 4. Komposisi Pada Penelitian NO Kotoran Ayam (%) Kotoran Sapi (%) 1. 0 100 2. 10 90 3. 30 70 4. 50 50 5. 70 30 6. 100 0 Hal ini bertujuan untuk mengetahui komposisi Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam yang menghasilkan biogas paling optimum. Campuran kotoran sapi dan kotoran ayam tersebut diaduk sehingga terbentuk campuran yang homogen dan merata. Komposisi yang menghasilkan biogas paling optimum akan digunakan untuk penelitian tahap selanjutnya. 3.7 Analisis Data Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan parameter pengamatan meliputi : A. Lama Waktu Pembentukan Biogas Lama waktu pembentukan biogas dapat diketahui setelah volume biogas mulai terlihat, kemudian dicatat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembentukan biogas dari awal hingga akhir proses. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui volume biogas yang terbentuk.

28 B. Volume Biogas yang Dihasilkan Volume yang terbentuk tiap harinya dicatat dan dibuat grafik. Dari grafik tersebut dapat dilihat volume biogas yang dihasilkan oleh tiap reaktor. Pengukuran dilakukan dengan cara volume gas yang terbentuk tiap harinya akan diukur dengan menghitung volume gas yang ditampung pada balon udara, setelah itu balon udara tersebut dimasukkan ke dalam bak penuh air. Jumlah air yang keluar dari bak tersebut diukur volumenya dengan asumsi bahwa volume air yang keluar sama dengan volume gas yang ada pada balon udara tersebut. Setelah diperoleh data volume maka dalam satu hari volume biogas dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :...(4) Hasil lalu dicatat dan dibuat grafik, Apabila grafik sudah menunjukkan tidak adanya penambahan volume biogas berarti proses pembentukan biogas telah selesai. C. Produktivitas Biogas Produktivitas gas yang dihasilkan di ukur pada setiap perlakuan penelitian, dengan cara total produksi biogas dibagi dengan VS removed. VS removed didapat dari setiap komposisi bahan organik yakni dengan menghitung VS awal dan VS akhir pada masing-masing perlakuan. Produktivitas gas dapat kita ketahui dengan menggunakan rumus berikut:

29... (5) D. Pengukuran C/N Rasio C/N Rasio diukur di Laboraturium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas lampung dengan menggunakan Metode Walkey and Black untuk mengukur kandungan C-organik nya, sedangkan untuk mengukur N-total menggunakan Metode Semi-Mikro Kjeldhal. Setelah diketahui kandungan karbon dan nitrogennya, maka setiap perbandingan dihitung untuk mencari nilai C/N Rasio nya. E. Kandungan Bahan Organik Substrat awal dan akhir pada proses biogas diuji karakteristiknya. Karakteristik substrat yang diuji meliputi Total Solid (TS) dan Volatile Solids (VS). Nilai Total Solid (TS) diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung di laboraturium. Metode pengujian TS dan VS adalah sebagai berikut : 1. Siapkan cawan petri yang sudah bersih kemudian ditimbang (W 0 ). 2. Masukkan sampel limbah ke dalam cawan petri, lalu timbang. 3. Masukkan ke dalam oven pada suhu 105 o C selama 24 jam. 4. Setelah 24 jam, ambil cawan petri + residu kemudian masukkan kedalam desikator, setelah dingin lalu timbang. 5. Bakar cawan petri + residu dimasukkan ke tanur (furnace) pada suhu 550 o C hingga menjadi abu, kurang lebih 15 menit.

30 6. Keluarkan cawan petri + abu dari tanur lalu masukkan kedalam desikator, diamkan hingga suhu normal lalu timbang. TS dan VS dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Total Solid (%) = 100 Kadar Air (%)... (6) Total Solid Sample (g) =... (7) Volatile Solid Sample (g) =... (8) Keterangan : W 0 = Berat cawan W 1 = Berat Sample W 2 = Berat Kering (TS) W 3 = Berat Abu F. Pengukuran Derajat Keasaman (ph) Pengukuran ph dilakukan dengan menggunakan metode Potensiometrik, yakni dengan menggunakan alat ph meter. Alat ini cukup mudah digunakan dan memiliki akurasi mencapai dua desimal. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Metode pengukuran ph sebagai berikut : 1. Lakukan kalibrasi alat ph meter dengan menggunakan larutan penyangga. 2. Keringkan elektroda dengan kertas tisu kemudian dengan air suling. 3. Siapkan sampel pada gelas ukur 500 ml, isi setengah penuh.

31 4. Celupkan elektroda kedalam sampel sampai ph meter menunjukkan pembacaan yang tetap. 5. Catat angka pada tampilan ph meter G. Pengukuran Temperatur Pengukuran temperatur dilakukan dengan menggunakan alat thermometer air raksa selama proses biogas berlangsung. Suhu yang diukur yakni suhu dalam reaktor dan suhu lingkungan, pengukuran dilakukan pada setiap perlakuan penelitian meliputi waktu pagi, siang dan sore hari. H. Uji Nyala Uji nyala dilakukan menggunakan burner yang terbuat dari bekas tempat permen berbentuk bulat, pada tiap sisinya diberi lubang sebagai tempat api keluar. Uji nyala dilakukan setelah gas mulai terproduksi, hal ini bertujuan untuk mengetahui biogas yang dihasilkan apakah mengandung metan atau tidak, sehingga nanti bisa digunakan sebagai bahan pengganti minyak tanah atau elpiji.