*Fakulatas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Daerah Pesisir, Sumber Air Bersih, Total Koliform, Most Probable Number

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS SUMBER AIR BERSIH DI DESA KAYUWATU KECAMATAN KAKAS Gabriela J. Mantik*, Jootje M. L. Umbo*, Woodford B. S.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulagi Manado

GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

GAMBARAN KANDUNGAN FECAL COLI PADA AIR DANAU TONDANO BERDASARKAN PARAMETER MIKROBIOLOGI. Astri M. R. Kaunang*, Oksfriani J. Sumampouw*, Harvani Boky*

Repository.Unimus.ac.id

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak

GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA KEMA III KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN

Rahayu Sri Pujiati *, Dwi Ochta Pebriyanti** ABSTRACT. Keywords: dug well, septic tank, distance, the coliform bacteria

UJI BAKTERIOLOGIS PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Oleh :

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

Medical Laboratory Technology Journal

Kata Kunci: IPAL Komunal Gerbang, Parameter Kimia, Bakteri Total Coliform

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

PENGARUH JARAK TPA DENGAN SUMUR TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR DI SEKITAR TPA DEGAYU KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

KATA KUNCI : Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Air Minum Isi Ulang

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : :

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

Repository.unimus.ac.id

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERJCHIA COLI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG PADA TINGKAT PRODUSEN DI KABUPATEN BADUNG

Nurfitri Handayani 1 ; Yugo Susanto 2 ; Amaliyah Wahyuni 3

BAB 5 : PEMBAHASAN. penelitian Ginting (2011) di Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Bakteriologis Kualitas Air Sumur di Kota Pekanbaru

RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

3 DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA MANADO

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PERMANDIAN MASAWAE DI NEGERI PELAUW KECAMATAN PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH

*Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulamgi Manado

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini masyarakat mulai melupakan pentingnya menjaga

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

Keywords : Physical Condition, Behavior of Residents User, The Dug Well

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Kualitas Bakteriologis, Kualitas Kimia, Air Bersih PDAM

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

BAB III METODE PENELITIAN

Total Coliform Dalam Air Bersih Dan Escherichia coli Dalam Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Sarana Dasar Kesehatan Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu

Identifikasi Bakteri Coliform pada Air Kobokan di Rumah Makan Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur

(PSLK) 2016, KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR SUMUR BERDASARKAN TOTAL KOLIFORM DI KABUPATEN TRENGGALEK

KUESIONER PENELITIAN

Correlation Between Bacteriology Quality of Well and Health Behavior with Waterborne Disease Incidence in Tambak Sumur Village, Waru, Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

KUALITAS BAKTERIOLOGI SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT PESISIR MINAHASA UTARA (Studi Kasus di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur) Tiara Eunike Kalalo*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Sri Seprianto Maddusa* *Fakulatas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Air merupakan zat yang sangat diperlukan manusia untuk kehidupannya demi mencukupi keperluan rumah tangga yaitu untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan membersihkan rumah. Ditinjau dari prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat, kebutuhan masyarakat terhadap air bersih harus terpenuhi sebab rendahnya kualitas dan kuantitas air bersih dapat menimbulkan penyakit di masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas bakteriologis air bersih masyarakat pesisir di Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Sampel penelitian ini diambil dari 12 sumber air di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur. Parameter yang diamati yaitu Total Coliform. Pemeriksaan sampel di Laboratorium Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan yaitu metode Most Probable Number (MPN). Hasil pemeriksaan laboratorium dibandingkan dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990. Hasil pengukuran laboratorium menunjukan bahwa total koliform terendah adalah 0 MPN/100 ml air dan tertinggi adalah >2.400 MPN/100 ml air. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa sebagian besar sumber air bersih di daerah pesisir Kabupaten Minahasa Utara tidak memenuhi syarat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat harus melakukan tindakan sterilisasi seperti pemasakan air sebelum dikonsumsi. Kata Kunci: Daerah Pesisir, Sumber Air Bersih, Total Koliform, Most Probable Number ABSTRACT Water was an important substance for human life to gratified the household needs that were to drink, cook, bathe, and clean the house. Viewed from the principles of public health, the public needs of clean water must be gratified because the low quality and quantity of clean water could cause illness to human. The purpose of this research was to known the bacteriological quality of public clean water in coastal areas of North Sulawesi Regency. This research was exploration research. The samples of this research was 12 water sources in Marinsow Village of East Likupang. The parameters obeserved were Total Coliform used Most Probable Number (MPN) method. The samples would be examined in Laboratory at Health Service Support Center,North Sulawesi Departement of Health. The laboratory results would be compared with Permenkes Number 416 of 1990. The laboratory results based on Total Coliform showed that the lowest was 0 MPN/100 ml and the highest was >2.400 MPN/100 ml water. The result of this examination showed that most of the clean water sources in coastal areas of North Minahasa Regency was unqualified. This situation indicated that the public must boiled the water as an strerilization before consumption. Keywords: Coastal Areas, Clean Water Source, Total Coliform, Most Probable Number 1

PENDAHULUAN Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan baku mutu air dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan yaitu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Menurut Slamet (2002) beberapa penyakit bawaan air antara lain kolera, tipus, hepatitis a, dan disentri. Mikroorganisme penyebab penyakit ini antara lain virus, bakteri, protozoa, dan metazoa. Air yang aman untuk digunakan menurut Peraturan Pemerintah R.I No. 82 tahun 2001 harus memenuhi persyaratan baku mutu air secara parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioktivitas. Parameter fisika yaitu pengukuran tempratur air, kadar residu terlarut dan kadar residu tersuspensi dalam air. Parameter kimia yaitu pengukuran zat kimia anorganik dan organik dalam air. Parameter mikrobiologi yaitu pengukuran total koliform dan koliform tinja dalam air. Parameter radioaktivitas yaitu pengukuran gross-a dan gross-b dalam air (Mulia, 2005). Bakteri koliform merupakan indikator dalam pemeriksaan kualitas air berdasarkan parameter mikroorganisme. Keberadaan bakteri koliform dalam air menunjukan kemungkinan keberadaan mikroorganisme patogen penyakit lainnya seperti protozoa, virus, dan cacing. Keberadaan beberapa jenis dari bakteri koliform dalam air dapat diartikan bahwa air tercemar limbah tinja atau feces. Limbah tinja atau feces pada umumnya merupakan penyebab penyakit oleh organisme. Penyakit yang di sebabkan oleh organisme antara lain diare, muntaber, dan disentri (North California Departement of Health and Human Services Division of Public Health, 2009). Data dari Puskesmas Likupang juga menunjukkan bahwa, akses penduduk terhadap air minum berkualitas hanya 9.791 penduduk atau 48. 45% penduduk yang memiliki akses untuk Kecamatan Likupang Timur bulan Januari tahun 2017. Sumber air bersih masyarakat di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara adalah sumur bor umum dan sumur gali. Hasil observasi awal menunjukan bahwa, sumur gali dan sumur bor berdekatan dengan saluran pembuangan air limbah (SPAL), jamban, septik tank, kandang ternak dan banyak binatang (Babi, Anjing, dan Ayam) yang berkeliaran bebas di sekitar sumber air bersih. Hal tersebut merupakan indikator adanya kemungkinan pencemaran sumber air bersih di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur kualitas bakteriologis sumber air bersih masyarakat pesisir Kabupaten Minahasa Utara. 2

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Gambar 1). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 sampel yang terdiri dari 8 sumur gali, 2 sumur bor, dan 2 kran air umum yang berasal dari sumur bor. Lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 2. 3

Gambar 2. Lokasipengambilansampel Pemeriksaan dilakukan berdasarkan parameter Total Coliform di laboratorium Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar baku mutu air bersih berdasarkan Permenkes No.416 Tahun 1990 tentang Syarat- Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. laboratorium dilakukan oleh peneliti dan petugas laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan berlangsung selama 1 minggu. Standar Total Coliform menurut Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 yaitu 50 MPN/100 ml air untuk air non-perpipaan dan 10 MPN/100 ml air untuk air perpipaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan sampel dilakukan pada hari Sabtu, 27 Mei 2017 pukul 11.00-12.45 WITA. Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti dan didampingi oleh petugas lapangan dari laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Sampel yang telah di ambil segera di bawa ke laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara untuk di periksa. Pemeriksaan Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Total Koliform No. Sampel Total Koliform (MPN/100 ml air) Ket Kadar Maksimal Hasil Pemeriksaan 1 50 1.100 TMS 2 10 0 MS 4

3 50 460 TMS 4 50 1.100 TMS 5 50 >2.400 TMS 6 50 1.100 TMS 7 10 0 MS 8 50 >2.400 TMS 9 50 >2.400 TMS 10 10 >2.400 TMS 11 50 >2.400 TMS 12 10 >2.400 TMS Hasil laboratorium menunjukan bahwa dari 12 sampel yang diperiksa terdapat 10 sampel yang tidak memenuhi syarat (TMS). Angka total koliform untuk 10 sampel air yang tidak memenuhi syarat (TMS) antara lain 8 sumur gali dengan total koliform 460 MPN/100 ml air sampai >2.400 MPN/100 ml air, 1 kran umum dengan total koliform >2.400 MPN/100 ml air dan 1 sumur bor dengan total koliform >2.400 MPN/100 ml air. Angka total koliform untuk sampel air yang memenuhi syarat (MS) yaitu 1 sumur bor umum dan 1 kran air umum dengan angka total koliform 0 MPN/100 ml air. Hasil pengukuran menunjukan hasil yang beragam. Sampel yang memenuhi syarat yaitu sampel 2 dan sampel 7. Sampel 2 adalah kran air sumber air minum masyarakat yang berasal dari sampel 7 sebagai sumbernya. Hal ini juga menjelaskan bahwa Sampel 7 memenuhi syarat parameter total koliform. Hasil ini disebakan karena kedalam sumur bor sekitar 100 m dan konstruksi sumur bor kedap air sehingga tidak memungkinkan ada rembesan air, dan jarak dengan sumber pencemar seperti jamban dan kandang ternak adalah >10 m. Sampel 2 memenuhi syarat parameter total koliform karena kondisi pipa distribusi masih baik walaupun melewati sumber pencemar, namun tidak terjadi cemaran dilihat dari hasil laboratorium. Sampel yang tidak memenuhi syarat terdiri dari sampel 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11 dan 12. Sampel ini bersumber dari sumur gali masyarakat. Angka total koliform di sumur gali yang tinggi dapat dipengaruhi oleh konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat yaitu tidak ada lantai sumur, dinding sumur yang kurang baik, dan sumur terbuka. Cemaran koliform pada sumur gali juga dipengaruhi oleh adanya sumber pencemar antara lain jamban dan kandang ternak, dan keberadaan binatang seperti Babi dan Anjing yang dibiarkan bebas berkeliaran di sekitar sumur. Cemaran total koliform pada sampel 12 yaitu sampel sumur bor dapat diakibatkan oleh jarak dengan sumber pencemar yaitu jamban dan kandang ternak <10 m. Penyebab lainnya yaitu pipa distribusi dari bak penampung ke kran air melewati jamban dan kandang 5

ternak, sehingga kondisi pipa yang tidak baik seperi adanya kebocoran pipa atau pipa yang retak memungkinkan pencemar masuk dalam aliran pipa. Perubahan angka total koliform sampel 7 sebagai sumber dan disalurkan ke sampel 10 sebagai kran air umum terjauh, diakibatkan oleh kemungkinan terjadinya cemaran bakteri karena kebocoran pipa atau pipa yang retak saat air mengalir dari sumur bor ke kran air. Pipa distribusi sumur bor ke kran air juga melewati MCK umum dan SPAL. Penelitian dari Sumampouw dan Risjani (2014), bakteri Coliform khususnya Escherichia coli merupakan salah satu bakteri indikator pencemaran tinja di lingkungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas I Manado (2014) terhadap kualitas air bersih di Minahasa Utara menunjukkan bahwa 88% kualitas air tidak memenuhi syarat dan 12% memenuhi syarat. Faktor lingkungan yang mempengaruhi antara lain kondisi penutup pada sarana air bersih tidak bersih/tidak ada (58 % ), cara meletakkan timba/ember yang salah pada sarana air bersih (50%), kondisi dinding semen sedalam 3 meter dari permukaan tanah tidak sempurna (38%), jarak lantai yang mengitari sarana air bersih kurang dari 1 meter (38%), genangan air radius 2 meter dari sarana air bersih (33%), adanya genangan air/ sewaktu waktu di atas lantai sekeliling sarana air bersih(29 %), kondisi cincin / bibir sarana air bersih tidak sempurna (25%), keberadaan jamban pada jarak 10 meter dari sarana air bersih (23%), keberadaan pencemar lain pada jarak 10 meter dari sarana air bersih (17%), kondisi sarana pembuangan air limbah yang buruk pada sarana air bersih(17%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) tentang Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Berdasarkan Total Koliform Di Kabupaten Trenggalek menunjukan bahwa kualitas air secara mikrobiologik air sumur didapatkan nilai yang melebihi standar PERMENKES RI/492/MENKES/ Per/IV tahun 2010. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, menunjukkan bahwa kualitas mikrobiologik air sumur di Kabupaten Trenggalek rata-rata kualitasnya tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tidak layak konsumsi. Kontruksi dan jarak dari sumber pencemar pada sumber air sangat mempengaruhi banyak atau tidaknya total bakteri koliform yang ada pada air sumur. Penelitian dari Sumampouw et al (2015) menunjukkan bahwa factor lingkungan seperti adanya 6

bakteri Coliform pada sumber air minum merupakan salah satu faktor penyebab diare pada anak balita di daerah pesisir. KESIMPULAN Kualitas bakteriologis sumber air bersih masyarakat pesisir Kabupaten Minahasa Utara ditemukan sebanyak 83,3% sumber air bersih masyarakat tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada masyarakat agar meningkatkan pengawasan dan pemeliharan terhadap sumber air bersih umum maupun pribadi agar tidak menimbulkan resiko penyakit dalam keluarga maupun masyarakat. Selain itu, air yang akan dikonsumsi harus dilakukan tindakan sterilisasi seperti pemasakan. DAFTAR PUSTAKA Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit. 2014. Laporan Minahasa Utara. Centers for Disease Control and Preventation. 2015. Diarrhea: Common Illness, Global Killer. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia tahun 2013. Jakarta Mulia, R. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu. North California Departement of Health and Human Services Division of Public Health. 2009. Protect Yourself from Koliform Bacteria in Your Well Water Fact Sheet. Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416. 1990. Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Rahmawati, dkk. 2016. Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Berdasarkan Total Koliform Di Kabupaten Trenggalek. Sumampouw, O. J., & Risjani, Y. 2014. Bacteria as Indicators of Environmental Pollution. International Journal of Ecosystem, 4(6), 251-258. Sumampouw, O. J., Andarini, S., &Sriwahyuni, E. 2015. Environment Risk Factors of Diarrhea Incidence in the Manado City. Public Health Research, 5(5), 139-143. United Nations Internasional Children s Emergency Fund Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian, Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan. 7