Andi Emelda*, Safriani Rahman*, Hardianti *Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Safriani Rahman, Bayu Putra, Rachmat Kosman, Riska Mustika. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

IDENTIFIKASI AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IG.M) EKSTRAK ETANOLIK DAUN CEPLUKAN (Physalis Minima Linn.) PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sehingga mampu menghadapi serangan zat asing seperti

AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

UJI EFEK JUS BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn.) TERHADAP AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) DAN IMUNOGLOBULIN G (IgG) PADA MENCIT (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak zaman

AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus Norvegiens)

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

JST Kesehatan, April 2016, Vol.6 No.2 : ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. (analisis variansi) dan Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara maju dan 80% dari penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

PENGARUH BAKTERI PROBIOTIK DARI SUSU KERBAU TERHADAP AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN PADA MENCIT JANTAN Mus musculus

IMUNOSTIMULAN EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN ( Centell asiatica (L.) URBAN.) TERHADAP IG G MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI SEL DARAH MERAH DOMBA

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

BAB II METODE PENELITIAN

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

BAB IV PROSEDUR KERJA

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Road-map Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE INFUSA KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB 3 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

HIPOGLIKEMIK KOMBINASI INFUSA BIJI ALPUKAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AINUN RISKA FATMASARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

Safriani Rahman, Rachmat Kosman, Sudrianto. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makassar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran. Dian Kusumaningrum 3, Winarto 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

EFEK IMUNOSTIMULAN INFUS BUAH MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA (SCHEFF.) BOERL.) ASAL KAB. SIDRAB SULAWESI SELATAN TERHADAP SEKRESI ANTIBODI TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN DENGAN TEKNIK HEMAGLUTINASI Andi Emelda*, Safriani Rahman*, Hardianti *Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia ABSTRACT Phaleria macrocarpa has chemical constituents that are flavonoids. Flavonoids may act as antioxidants and modulate the immune system. This study aimed to determine the effect of immunostimulatory infusion Phaleria macrocarpa using hemagglutination method. The animals were white rats (Rattus norvegicus) male. The animals were divided into 5 groups. Group I (control), group II (SDMD 5%), group III, IV and V are the groups given Phaleria macrocarpa infusion at the dose of 7.5 %, 15 % and 30 % respectively for 7 days. The animals were induced SDMD 5% intraperitoneally. Observations were made with a view the agglutination titer blood serum of the mice with SDMD. The results showed that infusion of Phaleria macrocarpaprovide the highest concentration at the 7.5% for titer antibody. Keywords: Phaleria macrocarpa, Imunostimulant, Immunoglobulin, Hemagglutination ABSTRAK Buah mahkota dewa mempunyai kandungan kimia yaitu flavanoid. Flavanoid dapat berfungsi sebaigai antioksidan dan memodulasi sistim imun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek imunostimulan infus buah mahkota dewa menggunakanmetode hemaglutinasi. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol, kelompok II (SDMD 5%), kelompok III, IV dan V adalah kelompok yang diberi infus buah mahkota dewa dengan dosis berturut-turut 7,5%, 15% dan 30% selama 7 hari.hewan uji diinduksi dengan SDMD 5% secara intraperitonial. Pengamatan dilakukan dengan melihat titer aglutinasi serum darah tikus dengan SDMD. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa infus buah mahkota memberikan titer antibodi tertinggi pada konsentrasi 7,5%. Kata Kunci: Imunostimulan, Mahkota Dewa, Imunoglobulin, Hemaglutinasi PENDAHULUAN Mekanisme yang digunakan tubuh sebagai perlindungan penyakit infeks adalah Sistim imun.imunoglobulin adalah sistem imun spesifik dan merupakan substansi pertama yang diidentifikasi sebagai molekul dalam serum yang mampu menetralkan sejumlah mikroorganisme penyebab infeksi. Imunoglobulin G merupakan molekul efektor yang paling banyak dalam sistem imun humoral. IgG umum melapisi mikroorganisme sehingga lebih memudahkan untuk difagositosis. IgG juga mampu menetralisir toksin dan virus. Untuk meningkatkan sistem imun dapat menggunakan senyawa imunostimulan (Baratawidjaja, 2009; Gunawan, 2006; Srihidayati, dkk, 2012). Senyawa flavonoid diduga dapat meningkatkan sistim imun. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa 37

flavanoid adalah mahkota dewa. Taaman mahkota dewa juga mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin dan polifenol (Aurelia, 2006; Mulyaningsih, 2007; Nugroho, 2012; Wibowo, 2013). Penelitian buah mahkota dewa dengan dengan menggunakan air rebusan buah tersebut diuji terhadap aktivitas fagositosis makrofag dan produksi reactive oxygen intermediate (ROI) makrofag pada mencit yang diinfeksi dengan Salmonella typhimurium memberikan hasil peningkatan nilai indeks fagositosis makrofag dan produksi ROI makrofag pada mencit (Aurelia,2006 & Maratani, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan konsentrasi buah mahkota dewa yang dapat mensekresi antibodi dengan parameter titer antibodi METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Sampel yang digunakan adalah buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) yang diperoleh dari Desa Dongi, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidrap, Propinsi Sulawesi Selatan Pengambilan Sampel Buah Mahkota Dewa Sampel yang digunakan diperoleh dari Desa Dongi, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidrap, Propinsi Sulawesi Selatan. Pembuatan Infus Buah Mahkota Dewa Infus yang dibuat adalah infus buah mahkota dewa konsentrasi 7,5%, 15%, dan 30%. Untuk membuat infus dengan konsentrasi 7,5% diperlukan 7,5 gram buah mahkota dewa kering. Buah mahkota dewa dimasukkan ke dalam panci infus dan ditambah air suling sebanyak 15 ml (2 kali berat sampel yang digunakan). Panci infus dipanaskan diatas kompor selama 15 menit sambil sekalikali diaduk dihitung mulai suhu dalam panci mencapai 90 C. Kemudian ditambahkan air hingga 100 ml. Panci infus dipanaskan di alat pemanas selama 15 menit dihitung mulai suhu dalam panci infus mencapai 90 C sambil sekali-kali diaduk. Hasil infus kemudian disaring dengan kain penyari hingga diperoleh cairan infus. Ditambahkan air suling hangat melalui ampasnya sampai mencapai volume 100 ml. Dengan cara yang sama dapat dibuat infus dengan konsentrasi 15% dan 30%. Penyiapan Suspensi Sel Darah Merah Domba (SDMD) 5% Darah domba segar yang telah diberi antikoagulan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan plasma dari sel darah merah. Lapisan atas yang berupa plasma dibuang dan pada lapisan bawah yang berupa endapan sel darah merah, ditambahkan larutan PBS ph 7,2 sebanyak tiga kali volume SDMD yang tersisa. Tabung kemudian dibolak-balik dengan perlahan-lahan sampai SDMD tercampur secara homogen, kemudian disentrifugasi lagi. Prosedur ini diulang sampai lapisan atas benar-benar jernih dan tidak berwarna. Lapisan atas yang jernih dibuang dan lapisan bawah adalah SDMD murni. SDMD dipipet, dan ditambahkan PBS dengan volume sama sehingga didapat suspensi SDMD 50%. Untuk mendapatkan suspensi SDMD 5%, maka diambil 1 ml suspensi SDMD 50% dan ditambahkan PBS ad 10ml (ph 7,2). Penyiapan Hewan Uji Sebanyak lima belas ekor tikus putih jantan diadaptasi selama 2 minggu, kemudian dibagi dalam 5 kelompok, yang masing masing-masing terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok I adalah kontrol normal dengan pemberian air suling, kelompok II adalah kelompok yang hanya diinduksi dengan SDMD, kelompok III adalah infus buah mahkota dewa konsentrasi 7,5%, kelompok IV adalah infus buah mahkota dewa 38

konsentrasi 15%, dan kelompok V adalah infus buah mahkota dewa konsentrasi 30%. Perlakuan Terhadap Hewan Uji Pada hari pertama kelompok II, III, IV, dan V diimunisasi dengan SDMD 5% dengan volume 0,1 ml secara intraperitonial. Untuk kelompok I (kontrol normal) dibiarkan tanpa perlakuan. Beberapa jam setelah diinduksi, hewan diberi air suling untuk kelompok II (kontrol SDMD), untuk kelompok III hewan diberi infus buah mahkota dewa dengan konsentrasi 7,5%, kelompok IV diberi infus buah mahkota dewa dengan konsentrasi 15% dan kelompok V diberi infus buah mahkota dewa dengan konsentrasi 30%. Volume pemberian disesuaikan dengan berat badan tikus. Pemberian secara oral setiap hari selama 7 hari. Pada hari ketujuh darah diambil secara intravena melalui ekor pada masing-masing kelompok. Teknik Pengambilan Sampel Darah Pengambilan sampel darah tikus putih (Rattus norvegicus) Jantan sebanyak 0,5 ml melalui ekor. Pengujian Sekresi antibodi Sampel darah dibiarkan membeku atau menggumpal pada suhu kamar selama 1 2 jam, selanjutnya disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit dan diambil serumnya (supernatan). Sebanyak 50 µl serum darah tikus diencerkan ke dalam 50 µl PBS pada sumur mikrotitrasi (wheel plate). Serum selanjutnya diencerkan secara bertingkat yaitu dari pengenceran yang pertama dipipet 50 µl dan diencerkan dengan PBS 50 µl menjadi pengenceran 2 (1/2), dari pengenceran yang kedua dipipet 50 µl dan diencerkan dengan PBS 50 µl menjadi pengenceran 4 (1/4). Pengenceran dilanjutkan dengan cara yang sama menjadi 8 (1/8), 16 (1/16), 32 (1/32), 64 (1/64), 128 (1/128), 256 1/256), dan 512 (1/512) dengan PBS. Pengenceran yang digunakan untuk uji hemaglutinasi mulai dari pengenceran 4 (1/4), 8 (1/8), 16 (1/16), 32 (1/32), 64 (1/64), 128 (1/128), 256 (1/256), dan 512 (1/512), selanjutnya ke dalam tiap sumur ditambahkan 50 µl suspensi SDMD 5% lalu diaduk rata (digoyang-goyang) selama 5 menit, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 60 menit dan didiamkan semalam pada suhu kamar. Pengamatan dilakukan untuk melihat pengenceran tertinggi dari serum darah tikus yang dapat mengaglutinasi sel darah merah domba. HASIL DAN PEMBAHASAN Efek imunostimulan infus buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap sekresi antibodi tikus putih jantan menggunakan metode hemaglutinasi. Uji hemaglutinasi dilakukan dengan hewan coba diinduksi terlebih dahulu dengan antigen SDMD 5% secara intraperitonial untuk mempercepat absorpsi atau penyerapan antigen. SDMD adalah antigen polivalen yang mempunyai lebih dari satu determinan (Alam, dkk. 2011). Menurut (Baratawidjaja, 2006) determinan antigen atau epitop merupakan bagian antigen yang dapat membuat kontak dengan reseptor antibodi, dan menginduksi pembentukan antibodi yang diikat dengan spesifik oleh reseptor antibodi.antigen yang telah diinduksikan ke dalam tubuh hewan coba tikus akan dikenal oleh sistem imun spesifik dengan membentuk sel B memori. Antigen akan merangsang sel B untuk berubah menjadi sel plasma dan mensekresi antibodi spesifik (Hendarsula, 2011). Antibodi pertama yang terbentuk adalah Imunoglubulin M (IgM). Pada hari keenam dan hari ketujuh dalam serum mulai dapat dideteksi antibodi IgG (Srihidayati, dkk., 2012). Hasil uji efek imunostimulan infus buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) konsentrasi 7,5%, 15%, dan 30% terhadap sekresi 39

antibodi dengan metode hemaglutinasi setelah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 1 dan 2. Hasil pengamatan menunjukkan titer tertinggi pada kelompok kontrol SDMD yaitu 1/16 yaitu 1,40, sedangkan pada kelompok kontrol normal tidak terjadi aglutinasi. Titer tertinggi pada kelompok perlakuan adalah 1/32 dengan titer 2,01 yaitu pada konsentrasi 7,5%, 15%, dan 30. Berdasarkan nilai rata-rata titer dapat disimpulkan terjadi peningkatan titer antibodi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan kata lain infus buah mahkota dewa memberikan efek imunostimulan dengan titer tertinggi secara berturut-turut pada konsentrasi 7,5%, konsentrasi 15% dan konsentrasi 30%. Semakin tinggi dosis yang diberikan semakin rendah titer antibodi yang diperlihatkan. Uji hemaglutinasi dilakukan pada hari ketujuh karena pada hari tersebut diharapkan telah terdapat antibodi khususnya Imunoglobulin G dalam serum, berdasarkan pustakan antibodi terbentuk 5-10 hari setelah terpapar antigen (baratawidjaya,2009). Tabel 1. Titer aglutinasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi sel darah merah domba Replikasi Titer Aglutinasi Kontrol normal Kontrol SDMD Infus 7,5% Infus 15% Infus 30% I - 1/4* 1/32* 1/16* 1/16* II - 1/16* 1/32* 1/32* 1/4* III - 1/8* 1/16* 1/16* 1/16* Tabel 2. Data titer aglutinasi pada uji hemaglutinasi setelah ditransformasi dengan [2 log (titer) + 1] Replikasi Titer Aglutinasi Kontrol normal Kontrol SDMD Infus 7,5% Infus 15% Infus 30% I - 0,20* 2,01* 1,40* 1,40* II - 1,40* 2,01* 2,01* 0,20* III - 0,80* 1,40* 1,40* 1,40* Jumlah - 2,40* 5,42* 4,81* 3,00* Rata-rata - 0,80* 1,81* 1,60* 1,00* Berdasarkan analisis data one way analysis of variance (ANOVA) memperlihatkan bahwa pemberian infus buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) menunjukkan nilai signifikansidengan P< 0,05 yang menunjukkan ada perbedaan antara perlakuan yang diujikan. Analisis dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different). Hasil yang diperoleh kelompok kontrol normal dan kontrol SDMD menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan). Kelompok infus 7,5% dan infus 15% menunjukkan tidak ada perbedaan tetapi menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan) dengan kelompok kontrol normal dan kontrol SDMD. Dapat disimpulkan bahwa infus buah mahkota dewa konsentrasi 7,5 % dengan titer 1,8. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka disimpulkan bahwa: Infus buah mahkota dewa memiliki efek imunostimulan, dengan titer antibodi tertinggi yaitu pada konsentrasi 7,5% 40

DAFTAR PUSTAKA 1. Alam,G dkk. 2011. Uji Efek Jus Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) terhadap Aktivitas Imunoglobulin M (IgM) Dan Imunoglobulin G (IgG) Pada Mencit (Mus musculus). Makassar: Universitas Hasanuddin. 2. Aurelia. 2006. Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag Pada Mencit Balb/C Yang Diinfeksi Salmonella Typhimurium. Fakultas Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro. 3. Baratawidjaja, K.G., dan Rengganis, I. 2009. Imunologi Dasar. Ed. VIII. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 4. Baratawidjaja, K.G. 2006. Imunologi Dasar. Edisi VII. Jakarta: Penerbit Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia. 5. Gunawan. 2007. Farmakologi Terapi V. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran: Universitas Indonesia 6. Hendarsula, A.R. 2011. Uji Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol Sarang Semut pada Tikus Putih Jantan. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 7. Maratani. 2006. Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Produksi Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Makrofag Pada Mencit Balb/C Yang Diinfeksi Salmonella Typhimurium. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 8. Mulyaningsih, S. 2007. Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) pada mencit. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. 9. Nugroho. 2012. Efek Pemberian Kombinasi Buah Sirih (Piperbetle L) Fruit, Daun Miyana (Plectranthusscutellariodes (L) R.BR) LEAF, Madu dan Kuning Telur Terhadap Peningkatan Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag. Jakarta: Badan Litbangkes. 10. Srihidayati, M dkk. 2012. Efek Imunostiimulan Dari Kultur Kering Lactobacillus Casei Pada Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Jantan. Makassar: Universitas Hasanuddin. 11. Wibowo,S. 2013. Herbal ajaib. Perpustakaan Nasional PT. Pustaka Makmur. 41