BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, LDR, DAN BI RATE SEBAGAI VARIABEL MODERASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penyimpan, pemerintah dan masyarakat (Audhya, 2014). Profitabilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998


BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya: 1) Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso (2010), permasalahan yang diangkat pada penelitian tersebut adalah upaya untuk mengatasi kredit macet di Indonesia telah banyak dibahas dan disajikan dengan metodologi CAMEL namun tidak banyak tulisan yang menilai berdasarkan tingkat efisiensi, padahal pemahaman akan kinerja efisiensi bank mutlak diperlukan dalam situasi persaingan industri perbankan yang semakin ketat seperti disyaratkan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Metode yang digunakan pada penelitian tersebut menggunakan teknik analisislinier berganda (multiple regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil (ordinary least square). Hasil dari penelitian tersebut adalah : a. Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank (ROA) b. Biaya Operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja bank (ROA) c. Capital Adecuacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keungan bank (ROA) d. Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan bank (ROA) 10

11 Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah sama - sama menggunakan variabel Dana Pihak Ketiga dan LDR sebagai variabel bebas serta sama - sama menggunakan variabel ROA sebagai variabel terikatnya.persamaan selanjutnya adalah metode yang digunakan sama sama menggunakan metode analisis regresi berganda. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian saat ini terletak pada tidak digunakannya variabel BOPO dan CAR pada variabel bebas, jangka waktu tahun yang diteliti oleh peneliti tersebut mulai 2005 sampai 2008 sedangkan pada peneliti saat ini mulai 2010 sampai 2012, subyek yang digunakan pada penelitian tersebut adalah jenis bank konvensional sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan bank pembiayaan rakyat 2) Yuliani (2007), permasalahan yang diangkat pada penelitian tersebut adalah hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian tersebut adalah : a. BOPO dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA b. DPK dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah sama-sama menggunakan variabel DPKdan LDRsebagai variabel bebas dan ROA sebagai variabel terikat.persamaan selanjutnya adalah metode yang digunakan sama sama menggunakan metode analisis regresi berganda. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian saat ini terletak pada tidak digunakannya variabel BOPO dan CAR pada variabel bebas, jangka waktu tahun 11

12 yang diteliti oleh peneliti tersebut mulai 2004 sampai 2006 sedangkan pada peneliti saat ini mulai 2010 sampai 2012, subyek yang digunakan pada penelitian tersebut adalah jenis bank konvensional sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan bank pembiayaan rakyat. 3) John William (2012), permasalahan yang diangkat pada penelitian tersebut adalah pengaruh penyaluran dana pihak ketiga dan suku bunga sebagai variabel moderasi terhadap profitabilitas bank. Penelitian tersebut menggunakan metode regresi uji nilai selisih mutlak. Hasil dari penelitian tersebut, adalah: a. Variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tersebut memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara simultan terhadap variabel tergantung b. Pertumbuhan komponen DPK maupun Aktiva Produktif serta BI Rate samasama memiliki pengaruh positif terhadap rasio NIM c. Variabel pergerakan SBP bersifat negatif Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah sama-sama menggunakan DPK sebagai variabel bebas dan BI Rate sebagai variabel moderasi. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian saat ini terletak pada tidak digunakannya NIM pada variabel terikat, jangka waktu tahun yang diteliti oleh peneliti tersebut mulai 2006-2009 sedangkan pada penelitian saat ini mulai 2010 sampai 2012, subyek yang digunakan pada penelitian tersebut adalah empat bank umum besar di Indonesia sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan bank pembiayaan rakyat di Surabaya, metode yang digunakan pada penelitian tersebut yaitu menggunakan regresi uji nilai 12

13 selisih mutlak sedangkan penelitian saat ini menggunakan uji regresi berganda dan model regresi moderasi. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Productive Theory of Credit Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Productive Theory Of Credit (Commercial Loan Theory). Teori ini menjelaskan tentang dasar-dasar yang digunakan manajemen untuk mengambil keputusan sumber pendanaan bagi perusahaan (Sudiyatno dan Suroso, 2010). Teori tersebut sesuai dengan pokok permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini, karena berhubungan dengan teori permodalan bank yang memang harus diperhatikan oleh dunia perbankan dalam hal kecukupan modal. Secara konseptual, standar kecukupan modal diperlukan agar dapat menjamin keunikan pelayanan bank, melindungi bank dari kegagalan (resiko) serta menjamin keberlanjutan bank. Teori ini menyatakan secara spesifik bahwa bank-bank hanya akan memberikan kredit jangka pendek yang sangat mudah dicairkan atau likuid melalui pembayaran kembali (angsuran) atas kredit tersebut sebagai sumber likuiditas. 2.2.2 Dana Pihak Ketiga (DPK) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, menjelaskan bahwa dana pihak ketiga adalah kewajiban bank kepada penduduk dan bukan penduduk dalam rupiah dan valuta asing. Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono (2002:155), mengemukakan bahwa Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai 13

14 penghimpun dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat. Hal ini sesuai pula dengan pendapat dari Lukman Dendawijaya (2009:49) yang mengemukakan bahwa Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola bank). Pihak bank dalam menghimpun dana dari pihak ketiga ini dapat dilakukan dengan cara menawarkan beberapa produk perbankan, diantaranya: 1) Simpanan Giro, adalah simpanan dana pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan (Lukmad Dendawijaya, 2009:49). 2) Simpanan Tabungan, adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu (Kasmir, 2008:57). 3) Simpanan Deposito, adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya (Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono (2002:193). Pembagian bentuk penawaran produk perbankan ini, dimaksudkan agar para nasabah memiliki banyak pilihan terhadap produk perbankan sehingga dapat disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhannya. Bank dapat memanfaatkan dana 14

15 dari pihak ketiga ini untuk dialokasikan pada pos-pos yang dapat menghasilkan laba, salah satunya dalam bentuk penyaluran kredit. 2.2.3 LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR (Loan To Deposit Ratio) merupakan perbandingan antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank (Dendawijaya, 2011). Veithzal Rivai berpendapat, bahwa LDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank (Veithzal Rivai, 2007:724). Kasmir berpendapat, bahwa LDR adalah rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2004). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa LDR merupakan suatu pengukuran tradisional atas kinerja bank yang digunakan untuk mengukur tingkat kesanggupan bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat dalam bentuk kredit. Rasio LDR ini menunjukkan bahwa jika rasio tersebut tinggi berarti bank meminjamkan seluruh dananya dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang dapat dikatakan bank tersebut menjadi relatif tidak likuid sedangkan jika rasio tersebut kecil berarti bank tersebut likuid karena memiliki kelebihan dana. 2.2.4 BI Rate Tingkat suku bunga pada setiap negara tentu berbeda-beda, bergantung dari kondisi perekonomian suatu negara. Stabilitas suku bunga sangat diharapkan, karena fluktuasi yang terjadi terhadap suku bunga dapat menyebabkan 15

16 ketidakpastian dalam dunia perekonomian negara yang bersangkutan.menghindari atas terjadinya fluktuasi suku bunga maka lembaga otoritas pada setiap negara, diharapkan dapat menetapkan Suku Bunga. Suku bunga tersebut nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam menghimpun dana dari masyarakat serta sebagai acuan dalam pemberian kredit kepada masyarakat. Sawaldjo Puspopranoto (2004:12), menjelaskan Suku Bunga adalah Rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman, yang berarti harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya. Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) merupakan suku bunga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yang digunakan oleh bank sebagai acuan dalam pembebanan suku bunga atas pinjaman nasabah. Suwaldjo Puspopranoto (2004:60), mengemukakan bahwa BI Rate adalah Suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal atau stance kebijakan moneter. BI Rate mulai digunakan sebagai sinyal resmi atas suku bunga acuan penyaluran dana sejak bulan Juli 2005. Kenaikan BI Rate dapat menyebabkan menurunnya permintaan kredit dari masyarakat. Begitupula sebaliknya, jika BI Rate mengalami penurunan maka permintaan kredit akan semakin meningkat. 2.4 ROA (Return On Asset) Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat untuk mengukur kesehatan perusahaan. Penilaian terhadap kinerja keuangan pada dasarnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada 16

17 dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009). Lukman Dendawijaya (2005:118), mengemukakan bahwa Analisis tingkat profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.as. Mahmoedin (2002:20), mendefinisikan bahwa Profitabilitas ialah kemampuan suatu bank untuk mendapatkan keuntungan. Komaruddin berpendapat, bahwa Rasio profitabilitas adalah kesanggupan bank untuk memperoleh laba berdasarkan investasi yang dilakukannya (Komaruddin, 2001:30). Secara umum ukuran profitabilitas pada industri perbankan menggunakan ROA (Return On Asset). Hal ini sesuai dengan Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum yang mengharuskan dunia perbankan menggunakan rasio ROA untuk mengukur profitabilitasnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa ROA (Return On Assets) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan (profit) secara keseluruhan yang diperoleh dari aktiva yang dimiliki serta merupakan rasio bank yang lebih baik dari pada rasio profitabilitas bank lainnya. Rumus ROA berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP/tanggal 31 Mei 2004, yaitu: Bank dapat memperoleh pendapatan dari kredit yang disalurkannya, karena setiap kredit yang disalurkan kepada nasabah tersebut nantinya akan menghasilkan bunga kredit yang dapat berdampak pada meningkatnya 17

18 profitabilitas bank yang bersangkutan. Semakin besar kredit yang disalurkan maka pendapatan yang akan diperoleh akan semakin besar pula yang tentunya harus disertai dengan pengawasan yang berkesinambungan terhadap penyaluran kredit tersebut. Begitupun jika terjadi gagal bayar oleh debitur atas penyaluran kredit tersebut, pendapatan yang diterima bank akan semakin menurun dan berakibat pada penurunan tingkat profitabilitasnya. 2.4.1 Pengaruh DPK terhadap ROA Dana dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (Dendawijaya, 2009). Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit (Kasmir, 2008). Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan (Dendawijaya, 2009). Keuntungan inilah yang dapat mempengaruhi tingkat rasio profitabilitas bank, yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. 2.4.2 Pengaruh LDR terhadap ROA LDR adalah rasio kinerja bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito (Sudiyatno dan Suroso, 2010). Dana yang berhasil disalurkan kepada masyarakat tersebut nantinya dapat berpengaruh terhadap rasio ROA suatu bank. Hal ini dikarenakan, kredit yang berhasil disalurkan tersebut dapat menghasilkan keuntungan melalui bunga kredit namun juga dapat berdampak kerugian pada 18

19 suatu bank jika debitur atau nasabah tidak dapat mengembalikan pokok pinjaman maupun bunga kredit tersebut. Ketidakpastian atas penyaluran kredit inilah yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank, yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. 2.4.3 Peranan BI Ratedalam Memoderasi Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap ROA Kenaikan BI Ratedapat meningkatkan minat masyarakat untuk menempatkan dananya pada suatu bank sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah DPK yang berhasil dihimpun oleh bank. Semakin banyaknya jumlah DPK tersebut berakibat pula pada semakin bertambahnya jumlah beban bunga yang ditanggung oleh bank sehingga dapat menurunkan tingkat profitabilitas bank, yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. Begitupula sebaliknya, jika terjadi penurunan BI Rate maka jumlah DPK pun turut berkurang karena masyarakat enggan untuk menempatkan dananya, baik dalam bentuk tabugan maupun deposito sehingga akan mengurangi jumlah DPK yang berhasil dihimpun oleh bank. Berkurangnya jumlah DPK tersebut, berdampak pula pada semakin rendahnya beban bunga yang ditanggung oleh bank sehingga dapat meningkatkan profitabilitas bank, yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka BI Rate mampu menjadi variabel moderasi yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh DPK terhadap ROA. 2.4.4 Peranan BI Rate dalam Memoderasi Pengaruh LDR terhadap ROA Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) dapat menurunkan kredit yang berhasil disalurkan oleh pihak bank sehingga mampu mengurangi laba atas 19

20 bunga kredit yang berhasil didapat oleh pihak bank. Penurunan laba inilah yang tentunya akan berdampak pada rasio profitabilitas bank yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. Begitupula sebaliknya, jika BI Rate mengalami penurunan maka jumlah kredit yang berhasil disalurkan akan semakin meningkat karena tingkat bunga yang dibebankan kepada masyarakat semakin berkurang. Peningkatan inilah yang mendatangkan bunga bagi pihak bank karena nasabah wajib mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga atas pemberian kredit tersebut. Bunga kredit yang berhasil dihimpun oleh pihak bank inilah yang dapat berdampak pada tingkat profitabilitas suatu bank, yang dalam penelitian ini diproksikan kedalam ROA. 2.5 Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan paradigma Dana Pihak Ketiga, LDR, dan BI Rate sebagai variabel moderasi terhadap Kinerja Keuangan yang diproksi dengan ROA seperti yang disajikan pada gambar berikut: GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN DPK Kinerja Keuangan (ROA) LDR BI Rate 20

21 2.6 Hipotesis Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori yang yang digunakan dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: 1) DPKmempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada bank pembiayaan rakyat 2) LDRmempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada bank pembiayaan rakyat 3) BI Rate memoderasi pengaruh DPK terhadap kinerja keuangan pada bank pembiayaan rakyat 4) BI Rate memoderasi pengaruh LDR terhadap kinerja keuangan pada bank pembiayaan rakyat 21