PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN IMPLEMENTASI ERP BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN PADA PT. EMKL SBT

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Maturity Level Business Goals 8 Menggunakan COBIT Pada PT. APLIN

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

MENGUKUR TINGKAT KESELARASAN TI BERDASARKAN PERSPEKTIF KEUANGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Bess Finance Surabaya)

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

Analisis Implementasi Teknologi Informasi pada Domain Deliver and Support di PT. RDPI

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Keywords : sistem informasi akademik, COBIT, tingkat kematangan, Balanced Scorecard.

AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

AUDIT SISTEM INFORMASI INSTALASI RAWAT JALAN BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN BALANCED SCORECARD DAN STANDAR

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

PENGUKURAN MATURITY LEVEL PADA AL-IRSYAD AL- ISLAMIYYAH UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA KEUANGAN DAN PELANGGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

DESAIN DASHBOARD INFORMATION SYSTEM UNTUK POST AUDIT REWIEW

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

MENGUKUR EFEKTIFITAS HASIL AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI COBIT 4.1 BERDASARKAN PERSPEKTIF END USER

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DIGITAL PRINTING

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT, DSS01, mengelola operasional, PT.POS. vi Universitas Kristen Maranatha

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : FARIZA AYU NURDIANI

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

LAPORAN PROYEK MADYA

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha

Fikri Aditya Tri Andikaputra, Ana Hadiana

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Tata Kelola Evaluasi Sistem Informasi Berdasarkan Control Objective For Information And Related Technology (COBIT) Domain Deliver And Support (DS)

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan komunikasi yang lebih canggih dan terintegrasi. Front office sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan penutup yang membahas kesimpulan berdasarkan

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Taryana Suryana. M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS WEB

PENYUSUNAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORE CARD DAN COBIT (Studi Kasus STMIK AMIKOM YOGYAKARTA)

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km. 5 Mertoyudan-Magelang Abstrak

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

Bab II Tinjauan Pustaka

Dosen : Lily Wulandari

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

ABSTRAK. Kata kunci: IT Governance, COBIT 4.1,PT.PLN.DJBB BAGIAN ASTI,APLIKASI iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.

DAFTAR ISI CHAPTER 5

BAB I PENDAHULUAN. oleh PT Aetra Air Jakarta dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT 4.1.

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

ANALISA TATA KELOLA INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN COBIT FRAMEWORK 4.1 DAN IT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Vol. X No. 2, September 2013

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

Transkripsi:

Klasifikasi dan Peringkasan Teks Berbahasa Indonesia," KOMMIT, pp. 391-401, 2014. PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN IMPLEMENTASI ERP BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN PADA PT. EMKL SBT Awalludiyah Ambarwati 1, Rochmatul Aisah 2, Cahyo Darujati 3 1, 2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 3 Program Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama E-mail: * 1 ambarwati1578@yahoo.com, 2 rochmatul.aisah13@yahoo.com, 3 cahyod@gmail.com Abstrak PT. EMKL SBT adalah perusahaan jasa di bidang ekspedisi pengiriman dan pengangkutan barang di Surabaya yang mulai beroperasi pada tahun 1995. Perusahaan telah menerapkan TI/SI (Teknologi Informasi/Sistem Informasi) untuk mendukung operasional bisnis dan sesuai kebutuhan, salah satunya adalah ERP (Enterprise Resource Planning). Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan (Maturity Level) implementasi ERP pada PT. EMKL SBT berdasarkan perspektif pelanggan sesuai balance scorecard menggunakan framework COBIT 4.1. Pengukuran tingkat kematangan melibatkan dua tujuan bisnis dan tujuh tujuan teknologi informasi yang mencakup 18 proses teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai Maturity Level 1.38. Nilai Maturity Level tersebut dikategorikan pada level 1 (Initial/Ad-Hoc) yang berarti masih ada permasalahan yang harus diselesaikan terutama untuk dokumentasi dan proses belum terorganisir. Divisi IT dan Divisi Marketing pada PT. EMKL SBT sudah melakukan tugas dan wewenang masingmasing tetapi apa yang telah dilakukan belum terdokumentasi seluruhnya. Kata Kunci COBIT 4.1, ERP, Balance Scorecard, Perspektif Pelanggan Abstract PT. EMKL SBT is a service company in the field of shipping and freight forwarding goods in Surabaya, which began operating in 1995. The company has implemented IT/SI (Information Technology/Information Systems) to support business operations and as needed, one of which is ERP (Enterprise Resource Planning). This research was conducted to measure Maturity Level of ERP implementation at PT. EMKL SBT based on customer perspective in balance scorecard using COBIT 4.1 framework. This Maturity Level measurement involves two business goals and seven IT Goals which includes 18 IT processes. The measurement results obtain Maturity Level at 1,38. It can be categorized at level 1 (Initial/Ad-Hoc), which means there are several problems to be solved, especially for undocumented jobs and unorganized processes. IT and Marketing Division of PT. EMKL SBT already perform their duties and authorities of each but has not been fully documented. Keywords COBIT 4.1, ERP, Balance Scorecard, Customer Perspective 1. PENDAHULUAN PT. EMKL SBT adalah perusahaan jasa di bidang ekspedisi pengiriman dan pengangkutan barang di Surabaya yang telah beroperasi sejak tahun 1995. Visi Perusahaan adalah menjadi perusahaan jasa logistik yang profesional dan terpercaya. Perusahaan memiliki empat misi untuk mendukung visi tersebut. Misi pertama adalah fokus meningkatkan kualitas layanan. Kedua, 371

menjamin kepercayaan pelanggan. Berikutnya adalah membangun kreatifitas dan inovasi. Misi keempat ialah membangun kompetensi sumber daya manusia untuk meningkatkan nilai perusahaan. TI/SI (Teknologi Informasi/Sistem Informasi) berperan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. PT. EMKL SBT telah menerapkan TI/SI untuk mendukung operasional bisnis dan sesuai kebutuhan, salah satunya adalah ERP (Enterprise Resource Planning). Implementasi ERP di PT. EMKL SBT telah dilakukan sejak 2007. Sistem ERP ini mencakup logistik yaitu jasa pengiriman barang, proses distribusi yaitu alur pengiriman barangnya, inventory yaitu aset untuk perusahaan semisal truck, kontainer, dan gudang, yang terakhir invoice yaitu pembuatan nota, surat jalan, berita acara, dan tagihan. Implementasi ERP pada PT. EMKL SBT belum diikuti dengan evaluasi secara berkala. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan implementasi ERP berdasarkan perspektif pelanggan pada PT. EMKL SBT. Framework yang dipergunakan adalah COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) 4.1 [1]. 2. METODE PENELITIAN Tahapan penelitian pengukuran tingkat kematangan implementasi ERP berdasarkan perspektif pelanggan pada PT. EMKL SBT dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pembuatan laporan hasil penelitian. Tahap Perencanaan terdiri dari empat aktifitas. Diawali dengan melakukan studi pustaka COBIT 4.1 dan perspektif pelanggan danlam balance scorecard serta melakukan observasi berkaitan dengan implementasi ERP pada PT. EMKL SBT. Selanjutnya, melakukan identifikasi Proses Bisnis dan TI berupa logistik, proses distribusi, inventory, dan invoice pada ERP. Berikutnya, melakukan identifikasi Ruang Lingkup dan Tujuan yaitu pengukuran tingkat kematangan implementasi ERP berdasarkan perspektif pelanggan. Terakhir, menentukan metode yang akan digunakan berupa framework COBIT 4.1 untuk menghitung Maturity Level yang mengacu pada perspektif pelanggan pada Balance Scorecard. Tahap Persiapan memiliki tiga aktifitas. Pertama, menentukan tujuan bisnis dan IT Goals. Tujuan bisnis yang dipilih adalah penentuan ketersediaan dan kelancaran layanan serta pencapaian optimasi biaya dari penyampaian layanan. Selanjutnya, melakukan pemetaan tujuan bisnis, IT Goals (Tujuan TI) dan IT Process (Proses TI) yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2. Terdapat 18 Proses TI pada tiga domain yang dipergunakan, yaitu PO3, PO5, PO6, PO8, AI2, AI3, AI4, AI5, AI6, AI7, DS2, DS3, DS4, DS6, DS8, DS10, DS12, DS13. Ketiga, pembuatan kuisioner berdasarkan Proses TI dari hasil pemetaan [2], [3]. MULAI Perencanaan 1. Melakukan studi pustaka, observasi 2. Mengidentifikasi Proses Bisnis dan TI 3. Mengidentifikasi Ruang Lingkup dan Tujuan 4. Menentukan Metode yang akan digunakan Persiapan 1. Menentukan tujuan bisnis dan IT Goals 2. Melakukan pemetaan tujuan bisnis, IT Goals dan IT Process 3. Pembuatan kuisioner Pelaksanaan 1. Menyebarkan kuisioner dan melakukan Wawancara 2. Melakukan pengumpulan data dan dokumen pendukung 3. Melakukan perhitungan Maturity Model 4. Membuat grafik 5. Menyusun Rekomendasi Pembuatan Laporan Hasil Penelitian SELESAI Gambar 1. Bagan alir tahapan penelitian Terdapat 18 Proses TI pada tiga domain yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu [4]: 1. Domain Plan And Organizer (PO) 372

a. PO3: Menentukan Arahan Teknologi b. PO5: Mengelola Investasi TI c. PO6: Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen d. PO8: Mengelola Kualitas 2. Domain Acquire And Implement (AI) a. AI2: Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi b. AI3: Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi c. AI4: Memungkinkan Operasional dan Penggunaan d. AI5: Memenuhi Sumber Daya TI e. AI6: Mengelola Perubahan f. AI7: Instalasi dan Akreditasi Solusi Beserta Perubahannya 3. Domain Delivery And Support (DS) a. DS2: Mengelola Layanan Pihak Ketiga b. DS3: Mengelola Kinerja dan Kapasitas c. DS4: Memastikan Layanan yang Berkelanjutan d. DS6: Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya e. DS8: Mengelola Service Desk dan Insiden f. DS10: Mengelola Permasalahan g. DS12: Mengelola Lingkungan Fisik h. DS13: Mengelola Operasi Tabel 1. Pemetaan tujuan bisnis dan tujuan TI [4] No. Tujuan Bisnis Tujuan TI 6 Penentuan 10 16 22 23 ketersediaan dan kelancaran layanan 8 Pencapaian 7 8 10 24 optimasi biaya dari penyampaian layanan Tahap Pelaksanaan terdiri dari lima aktifitas. Pertama, menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara kepada Divisi IT, Divisi Marketing dan Customer. Kemudian melakukan pengumpulan data dan dokumen pendukung berupa profil dari perusahaan, SOP (Standard Operating Procedure), kebijakan, standar, prosedur dan ERP sistem informasi yang dipakai Selanjutnya, melakukan perhitungan Maturity Level [2], [3]. Dimana Maturity Model merupakan alat bantu untuk mengetahui tingkat kematangan IT Process yang terdiri dari enam level, mulai Level 0 hingga Level 5 [1]. Keempat, membuat grafik berupa spider chart. Terakhir menyusun rekomendasi. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah pembuatan laporan hasil penelitian sebagai dokumentasi. Gambar 2. Pemetaan Tujuan TI dan Proses TI [4] 3. HASIL DAN PEMBAHASAN PT. EMKL SBT telah memiliki SOP untuk operasinal perusahaan. Standar kebijakan prosedur IT Support pada perusahaan sudah terdokumentasi yang dibuat dan diterbitkan pada tanggal 5 Januari 2015. Namun demikian dari hasil wawancara pada Divisi IT, yang diwakili oleh IT Support, diketahui bahwa ERP sistem telah berjalan sesuai kebutuhan tetapi masih ada kekurangan berupa pengarsipan dokumen. Kuisioner diberikan kepada responden, yaitu Divisi IT, Divisi Marketing dan Customer. Responden memberikan salah satu pilihan jawaban (Tabel 2) pada setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner (Gambar 3). Selanjutnya dilakukan tabulasi 373

untuk kuisioner yang telah diisi oleh responden. Tabel 3 menampilkan Hasil Tingkat Kematangan PO5. Hal yang sama dilakukan untuk semua Proses TI, hasilnya disajikan pada Tabel 4. Pembuatan grafik berupa spider chart (Gambar 4) dilakukan berdasarkan Nilai Proses TI pada Tabel 4. Agreement with Statement Tabel 2. Nilai pilihan jawaban [2] Deskripsi Compliance Value Not at all Tidak ada sama sekali 0 A little Sedikit 0.33 Quite a lot Untuk tingkatan tertentu 0.66 Completely Lengkap 1 Gambar 3. Contoh Kuisioner PO5 Tabel 3. Hasil Tingkat Kematangan PO5 Level Total Kepatuhan Kontribusi Kematangan sudah cukup baik baik dan perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Proses TI DS6 memiliki nilai 2,39 yang berarti perlu ditingkatkan. Terdapat 15 Proses TI yang memiliki nilai kurang dari 2. Hal ini menunjukkan bahwa Proses TI tersebut perlu dibenahi agar dapat mencapai nilai 3. Proses TI Tabel 4. Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Deskripsi Nilai Proses TI 1.62 PO3 Menentukan Arahan Teknologi PO5 Mengelola Investasi TI 0.72 PO6 Mengkomunikasikan Tujuan 1.13 dan Arahan Manajemen PO8 Mengelola Kualitas 0.64 AI2 Memperoleh dan Memelihara 0.94 Perangkat Lunak Aplikasi AI3 Memperoleh dan Memelihara 1.74 Infrastruktur Teknologi AI4 Memungkinkan Operasional 0.84 dan Penggunaan AI5 Memenuhi Sumber Daya TI 1.14 AI6 Mengelola Perubahan 1.34 AI7 Instalasi dan Akreditasi 0.72 Solusi Beserta Perubahannya DS2 Mengelola Layanan Pihak 3.25 Ketiga DS3 Mengelola Kinerja dan 3.41 Kapasitas DS4 Memastikan Layanan yang 0.88 Berkelanjutan DS6 Mengidentifikasi dan 2.39 Mengalokasikan Biaya DS8 Mengelola Service Desk dan 1.06 Insiden DS10 Mengelola Permasalahan 1.31 DS12 Mengelola Lingkungan Fisik 0.76 DS13 Mengelola Operasi 0.91 Total 24.80 Nilai Rata-rata 1.38 0 0.00 0.0 0.00 1 0.26 0.3 0.08 2 0.20 0.7 0.14 3 0.28 1.0 0.28 4 0.11 1.3 0.14 5 0.05 1.7 0.08 Maturity Level Result 0.72 Nilai maturity level tertinggi terdapat pada DS3 sebesar 3,41. Terdapat dua Proses TI yang memiliki nilai lebih dari dari 3, yaitu Proses TI DS2 dan DS3. Hal tersebut menunjukkan bahwa Proses TI DS2 dan DS 3 374

Gambar 4. Spider Chart Nilai Maturity Level Hasil akhir dari perhitungan Maturity Level didapatkan dari total penjumlahan masing-masing nilai Maturity Level setiap Proses TI kemudian dibagi dengan 18 Proses TI yang digunakan. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil nilai rata-rata yaitu 1.38. Nilai maturity level tersebut dapat dikategorikan pada level 1 (Initial/Ad-Hoc) [1]. Rekomendasi pada 16 Proses TI diberikan untuk perbaikan dan peningkatan. Hal ini dilakukan agar terjadi peningkatan nilai pada pengukuran maturity level berikutnya. Secara umum, rekomendasi yang diberikan adalah pembuatan SOP dan mendokumentasikan semua proses kerja pada Divisi IT dan Divisi Marketing. Rincian rekomendasi untuk masing-masing Proses TI yang memiliki nilai kurang dari 3 adalah sebagai berikut: a. PO3, membentuk dewan pengarah TI untuk memberikan pedoman dan saran penerapan TI, memastikan bahwa TI selaras dengan strategi bisnis sesuai tren masa depan serta melakukan sosialiasi kepada seluruh staf. b. PO5, mengelola investasi TI dengan membuat anggaran sesuai arah kebijakan pengembangan TI dan didokumentasikan. c. PO6, manajemen perlu menjaga konsistensi dan mengkomunikasikan kontrol kebijakan, rencana dan prosedur dan didokumentasikan. d. PO8, membuat dan mengelola rencana perbaikan berkesinambungan serta mengukur dan memantau keselarasan manfaat TI dengan tujun perusahaan. e. AI2, memberikan pemahaman dan kesadaran dalam memelihara perangkat lunak f. AI3, melakukan konsistensi antara pendekatan taktis ketika memperoleh dan memelihara infrastruktur IT. Pemeliharaan didasarkan pada strategi yang telah ditetapkan dan mempertimbangkan kebutuhan aplikasi bisnis. g. AI4, mendokumentasikan semua proses dan mendistribusikannya secara konsisten kepada seluruh pihak yang bewenang serta melakukan pembaruan prosedur sesuai kondisi terkini. h. AI5, membuat kebijakan dasar dan prosedur yang terintegrasi dengan proses pengadaan TI. i. AI6, mendokumentasikan manajemen perubahan dan melakukan analisis dampak perubahan TI terhadap proses bisnis. j. AI7, melakukan konsistensi antara pendekatan pengujian dan akreditasi. k. DS4, memastikan pelayanan yang berkesinambungan l. DS6, mendokumentansikan model biaya layanan informasi m. DS8, mendokumentasikan pengelolaan Service Desk dan Insiden n. DS10, membuat rekomendasi kebutuhan sistem manajemen masalah terpadu yang efektif diterima dan dibuktikan dengan dukungan manajemen dan anggaran. o. DS12, mengimplementasikan kontrol lingkungan dan dimonitor seluruh personel yang bersangkutan. p. DS13, melakukan monitoring infrastruktur, pengolahan dan penyelesaian masalah serta melakukan pemeliharaan preventif secara terjadwal. 4. SIMPULAN Hasil pengukuran tingkat kematangan implementasi ERP berdasarkan perspektif pelanggan pada PT. EMKL SBT memberikan nilai maturity level 1.38. Nilai maturity level tersebut dapat dikategorikan pada level 1 (Initial/Ad-Hoc). Hal ini menunjukkan masih ada permasalahan yang harus diselesaikan terutama untuk dokumentasi dan proses belum terorganisir. Divisi IT dan Divisi Marketing pada PT. EMKL SBT sudah 375

melakukan tugas dan wewenang masingmasing tetapi apa yang telah dilakukan belum terdokumentasi seluruhnya. Divisi IT sudah mempunyai SOP (Standart Operating Procedure), tetapi belum mendokumentasikan sebagian besar pekerjaannya. Sedangkan Divisi Marketing sudah melaksanakan tugasnya, tetapi belum mempunyai SOP dan belum mendokumentasikan pekerjaannya. 5. SARAN Saran untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini antara lain : a. Membuat dan melaksanakan SOP yang berkaitan dengan kebijakan, pelayanan kepada customer, dan aturan proses bisnis perusahaan. b. Melakukan pengukuran dan penilaian dengan mengacu pada framework yang lain sebagai bahan perbandingan. DAFTAR PUSTAKA [1] Information Technology Governance Institut, 2007, COBIT 4.1: Framework Control Objective, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institut, Rolling Meadows. [2] Pederiva, Andrea, 2003, The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case. Information Systems Control Journal, Vol 3, Information Systems Audit and Control Association [3] Rozas, Indri Sudanawati., 2012, Model Perhitungan Tingkat Kedewasaan TI (Maturity Level) Menggunakan Framework COBIT 4.1, Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika (SANTIKA 2012) Teknik Informatika-Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, 10 Maret 2012. pp 73-77, ISSN 2252-3081 [4] Sarno, Riyanarto, 2009, Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi Berbasis Balanced Scorecard dan Cobit, ITS Press, Surabaya 376