BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama

dokumen-dokumen yang mirip
: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahap perkembangannya, seperti pada tahap remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN PENYESUAIAN SOSIAL A-2 SKALA PENELITIAN PENERIMAAN DIRI

No urut responden :..(diisi oleh enumerator) Tanggal wawancara :. Enumerator :. Nama responden :. Departemen :.

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

I. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini adalah gambaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi generasi muda yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kita sedang memasuki suatu abad baru yang banyak

#### Selamat Mengerjakan ####

Lampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat :

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

Surat Persetujuan Menjadi Responden. menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Penelitian

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG TUNA DAKSA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan sejak usia dini yaitu dengan mencegah, merawat dan

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT )

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

Bab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa

harus mengerti juga model-model komunikasi yang ada sehingga kita bisa menilai apakah selama ini sudah berkomunikasi dengan baik atau belum.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY

ANGKET/ KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berinteraksi. Interaksi tersebut selalu dibutuhkan manusia dalam menjalani

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK PRASEKOLAH? Oleh Kartika Nur Fathiyah Dosen PPB FIP UNY

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

Perpustakaan Unika L A M P I R A N 184

TINJAUAN TENTANG SOSIALISASI ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA DALAM PERKEMBANGAN SOSIALNYA DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI 1 KANTOR GUBERNUR PADANG ARTIKEL

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sekolah Dasar Islam Tunas Harapan Semarang dan Sekolah Dasar

Bandung, Agustus Peneliti. Universitas Kristen Maranatha

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET PENELITIAN. pernyataan tersebut. Selanjutnya pilihlah salah satu dari beberapa alternative

BAB I PENDAHULUAN. diri untuk menghadapi keadaan-keadaan tersebut (Hurlock, 1990).

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu:

ANGKET PENELITIAN. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Kelas : 3. Jenis Kelamin : 4. Alamat :

A. IDENTITAS Tempat tanggal lahir : Waktu : B. BENTUK PETUNJUK SKALA

Isian Form 1 INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

BAB V PENUTUP. kelas X di SMAN 3 Malang adalah tinggi. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat determinasi diri pada

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Shafique Dunia Pendidikan. Jakarta: PT. Pustaka Binaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mayang Wulan Sari,2014

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, juga merupakan makhluk sosial.

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Dukungan Keluarga

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

Transkripsi:

168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang masih muda pada saat pertama masuk Sekolah Dasar memiliki kemampuan perkembangan sosial dan emosi yang kurang. Anak down s syndrome yang masih muda, memiliki hambatan dalam mengungkapkan identitas dirinya. Pertama masuk sekolah, anak cenderung mengamati perilaku temannya tanpa ikut bergabung dengan temannya karena masih menyesuaikan diri. Anak mengalami kesulitan bekerjasama dengan teman karena kemampuannya yang berbeda dan kurang diberi kesempatan. Setiap anak mempunyai cara yang berbeda dalam menanggapi lingkungannya. Anak melakukan perintah sering tergantung pada moodnya. Anak tidak pernah berusaha untuk bersaing dengan temannya. Mereka cenderung santai dalam mengerjakan sesuatu. Anak down s syndrome yang masih muda kurang dapat mengelola rasa marahnya dengan baik. Namun mengenal yang membahayakan baginya, dan menghadapi bahaya dengan meminta bantuan pada orang lain atau menghindar. Rasa ingin tahu sebagian anak kurang. Namun mereka dapat menunjukkan ekspresi senang dan sedihnya dengan sangat baik. Dan sebagian dapat menunjukkan rasa kasih sayangnya dengan baik.

169 2. Interaksi Anak Down s Syndrome dengan Soswa Lain Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang bersifat terbuka dan sudah terbiasa untuk bergaul dengan teman-teman pada umumnya, dapat berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya di sekolah, serta tidak merasa canggung untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga keterampilan sosial dan emosinya dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, teman-teman lainnya dapat mendukung dan menerima anak tanpa melihat adanya perbedaan. Interaksi dengan teman sebaya, anak dapat belajar untuk meniru perilaku temannya yang baik dengan bimbingan dan dapat mengajarkan keterampilan sosial ketika mereka sedang berinteraksi. Namun interaksi antar siswa dengan siswa lainnya tidak selalu berjalan lancar, sebagai anak kecil siswa down syndrome dan siswa lainnya adakalanya bertengkar ketika ada yang tidak sesuai. Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang bersikap tertutup, mereka mempunyai kesulitan untuk menyesuaikan diri, berinteraksi, bergaul, dan bermain dengan teman-temannya Walaupun teman lainnya sudah mau mengajak untuk berinteraksi atau bermain dengannya, namun apabila anak bersikap tertutup dan sering menolak ajakan temannya untuk bermain, maka anak akan menjadi terasingkan dalam lingkungannya sehingga lebih sering menyendiri.

170 3. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Selama Berada di Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tahapan perkembangan anak down s syndrome sama dengan tahapan perkembangan anak pada umumnya, namun kecepatan perkembanganya lebih lambat bila dibandingkan dengan perkembangan anak pada umumnya. Perkembangan sosial dan emosi anak down s syndrome di Sekolah Dasar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya derajat ketunagrahitaan, adanya kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan, adanya bimbingan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan, sifat dari individu, dan dukungan dari lingkungan sekitar. Maka dapat disimpulkan anak down s syndrome yang dapat menyesuaikan diri, bersikap terbuka, dapat berinteraksi serta bermain dengan teman-teman lainnya, mendapatkan kesempatan serta bimbingan untuk mempelajari tugas perkembangan, mereka akan mengalami perkembangan menuju ke arah yang lebih baik. Misalnya peningkatan kemampuan berinteraksi dan bermain dengan teman, bekerjasama dengan teman, merasakan perasaan teman ketika sedang senang atau sedih, menenangkan temannya yang sedang sedih, menolong temannya, mengungkapkan ekspresi senang, sedih, dan kasih sayang kepada orang lain. Namun pada anak down s syndrome yang sering menarik diri dari lingkungan dan tidak mendapatkan bimbingan untuk menguasai tugas perkembangannya, maka perkembangan sosialnya akan relatif stabil pada saat perkembangan pertama masuk sekolah atau bahkan menurun.

171 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai perkembangan sosial dan emosi anak down s syndrome di Sekolah Dasar, maka penulis mencoba merumuskan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dan orangtua siswa down s syndrome mengenai perkembangan sosial dan emosi anak down s syndrome, baik dalam pendidikan di sekolah ataupun di lingkungan rumah, yaitu : 1. Agar anak dapat menyesuaikan diri dengan teman lainnya dan dapat mempelajari tugas-tugas perkembangannya, maka dibutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang-orang disekitar, seperti Guru Pembimbing Khusus atau orangtua. 2. Anak membutuhkan kesempatan untuk dapat berinteraksi dengan temanteman lainnya, baik di lingkungan rumah maupun sekolah agar anak menjadi lebih percaya diri dan dapat meningkatkan perkembangan sosial dan emosinya 3. Agar anak dapat mengelola rasa marahnya dengan baik, maka dibutuhkan suatu bimbingan dan contoh cara mengungkapkan emosi yang baik. 4. Sebagian anak memiliki kemampuan meniru yang cukup baik, maka memerlukan suatu pengawasan agar anak dapat meniru perilaku yang baik dari orang-orang disekitarnya.

172 RIWAYAT HIDUP PENULIS Febiana lahir di Jakarta, 22 Februari 1987. Terlahir dari Ayah bernama Djodi Permana DK dan Ibu bernama Tati Kartini

173 (Alm). Beralamat di Jalan Desa No 15, Kiaracondong Bandung. Riwayat pendidikan di SD Negeri Babakan Surabaya IV (1993-1999), SMP Negeri 31 Bandung ( 1999-2002), dan SMA Negeri 23 Bandung (2002-2005), tahun 2005 mengikuti ujian dengan jalur SPMB dan diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan Luar Biasa UPI. Selama mengerjakan skripsi, penulis aktif menjadi Guru di Pendidikan Khusus Anak Suryakanti.