SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL IKAN 1 GT FRP

dokumen-dokumen yang mirip
Spesifikasi Teknis Kapal Ikan <5 GT (Mina Maritim 3 VL - Linggi Depan) (TIPE 2)

Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

Spesifikasi Teknis Kapal Ikan 10 GT (Mina Maritim 10 ULH) (Multipurpose - Line Hauler) (TIPE 9)

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V SHELL EXPANSION

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

dua komponen pokok yaitu Glass reinforcement dan Polyester resin yang kemudian digabung, Formula FRP pada dasarnya terdiri dari :

BAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM )

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PER UNIT KAPAL

BAB I PENDAHULUAN. PENDAHULUAN MT SAFINA SYUMADHANI Tanker 3600 BRT I - 1 PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

BAB V MIDSHIP AND SHELL EXPANSION

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

DISAIN KAPAL PENANGKAP IKAN 10 GT BERBAHAN FIBERGLASS UNTUK WILAYAH PERAIRAN KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG

MOHAMMAD IMRON C INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERI KANAN. Oleh : KARVA IlMIAH

ANALISA PENGGUNAAN RUANGAN KAPAL PENANGKAP IKAN TUNA DI PANTAI SADENG GUNUNG KIDUL. Salim Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) ABSTRAK

LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG

6. PEMBAHASAN 6.1 Metode pembuatan perahu FRP

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran General arrangement (GA)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Addendum Dokumen Pengadaan

SEKAT KEDAP AIR HALUAN MIRING KAPAL PENUMPANG : 5 % L M KAPAL BARANG : b = Jarak terkecil dari. ketentuan. b = 5 % L atau.

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) G 25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

POKJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ULP PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2011 J l. DI P anjaitan. Km 8 No. 12 Lt 2 Tel p.

PROSES PEMBUATAN KAPAL FRP BERKAPASITAS 14 M BAGI NELAYAN DI KABUPATEN BENGKALIS

LOGO ANALISIS BIAYA PERBAIKAN KONSTRUKSI KAPAL IKAN BERBAHAN BAKU FIBER- REINFORCED PLASTIC BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN AKIBAT TUMBUKAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya. Hal-hal dasar yang. harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

Proses pengedokan kapal pada graving dock. Deady Helldiningrat

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

IDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN KAPAL PERIKANAN

KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP IKAN DI PPN PALABUHANRATU JAWA BARAT DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL

BAB I PENDAHULUAN A. Umum A.1. Jenis Kapal A.2. Kecepatan Kapal A.3. Masalah Lain

INSTALASI PERMESINAN

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

TEKNO EKONOMI KAPAL GILLNET DI KALIBARU DAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA LUSI ALMIRA KALYANA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN. NOMOR : 173/POKJA VIII.ULPBJ/X/2016 TANGGAL : 19 Oktober 2016

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

TEKNIK PEMASANGAN PERANGKAT MESIN KAPAL PERIKANAN ABSTRACT

Analisis Biaya Perbaikan Konstruksi Kapal Ikan Berbahan Baku Fiber-Reinforced Plastic Berdasarkan Tingkat Kerusakan Akibat Tumbukan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

Addendum Dokumen Pengadaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

Oleh : 1. ISMA KHOIRUL MUCHLISHIN ( ) 2. FAISAL ANGGARDA A.R. ( )

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

PERHITUNGAN BEBAN RANCANGAN (DESIGN LOAD) KONSTRUKSI KAPAL BARANG UMUM DWT BERBAHAN BAJA MENURUT REGULASI KELAS

2017, No Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peratur

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Teknologi Pembuatan Perahu Cadik Fiberglass Reinforcement Plastic (FRP) Metode pembuatan perahu dan tahapan kerja

PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a perlu diatur lebih lanjut mengenai perkapalan dengan Peraturan Pemerintah;

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Iswadi Nur Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jakarta Selatan

BlueFin Passenger Fast Boat

RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI

METODE PENANGKAPAN IKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

M E N G A D I L I: 1. 4.

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

KAJIAN DIMENSI DAN MODEL SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU PRODUKSI GALANGAN RAKYAT DI KABUPATEN BULUKUMBA

Studi Modernisasi Industri Kapal Rakyat di Jawa Timur

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

SISTIM PIPA KAPAL BERDAYA MESIN 2655 HP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG PERKAPALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepela

Transkripsi:

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL IKAN 1 GT FRP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA TAHUN ANGGARAN 2017 SPESIFIKASI TEKNIS 1

1. UMUM 1.01 PENDAHULUAN Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam pemanfaatan sumber daya laut tersebut khususnya untuk kapal ikan 1 GT maka pemerintah sebagai motor penggerak dalam pembangunan dan melalui pemerintah daerah mengusahakan dibangunnya kapal ikan 1 GT yang memadai dan sesuai dengan kondisi perairan yang ada di Indonesia kususnya di kabupaten Sikka. Oleh karena itu kapal yang akan dibangun ini dirancang sebagai kapal ikan 1 GT yang dapat dipergunakan untuk mengoperasikan alat Tangkap berupa pancing. Kapal tersebut dibuat dari bahan FRP (Fibreglass Reinforced Plastic) dengan propulsi digerakan dengan mesin diesel inboard berbaling-baling satu dan untuk penangkapan ikan di perairan kurang dari 100 mil dari pantai. Kapal ini dapat menampung awak kapal hingga 3 orang. Kapal ini mempunyai palka hasil tangkapan yang sesuai dan effisien dalam pemeliharaan serta effektif dalam operasional. 1.02 PERATURAN KLASIFIKASI Konstruksi kapal ini walaupun tidak diklasifikasikan, tetapi dibangun sesuai dengan peraturan Biro Klasifikasi untuk jenis, ukuran dan daerah pelayaran di Indonesia. Selain dari itu, kapal ini dirancang dan dibangun sesuai dengan jenis, ukuran dan daerah pelayaran berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Perhubungan Laut. 1.03 JENIS KAPAL Kapal ikan 1 GT Fibreglass dengan konstruksi lambung FRP (Fibreglass Reinforced Plastic) serta bahan penunjang lainnya memenuhi persyartan kapal (marine use). 1.04 DAERAH PELAYARAN Kapal ikan fibreglass 1 GT ini dibuat secara maksimal supaya dapat berfungsi sebagai layaknya kapal ikan yang akan di operasikan di daerah pelayaran Indonesia terutama pantai utara dan selatan kabupaten Sikka 1.05 PENGAWAS PEMBANGUNAN Selama pelaksanaan pembangunan kapal ikan 1 GT fibreglass di galangan sampai kapal selesai dibangun, akan dilakukan pengawasan oleh petugas pengawas (Konsultan Pengawas) yang ditunjuk pihak pemilik. Didalam pelaksanaan pengawasan pihak pengawas dan pemilik berhak menolak bahanbahan dan peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah 2

disetujui oleh pihak pemilik atau yang tidak memenuhi persyaratan bangunan untuk kegunaan di kapal (marine use). 1.06 UJI COBA Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba terhadap kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak Pemilik dan Pengawas. Pelaksanaan Uji Coba terdri dari dua tahap, yaitu: a. Mooring Trial Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi permesinan talah lengkap dipasang di kapal. Uji coba ini dilakukan digalangan dan kapal dalam keadaan diikat (mooring). Uji Coba terdiri dari : Running test Mesin Induk Uji coba ketahanan Mesin Induk Percobaan instalasi pompa-pompa dan perpipaan dikapal. Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar. b. Sea Trial Sea trial atau Uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak antara Pemilik Galangan, dan setelah hasil Mooring Trial baik serta diterima oleh Pemilik. Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari : Uji coba kecepatan kapal Uji coba kemampuan olah gerak Uji coba ketahanan mesin induk Apabila dalam Uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan spesifikasi teknik dan kontrak, maka pihak Galangan akan memperbaiki dan menyempurnakan atau melaksanakan uji coba berlayar ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pemilik. 1.07 SERAH TERIMA KAPAL Setelah kapal selesai diadakan Uji coba berlayar dan siap untuk diserah terimakan maka ada beberapa yang dipenuhi oleh pihak galangan : a. Dokumen Kapal Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen Berita acara serah terima kapal Daftar inventarisasi kapal dan berita acara serah terima Inventaris. 3

Buku Petunjuk (Manual Book) mesin induk, b. Familiarisasi Galangan akan memberikan familiarisasi terhada anak buah kapal yang akan mengoperasikan kapal sebelum serah terima. c. Lokasi Serah Terima Penyerahan pekerjaan pembangunan Kapal Ikan ini adalah di Maumere Kabupaten Sikka setelah dilakukan Uji Coba (sea trial). lokasi penyerahan kapal adalah pada tempat kelompok nelayan 1.08 MASA PEMELIHARAAN GARANSI Masa pemeliharaan minimal 6 (enam) bulan dan dapat mel ampaui Tahun Anggaran. 1.09 MATERIAL DAN CARA PENGERJAAN Seluruh Bahan-bahan/Material, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pembuatan kapal ini dan yang akan dipasang dikapal ini adalah bermutu baik dan untuk kegunaan dikapal (Marine Use) serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari Biro Klasifikasi Dit. Jen. Perhubungan Laut. Bahan material kapal yang digunakan menggunakan marine fiberglass, pada tahap laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan cermat mengingat lambung adalah single skin.. Pelapisan komposisi material gelcoat, matt dan woven roving agar diperhatikan dengan cermat dan disesuaikan dengan laminasi Schedule yang ada. 2. LAMBUNG KAPAL 2.01. UMUM Kapal Ikan 1 GT Glassfibre dengan konstruksi lambung GRP (Glassfibre Reinforced Plastic) terdiri dari 3 bagian utama yaitu badan kapal bagian bawah (hull), bagian geladak kapal (deck) dan bagian bangunan atas kapal (superstructure) dimana masing-masing bagian dibuat dengan konstruksi GRP yang dicetak dengan sistem hand Lay-Up. Lapisan-lapisan setiap laminasi serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga laminasi tiap bagian sehingga menyatu dengan kekuatan yang memenuhi sesuai perhitungan. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal yang tidak diatur dalam ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan sesuai dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal FRP. 4

2.02. UKURAN / DATA POKOK Ukuran Utama Kapal: Panjang Utama Kapal (LOA) : 9,00 Meter Lebar Maximum (B MAX ) : 1,20 Meter Tinggi Geladak (H) : 0.60 Meter Gross Tonnage (GT) : 1 GT Mesin penggerak Diesel : 24 HP Kecepatan Jelajah (V) : 7-9 Knot Volume Ruang Palka : M^3 Kecepatan : Kecepatan dinas pada kondisi penuh : 9 knot Jangkauan Operasi dari Pantai : +/- 100 mil Awak kapal (ABK) : 2-3 Orang 2.03. SUSUNAN PEMBAGIAN LAMBUNG / RENCANA UMUM Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang di atur dalam Gambar Rencana Umum dari buritan (AP) ke arah haluan (FP) terdiri dari 6 (Enam) bagian ruang-ruang, antara lain: (1) Ruang Apung Belakang (2) Ruang Mesin (Engine Room) Tempat instalasi mesin induk (3) Ruang-ruang Palka Alat Tangkap (Palka No. 1, ) Palka Alat tangkap memanjang kapal (Palka no. 1) yang dibatasi oleh sekat kedap air.dan terbuka tanpa penutup (4) Ruang-ruang Muatan Ikan (Palka No. 2, ) Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka no. 2) yang dibatasi oleh sekat kedap air.dan tertutup Palka dilengkapi penutup lubang palka kedap air. 5

(5) Ruang Tali Temali Ruang gudang tali temali dan peralatan tambat (storage) (6) Ruang Caruk Haluan Ruang Apung Depan 2.04. TRIM & STABILITAS Kapal mempunyai stabilitas kemantapan yang positif untuk segala keadaan muatan. Percobaan stabilitas dan pelayaran untuk bermacam-macam keadaan muatan, sehingga memenuhi persyaratan klasifikasi. 2.05. MATERIAL Material badan kapal tersebut dari GRP (Glas sfibre Reinforced Plastic) diperkuat dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok / frame glassfibre 2.06. SCANTLLING KONSTRUKSI Ukuran scantling konstruksi di kapal perikanan tergantung pada besaran modulus dan moment inersia plat laminasi fiberglass atau penulangan profil (hat type). Ukuran scantling konstruksi untuk kapal 1 GT ini, mengacu pada peraturan Standar Pembangunan Kapal Ikan dengan ukuran sebagai berikut : LAMINASI SCHEDULE Part Material Layer I. Hull 1. Keel Plate G + 4M450 + 3 WR600 7 Ply 2. Bottom Plate G + 3 M450 + 2 WR600 5 Ply 3. Shell Plate G + 3 M450 + 2 WR600 5 Ply II. Deck 1. Deck Construction 3 M450 + 2 WR600 5 Ply III. Bulkhead 1. Single Skin 3M450 + 2WR600 5 Ply 2. Stiffener 3M450 + 2WR600 5 Ply IV. Frames 1. Transverse 2M450 + 3WR600 5 Ply 2. Side Longitudinal 2M450 + 3WR600 5 Ply 3. Girders 4M450 + 3WR600 5 Ply 4. Floors 3M450 + 2WR600 5 Ply 5. Beams : 6. Transverse Beam 2M450 + 3WR600 5 Ply 6

7. Longitudinal Beam 2M450+ 3WR600 5 Ply 2.07. KONSTRUKSI BANGUNAN KAPAL 2.07.1. Pembagian Ruangan Kapal memiliki beberapa ruangan dengan pembagian berdasarkan sekat melintang yang membagi kapal ke arah memanjang menjadi beberapa ruangan, antara lain: 1. Ruang Apung Belakang 2. Ruang Mesin (Engine Room) Tempat instalasi mesin induk Diatas ruang mesin terdapat ruang kemudi 3. Ruang-ruang Muatan Ikan Palka Alat Tangkap (Palka No. 1, ) Dua buah fish hold memanjang kapal (Palka No. 1, ) yang dibatasi oleh sekat kedap air.dan terbuka tanpa penutup 4. Ruang-ruang Muatan Ikan ((Palka No. 1, ) Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka No. 2, ) yang dibatasi oleh sekat kedap air.dan tertutup Palka dilengkapi penutup lubang palka kedap air. 5. Ruang Tali Temali Ruang gudang tali temali dan peralatan tambat (storage) 6. Ruang Caruk Haluan Ruang Apung Depan 2.07.2. Pembujur (Girder) Bottom Longitudinal Girder dan Deck Longitudinal Girder pada kapal terbuat dari glass fibre yang dicetak berbentuk profile, dipasang memanjang kapal dari transom kapal ke ujung haluan kapal yang disatukan dengan lambung kapal dengan glassfibre, sehingga merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal. 2.07.3. Gading-gading (Frame) Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan glassfibre yang dicetak berbentuk profile yang disatukan dengan lambung pada bagian bottom kapal. 2.07.4. Konstruksi Geladak (Deck Construction) Konstruksi geladak atau deck dibuat dari bahan glassfibre yang dibuat sesuai dengan ketebalan yang dibutuhkan dan diperkuat dengan 7

kekuatan memanjang dan melintang (longitudinal & transversal stiffener) berbentuk profile dan disatukan dengan lambung kapal. 2.07.5. Sekat Kedap Air (Water Tight Bulkhead) Sekat kedap air dibuat dari bahan glassfibre dengan ketebalan yang memenuhi dan diperkuat dengan profile glassfibre yang dipasang secara vertikal dan horizontal. Sekat kedap air merupakan penguat melintang yang dipasang dan menyatu atau menerus dengan kulit lambung kapal bagian dalam dengan pelapisan glassfibre. Susunan dan peletakan sekat sesuai gambar Rencana Umum. 2.07.6. Pondasi Mesin (Engine Pondation) Konstruksi pondasi mesin dibuat dan dihubungkan dengan badan kapal oleh sistem pelapisan khusus dengan bahan glassfibre. Untuk meredam dan mengurangi getaran yang timbul karena getaran mesin induk, pondasi mesin diperkuat dengan glassfibre profile melintang dan membujur sehingga dapat menahan getaran yang terjadi. Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik melintang dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu kesatuan kekuatan yang baik. 2.07.7. Konstruksi Kamar Mesin Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin induk. 2.07.8. Konstruksi Fender Sekeliling badan kapal diberi lap. Pelindung dari benturan ( fender ). Fender dibuat dari kayu yang di lapisi lapisan FRP dan menempelpada badan kapal 2.08. KAMAR MESIN Kamar mesin terletak diantara ruang penyimpanan ikan (palka ikan) dan ruang Apung Belakang, sesuai dengan gambar rencana yang ada. Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin induk. 8

3. PERLENGKAPAN LAMBUNG 3.01. PERALATAN LABUH DAN TAMBAT Alat-alat persauhan dan tambatan dilengkapi dan dipasang sesuai peraturan yang berlaku : Jangkar : 7 kg Tali jangkar nylon dia. 10 mm : 25 meter Tali tambat dia. 8 mm : 20 meter 3.02. PERALATAN KEMUDI Peralatan kemudi dengan No Uraian Volume Satuan 1 Manual Steering 1 unit 3.03. PERALATAN KESELAMATAN Kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan jiwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti: No Uraian Volume Satuan 1 Life Jacket 2 buah 3.04. Perlengkapan Geladak Perlengkapan Geladak No Uraian Volume Satuan 1 Boluder 3 buah 2 Jerigen 40 Liter 2 Buah 9

4. PERMESINAN 4.01. MESIN UTAMA Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel bertenaga 24 HP dan menggunakan sistem pendinginan dengan Air pendingin mesin mengalir melalui Selang pendingin yang di hubungkan dari buritan kapal melalui pipa kemudian dialirkan ke mesin. Spesifikasi mesin Diesel - Type : S - 1115 - No. Of Cylinder : 1 - Bore x stroke : 115 x 115 liter - Compretion ratio : 17 +/- 1 - Max. Output : 24 HP - Combustion system : Direct injection - Starting system : Manual (Engkol) - Cooling system : Hopper Water - cooled - Spesific fuel consumption : 242,1 - Spesific lube oil consumption : 2,72 - Dimensin L x W x H : 858 x 450 x 699 mm - Dry mass (w/o gear) : 185 kg 4.02. Pemasangan mesin utama di dalam lambung kapal (in boat engine type) sebaik mungkin sehingga apabila mesin dihidupkan tidak menimbulkan getaran yang berlebihan, kedudukan mesin utama dan baling baling adalah segaris. 4.03. Sistetm porpulusi Poros as propeler : 7/8 dim (inci), Selubung poros as propeler terbuat dari bahan pipa Galvanis yang dibungkus FRP,. Baling baling P/L = 22/20 (disesuaikan dengan poros as) bahan kuningan (3 daun dengan ratio pitch dia. berkisar 0,25 0,35) Daun kemudi dari bahan plat Baja, tebal 5 mm 10

4.04. Sistem Pipa Gas Buang Sistem gas buang mesin utama menggunakan sistem kering dimana gas buang langsung disalurkan ke cerobong asap diatas atap melalui pipa gas buang dan untuk mengurangi kebisingan dipasang saringan Suara (silencer). 4.05. Sistem Pipa Bahan Bakar Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar ke mesin 4.06. Sistem Pipa Pendingin Air pendingin mesin mengalir melalui Selang pendingin yang di hubungkan dari buritan kapal melalui pipa kemudian dialirkan ke mesin. 5. PERLENGKAPAN ALAT TANGKAP IKAN No Uraian Volume Satuan 1 Tali Senar No. 150 (1 Kepala = 10 Rol) 1,00 Kepala 2 Pancing No.8 (hitam) (1 Pak isi 4 Buah) 2,00 Pak 3 Pancing No.6 (hitam) (1 Pak isi 6 Buah) 2,00 Pak 4 Swifel stainlessstell No. 5 2,00 Dos 5 Kawat stainlessstell 5,00 Meter 6 Umpan Tiruan (Rapala) 2,00 Buah 7 Umpan Tiruan (Udang) 1,00 Buah 8 Penggulung Pancing 2,00 Buah 11