BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Daftar Populasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODE PENELITIAN

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data

Lampiran 1 : Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Goods

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia selama periode Oktober Januari 2013.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia (BEI) yaitu tentang laporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga sebagai. dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar Sampel Perusahaan Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

Nama : Nerissa Arviana NPM : Pembimbing : Dr. Masodah Wibisono SE., MMSI

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat dan relevan untuk tujuan yang diteliti. Dalam melakukan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. 29 Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, 30 dimana perputaran kas, piutang, persediaan dan debt to equity ratio merupakan variabel independen dan profitabilitas merupakan variabel dependen. B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. 31 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 29 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif : Sebuah Pengantar, (Semarang : Walisongo Press, 2009), hlm.18. 30 Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.8. 31 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008), hlm.157. 48

49 Tabel 1.2 Populasi No Kode Saham Nama Penerbit Efek 1 ADES PT Akasha Wira InternasionalTbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk 3 ALTO PT Tri Bayan TirtavTbk 4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 5 DAVO PT Davomas Tbk 6 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 7 ICBP PT Indofood CBP SuksesMakmur Tbk 8 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 9 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 10 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 11 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 12 KICI PT Kedaung Indah Tbk 13 KLBF PT Kalbe FarmaTbk 14 LMPI PT Langgeng Makmur IndustriTbk 15 MBTO PT Martina BertoTbk 16 MERK PT Merck Tbk 17 MRAT PT Mustika RatuTbk 18 MYOR PT Mayora Indah Tbk 19 PSDN PT Prasida Aneka NiagaTbk 20 PYFA PT Pyridam FarmaTbk 21 ROTI PT Nippon Indosari CorpindoTbk 22 SIDO PTIndustri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 23 SKBM PT Sekar bumi Tbk 24 SKLT PT Sekar Laut Tbk 25 SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 26 STTP PT Siantar Top Tbk 27 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 28 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 29 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk 30 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Sampel adalah suatu contoh yang diambil dari populasi. 32 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang didasarkan atas kriteria yang 32 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi, hlm.161.

50 ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan barang konsumsi yang listed dalam daftar efek syariah (DES) selama peiode penelitian (2010-2014). 2. Perusahaan barang konsumsi yang listed di DES tersebut mempublikasikan laporan keuangan audit yang lengkap secara berturutturut (2010-2014) Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan diatas maka didapatlah 13 perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2010-2014) jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 laporan keuangan perusahaan dari 13 perusahaan sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini. Tabel 1.3 Sampel No KodeSaham NamaPenerbitEfek 1 DVLA PT Darya-Varia LaboratoriaTbk 2 ICBP PT Indofood CBP SuksesMakmurTbk 3 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 4 KLBF PT Kalbe FarmaTbk 5 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 6 MBTO PT Martina BertoTbk 7 MRAT PT Mustika RatuTbk 8 MYOR PT Mayora Indah Tbk 9 ROTI PT Nippon IndosariCorpindoTbk 10 SKLT PT Sekar LautTbk 11 STTP PT Siantar Top Tbk 12 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 13 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

51 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari perputaran kas, piutang, persediaan, dan debt to equity ratio sebagai variabel independen dan profitabilitas sebagai variabel dependen. Berikut definisi operasionalnya : 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba (keuntungan) pada tingkat penjualan, aset, maupun modal saham tertentu. Profitabilitas itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor profitabilitas dalam suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan.. Dan rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return of investement (ROI), yaitu Rasio yang melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Adapun rumus return on investment (ROI) adalah : Return on Investmen = Earning After Tax (EAT) Total Asset Keterangan : Earning after tax (EAT) = Laba Setelah Pajak Total Asset = Jumlah Modal

52 2. Variabel Independen a. Perputaran kas Rasio Perputaran Kas (cash Turnover), menurut James O. Gill, digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya biaya yang berkaitan dengan penjualan. Cas Turnover = Penjualan Rata rata Kas b. Perputaran piutang Perputaran Piutang (Receivable Turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Makin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang makin rendah (bandingkan dengan rasio sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan makin baik. Sebaliknya jika rasio ini makin rendah, maka ada over investmen dalam piutang. Yang jelas bahwa rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Receivable Turnover = Penjualan Piutang

53 c. Perputaran persediaan Perputaran Sediaan (Inventory Turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (Inventory Turnover). Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Makin kecil rasio ini, maka makin jelek, demikian pula sebaliknya. Inventory Turnover = d. Debt to equity ratio (DER) Harga Pokok Penjualan Rata rata Sediaan Rasio leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Salah satu dari proyeksi leverage adalah debt to equity ratio, rasio yang banyak digunakan untuk menghitung leverage perusahaan. Rasio ini membandingkan total kewajiban (debt) dengan total modal (equity). Rendahnya nilai rasio ini dapat diartikan bahwa hanya sedikit modal yang di danai dengan utang, dan sebaliknya. rumus untuk menghitungnya : Debt to Equity Ratio = Total Utang Total Modal

54 54 Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan Definisi Operasional Indikator Rumus Skala Sumber Data Menurut James O. Gill, rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode Cash Turnover Receivable Turnover Inventory Turnover Cas Turnover Penjualan = Rata rata Kas Receivable Turnover = Penjualan Piutang Inventory Turnover Harga Pokok Penjualan = Rata rata Persediaan Rasio Rasio Rasio Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id) Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id) Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id) Debt to Equity ratio rasio yang banyak digunakan untuk DER Rasio Laporan Keuangan perusahaan

55 55 Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Rumus Skala Sumber Data menghitung perusahaan leverage Profitabilitas Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Return of investment Debt to Equity Ratio Total Utang = Total Modal Rasio Return on Investmen Earning After Tax (EAT) = Total Asset (www.idx.co.id) Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id)

56 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, dengan menganalisis informasi yang di dokumentasikan dalam bentuk tulisan atau bentuk lain. Sumber data berasal dari data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama kurun waktu 2010-2014 yang diperoleh dari situs resmi perusahaan masing-masing serta situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), data lain berupa jurnal ilmiah, skripsi, artikel dan buku penunjang penelitian. E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16, dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang berusaha menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data, seperti mean dan standar deviasi. Metode analisis data dengan regresi linier berganda. 1. Uji Asumsi Klasik Pengujian persamaan regresi berganda harus memenuhi persyaratan uji asumsi klasik, yaitu bahwa pengambilan keputusan melalui uji t dan uji F tidak boleh bias. Asumsi klasik ini bermaksud untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi.

57 a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid unuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antar data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal profitability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 33 b. Uji Multikolenieritas Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.jika variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada 33 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi,hlm.160.

58 tidaknya multikoleniaritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: Multikoleniaritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) varian inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variablitas variabel independen yang terplih yang tidak dijelaskan oleh independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai yang menunjukan adanya multioleniaritas adalah nilai tolerance 0,10% atau sama dengan nilai VIF 10 34 c. Uji autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya/). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 34 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante dengan program SPSS Edisi 5 (Semarang : Undip, 2005), hlm.105.

59 Tabel 1.5 UjiAutokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi Tolak 0<d<dl positif Tidak ada autokorelasi No desicion dl d du positif Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl<d<4 Tidak ada korelasi negativ No desicion 4-du d 4-d1 Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak Du<d<4-du positif atau negatif (Sumber Imam Ghozali,2011:111) d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakamaan variance dan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdasitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SREZID. Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREZID dengan ZPRED dimana

60 sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. 35 2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisi Regresi dimana satu peubah tak bebas diterangkan oleh satu peubah bebas lainnya. Analisis ini sering disebut analisis regresi linear berganda. 36 Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Adapun persamaan linier regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Dimana : Y β 1-4 X1 X2 X3 X4 ε = Profitabilitas = Konstanta = Koefisien Regresi = Perputaran Kas = Perputaran Piutang = Perputaran Persediaan = Debt to Equity Ratio (DER) = Error atau Variabel Pengganggu hlm.574. 35 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante dengan program SPSS Edisi 5,hlm.139. 36 Yusuf Wibisono, Metode Statistik, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), 2005,

61 3. Uji Signifikansi a. Uji t (parsial), pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. 1). Menentukan Level of Significance α < 0,05. 2). Jika t-hitung > t-tabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. b. Uji F (simultan) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dianalisa dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap F hitung kemudian membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Pengujian signifikansi yang dilakukan ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai dari signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

62 4. Uji Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R 2 ). Keseluruhan R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. JikaR 2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R 2 mendekati nol (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen.selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R 2 ) parsial untuk masing-masing variabel independen. Menghitung R 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai R 2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel dependen.