BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini memaparkan mengenai hasil kajian pustaka untuk mengkaji judul

BAB I PENDAHULUAN. di Kagoshima pada tahun 1549, menjadikan banyak warga Jepang memeluk

BAB VI KESIMPULAN. Proses modernisasi menjadi salah satu pemicu dari. perubahan sosial politik, baik di Jepang ( ) dan di Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan

KESINAMBuNGAN BUDAYA

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. berbatasan dengan Samudra Pasifik, sedangkan di bagian utara berbatasan dengan

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

SEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

I. PENDAHULUAN. agama-agama asli (agama suku) dengan pemisahan negeri, pulau, adat yang

Kalender Doa TWR Women of Hope Maret 2017 Berdoa Bagi Wanita Agar Berdampak Bagi Kebutuhan Dunia

DAMPAK PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN FEODALISME TERHADAP PEMBENTUKAN SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL (SHINOKOSHO) PADA ZAMAN EDO

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat

nasionalitas Masing-masing negara menganut kaidah yang berbeda-beda mengenai nasionalitas, misal: ius sangunis, ius soli.

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan pendidikan sebagai langkah dalam membangun negaranya. Pendidikan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

PESANAN TAQWA. Mudahmudahan. mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat. melaksanakan segala perintah. meninggalkan segala larangan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB IV MODERNISASI SISTEM PENDIDIKAN DI JEPANG. Dibawah kekuasaan Tokugawa, Jepang mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme

BAB V PENUTUP. Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Mekkah mempunyai pas jalan haji, harus menunjukkan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

KONFLIK SOSIAL Drg. Handari Yektiwi, M.Kes.

PENGARUH RESTORASI MEIJI TERHADAP EKSISTENSI KELAS SAMURAI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kedudukan manusia sebagai makhluk yang terhormat maka diberikan

Jepang Abad NIHON/NIPPON I

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi wanita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) ialah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melainkan juga dalam literatur Barat (Portugis, Belanda, Inggris, dan. Semeriramis istri dari Raja Babilonia

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Transkripsi:

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia lainnya. Namun demikian dilihat dari keimanan yang tebal yang dimiliki orang Jepang dan usaha para misionaris asing yang begitu besar merupakan titik terang untuk penyebaran selanjutnya. Kegiatan penyebaran selanjutnya yang selalu dikaitkan dengan perdagangan, pada umumnya mendapat sambutan baik dari para daimyo. Beberapa di antara daimyo tersebut menjadi pelindung agama tersebut. Di bawah perlindungan daimyo Kristen ini misi mengembangkan penyebaran agama Kristen. Penyebaran tidak selalu berjalan lancar, karena sering terjadi bentrokan dengan agama Budha yang sudah ada sebelumnya dan daimyo yang bersikap antipati terhadap agama Kristen. Dalam penyebaran agama Kristen misionaris berusaha menarik simpati di antaranya dengan memberikan pengobatan secara cuma-cuma dan melayani pertanyaan yang diajukan masyarakat. Majunya perdagangan luar negeri juga merupakan faktor yang mendorong usaha penyebaran agama Kristen. Dengan pertimbangan hal ini dan berbagai hal lainnya, Toyotomi Hideyoshi dan para shogun awal zaman Tokugawa menganggap penyebaran agama Kristen merupakan ancaman bagi kesatuan politik dan masa depan bangsa jepang. Mereka segera mengadakan tindakan penindasan untuk menekan agama Kristen. 41

Pada masa pemerintahan Iemitsu, ia mengeluarkan larangan pertamanya yang bersifat lebih tegas daripada larangan yang pernah dikeluarkan oleh penguasa sebelumnya yang tidak diindahkan oleh pihak misionaris. Larangan ini berisi tentang larangan orang Jepang untuk keluar masuk negeri jepang, larangan terhadap agama Kristen khususnya misi kristen dan undang-undang perdagangan luar negeri. Larangan terakhir dengan mulai dilaksanakannya politik Sakoku. Larangan kelima ini juga merupakan larangan yang berlaku bagi kapal Portugis yang mengadakan hubungan dagang dengan Jepang. Selanjutnya pada tahun 1641 kantor dagang Belanda yang berada di Hirado dipindahkan ke pulau Dejima di pelabuhan Nagasaki. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri dan hanya orang Belanda dan Cina saja yang diizinkan oleh pemerintah Bakufu melakukan perdagangan di pelabuhan tersebut. Jadi politik Sakoku yang dilakukan pemerintah Tokugawa pada waktu itu merupakan salah satu faktor untuk mencegah perkembangan agama Kristen di Jepang. Disamping itu juga untuk melaksanakan politik sentralisasi pemerintah Bakufu dengan tujuan melemahkan kekuatan militer dan ekonomi para daimyo. Selama dua ratus tahun Jepang menutup diri akhirnya Jepang terpaksa membuka diri untuk menerima kembali bangsa asing dan secara tidak langsung menerima kedatangan para misionaris asing. Kedatangan orang-orang barat dengan cara paksa, di satu sisi telah menyadarkan bangsa Jepang akan ketertinggalannya. Tetapi disisi lain telah menambah kecurigaan masyarakat tehadap agama yang telah dinyatakan terlarang selama kira-kira dua abad. Pemerintah Jepang untuk beberapa saat masih menunjukkan sikap menolak terhadap ajaran ini. Kemudian karena mereka mempunyai kepentingan terhadap negara- 42

negara barat, terutama menyangkut masalah perbaikan perjanjian, sedikit demi sedikit sikapnya mulai melunak dan mencapai puncaknya dengan dikeluarkannya peraturan tentang kebebasan beragama tahun1889 serta pengakuan terhadap Kristen sebagai salah satu agama yang diakui negara dalam konperensi antar agama. Sikap pemerintah yang semakin toleran dan adanya kecenderungan untuk menerima westernisasi tidak menyebabkan seluruh masyarakat mendukung Kristen. Mereka yang masih menunjukkan sikap permusuhan terutama dari kalangan Budha. Negara Jepang pada pemerintahan Meiji selalu berusaha untuk memodernisasikan negaranya. Sementara Jepang semakin berkembang dan modernisasi terus berlangsung, masyarakat mulai meninggalkan agamanya dengan alasan sibuk bekerja. Hal ini bagi umat Budha lebih baik daripada terus-menerus melakukan pertentangan dengan agama Kristen. dengan dasar ini maka umat Budha bersama dengan umat Kristen mulai mengadakan kerja sama untuk mengembalikan keagamaan bangsa yang dianggap sudah semakin menurun akibat modernisasi. Perkembangan agama Kristen memang didukung oleh situasi politik yang memberikan kebebasan pada ajaran ini untuk disebarluaskan. Kemudian adanya kecenderungan umum terhadap modernisasi dan westernisasi telah menjadikan agama Kristen pada suatu momentum puncak di tahun 1880-an. Bangsa asing dengan segala kemampuannya mampu menggabungkan ajaran Kristen dengan teknologi dan modernisasi, sehingga masyarakat bisa menerimanya. Hal ini sangat terkait satu sama lain sehingga tidak dapat dikatakan mana yang lebih penting diantara keduanya.walaupun kedua hal tersebut saling terkait, tetapi pada pelaksanaannya agama lebih kurang bisa diterima oleh masyarakat secara umum. 43

Walaupun sejak tahun 1873 larangan terhadap agama Kristen dihapuskan dan pemerintah Jepang menyatakan toleransi agama sepenuhnya, namun kebijakan pemerintah ini selalu berubah, nyatanya masih banyak orang Kristen yang mengalami tekanan. Berkat perjuangan yang keras dari para misionaris, Jepang mengalami banyak perubahan dan sikap Jepang terhadap agama Kristenpun berubah, hal ini dikarenakan sikap dan usaha para misionaris di Jepang yang ikut memajukan Jepang. Kegiatan yang dilakukan misionaris dalm bidang sosial dan propagandanya mendapat perhatian dan simpati dari masyarakat terutama dari kalangan generasi muda yang mengikuti perkembangan kemajuan westernisasi dan modernisasi. Menurut Reischauer, pengaruh agama Kristen dalam masyarakat modern Jepang lebih besar dibandingkan jumlah penganutnya. Mereka terwakili dalam kalangan mereka yang terbaik pendidikannya dan terkemuka dalam masyarakat. Dalam menyebarkan agama Kristen, para misionaris mendapat dukungan yang tidak sedikit dari pemerintah Amerika dan negara-negara Eropa melalui hubungan diplomatik dengan negara Jepang. Jepang yang selalu berusaha untuk mengejar westernisasi dengan terpaksa menerima agama Kristen dan menjamin kebebasannya karena negara Eropa dan Amerika akan menganggap Jepang merupakan negara yang tidak beradab dan tidak akan mengalami kemajuan di negaranya apabila tidak menerima dan mengakui agama Kristen Berdasarkan hal ini maka misionaris asing di Jepang mendapat perlindungan dan dukungan sehingga tidak takut menghadapi tekanan dari pemerintah dan golongan masyarakat Jepang. Agama Kristen ternyata sangat besar pengaruhnya dalam negara Jepang untuk bisa terus menjalin hubungan dengan negara barat dan penyebaran agama Kristen berkembang dalam kehidupan masyarakat, misalnya dalam bidang pendidikan, rumah 44

sakit, kegiatan sosial, palang merah, persamaan hak sebagai manusia, persamaan derajat wanita, kebebasan beragama, serta menegakkan system lembaga perwakilan. Kegiatan yang lebih besar lagi pengaruhnya sehingga pemerintah ikut ambil andil yaitu mendirikan badan-badan untuk membantu anak-anak yatim piatu, cacat, lepra, pelayanan tahanan di penjara, tuna wisma. Melalui berbagai macam cara yang dilakukan para misionaris dan orang-orang Kristen dalam menyebarkan agama Kristen telah banyak pengaruhnya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan mampu memperbarui banyak hal yang tidak dapat digambarkan dengan angka dalam statistik dan sering kali tidak diketahui atau tidak diakui keberadaannya diantara hasil-hasil yang ada. 4.2 Saran Selama pembuatan skripsi ini penulis banyak mencari sumber-sumber data dari perpustakaan Japan Foundation karena disana banyak buku tentang perkembangan agama Kristen dan tokoh-tokoh agama Kristen pada zaman Meiji. Berdasarkan pengalaman pembuatan skripsi ini maka penulis ingin berbagi pengalaman kepada setiap orang yang meneliti sejarah bahwa penelitian ini tidak berupa penjabaran dan memasukkan data-data yang ada, tetapi menjelaskan berdasarkan pemikiran tentang apa saja yang kita ketahui. 45