BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) bagi Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Safitri Yosita Ratri Staf Pengajar D-II PGSD FIP UNY

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Inisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan alam maupun lingkungan sosial di masyarakat. berasal dari kata science yang berarti pengetahuan.

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengokohkan kepribadian (Suyono & Hariyanto, 2011). Menurut Sanjaya

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah berkembang dengan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan konsep IPA yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

2008 PENDEKATAN INKUIRI mengenal masalah mengajukan pertanyaan mengemukakan langkah- langkah penelitian memberikan pemaparan yang ajeg

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara utuh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan proses kejiwaan yang menghubung-hubungkan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) sebagai salah satu mata

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

Kata Kunci : Model Interaktif dan Pembelajaran IPS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENDAHULUAN. keahlian atau keterampilan di bidang tertentu. Menurut 21 st. Partnership Learning Framework (BSNP, 2013: 3-4), terdapat enam

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari istilah Natural Science. Ruang lingkup sains adalah cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran IPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Yetty Wadissa, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara intensif di tanah air karena mutu pendidikan di Indonesia masih

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu perkembangan sains pun berkembang dengan pesat. Hal ini memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan teknologi. Sehubungan dengan dunia pendidikan hal ini saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu perkembangan sains dan teknologi harus beriringan dengan pendidikan agar dunia pendidikan lebih maju. Peserta didik perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa mendatang supaya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah sosial tanpa yang dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Reformasi di bidang pendidikan melalui pengembangan pendekatan atau metode pembelajaran akan sangat bermanfaat dalam kehidupan era global. Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif dalam mengembangkan potensinya serta melibatkan peserta didik dengan lingkungan disekitarnya dengan menumbuhkembangkan kesadaran dan kepekaan tentang gejala dan masalah sosial. Sebab kelemahan dan permasalahan yang sering terjadi dan dirasakan oleh guru yaitu bahwa Biologi masih dianggap pelajaran yang monoton, membosankan, menuntut hafalan yang tidak sedikit. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang lebih berpusat pada guru. Aktivitas peserta didik sebagian besar hanyalah mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Kelemahan lain adalah bahwa materi yang diajarkan sudah tidak up to date lagi atau tidak sesuai lagi dengan realita kehidupan masyarakat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pendekatan sains teknologi masyarakat? 1

2. Apa tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat? 3. Bagaimana ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat? 4. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat? 5. Bagaimana perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa? 6. Bagaimana pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat? 7. Mengapa pendekatan sains teknologi masyarakat penting? 8. Apa saja manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat? 9. Apa kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat? C. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian pendekatan sains teknologi masyarakat 2. Menyebutkan tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat 3. Menyebutkan ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat 4. Menyebutkan komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat 5. Menyebutkan perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa 6. Menjelaskan pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat 7. Menjelaskan pentingnya pendekatan sains teknologi masyarakat 8. Menyebutkan manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat 9. Menyebutkan kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat Dalam pembelajaran, perlu adanya pendekatan sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Sanjaya pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya pendekatan ini siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satunya adalah Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) (Chaerunisa, 2013). Istilah Sains Teknologi Masyarakat atau Science Technology Society pertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning about Science and Society pada tahun 1980. Dalam bukunya tersebut, Ziman mencoba mengungkapkan bahwa konsep-konsep dan prosesproses sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa seharihari (Ratri, 2006). National Science Teachers Association (NSTA) memandang STM sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hidayat (2000), sejalan dengan perkembangan sains, tujuan pendidikan sains 2000 hendaknya ditujukan pada pengembangan-pengembangan individu yang melek sains, mengerti bahwa sains-teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi dan saling bergantung, mampu mempergunakan pengetahuannya dalam membuat keputusankeputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. STM dapat diartikan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan isu-isu sosial dan teknologi yang ada di lingkungan siswa sebagai pemicu dalam pembelajaran suau konsep (Chaerunisa, 2013). Menurut Muslichach Asy ary pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. 3

Oleh karena itu pendekatan sains teknologi masarakat disebut juga sebagai pen dekatan terpadu antara sains dan isu teknologi yang ada di masyarakat. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan karya sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi (Indiarti, 2012). B. Tujuan Sains Teknologi Masyarakat Menurut Yager (2010) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pengaruh baru. 2. Memberikan contoh-contoh perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan proses-proses politik. 3. Memberikan/menawarkan pandangan global pada hubungan sains dan teknologi pada masyarakat, menunjukkan dampaknya pada pengembangan bangsa dan ekologi bumi. C. Ciri-ciri Sains Teknologi Masyarakat Menurut Yager (1996 dalam Fajar 2004), Program STM pada umumnya memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan dampak. 2. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan) untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. 3. Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan seharihari. 4. Perpanjangan belajar di luar sekolah dan sekolah 5. Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa 6. Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsep-konsep saja yang harus dikuasai siswa dalam tes 4

7. Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakan dalam memecahkan masalah 8. Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi 9. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara di mana ia mencoba untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi 10. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan. 11. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar D. Komponen-Komponen Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di dalam pendekatan sains teknologi masyarakat terdapat komponenkomponen yang terlibat di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM sebagai berikut: 1. Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli. 2. Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contohcontoh yang tampaknya terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru. 3. Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-bukti khusus. 4. Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan siswa, debat, berbain peran dan simulasi. E. Perbedaan Sains Teknologi Masyarakat dengan Cara Biasa Sains teknologi masyarakat memiliki perbedaan antara cara yang konvensional yang pada umumnya sering digunakan. National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Nurhayati 2011) mengemukakan perbedaan antara peserta didik yang mengikuti STM dengan yang tidak, antara lain sebagai berikut. Aplikasi Bahan Pelajaran CARA BIASA Peserta didik tidak melihat manfaat yang mereka pelajari STS Peserta didik dapat menghubungkan yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. 5

Kreativitas Peserta didik tidak dapat menghubungkan sains yang dipelajari dengan teknologi masa kini. Peserta didik kurang memiliki kemampuan bertanya. Peserta didik memperhatikan perkembangan teknologi dan melalui fakta tersebut malihat manfaat dan relevansinya. Peserta didik lebih banyak bertanya, dan sering kali memberikan pertanyaan yang di luar dugaan guru. Pengetahuan Peserta didik tidak efektif dalam mengidentifikasi sebabakibat dari situasi tertentu. Pengetahuan diperlukan untuk melaksanakan tes. Peserta didik terampil dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan efek hasil observasi dan kegiatan tertentu. Peserta didik melihat pengetahuan sains sebagai sesuatu yang diperlukan. Pengetahuan hanya dipandang sebagai hasil belajar. Pengetahuan dipandang sebagai bekal untuk menyelesaikan masalah. Proses Retensi berlangsung cepat. Peserta didik melihat proses sains sebagai keterampilan yang dimiliki ilmuwan. Peserta didik lebih lama melupakan informasi yang diperoleh, dan dapat melaksanakan trsansfer belajar dengan baik. Peserta didik melihat proses sains sebagai ketrampilan yang dapat mereka gunakan. Peserta didik melihat proses Peserta didik melihat proses 6

Sikap sains sebagai sesuatu untuk dipraktekkan karena merupakan syarat. Peserta didik hanya memiliki sedikit ide-ide. sains sebagai keterampilan yang perlu dikembangkan untuk kebutuhan mereka sendiri. Peserta didik terus menerus memiliki ide-ide. Minat peserta didik terhadap sains menurun dengan menaiknya tingkat. Minat peserta didik bertambah dari tingkat ke tingkat. Sains menurunkan rasa ingin tahu. Peserta didik ingin tahu tentang dunia fisik. Guru dianggap sebagai pemberi informasi. Guru dianggap sebagai fasilitator. Peserta didik melihat sains untuk dipelajari. Peserta didik melihat sains sebagai alat untuk menyelesaikan masalah. F. Pola-pola Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Adapun beberapa pola kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan STM. Pola pola pendekatan STM menurut Nurhayati (2011) digambarkan sebagai berikut. Pengenalan/Pemahaman Prinsip Sains Rancang dan Buat Karya Teknologi Uji Coba Karya Teknologi Saran Perbaikan Lingkungan Perbaikan dan Penyempurnaan Isu Teknologi di Masyarakat Pola (a) 7

Mengkaji Produk Teknologi Memahami Prinsip Sains yang Digunakan Pola (b) Menemukan Model Baru/ Mengusulkan Karya Baru Mengkaji Dampak Penggunaan Produk Mengusulkan Upaya Pemecahan Masalah Lingkungan sebagai Dampak Teknologi Perbaikan Usulan Mengkaji Usulan Pola (c) G. Pentingnya Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Menurut Nilam (2013), alasan pentingnya STM digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pengajaran Biologi di sekolah adalah: 1. Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat secara aktif mengidentifikasi isu isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan masyarakat. 2. Untuk memecahkan isu-isu sosial 3. Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa. 4. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat akan mendekatkan siswa kepada obyek yang dibahas. 5. Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi. 6. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks pengembangan pribadi dan sosial. 8

7. Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam teknologi H. Manfaat Pendekatan SainsTeknologi Masyarakat Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat) menurut Nilam (2013) yaitu: 1. Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid. 2. Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-murid yang diberikan pendekatan STM menunjukan kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains. 4. Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi. 5. Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan didalam membuat keputusan. Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan mengerti keterbatasan-keterbatasannya. 6. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi I. Kekurangan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga masih memiliki kekurangan. Menurut Nilam (2013) kekurangan tersebut adalah: 1. Dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat 2. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada. 3. Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu. 9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. Namun, dari kelebihan dan manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga memiliki kekurangan yaitu guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada, serta fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada. 10

DAFTAR PUSTAKA Chaerunisa, Dera Karina. 2013. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Linkungan (STML), Sikap terhadap Sains Kempampuan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Rosda Karya. Bandung. Indiarti, dkk. 2012. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Nilam, Bunga. 2013. Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Nurhayati. 2011. Strategi belajar Mengajar. Badan Penerbit Universitas Makassar. Makassar. Ratri, Safitri Yosita. 2006. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta. 11