sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. terdekat dengan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan ibu hamil pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan dependen, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan status gizi pada balita di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan sebagai variabel bebas, sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluaraga yang mempunyai anak balita yang datang ke Posyandu yang tinggal di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan catatan Puskesmas Banyubiru

pada bulan April 2008 jumlah balita di Desa Kebondowo berjumlah 409 anak. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2005). Metode Pengambilan Sampel dalam Penelitian ini menggunakan Proportional random sampel. Menurut Arikunto (2002) jika jumlah subjek kurang dari 100, maka lebih baik sampel diambil semua, sedangkan jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10%-15%, ternyata dari populasi yang ada lebih dari 100, maka menggunakan rumus: n = 15% X N n = 15% x 409 = 61.35 (dibulatkan menjadi 62) Berdasarkan populasi di Desa Kebondowo yang sebesar 409 balita, maka banyaknya sampel yang dapat diambil adalah sebanyak 62 sampel, untuk menghindari kurangnya sampel dalam proses editing, maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga menjadi 70 sampel.

40 keterangan: n = besar sampel N= besar populasi a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Adapun kriteria inklusi sampel yang diteliti adalah: 1). Keluarga yang bersedia menjadi responden. 2). Balita/bayi ada di tempat pada saat penelitian. b. Kriteria Ekslusi Kriteria ekslusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusi: 1). Balita yang tidak menderita penyakit infeksi. 2). Jumlah anak balita tidak lebih dari 3. 3). Bukan masuk dalam keluarga miskin.

D. Definisi Operasional Tabel 3.1 definisi operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan Ordinal 2 Status gizi pada balita Tindakan-tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita yang meliputi: -Mengenal masalah kesehatan keluaraga -Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga -Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan -Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan -Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Keseimbangan antara massa tubuh/berat badan yang diukur berdasarkan buku standar WHO- NCHS. Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan Favaurable: Selalu=4 Sering=3 Kadangkadang=2 Tidak pernah=1 Yang dihubungkan sendiri oleh peneliti Timbangan dacin kapasitas 25 Kg dengan ketelitian 0,1 Kg dikaitkan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) - Setiap fungsi di katakan baik jika responden melaksanakan minimal 3 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. - Setiap fungsi dikatakan kurang jika responden hanya melaksanakan 2 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan - Setiap fungsi dikatakan buruk jika responden hanya melaksanakan 1 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. -Nilai gizi baik =warna hijau -Nilai gizi kurang = warna kuning -Nilai gizi buruk= warna merah Ordinal

42 D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto,1998). Untuk data dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Metode pengukuran langsung Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang penilaian status gizi dengan cara menimbang berat badan yang diukur dengan timbangan dacin berketelitian 0,1 Kg dengan timbangan dacin berukuran minimal 20 Kg dan maksimal 25 Kg. Setelah dikaitkan dengan kartu menuju sehat (KMS). b. Metode Angket Metode angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh responden dan ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dan menggunakan metode wawancara terpimpin. Cara pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: 1). Mengurus perijinan penelitian ke kepala Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang. 2). Setelah mendapatkan surat ijin dari kepala Desa Kebondowo kemudian membawa surat ijin ke Bidan Desa untuk melapor

dan meminta ijin penelitian. Setelah semua persyaratan penelitian terpenuhi selanjutnya melakukan koordinasi dengan keluarga yang memenuhi kriteria dalam penelitian yang datang ke Posyandu dan menentukan waktu yang akan digunakan untuk menyebarkan kuesioner penelitian. 3). Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada keluarga yang datang ke Posyandu yang telah kita beritahu petunjuk pengisian kuesioner. 4). Bila responden setuju, maka berhak untuk menandatangani lembar persetujuan. 5). Kemudian responden diberi kuesioner untuk diisi sendiri. 6). Bila kuesioner telah diisi, peneliti mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan data. 7). Penyusunan laporan hasil penelitian. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi dengan kartu menuju sehat (KMS) Alat yang dianjurkan untuk menimbang balita dengan ukuran minimal 20 Kg dan maksimal 25 Kg dengan ketelitian alat 0,1 Kg. Apabila dalam KMS menunjukkan di atas warna hijau maka nilai gizi lebih, warna hijau maka nilai gizi baik, jika warna kuning kurang, dan jika warna merah buruk.

44 b. Angket atau kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data melalui daftar pernyataan yang diisi oleh responden dan ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan. Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan yang diadopsi dari buku keperawatan keluarga (friedman, 1998) yang di kembangkan oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan. Setiap item pernyataan terdiri dari 4 pilihan jawaban. Jika responden menjawab selalu diberikan nilai 4, jika responden menjawab sering diberi nilai 3, jika responden menjawab kadangkadang diberikan nilai 2 dan jika responden menjawab tidak pernah diberikan nilai 1. 1). Validitas instrumen Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Uji ini dilakukan terhadap 20 balita/responden yang diambil dari Desa Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang mempunyai karakteristik yang sama di Desa Kebondowo Kabupaten Semarang. Adapun untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dilakukan uji coba responden. Selanjutnya dihitung dengan

rumus korelasi Product Moment. Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: r xy = { N N XY ( X )( Y ) 2 2 2 X ( X ) }{ N Y ( Y ) 2 } Keterangan: r xy : koefisien korelasi X : jumlah skor item Y : jumlah skor total N : jumlah subjek X 2 : jumlah kuadrat skor item Y 2 : jumlah kuadrat skor total Keputusan uji: Uji validitas dilakukan di Desa kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada tanggal 20 Agustus sampai 22 Agustus 2008 dengan 20 responden. Adapun hasil dari uji validitas untuk pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan adalah r hitung (0,607-0,968). Dari hasil diatas, r hitung masing-masing variabel lebih besar dari koefisien nilai kritis 0,444 yaitu pada taraf signifikan 0,05 dan instrumen yang di ujicobakan dinyatakan valid (Sugiyono, 2006).

46 2). Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Artinya apabila tes tersebut kemudian dikenakan pada sejumlah obyek yang sama hasilnya akan sama atau relatif sama. Reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman Brown. Rumus Spearman Brown sebagai berikut : r 11 2. rb = 1 + r b Keterangan: r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item. r b : Korelasi product moment antara belahan. Keputusan uji: Uji reliable dilakukan di Desa Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan 20 responden. Adapun hasil dari uji reliabelitas untuk pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan adalah alfa crobach (0,988). Dari hasil diatas, kuesioner dikatakan reliable karena indek reliabelitas yang diperoleh mencapai 0,6 (Sugiono, 2006).

E. Pengolahan data Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut : 1. Editing Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu diedit untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner. Pada tahap editing ini peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data baik kuesioner maupun data observasi. Editing dilakukan untuk memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan yang disusun sedemikian rupa telah sesuai dengan isi yang akan disadap melalui alat ukur melalui kuesioner. Pada tahap editing ini dilakukan untuk memenuhi kriteria kesahihan dengan menggunakan uji statistik. 2. Coding Coding merupakan metode untuk mengkonfersikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol. Tehnik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing jawaban dengan kode yang berupa angka, kemudian dimasukkan dalam tabel guna mempermudah membacanya, yaitu dengan cara: a. Data demografi 1). Umur Diberi kode 1 untuk golongan umur < 23 tahun, kode 2 untuk umur 23-28 tahun, kode 3 umur 29-35 tahun, kode 4 umur 36-40 tahun dan kode 5 untuk golongan umur > 40 tahun.

48 2). Pekerjaan Responden diberi kode 1 bila bekerja sebagai buruh, kode 2 bila seorang ibu rumah tangga atau tidak bekerja, kode 3 bila wiraswasta dan kode 4 bila sebagai Pegawai Negeri Sipil. 3). Pendidikan Pendidikan responden diberi kode 1 bila tidak tamat SD, kode 2 bila tamat SD, kode 3 bila tamat SLTP, kode 4 bila tamat SLTA, kode 5 bila tamat akademi, dan kode 6 bila tamat Perguruan Tinggi. 4). Data pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan Untuk fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan baik diberi kode 3, untuk fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan kurang diberi kode 2, dan diberi kode 1 bila fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan buruk. 5). Data Status gizi pada balita Status gizi lebih diberi kode 4, gizi baik diberi kode 3, status gigi kurang diberi kode 2,dan status gizi buruk diberi kode 1. 3. Proccessing Setelah semua pengisian kuesioner terisi penuh dan benar, dan sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan

dengan cara memasukan data. Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer dengan pengolahan SPSS for windows release 10. 4. Cleaning Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita memasukkan ke komputer. F. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan computer menggunakan program SPSS for window release 11. 1. Analisis univariat Setiap variabel bebas dan variabel terikat dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan status gizi pada balita di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan, untuk pernyataan no 1-4 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam mengenal masalah kesehatan. Untuk pernyataan 5-8 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Untuk pernyataan 9-12 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam merawat keluarga yang

50 mengalami gangguan kesehatan. Untuk pernyataan 13-16 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan. Untuk pernyataan 17-20 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk pembagian skor, dikatakan skor baik jika responden melakukan minimal 3 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. Skor kurang jika responden hanya melakukan 2 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. Skor buruk jika responden hanya melakukan 1 fungsi pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. 2. Analisis bivariat Analisa ini digunakan mencari hubungan dan meneliti hubungan antara dua variabel berbentuk ordinal. Maka data analisa menggunakan analisa nonparametrik dengan rumus chi square. Perhitungan chi square (X 2 ) = i = Dimana : k 1 ( f 0 fh) fh X 2 : chi square f0 : Frekuensi yang observasi fh : Frekuensi yang diharapkan Jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti Ho diterima (tidak ada hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan status gizi). Jika r hitung lebih besar

atau sama dengan r tabel atau p value < 0,05 berarti Ho di tolak (ada hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan status gizi) (Sugiono, 2003). G. Etika Penelitian Pengumpulan data dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek etika sebagai berikut : 1. Inform consent (Lembar persetujuan) Lembar persetujuan ini disampaikan pada seluruh responden yang akan diteliti sebelum melaksanakan penelitian, apabila tidak bersedia untuk diteliti, peneliti tetap menghargai hak mereka. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, maka peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar kuesioner data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah didapat dijaga kerahasiannya untuk diteliti dan hanya informasi tertentu saja yang ditampilkan.

52 H. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian terlampir.