SARLAN, MUHAMAD. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani Selong Lombok Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Nilai Tambah Keripik Ubi Kayu di UKM Barokah Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODE PENELITIAN

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ADDED VALUE ANALYSIS OF SINGKONG CHIPS ON FAMILY BUSINESS GROUP SIPARE-PARE VILLAGE

III. METODE PENELITIAN

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa)

ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU ABSTRACTS

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG DI KABUPATEN KARANGANYAR (Kasus pada KUB Wanita Tani Makmur)

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA DIMEMBE KECAMATAN DIMEMBE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI KERIPIK BELUT DI KABUPATEN KLATEN

NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA IBU DEWI (Studi Kasus Kecamatan Malalayang)

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI

Lombok Timur Dalam Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

[ANALISIS NILAI TAMBAH BAYAM SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK BAYAM]

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Available online at www. jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora ISSN X (Online) Universitas Abulyatama. Jurnal Agriflora

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BUDIDAYA KOPI DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN GETAS SALATIGA

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH DARI USAHA PENGOLAHAN MARNING DAN EMPING JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN DODOL SALAK DI DESA TAMARENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

Ringkasan. Kata Kunci: Ubi Kayu, Tiwul Instan, Peningkatan Pendapatan

Transkripsi:

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG DI KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR (Kasus Agroindustri Keripik Singkong ) SARLAN, MUHAMAD Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani Selong Lombok Timur ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan, efisiensi dan nilai tambah dari pengolahan ubi kayu menjadi keripik. Metode penelitian digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu KUB Wanita Tani Sejahtera Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur dengan alasan bahwa pada anggota KUB Wanita Tani Sejahtera dalam mengolah ubi kayu ini berbeda yaitu dilakukan perendaman pada ubi kayu telah dimasak setengah jadi. Jenis data digunakan data primer dan data sekunder dengan teknik observasi, wawancara dan pencatatan. Metode analisis data digunakan adalah analisis untuk mengetahui besarnya keuntungan efisiensi dan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ratarata keuntungan diterima pada m as i n g m as i n g anggota KUB Wanita Sejahtera dari ubi kayu mentah sampai menjadi keripik dalam satu kali proses produksi 90.597,73. Sedangkan pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera j u m l a h keuntungan diterima dari keripik..87.7,87. Efisiensi pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera adalah,545. Usaha keripik pada masingmasing anggota memberikan nilai tambah bruto 87.80,83, nilai tambah netto 83.956,7, nilai tambah per bahan baku 3.999,03/kg dan nilai tambah per tenaga kerja 8.78,083/JKO. Sedangkan keripik pada seluruh anggota memberikan nilai tambah bruto 3.453.850 nilai tambah netto 3.407.474 nilai tambah per bahan baku 47.988,38/kg dan nilai tambah per tenaga kerja 345.385/JKO. ABSTRACT This research uses purposive sampling in determining the research location that is KUB Wanita Tani Sejahtera by a reason that KUB Wanita Tani Sejahtera use different way in manufacturing cassava that is by dipping half cooked cassava. The research uses primary data and secondary data through observation, noting, and interviewing technique. Data analysis method used is production analysis to know the number of efficiency profit and additional value. The results showed that the average profit earned on each member of KUB Wanita Woman Welfare of raw cassava to be a cassava chips in a single production process is 90,597.73. While all members of amount of profit received from cassava chips.,87,7.87. Business efficiency for each member of amounted to.545. Agroindustry effort cassava chips on each member of KUB Wanita Sejahtera provide gross value added of 87,80.83, net value added of 83,956.7, the added value per raw materials amounted to 3.999.03 / kg and value added per worker amounted to. 8.78.083 / JKO. While agroindustry cassava chips on all members of provide gross value added amounted to 3.453.850 net added value of 3,407,474 per value added raw materials amounting to 47.988.38 / kg and value added per worker amounted to 345 385 / JKO

Vol. 3 Tahun 06 PENDAHULUAN lebih tahan lama dan siap dikonsumsi. Agroindustri dapat menjadi salah satu Mengingat sifat produk pertanian alternatif untuk meningkatkan pertidak tahan lama maka peran ekonomian masyarakat, mengurangi sangat diperlukan. Ubi kayu merupakan pengangguran di Indonesia dan memsalah satu tanaman pangan memiliki perbaiki pembagian pendapatan. banyak kelebihan. Misalnya saja pada Agroindustri merupakan industri saat cadangan makanan pokok (padimengolah bahan baku hasil pertanian padian) mengalami kekurangan, maka menjadi barang mempunyai nilai ubi kayu masih dapat diandalkan tambah dapat dikonsumsi oleh sebagai sumber bahan pengganti masyarakat. Berbeda dengan industri lain, makanan pokok karena ubi kayu tidak harus mengimpor merupakan tanaman tahan sebagian besar bahan bakunya dari terhadap kekurangan air sehingga masih luarnegeri melainkan telah tersedia dapat di produksi di lahan kritis sekalipun banyak di dalam negeri. Dengan dan cara penanaman ubi kayu mengembangkan secara tidak mudah. Selain sebagai pengganti bahan langsung dapat membantu meningkatkan makanan pokok, ubi kayu juga dapat perekonomian para petani sebagai dibuat sebagai bahan dasar makanan penyedia bahan baku untuk industri. ringan seperti kolek, kelepon, (Todaro, 994). celilong/sumping, ondeonde, getuk, dan Pengolahan hasil merupakan lainlain. Tujuan pengolahan ubi kayu itu subsektor agribisnis sangat besar sendiri adalah untuk meningkatkan peranannya dalam meningkatkan nilai keawetan ubi kayu sehingga layak tambah dari hasil pertanian telah untuk dikonsumsi dan memanfaatkan diperoleh. Sektor industri harus ubi kayu agar memperoleh nilai jual dikembangkan secara berimbang dengan tinggi dipasaran. Selain dapat pengembangan sektor lain seperti sektor digunakan sebagai penganekaragaman pertanian mendukung sektor industri. menu rakyat, ubi kayu juga mempunyai Tujuannya adalah untuk meningkatkan prospek penting sebagai bahan dan memperbaiki taraf hidup masyarakat dasar industri. Maka tidak berlebihan jika menjadi lebih terjamin dan layak dikatakan bahwa ubi kayu jika (Soekartawi, 000) dikembangkan akan menjadi tanaman Sektor pertanian dalam wawasan komersial disektor pertanian, salah agribisnis dengan perannya dalam satunya adalah dengan mengolahnya perekonomian nasional memberikan menjadi keripik ubi kayu dengan berbagai beberapa hal menunjukkan bentuk dan rasa. keunggulan dapat dipertimbangkan. Data komoditas ubi kayu di Lombok Keunggulan tersebut antara lain nilai Timur selama periode 0 sampai tambah pada, misalnya dengan 03 secara terinci perkecamatan dengan cara pengawetan produk dapat dilihat pada tabel berikut ini. pertanian menjadi produk olahan Tabel. Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu Tahun 003 LUAS PANEN/AREA (Ha) PRODUKSI ( Ton ) NO. KECAMATAN 0 03 0 03 Keruak 4 9 99 54 Jerowaru 7 36 38 3 Sakra 8 7 0 7 4 Sakra Barat 5 5 9 90 5 Sakra Timur 5 64 36 6 Terara 9 6 49 7 Montong Gading 5 9 6 Sarlan, Muhamad 7

Vol. 3 Tahun 06 8 Sikur 9 Masbagik 5 39 0 Pringgasela 0 38 3 70 Sukamulia 5 56 77 3 Suralaga Selong 0 3 3 0 3 7.97 409 4 Labuhan Haji 503 07 6.937.044 5 Pringgabaya 00 5.34 309 6 Suela 4 38 59 868 7 Aik Mel 37 7 500 63 8 Wanasaba 0 88 468 9 Sembalun 0 Sambelia 5 04.674.49 Total / jumlah Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan dan BPS Kabupaten Lombok Timur Salah satu industri rumah tangga dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur yaitu industri keripik ubi kayu. Dengan adanya keripik ubi kayu dapat mengurangi tingkat kerusakan ubi kayu dan memberikan nilai tambah. Dalam hal ini permasalahanya adalah seberapa besar nilai tambah, keuntungan serta efisiensi diperoleh dari pengolahan ubi kayu tersebut. Berdasarka uraian diatas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Keripik Singkong Di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan:. Mengetahui besarnya keuntungan keripik di Kecamatan Labuhan Haji.. Mengetahui besarnya efisiensi dari keripik di Kecamatan Labuhan Haji. 3. Mengetahui besarnya nilai tambah dari keripik di Kecamatan Labuhan Haji. METODE Metode digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, yaitu penelitian didasarkan pada pemecahan masalahmasalah aktual ada pada masa sekarang. Data mulamula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Penelitian ini dilakukan di KUB Wanita Sejahtera Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur dengan alasan bahwa pada anggota KUB Wanita Sejahtera dalam mengolah ubi kayu ini berbeda yaitu dilakukan perendaman pada ubi kayu telah dimasak setengah matang, sehingga rasa dari keripik ini seperti gadung. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota tergabung dalam mengolah ubi kayu mentah menjadi keripik setengah jadi dan itu sendiri mengolah keripik setengah jadi sampai matang. Data anggota KUB Wanita Sejahtera dapat dilihat pada Tabel. sebagai berikut : Tabel. Data 05 No Nama anggota Jabatan Sapiah Ketua Sukmawati Sekertaris 3 Wartini Bendahara Sarlan, Muhamad 8

Vol. 3 Tahun 06 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 Isnaini Andriani Asniati Rabiatul Mariyam Mulyani Yuli Wiyanti Aryawati Hadijah Hartini Fitriah Hariani Sumber : 05 Pada saat dilakukan penelitian terdapat dua anggota sedang tidak melakukan proses produksi dan satu anggota telah memiliki merk dagang (mengolah dari ubi kayu mentah menjadi keripik ) sehingga anggota KUB Wanita Sejahtera yag menjadi responden pada penelitian ini sebanyak orang yaitu Sapiah, Sukmawati, Wartini, Isnaini, Andriani, Asniati, Rabiatul, Mariyam, Mulyani, Yuli Wiyanti, Aryawati, Hadijah. Metode Analisis Data Metode analisis digunakan dalam penelitian ini adalah :. Menghitung biaya total keripik. Rumus: π = TR TC Keterangan : π = Keuntungan keripik () TR = Penerimaan keripik () TC = Biaya total keripik () 4. Efisiensi keripik diketahui dengan menggunakan rumus R/C rasio sebagai berikut : R/C rasio= Rumus : TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Biaya total keripik () TFC = Biaya tetap keripik () TVC = Biaya variabel keripik (). Untuk menghitung penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus : TR =QxP Keterangan : TR = Penerimaan total keripik () P = Harga produk keripik () Q = produk keripik (Bungkus) 3. Untuk menghitung keuntungan Kriteria : R/C rasio > berarti keripik efisien R/C rasio = berarti keripik belum efisien atau mencapai titik impas R/C rasio berarti keripik tidak efisien. 5. Menghitung Nilai Tambah a. Nilai tambah bruto NTb = Na BA = Na (Bb + Bp) Keterangan : NTb = Nilai tambah bruto () Na = Nilai produk akhir keripik () Ba = Biaya antara () Bb = Biaya bahan baku keripik () Sarlan, Muhamad 9

Vol. 3 Tahun 06 Bp = Biaya bahan penolong () b. Nilai Tambah Netto (NTn) NTn = NTb NP NP = Keterangan : NTn = Nilai tambah netto () NTb = Nilai tambah bruto () NP = Nilai penyusutan () c. Nilai Tambah per Bahan Baku NTbb = NTb : bb Keterangan : NTbb = Nilai tambah per bahan baku digunakan (/kg) NTb = Nilai tambah bruto () bb = bahan baku digunakan (kg) d. Nilai Tambah per Tenaga Kerja NTtk = NTb : TK Keterangan: NTtk = Nilai tambah per tenaga (/JKO) NTb = Nilai tambah bruto () TK = jam kerja (JKO) kerja HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan produksi dilakukan oleh keripik ini merupakan kegiatan dimulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan pemasaran produk jadi. Dalam satu kali proses produksi dilakukan membutuhkan waktu sekitar 7 hari dimana untuk proses merendaman membutuhkan waktu 3 hari malam dan dalam proses menjemur membutuhkan waktu sekitar hari. Kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengadaan bahan baku Bahan baku digunakan dalam pembuatan keripik rasa gadung ini pada dasarnya adalah sama tiaptiap rumah tangga, yaitu ubi kayu atau, garam dan bawang putih sebagai bahan tambahan atau penolong dengan perbandingan pemakaian sebagai berikut : Misalkan dalam satu kali proses produksi untuk setiap 00 kg ubi kayu atau, bahan tambahan (garam dan bawang putih) dibutuhkan adalah kg garam dan kg bawang putih dan jumlah bisa menyesuaikan dengan banyaknya bahan baku digunakan.. Proses Produksi Proses produksi pembuatan keripik rasa gadung berlangsung tidak membutuhkan waktu begitu lama. Dalam proses pengolahan ubi kayu pun pada dasarnya memiliki tahapan sama. Tahapan tersebut antara lain sebagai berikut: a. Menyiapkan ubi kayu segar kemudian dikupas kulitnya lalu dicuci sampai bersih b. Merebus ubi kayu telah dicuci bersih c. Memotong atau mengiris tipis menggunakan alat pemotong d. Merendam dalam bak perendaman selama ± 3 hari malam dan airnya diganti setiap hari. e. Meniriskan dari bak perendaman setelah ± 3 hari malam. f. Mengukus hingga matang g. Menyediakan bumbu (garam dan bawang putih) dan memasukkan dalam wadah dan diberi air secukupnya. h. Masukkan ubi kayu telah dikukus dalam bumbu sudah disediakan sedikit demi sedikit sehingga tidak lengket pada saat akan dijemur. i. Menjemur hingga kering menggunakan alat penjemuran dari anyaman bambu j. Setelah kering bisa langsung digoreng atau bisa juga dipasarkan dalam bentuk keripik mentah atau dapat disimpan dulu dan sewaktuwaktu bisa digoreng. k. Untuk proses menggorengan tiap 5 kg keripik menghabiskan kg minyak goreng jadi perbandingannya 5 :. Daya tahan keripik dalam bentuk keripik mentah dapat bertahan selama 7 bulan sampai bulan dengan proses penyimpanan baik. Untuk keripik sudah digoreng dapat bertahan kirakira bulan dan paling lama 3 bulan dan masih layak dikonsumsi atau tidak tengik dengan catatan proses penyimpanan dijaga dengan baik. 3. Pengemasan Sarlan, Muhamad 0

Vol. 3 Tahun 06 Keripik sudah dikemas menggunakan plastik dengan ukuran digunakan yaitu untuk kemasan 00 gr berukuran 0 cm x 8 cm dengan harga jual 6.000, 00, untuk kemasan 00 gr berukuran 6 cm x 4 cm dengan harga 3.000,00 dan untuk kemasan 50 gr berukuran 0 cm x 30 cm dengan harga 7.500,00 4. Pemasaran Pemasaran dilakukan keripik untuk menyebarluaskan produknya yaitu dengan disalurkan sendiri ke pedagang baik di sekitar maupun diluar Kecamatan Labuhan Haji. Pemasaran dilakukan di luar Kecamatan Labuhan Haji yaitu Kecamatan Masbagik dan Kecamatan Selong. Analisis Biaya Analisis biaya digunakan untuk Tabel 3. No menghitung biaya total keripik dalam proses pembuatannya, meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Tujuan analisis biaya keripik adalah untuk menggolongkan biaya menurut fungsi pokok dalam dan menurut perilakunya dalam perubahan volume kegiatan. Seluruh biaya ada kemudian dikelompokkan menurut perilakunya dalam perubahan volume kegiatan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dengan penjelasan sebagai berikut :. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya digunakan dalam proses produksi besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output dihasilkan. Perhitungan biaya tetap dapat dilihat pada Tabel. berikut ini : Biaya Tetap Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Selama Satu Kali Proses Produksi Pada Tahun 05 Jenis Biaya Tetap Penyusutan peralatan Gaji Pengelola Bunga Modal Dari Tabel. diperoleh hasil perhitungan ratarata total biaya tetap keripik per anggota 77.3,0/produksi. Biaya tetap digunakan dalam proses produksi untuk seluruh anggota KUB Wanita Tani Sejahtera 96.677,3/ produksi. Kecamatan Labuhan Haji Per 46.375 3.864,58 870.000 7.500 0.30,3 858,43 96.677,3 77.3,0 Sumber : Analisis Data Primer. Biaya Variabel Biaya variabel tediri dari biaya pembelian bahan baku utama, biaya pembelian bahan tambahan penolong dan biaya pembebanan input lain. Jenis dan besarnya biaya variabel dikeluarkan dapat dilihat pada Tabel. berikut : Tabel 4 Jenis dan Besar Biaya Variabel Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Proses Produksi Tahun 05 No Jenis Bahan Baku Per Ubi Kayu ().946.50 6.87,50 Garam () 34.400.866,67 3 Bawang Putih () 7.000 4.333,33 4 Gas LPG () 6.000 8.000 5 Tenaga Kerja () 40.000 0.000 6 Minyak Goreng () 560.000 46.666,67 7 Plastik Pembungkus () 05.000 8.750 3.73.650 7.804,7 Sumber : Analisis Data Primer Sarlan, Muhamad

Vol. 3 Tahun 06 Tabel di atas menunjukkan ratarata biaya variabel per anggota selama satu kali proses produksi 7.804,7. Jenis dan besar biaya variabel pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera di Kecamatan Labuhan Haji selama satu kali produksi, dengan biaya produksi 3.73.650. Tabel 5. Biaya Total Pada Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Proses Produksi Tahun 05 No Jenis Biaya Per Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Variabel ( /Produksi ) Persentase ( % ) 77.3,0 7.804,7 350.07,7,06 77,94 00 96.677,3 3.73.650 4.00.37,3 Tabel 5 menunjukkan bahwa biaya total keripik dalam satu kali proses produksi per anggota KUB Wanita Sejahtera 350.07,7. Persentase terbesar terdapat pada biaya variabel yaitu 77,94% atau 7.804,7, Sedangkan persentase pada biaya tetap yaitu,06% atau 77.3,0. Pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera biaya total. 4.00.37,3. Persentase terbesar terdapat pada biaya variabel yaitu 77,94% atau. 3.73.650 Sedangkan Tabel 6 No. 3 3. Biaya Total Biaya total keripik meliputi seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya total keripik dalam satu kali proses produksi dapat dilihat pada Tabel 0 berikut ini :,06 77,94 00 Sumber : Analisis Data Primer persentase pada biaya tetap yaitu,06% atau 96.677,3. Analisis Penerimaan Agroidustri Keripik Singkong Penerimaan keripik dihitung dari jumlah produksi dihasilkan dikalikan dengan harga. Penerimaan keripik ini dapat dilihat pda Tabel. berikut ini Penerimaan Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Proses Produksi Tahun 05 Kemasan 00 gr 00 gr 50 gr.640.000.00.000.837.500 6.487.500 Tabel 6 menunjukkan penerimaan keripik selama satu kali proses produksi. Dalam satu kali proses produksi setiap anggota rata rata menghabiskan 50 90 kg ubi kayu mentah kemudian dari 50 kg ubi kayu mentah setelah dilakukan proses produksi ratarata menghasilkan 5,5 kg Per 0.000 67.500 53.5 540.65 Sumber : Data Primer Diolah keripik setengah jadi kemudian dijual dengan harga per kg 5.000,00. Bahan baku keripik setengah jadi nantinya akan dilakukan proses menggoreng dan mengemas. boleh memasarkan sendiri tetapi dengan harga telah Sarlan, Muhamad

Vol. 3 Tahun 06 distandarkan. Dari anggota KUB Wanita Sejahtera ratarata menyetorkan hasil penjualan keripik matang sebanyak penjualan kg yaitu 8.000/kg kepada KUB. Penerimaan per anggota ratarata. 540.65 dengan ratarata jumlah produksi 3 kg/anggota dengan harga 5.000,00/ kg. Penerimaan pada seluruh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Wanita Sejahtera di Kecamatan labuhan haji selama satu kali produksi 6.487.500,00. Kemasan 00 gr dengan harga 3.000,00/unit.640.000,00. kemasan 00 gr Tabel 7 Analisis Keuntungan Usaha Keripik Singkong Keuntungan diterima dari keripik dalam satu kali proses produksi merupakan hasil perhitungan dari selisih antara penerimaan dengan biaya total. Perhitungan keuntungan keripik dapat dilihat pada Tabel. berikut ini: Keuntungan Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Proses Produksi Tahun 05 No Uraian Per Total Penerimaan ( ) Biaya Total ( ) Keuntungan Total Penerimaan ( ) Biaya Total ( ) Keuntungan Tabel 7 menunjukkan bahwa keuntungan keripik selama satu kali proses produksi per anggota dengan ratarata penerimaan 540.65 dan biaya total 350.07,7 sehingga diperoleh keuntungan 90.597,73. Keuntungan keripik selama satu kali proses produksi pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera.877,87dengan penerimaan Tabel 8. dengan harga 6.000,00/unit.00.000,00 dan kemasan 50 gr dengan harga 7.500,00/unit.837.500,00. 540.65 350.07,7 90.597,73 6.487.500 4.00.37,3.877,87 Sumber : Analisis Data Primer 6.487.500 dan biaya total 4.00.37,3. Analisis Efisiensi Usaha Keripik Singkong Efisiensi keripik dilakukan dengan menggunakan analisis perhitungan R/C Ratio, yaitu dengan membandingkan antara penerimaan dengan total biaya. Perhitungan analisis efisiensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. berikut : Efisiensi Usaha Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Proses Produksi Tahun 05 No Uraian Per Penerimaan total Biaya total Efisiensi Penerimaan total Biaya total Efisiensi 540.65 350.07,7,545 6.487.500 4.00.37,3,545 Sumber : Analisis Data Primer Sarlan, Muhamad 3

Vol. 3 Tahun 06 Tabel 8 menunjukkan bahwa efisiensi keripik di Kecamatan labuhan haji per anggota KUB Sejahtera dengan penerimaan 540.65 dan biaya total 350.07,7sehingga diperoleh nilai R/C ratio,545. Hal ini berarti bahwa keripik pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera di Kecamatan Labuhan Haji menunjukkan sudah efisien, begitu juga pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera juga telah efisien dengan penerimaan 6.487.500 dan biaya total 4.00.37,3 sehingga diperoleh nilai R/C ratio,545. Nilai R/C rasio per anggota dan seluruh anggota,545 berarti bahwa setiap 00 biaya dikeluarkan dalam awal kegiatan keripik memberikan penerimaan 54,5 dari biaya telah dikeluarkan. Misalnya saja dalam awal kegiatan keripik mengeluarkan biaya 00.000,00 maka akan memperoleh penerimaan 54.500,00. Semakin besar R/C rasio maka akan semakin besar pula penerimaan akan diperoleh. Analisis Nilai Tambah Bahan Baku Keripik Singkong Analisis nilai tambah keripik dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai ditambahkan pada bahan baku digunakan dalam memproduksi keripik. Perhitungan analisis nilai tambah ubi kayu menjadi keripik dapat dilihat pada Tabel 3. berikut ini : Tabel 9. Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Menjadi Keripik Singkong di Kecamatan Labuhan Haji Selama Satu Kali Produksi Tahun 05 No. 3 4 5 6 7 8 9 0 Uraian Nilai Produk Akhir () Biaya Bahan Baku () Bahan Baku (Kg) Biaya Bahan Penolong () Biaya Antara () Nilai Penyusutan () Nilai Tambah Bruto () Nilai Tambah Netto () Nilai Tambah/Bahan Baku (/Kg) Nilai Tambah / Tenaga Kerja (/JKO) Tabel 9 menunjukkan analisis nilai tambah meliputi nilai tambah bruto, nilai tambah neto, nilai tambah per bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja dari per anggota KUB Wanita Sejahtera maupun jumlah dari seluruh itu sendiri.. Nilai Tambah Bruto Nilai tambah bruto merupakan dasar dari perhitungan nilai tambah netto dan nilai tambah per bahan baku. Analisis nilai tambah ubi kayu menjadi keripik 6.487.500.946.50 865.087.400 3.033.650 46.375 3.453.850 3.407.474 47.988,38 345.385 Per 540.65 340.000 7,08 90.67 5.804,67 3.864,58 87.80,83 83.956,7 3.999,03 8.78,083 9.856.858,38.654.738,0 Sumber : Analisis Data Primer pada masingmasing anggota dengan ratarata nilai produk akhir 540.65. Biaya antara 5.804,67 terdiri dari biaya bahan baku 340.000, biaya bahan penolong 90.67. Biaya antara adalah biaya sekali habis digunakan dalam proses produksi dan bersifat tidak tahan lama dan jasa. Nilai tambah bruto 87.80,83 diperoleh dari nilai produk akhir dikurangi Sarlan, Muhamad 4

Vol. 3 Tahun 06 biaya antara. nilai tambah bruto pada seluruh anggota dihasilkan 3.453.850,00. Hal ini menunjukkan bahwa keripik mampu menghasilkan nilai tambah 3.453.850,00. Nilai tersebut diperoleh dari selisih antara keseluruhan nilai produk akhir dengan biaya antara terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong. Sedangkan jumlah nilai produk akhir diterima seluruh anggota ini adalah nilai dijual oleh anggota KUB Wanita Sejahtera kepada konsumen berupa keripik. Besarnya biaya antara dikeluarkan adalah 3.033.650,00 diperoleh dari penjumlahan antara biaya bahan baku, biaya bahan penolong masingmasing.946.50,00,.087.400,00. Semakin besar biaya antara maka nilai tambah bruto diciptakan akan semakin kecil. Semakin besar nilai tambah maka semakin besar pula keuntungan diperoleh dan sebaliknya.. Nilai Tambah Netto Nilai tambah netto per anggota 83.956,7 diperoleh dari nilai tambah bruto. 87.80,83 dikurangi dengan nilai penyusutan, dimana nilai penyusutan diperoleh dari nilai awal peralatan dikurangi dengan nilai akhir peralatan dan dibagi dengan umur ekonomis dalam bulan yaitu 3.864,58. Begitu juga untuk jumlah nilai tambah netto pada seluruh anggota yaitu 3.407.474 diperoleh dari selisih antara nilai tambah bruto. 3.453.850 dan biaya penyusutan. 46.375. 3. Nilai Tambah per Bahan Baku Nilai tambah per bahan baku merupakan ukuran untuk mengetahui produktivitas bahan baku dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk keripik. Ratarata Nilai tambah per bahan baku keripik per anggota 3.999,03/kg, artinya untuk setiap satu kilogram bahan baku ubi kayu digunakan dalam produksi memberikan nilai tambah bahan baku 3.999,03. Besarnya nilai tambah tersebut diperoleh dari ratarata nilai tambah bruto 87.80,83 dibagi dengan jumlah bahan baku digunakan yaitu sebanyak 7,08 kg. Sedangkan jumlah nilai tambah per bahan baku dihasilkan pada seluruh KUB Wanita Sejahtera 47.988,38/kg artinya setiap satu kilogram keripik mampu memberikan nilai tambah 47.988,38. Besar nilai tambah per bahan baku tersebut diperoleh dengan membagi nilai tambah bruto 3.453.850 dengan jumlah bahan baku digunakan, total bahan baku digunakan 865 kg. 4. Nilai Tambah per Tenaga Kerja Dari Tabel 4. diketahui bahwa ratarata NTtk per anggota KUB Wanita Sejahtera adalah 8.78,083/JKO Hal ini berarti setiap satu jam kerja dapat memberikan nilai tambah 8.78,083. Sedangkan jumlah NTtk pada seluruh anggota adalah 345.385/JKO. Hal ini berarti setiap satu jam kerja dapat memberikan nilai tambah 345.385. NTtk dihasilkan ini merupakan balas jasa atas seluruh kegiatan dalam proses produksi, jam kerja diperoleh dengan mengalikan antara jumlah tenaga kerja dengan waktu digunakan dalam proses produksi selama satu hari. Ratarata jumlah jam kerja dibutuhkan untuk anggota KUB Wanita Sejahtera adalah 0 jam/sekali produksi dan untuk seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera adalah 0jam/sekali produksi. Kendala Dihadapi Kendala dihadapi keripik di Kecamatan Labuhan Haji antara lain adalah pemasaran. Pemasaran dilakukan saat ini adalah dengan menyalurkan ke pedagangpedagang masih berada di sekitar Labuhan Haji,selong dan masbagik. Setiap anggota memasarkan sendiri produk dihasilkan tetapi harga distandarkan. Untuk saat ini kisaran harga jual untuk mentah adalah Sarlan, Muhamad 5

Vol. 3 Tahun 06 5.000,00/kg, untuk harga jual matang adalah 8.000/kg. kendala lain dihadapi adalah pengadaan bahan baku bersifat musiman dan masih tergantung pada sinar matahari dalam proses penjemuran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :. Ratarata keuntungan diterima pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera dari ubi kayu mentah sampai menjadi keripik dalam satu kali proses produksi 90.597,73. Sedangkan pada seluruh anggota jumlah keuntungan diterima dari keripik..87.7,87.. Efisiensi keripik di Kecamatan Labuhan Haji pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera adalah,545. Hal ini berarti bahwa keripik pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera di Kecamatan Labuhan Haji menunjukkan sudah efisien. Sedangkan pada seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera menunjukkan bahwa efisiensi keripik,545. Hal ini berarti bahwa keripik pada seluruh anggota di Kecamatan Labuhan Haji efisien. 3. Usaha keripik pada masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera memberikan nilai tambah bruto 87.80,83,nilai tambah netto 83.956,7, nilai tambah per bahan baku 3.999,03/kg dan nilai tambah per tenaga kerja 8.78,083/JKO. Sedangkan keripik pada seluruh anggota memberikan nilai tambah bruto 3.453.850 nilai tambah netto 3.407.474 nilai tambah per bahan baku 47.988,38/kg dan nilai tambah per tenaga kerja 345.385/JKO. SaranSaran Saran dapat diberikan dari hasil penelitian telah dilakukan adalah keripik adalah :. Sebaiknya masingmasing anggota KUB Wanita Sejahtera tetap menyetorkan hasil penjualan keripik masingmasing seharga kg keripik yaitu 8.000/kg selama satu kali proses sehingga nantinya penyimpanan hasil seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera bisa memperoleh penerimaan lebih besar.. Sebaiknya seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera dalam memproduksi keripik tidak hanya satu rasa saja (rasa Gadhung), tetapi bisa menggunakan rasa asli dari keripik itu sendiri (rasa asin). 3. Untuk meningkatkan kelancaran, maka seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera perlu menambah modal guna meningkatkan jumlah produksi keripik. Karena dengan jumlah produksi keripik semakin meningkat akan memungkinkan bertambahnya daerah pemasaran sehingga tidak hanya berorientasi di Labuhan Haji, Selong dan masbagik. 4. Sebaiknya seluruh anggota KUB Wanita Sejahtera tidak menggantungkan sinar matahari saja dalam melakukan proses penjemuran pada musim penghujan tetapi dapat menggunakan oven dengan cara membeli sebagai alat pengeringan. DAFTAR PUSTAKA Aristanto. 996. Pemberdayaan Usaha Kecil. Science Journal No: 5, Desember. Malang: Universitas Merdeka. BPS. 0. Kabupaten Lombok Timur BPS Dalam Angka 0. Kabupaten Lombok Timur. Sarlan, Muhamad 6

Vol. 3 Tahun 06 Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur. 04. Data dan Informasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur dalam Journal Agro Ekonomi Vol VII / No. Juni / 000. Yogyakarta: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Dewanti. 006. Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Pada Industri Rumah Tangga Kerupuk Patilo Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi S. Surakarta: Fakultas Pertanian UNS. Mahadewi, H. 00. Analisis Usaha Agroindustri Lanting di KabupatenKebumen. Skripsi S Surakarta: Fakultas Pertanian UNS. Dinas Djaafar, Titiek F dan Siti R. 003. Ubi Kayu dan Olahannya. Yogyakarta: Kanisius. Gasperz, V. 999. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia. Gittinger, J. P. 986. Analisis Ekonomi Proyekproyek Pertanian. Jakarta: UI Press. Hanafi, Imran, M. M. 004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Supriyo. 04. Analisis Nilai Tambah Keripik Ubi Kayu di UKM Barokah Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Perspektif Pembiyaan dan Pembangunan Daerah Vol. I No. 4. Gorontalo: Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo. Ismini. 00. Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pemasaran Keripik Singkong I Peran Mickey Mouse. Agrika.Vol.4 No. Lipsey, G. R., Peter, O. S. dan Douglas, Pengantar D. P. 990. Mikroekonomi Jilid I. Diterjemahkan oleh Jaka, A. W dan Kirbrandoko. Jakarta: Erlangga. Masyhuri. 994. Pengembangan Agroindustri Melalui Peneliti Pengembangan Produk Intensif dan Berkesinambungan Makki, M. F. et al. 00. Nilai Tambah Agroindustri pada Sistem Agribisnis Kedelai di Kalimantan Selatan. Dalam jurnal Agro Ekonomika. Vol. VI.No.. Juli 00. Prasasto, S. 008. Aspek Produksi Keripik Singkong. http://wordpress.com. diakses pada hari selasa Juni 05. Teori Ekonomi Soekartawi, 994, Produksi. Jakarta: PT. Raja Grafido. Soekartawi, 995. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press. Surachmad, W. 995, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Research. Bandung: Tarsito. Tjakrawilaksana, Abas 993. Usahatani, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Todaro 994. Perkembangan Industry Besar dan Industry Kecil Rumah Tangga. Tohir, Tri Seuntai Kaslan A. 983. Pengetahuan tentang Usahatani, Jakarta: PT Bina Aksara. Wicaksono, Fibrian Fajar. 03. Analisis Nilai Tambah Serta Kelayakan Finansial Agroindustri Keripik Singkong di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Skripsi S. Jember: Fakultas Sarlan, Muhamad 7

Vol. 3 Tahun 06 Pertanian Universitas Jember. Zulkifli. 0. Analisis Pendapatan Nilai Tambah Pada Agroindustri Keripik Ubi Kayu Di Kecamatan Tanah Luas Kecamatan Aceh Utara. Skripsi, Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Sarlan, Muhamad 8