dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian. Kampar, tepatnya di badan-badan yang ada di Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Pusat Statistik pada tahun 2006 terdapat 424 bank.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap burnout pada karyawan PT.

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pejabat struktural yang terlibat dalam proses penyusunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data. A. Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek Penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Wilayah Jabodetabek. Perusahaan tersebut sekaligus terdapat fenomena permasalahan yang berhubungan dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan, fenomena kecenderungan ketidakpusan karyawan terutama fenomena hubungan kerja dan persoalan gaji karyawan. Posisi responden adalah sebagai bawahan, dalam arti mereka memiliki atasan atau pimpinan diatas mereka. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk selama tiga bulan dari November 2015 hingga Januari 2016. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik regresi. Penelitian kuantitatif menurut Noor (2011) adalah penelitian untuk menguji teoriteori tertentu dengan cara meneliti hubungan atau pengaruh antar variabel. Alasan menggunakan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap komitmen. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan teknik pengumpulan sampel dengan menggunakan Purposive Sampling. Hal ini disebabkan karena peneliti mengumpulkan responden berdasarkan Struktur Organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Wilayah 53

Jabodetabek. Cara menyebarkan kuesioner adalah dengan membahagiakan langsung kepada responden yang hadir dan bersedia mengisi kuesioner. Sebelumnya peneliti telah mendapatkan izin untuk menyebarkan kuesioner dikantor. C. Populasi dan Sample Penelitian 1. Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT. Jasa Marga (persero) Tbk, Wilayah Jabodetabek. 2. Sampel Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu tidak semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden penelitian. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiono, 2004 ). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah suatu hal atau kondisi yang dianggap memiliki efek terhadap reaksi dari partisipan atau subyek peneliti. Variabel variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas : kepemimpinan transformasional (X1) kepuasan kerja (X2) 2. Variabel Terikat : komitmen organisasi (Y) 54

E. Definisi Operasional 1. Kepemimpinan Transformasional Dalam penelitian ini definisi konseptual kepemimpinan transformasional adalah seorang pemimpin mampu memotivasi karyawannya dengan mendorong karyawan lebih baik, melihat kebutuhan karyawannya, mampu berkomunikasi dengan baik terhadap para karyawan, serta mampu melampaui kepentingan pribadi mereka sendiri demi kepentingan organisasi atau perusahaan. Semakin tinggi total skor yang diperoleh kepemimpinan transformasionalnya maka semakin baik, dan sebaliknya semakin rendah total skor yang diperoleh maka kepemimpinan transformasionalnya semakin buruk. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan dibuat berdasarkan teori dari Burns (1985); Bass and Avolio (1994); Wutun (1996); Robbins and Judge (2015). 2. Kepuasan Kerja Dalam penelitian ini definisi konseptual kepuasan kerja adalah tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap pekerjaannya dan lingkungan tempat pekerjaannya. Pekerjaan dengan kepuasan kerja tinggi mengalami perasaan positif ketika mereka berpikir tentang tugas mereka atau mengambil bagian dalam aktivitas tugas. Pekerja dengan kepuasan kerja rendah mengalami perasaaan negative ketika mereka berpikir tentang tugas mereka atau mengambil bagian dalam aktivitas pekerjaan mereka. Semakin tinggi total skor yang diperoleh kepemimpinan transformasionalnya maka semakin baik, dan sebaliknya semakin rendah total skor yang diperoleh maka kepemimpinan transformasionalnya semakin buruk. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan dibuat berdasarkan teori dari Colquitt, LePine dan Wesson (2011). 3. Komitmen Organisasi Dalam penelitian ini definisi konseptual komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dalam suatu kelompok, kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi dan suatu keyakinan tertentu dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. Semakin tinggi 55

total skor yang diperoleh kepemimpinan transformasionalnya maka semakin baik, dan sebaliknya semakin rendah total skor yang diperoleh maka kepemimpinan transformasionalnya semakin buruk. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan dibuat berdasarkan teori dari Allen dan Meyer (1997). F. Instrumen Penelitian 1. Alat Ukur Kepemimpinan Transformasional Dalam penelitian ini pengukuran kepemimpinan transformasional menggunakan skala dengan berdasarkan teori Burns (1985); Bass dan Avolio (1994); Wutun (1996); Robbins dan Judge (2015) yang berfungsi untuk mengukur seberapa baik seseorang dalam melakukan proses sebuah kepemimpinan transformasional sehingga untuk mencapai sebuah kepemimpinan transformasional. Alat ukur ini terdiri dari 5 (lima) aspek kepemimpinan transformasional seperti yang dijelaskan oleh Burns (1985); Bass dan Avolio (1994); Wutun (1996); Robbins dan Judge (2015), yaitu : Atribut Charisma, Idealized influence, Inspirational motivation, Intellectual stimulation, dan Individualized consideration. Penelitian sebelumnya oleh Nurafiah (2012) dengan tingkat reliabilitas 0,884 dan uji validitas diatas 0,30. Alat ukur (skala) kepemimpinan transformasional ini di konstruksi oleh Dr. Antonius D.R. Manurung, M. Si (sebagai dosen pembimbing), Ika Lavena (sebagai peneliti) dan Alana Damaris, S. Psi. Berdasarkan konsep Burns (1985), Bass dan Avolio (1994). Kesemua item-item ini diukur dengan menggunakan skala Likert (Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1). Alat ukur ini terdiri dari 20 item yang terdiri dari 15 item favorable dan 5 item unfavorable. Adapun sebaran item-item dalam alat ukur ini dapat di lihat sebagai berikut : 56

Blue Print 1.1 Skala Kepemimpinan Transformasional Tahapan Kepemimpinan Transformasional Favorable Nomor Item Unfavorable Atribut Charisma 1,8,17 3 Inspirational motivation 2,10,19 6 Idealized influence 4,11,16 9 Intellectual stimulation 5,13,20 12 Individualized consideration 7,14,18 15 Total Item 15 5 20 2. Alat Ukur Kepuasan Kerja Dalam penelitian ini pengukuran kepuasan kerja menggunakan skala proses kepuasan kerja berdasarkan Menurut Colquitt, LePine, Wesson (2011). Alat ukur ini terdiri dari 8 (delapan) aspek, yaitu : Membayar Kepuasan (Pay Satisfaction), Kepuasan Promosi (Promotion Satisfaction), Pengawasan Kepuasan (Supervision Satisfaction), Partner Kepuasan (Coworker Satisfaction), Kepuasan dengan Pekerjaan itu sendiri (Satisfaction with the Work itself), Altruism, Status dan Lingkungan (Environment). Penelitian sebelumnya oleh Situmorang (2012) dengan tingkat reliabilitas 0,922 dan Alpha Cronbach 0,894. Alat ukur (skala) kepuasan kerja ini di konstruksi oleh Dr. Antonius D.R. Manurung, M. Si (sebagai dosen pembimbing), Ika Lavena (sebagai peneliti) dan Alana Damaris, S. Psi. Berdasarkan konsep Colquitt, LePine, Wesson (2011). 57

Kesemua item-item ini diukur dengan menggunakan skala Likert (Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1). Alat ukur ini terdiri dari 24 item yang terdiri dari 16 item favorable dan 8 item unfavorable. Adapun sebaran item-item dalam alat ukur ini dapat di lihat sebagai berikut : Blue Print 1.2 Skala Kepuasan Kerja Tahapan Kepuasan kerja Favorable Nomor Item Unfavorable Membayar Kepuasan 1,13 3 (Pay Satisfaction) Kepuasan Promosi 2,14 6 (Promotion Satisfaction) Pengawasan Kepuasan 4,16 9 (Supervision Satisfaction) Partner Kepuasan 5,17 12 (Coworker Satisfaction) Kepuasan dengan Pekerjaan itu 7,19 15 sendiri (Satisfaction with the Work itself) Altruism 8,20 18 Status 10,22 21 Lingkungan (Environment) 11,23 24 Total Item 16 8 24 58

3. Alat Ukur Proses Komitmen Organisasi Dalam penelitian ini pengukuran komitmen organisasi menggunakan skala dengan berdasarkan teori Allen dan Meyer (1997). Alat ukur ini terdiri dari 3 (tiga) aspek komitmen organisasi seperti yang dijelaskan oleh Allen dan Meyer (1997), yaitu : Affective Organizational Commitment, Continuance Organizational Commitment dan Normative Organizational Commitment. Penelitian sebelumnya oleh Fauzan (2010) dengan tingkat reliabilitas 0,769 dan uji validitas 0,818-0,836. Alat ukur (skala) komitmen organisasi ini di adaptasi dan modifikasi oleh Dr. Antonius D.R. Manurung, M. Si (sebagai dosen pembimbing), Ika Lavena (sebagai peneliti) dan Alana Damaris, S. Psi. Berdasarkan konsep Allen dan Meyer (1997). Kesemua item-item ini diukur dengan menggunakan skala Likert (Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1). Alat ukur ini terdiri dari 21 item yang terdiri dari 15 item favorable dan 6 item unfavorable. Adapun sebaran item-item dalam alat ukur ini dapat di lihat sebagai berikut : Blue Print 1.3 Skala Komitmen Organisasi Nomor Item Tahapan Favorable Unfavorable Komitmen Organisasi Affective Organizational Commitment Continuance Organizational Commitment Normative Organizational Commitment Total Item 1,5,10,14,19 3,12 2,7,11,16,20 6,15 4,8,13,17,21 9,18 15 6 21 59

G. Sumber Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh struktural oraganisasi Perusahaan. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber dan digunakan untuk menunjang informasi yang di perlukan dalam kajian yang berupa sumber pustaka yang dapat mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan, sebagai dasar pemahaman terhadap obyek penelitian dan untuk menganalisisnya secara tepat. H. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan dua cara, yaitu melalui kuesioner. Kuesioner didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2011). Pengumpulan data menggunakan metode survei melalui pembagian kuesioner kepada responden. Hadi (2006) menyatakan bahwa kuisioner adalah set pertanyaan yang sudah disiapkan dan ditulis sebelumnya oleh peneliti, untuk dimintakan jawabannya pada responden, kuisioner tidak selalu berupa pertanyaan, namun juga dapat berupa pernyataan. Proses penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan secara langsung di tempat yang menjadi obyek penelitian. Alasan menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden adalah agar peneliti dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Penggunaan metode tersebut juga diharapkan dapat mengungkap persepsi responden yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sekaran (2006), skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Pada variabel kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja dan komitmen organisasi, peneliti menggunakan 60

skala Likert yang terdiri dimana nilai yang diberikan berupa angka 1 sampai dengan 5, dimana tiap angka memiliki kualitas yang berbeda. Alternatif jawaban yang tersedia dalam kuesioner yaitu : Kategori Favorable Unfavorable Sangat Tidak Setuju 1 5 Tidak Setuju 2 4 Kurang Setuju 3 3 Setuju 4 2 Sangat Setuju 5 1 I. Teknik Analisis Data 1. Uji Kualitas Data Uji Kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Data penelitian tidak bermanfaat apabila instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki reliabilitas dan validitas yang tinggi (Cooper dan Emory dalam Gusti Riza Rahman (2008). Uji Kualitas data dilakukan menggunakan : a. Uji Validitas Teknik yang digunakan sebagai uji keabsahan data adalah uji validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2011). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2012). Sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa jauh responden menjawab sesuai yang diinginkan peneliti. Data penelitian tidak akan berguna apabila instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa: Untuk mengetahui valid tidak suatu instrumen penelitian, bila harga korelasi setiap item instrumen di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. 61

b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2011). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut harus baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliabilitas, menurut Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa : Suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0,70. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha 0,70, sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai Alpha < 0,70. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Apabila pada normal probability plot sebaran mengikuti pola garis lurus diagonal, maka uji normalitas dipenuhi (Ghozali, 2012). Selain itu, uji normalitas dipertegas dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila tingkat signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05, maka memenuhi uji normalitas (Ghozali, 2012). b. Uji Linearitas Uji linearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test of linearity dengan taraf signifikansi 62

0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan liniear bila signifikansi lebih dari 0,05 (Ghozali, 2012). c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya hubungan antara variabel independen dalam model. Model yang baik tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas antar variabel indepen-dennya (Ghozali, 2012). Uji multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal antara lain: 1) Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan bebas dari multikolineritas. 2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolineritas. d. Uji Heteroskedastisitas Uji hoteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain (Ghozali, 2012). Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masingmasing variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih 63

kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2012). Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen (kepuasan kerja dan kepemimpinan transformasional) terhadap variabel dependen (komitmen organisasi). Melalui langkah ini akan diambil suatu kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. a) Analisis Regresi Sederhana Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y=α+(βX) Keterangan : Y = Komitmen Organisasi α = Konstanta β = Koefisien Regresi X = Variabel Independen (kepuasan kerja atau kepemimpinan transformasional) 64

b) Analisis Regresi Berganda Persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y =α+( β 1 X 1 )+( β 2 X 2 )+e Keterangan : Y = Komitmen Organisasi α = Konstanta β 1,β 2 = Koefisien Regresi X 1 X 2 e = Motivasi kerja = Kepuasan kerja = Error Term 65