GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG MUTU PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 33-39

GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA PARAMEDIS TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANC

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan, Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)


IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

DAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

BAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG POST PARTUM BLUES DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di Bpm Sri Lumintu

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGARUH PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II TENTANG DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN ANC

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN Monita Nathania, Sulasmi, Mohdari. Akademi Kebidanan Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sekolah Tinggi Ekonomi Nasional Banjarmasin, Kalimantan Selatan E-mail : moniemonita@yahoo.com ABSTRAK Latar Belakang. Masalah yang diteliti pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berdasarkan karakteristik ibu hamil dengan latar belakang masih rendahnya cakupan deteksi kehamilan resiko tinggi oleh masyarakat. Objek penelitian yang diteliti adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan responden 85 orang. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil baik berdasarkan karakteristik responden yang paling banyak yaitu umur -5 tahun (5,76%), pendidikan SMA (9,%), pekerjaan ibu rumah tangga (55,9%), dan gravida pertama (,9%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil sudah baik, tetapi pengetahuan yang baik belum tentu mempengaruhi kesadaran atau sikap seseorang untuk menggunakan pengetahuannya. Saran hasil penelitian adalah lebih meningkatkan dan memaksimalkan program kelas ibu hamil yang ada setiap bulannya agar ibu hamil bisa saling berbagi informasi penting yang harus diketahui dan dipahami ibu hamil seperti tanda-tanda bahaya kehamilan. Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan. PENDAHULUAN Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Pemerintah mencanangkan suatu program yang bernama Making Pregnancy Safer (MPS) yang memiliki misi kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 7, AKI 8

8/. kelahiran hidup. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 7 berjumlah 55.6. jiwa dengan CBR (Crude Birth Rate/ angka kelahiran kasar) 9, maka terdapat.87.98 bayi lahir hidup, dengan AKI 8/. kelahiran hidup ada 9.77 ibu meninggal per tahun atau ibu meninggal tiap jam berkaitan dengan masalah kehamilan, persalinan, dan nifas (Depkes RI, 9: -). Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil beresiko tinggi mengalami tanda bahaya kehamilan. Semakin tinggi pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan maka semakin rendah kejadian bahaya pada ibu hamil, sebaliknya jika ibu hamil memiliki pengetahuan yang rendah atau tidak mengetahui tentang tanda bahaya pada kehamilan maka akan beresiko tinggi mengalami bahaya pada kehamilan. Apabila ibu hamil mengetahui tentang tanda bahaya dalam kehamilan akan lebih mewaspadai agar tidak terjadi kembali pada kehamilan yang berikutnya. Untuk mencegah timbulnya bahaya pada kehamilan maka ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan secara rutin ke fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas, BPM, atau fasilitas kesehatan lainnya agar kesehatan ibu dan janin dapat terhindar dari resiko tanda bahaya kehamilan. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya kehamilan. Berdasarkan dari data ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin tahun dan secara berturut-berturut, yaitu dari 57 ibu hamil terdeteksi ibu hamil beresiko, dan dari 579 ibu hamil terdeteksi 6 ibu hamil beresiko. Cakupan rata-rata ibu hamil yang terdeteksi beresiko tinggi oleh masyarakat pada tahun dan secara berturutturut adalah 89,7% dan 87,6%, akan tetapi cakupan yang mampu dicapai adalah 9,% dan 55,%. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin, saat dilakukan wawancara singkat untuk 9

mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan didapatkan hasil dari 9 responden ibu hamil diperoleh hasil (,%) ibu hamil berpengetahuan kurang, (,%) ibu hamil berpengetahuan cukup dan (,%) ibu hamil berpengetahuan baik. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dihubungkan dengan teori yang bersangkutan dengan menggunakan gambaran atau informasi yang sistematis dan akurat terhadap objek yang diteliti (Notoadmojo, 5). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan accidental sampling, yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau bersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoadmojo, ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Banjarmasin? Tujuan Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin yang berjumlah 579 orang ibu hamil. Mengetahui gambaran pengetahuan Pada penelitian ini sampel yang ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. diambil adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan bersedia mengisi kuesioner penelitian yang diberikan, dari populasi yang ada didapatkan sampel berjumlah 85 orang, BAHAN DAN METODE Penelitian yang dilakukan adalah yang dihitung dengan rumus menurut Nursalam (8). deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tetang suatu keadaan secara objektif dan

HASIL Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, gambaran pengetahuan yang didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden pada distribusi berdasarkan umur, yang menjadi responden terbanyak yaitu ibu umur -5 Alalak Tengah Banjarmasin dapat dilihat pada tahun sebanyak 7 orang (87, %) dan yang tabel dibawah ini : Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di. Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah No Pengetahuan Frekuensi Persen (%) Baik Cukup Kurang 5 6 8,,76 Jumlah 85 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden pada distribusi berdasarkan pengetahuan yang menjadi responden terbanyak yaitu ibu dengan pengetahuan baik, yaitu sebanyak 5 orang (6%), dan responden berpengetahuan cukup orang (8,%), dan responden yang berpengetahuan kurang orang (,76%). Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah No Usia Frekuensi Persen (%) < tahun -5 tahun >5 tahun 8 7 9, 87,,5 Jumlah 85 paling sedikit adalah ibu yang berumur >5 tahun sebanyak orang (,5%). Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah No Pendidikan Frekuensi Persen (%) SD SMP SMA Perguruan Tinggi 7 5,76 8,8,5 5,89 Jumlah 85 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 85 responden pada distribusi berdasarkan tingkat pendidikan, yang menjadi responden terbanyak yaitu ibu dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 7 orang (,8 %), dan yang paling sedikit adalah ibu dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang (5,89%). Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah No Pekerjaan Frekuensi Persen (%) IRT PNS SWASTA 8 9,,7,8 Jumlah 85

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden pada distribusi berdasarkan pekerjaan, yang menjadi responden terbanyak yaitu ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (9,%), dan yang paling sedikit adalah ibu yang bekerja swasta sebanyak orang (,8%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gravida (kehamilan) di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah No Gravida Frekuensi Persen (%) Pertama Kedua Ketiga Keempat 6 8 5,,9,76,8 Jumlah 85 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden pada distribusi berdasarkan gravida, yang menjadi responden terbanyak yaitu ibu dengan gravida pertama sebanyak 6 orang (5,%), dan responden yang paling sedikit adalah ibu dengan gravida keempat sebanyak orang responden (,8%). Tabel 6 N o Umur < -5 >5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Gambaran Pengetahuan Baik Cukup Kurang F % F % F %,7 5,76,5,5,7 9,8,59 Jumlah 5 6 8,,77 85 Jum Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu hamil berdasarkan karakteristik umur di Puskesmas Alalak Tengah, yaitu dari 85 orang responden yang ada, responden terbanyak adalah yang berumur antara -5 tahun berjumlah 7 orang, dari 7 orang tersebut terdapat orang (5,76%) berpengetahuan baik, orang (,7%) ya ng berpengetahuan cukup, dan 9 orang (,59%) yang berpengetahuan kurang. Dari 85 responden yang ada juga terdapat 8 responden yang umurnya < tahun, dan orang (,7%) memiliki pengetahuan baik, orang (,5%) berpengetahuan cukup dan hanya orang (,8%) yang berpengetahuan kurang. lah 8 7 % 9, 87,,5

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Berdasarkan.Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah N o Pendid ikan SD SMP SMA PT Gambaran Pengetahuan Baik Cukup Kurang F % F % F % 5,8,7 9,,7 5 9 9 5,88,59,59,8,7,5,5 Jum lah 7 5 %,76 8,8,5 Jumlah 5 6 8,,76 85 5,99 Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Berdasarkan.Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah N o Pekerj aan IRT PNS Swasta Gambaran Pengetahuan Baik Cukup Kurang F % F % F % 7 55,9,5,8 7,6,8,76 Jumlah 5 6 8,,76 85 Jum lah 8 % 9,,7,8 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu hamil berdasarkan karakteristik pendidikan di Puskesmas Alalak Tengah, yaitu dari 85 orang responden pendidikan yang terbanyak adalah yaitu SMA 7 responden dan SMP responden. Dari 7 responden yang berpendidikan SMA terdapat 5 orang ( 9,%) berpengetahuan baik, 9 orang (,59%) berpengetahuan cukup, orang (,5%) berpengetahuan kurang, sedangkan pada responden yang berpendidikan SMP terdapat orang (,7%) berpengetahuan baik, 9 orang (,59%) berpengetahuan cukup, orang (,5%) berpengetahuan kurang akan tetapi dari responden yang berpendidikan SD juga terdapat orang (,8%) berpengetahuan baik dan 5 orang (5,88%) yang berpengetahuan cukup. Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu hamil berdasarkan karakteristik pekerjaan di Puskesmas Alalak Tengah adalah dari 85 orang responden yang ada, pekerjaan yang terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (9,%), dan yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (55,9%), orang (7,6%) berpengetahuan cukup, dan orang (,76%) berpengetahuan kurang. Tabel 9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda- Tanda Bahaya Kehamilan Berdasarkan Gravida di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah N o Gravida Pertama Kedua Ketiga Keempat Gambaran Pengetahuan Baik Cukup Kurang F % F % F % 8 8,9 6,7 9,,8 8 6,7 9,,5 6,7 7,6 Jum lah 6 8 % 5,,9,76 Jumlah 5 6 8,,77 85 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden yang terbanyak adalah responden dengan gravida,8

pertama dan kedua sebanyak 6 orang responden dan 8 orang responden, dari 6 orang responden gravida pertama, terdapat 8 orang (,9%) berpengetahuan baik, orang (6,7%) berpengetahuan cukup, dan orang (,7%) berpengetahuan kurang, sedangkan pada responden dengan gravida kedua juga masih terdapat responden dengan pengetahuan yang kurang sebanyak 6 orang (7,6%). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap 85 orang responden ibu hamil yang dilihat dari karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin, didapatkan hasil sebagai berikut: Hasil penelitian terhadap 85 orang responden ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah didapatkan bahwa pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan baik terlihat dari 5 orang (6%) responden berpengetahuan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida responden. Berdasarkan karakteristik umur dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Alalak Tengah, yaitu dari 85 orang responden yang ada, responden terbanyak adalah yang berumur antara -5 tahun berjumlah 7 orang, dari 7 orang tersebut terdapat orang (5,76%) berpengetahuan baik, orang (,7%) berpengetahuan cukup, dan 9 orang (,59%) berpengetahuan kurang. Akan tetapi, dari 85 responden yang ada juga terdapat 8 responden yang umurnya < tahun, dan orang (,7%) memiliki pengetahuan baik, orang (,5%) berpengetahuan cukup dan hanya orang (,8%) yang berpengetahuan kurang. Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Menurut Singgih (998) yang dikutip dalam KTI Wiwi Paridatun Nisa () menyatakan makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Akan tetapi, pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan

mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Dalam penelitian ini umur tidak terbukti membuat pengetahuan menjadi lebih baik, hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial budaya dan lingkungan, seperti halnya ibu yang mempunyai umur < tahun lebih sering mencari informasi kehamilan khususnya tentang tanda-tanda bahaya kehamilan karena dari segi pengalamannya ibu hamil dengan umur < tahun adalah ibu hamil yang mengalami kehamilan pertama sehingga perlu untuk mengetahui informasi tentang kehamilan. Berdasarkan pendidikan dapat dilihat bahwa karakteristik pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah, yaitu dari 85 orang responden pendidikan yang terbanyak adalah yaitu SMA 7 orang responden dan SMP orang responden. Dari 7 orang responden yang berpendidikan SMA terdapat 5 orang (9,%) berpengetahuan baik, 9 orang (,59%) berpengetahuan cukup, orang (,5%) berpengetahuan kurang, sedangkan pada responden yang berpendidikan SMP terdapat orang (,7%) berpengetahuan baik, 9 orang (,59%) berpengetahuan cukup, orang (,5%) berpengetahuan kurang akan tetapi dari responden yang berpendidikan SD juga terdapat orang (,8%) berpengetahuan baik dan 5 orang (5,88%) yang berpengetahuan cukup. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmodjo () pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Menurut Chaniago () yang dikutip dalam KTI Lia Novia Hysa K () mengatakan s emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi ibu dalam menerima informasi baru sehingga tidak akan acuh terhadap informasi yang diterima. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan cenderung semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun dari media massa. Dalam 5

penelitian ini terlihat walaupun pengetahuan baik yang terbanyak adalah SMA tetapi ibu hamil yang berpendidikan SMP dan SD juga ada yang baik, hali ini sesuai dengan teori karena menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang selain pendidikan yaitu media massa, sosial budaya, pengalaman, usia dan lingkungan. Berdasarkan pekerjaan dapat dilihat tingkat pendidikan terbanyak SMP dan SMA) yang mempunyai pengetahuan baik. Dalam penelitian ini ibu hamil yang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga lebih banyak dapat meluangkan waktu untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan sehingga pengetahuannya tentang tanda-tanda bahaya kehamilan jauh lebih baik, selain itu informasi juga bisa didapatkan dari lingkungan, sosial budaya dan pengalaman ibu hamil tersebut. bahwa pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Berdasarkan gravida (kehamilan) Alalak Tengah adalah dari 85 orang responden yang ada, pekerjaan yang terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 8 orang (9,%), dan yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (55,9%), orang (7,6%) berpengetahuan cukup, dan orang (,76%) berpengetahuan k urang. Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (), bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, dan bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Dilihat dari tingkat pengetahuannya ibu hamil yang terbanyak pekerjaannya adalah sebagai ibu rumah tangga (dengan dapat dilihat bahwa dari 85 orang responden yang terbanyak adalah responden dengan gravida pertama dan kedua sebanyak 6 orang responden dan 8 orang responden, dari 6 orang responden gravida pertama, terdapat 8 orang (,9%) berpengetahuan baik, orang (6,7%) berpengetahuan cukup, dan orang (,7%) berpengetahuan kurang, sedangkan pada responden dengan gravida kedua juga masih terdapat responden dengan pengetahuan yang kurang sebanyak 6 orang (7,6%). Menurut Prawirohardjo (7) gravida adalah istilah medis untuk wanita hamil, semakin tinggi gravida maka pengalaman dan pengetahuan seseorang akan 6

lebih besar dibandingkan orang yang belum pernah hamil ataupun baru hamil pertama. Akan tetapi dalam penelitian ini ibu dengan gravida pertama lebih banyak berpengetahuan baik karena ibu hamil yang pertama lebih UCAPAN TERIMA KASIH Saya sangat berterima kasih kepada Akademi kebidanan sari mulia Banjarmasin yang telah memberikan saya surat izin untuk melakukan penelitian, dan ucapan terima sering dan rajin untuk melakukan kasih kepada Kepala Puskesmas Alalak pemeriksaan dan mendapatkan informasi seputar kehamilan karena ibu yang dengan Tengah Banjarmasin yang telah memberikan izin serta tempat untuk melakukam penelitian. gravida pertama harus mempunyai pengetahuan yang baik untuk persiapan menjalani kehamilan yang sehat dan aman. Walaupun demikian ibu hamil dengan gravida kedua juga ada yang berpengetahuan baik karena sudah memiliki pengalaman dari kehamilan yang sebelumnya, dan ada pula beberapa ibu hamil dengan gravida kedua yang memiliki pengetahuan kurang karena disebabkan karena ibu jarang melakukan kunjungan kehamilan yang disebabkan karena pengalaman ibu yang pernah hamil sebelumnya sehingga mengganggap informasi mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan sudah pernah didapatkan dan merasa malas atau tidak perlu mencari informasi yang baru dan mengerti lebih dalam mengenai informasi mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia.. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Banjarmasin. Depkes RI-Dirjen-Binkesmas.. Paket Informasi Program Safe Motherhood di Indonesia. Jakarta : Depkes RI. Depkes RI, 9. Panduan Pelaksanaan Strategi Making Pregnancy Safer dan Child Survival. Jakarta : Depkes RI. Hidayat, Aziz Alimul. 7. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Handajani, Sutjiati Dwi.. Kebidanan Komunitas Konsep & Manajemen Asuhan. Jakarta : EGC. Jannah, Nurul.. Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Kehamilan. Yogyakarta : ANDI. Machfoedz, Ircham.. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya. 7

Notoadmojo, Soekidjo.. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. 5. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo 7. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Saifuddin, Abdul Bari.. Acuan Nasional-Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-POGI. Setiawan, Ari dan Saryono.. Metedologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S Dan S. Yogyakarta : Nuha Media. Wawan, A dan Dewi M.. Teori & pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia dilengkapi contoh kuesioner. Jakarta : Nuha Medika. Nursalam,. Konsep dan Penerapan metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam, 8. Konsep dan Penerapan metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Prawirohardjo, Sarwono. 7. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, Sarwono.. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Manuaba, Ida Bagus Gde. 8. Imu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Riduwan.. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta. Rochjati, Poedji.. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil / Deteksi Dini Pada Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press. 8