Keyword: Run Sprint Apart 50 metre, Method Study of Teams Games Tournament

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, untuk mengatasi suatu

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN QUICK STEP DAN LATIHAN HIGH KNEES TERHADAP HASIL LARI 100 METER SISWA SMA N 3 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN LANGALESO

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: G A R N I S NIM: F

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

Upaya Meningkatkan Belajar Lari Sprint 50 Meter Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 14 Teriak

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENGARUH LATIHAN SKIPIING TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DAMPELAS. Maspar Addriana Bulu Baan Muh.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 KARAWANG. TETEN HIDAYAT

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

PENGARUH METODE MODELING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA EKSTRAKURIKULER

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DAN KELENTUKAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPATJAUH SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP NEGERI 02 MEMPAWAH

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

ARTIKEL E-JOURNAL. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) ERNA WATI NIM

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAMS GAME TOURNAMENT TYPE ON ECOSYSTEM CONCEPT AT THE SEVENTH OF SMP N 2 CIBALONG

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR LARI SPRINT JARAK 50 METER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Vincen Selitas, Kaswari, Wahyudi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN e-mail: vincenselitas@yahoo.co.id ABSTRACT: Research aim to to know how to improve activity learn to run sprint apart 50 metre by using method study of tournament games teams (TGT) at male students of VIII Junior High School PGRI class 02 Putussibau Sub-Province Kapuas Hulu.Method Research is sham experiment with form research of One-Group Pretest-Posttest Design. This Population Research all VIII A class student and VIII B amount to 54 student people in Junior High School PGRI 02 Putussibau Sub- Province Kapuas Kapuas Hulu. With sampel some of VIII A class and VIII B equal to 23 male students people by using probability technique from other side design. Used by Technique data collecting is testing technique and measurement. And data analysis technique in this research is mean and t test (t-test).result of research (1) Result of pretes (tes early) before given by treatment of Team Games Tournament method ( TGT) at VIII class male students obtained by mean value equal to 7,92; (2) Result of postes after given by treatment of Team Games Tournament method (TGT) at VIII class male student obtained by mean value mean that is equal to 7,29; (3) Result of obtained by t test at postes and pretes that is equal to 11,33 where result of t count equal to 3,295 Keyword: Run Sprint Apart 50 metre, Method Study of Teams Games Tournament ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan aktivitas belajar lari sprint jarak 50 meter dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu.Metode penelitian adalah eksperimen semu dengan bentuk penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VIII A dan VIII B berjumlah 54 orang siswa di Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan sampel sebagian pada kelas VIII A dan VIII B sebesar 23 orang siswa putra dengan menggunakan teknik probability samping design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan pengukuran. Teknik dan analisis data dalam penelitian ini adalah mean dan uji t (t-test).hasil penelitian (1) Hasil pretes (tes awal) sebelum diberikan perlakuan metode Team Games Tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 7,92; (2) Hasil postes setelah diberikan perlakuan metode Team Games Tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII diperoleh nilai mean (rata-rata) mean (rata-rata) yaitu sebesar 7,29; (3) Hasil uji t yang diperoleh pada pretes dan postes yaitu sebesar 11,33 dimana hasil t hitung sebesar 3,295. Kata kunci: Lari Sprint Jarak 50 meter, Metode Pembelajaran Teams Games Tournament. 1

P endidikan olahraga adalah usaha pendidikan dengan jalan memberikan pelajaranpelajaran olahraga seperti: senam, permainan, atletik, olahraga beladiri, renang, serta olahraga lainnya. Semakin maju kebudayaan suatu bangsa, maka semakin maju pula manusia menggunakan intelektualnya untuk menghadapi dan memikirkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan berputarnya roda kehidupan yang semakin menguntungkan apabila dipergunakan waktu sekarang. Begitu pula dengan kegiatan keolahragaan, apabila tinjau dari sejarah dan falsafah olahraga yaitu bagaimana orang-orang dahulu melakukan olahraga dalam kehidupan sehari-hari. Mereka melakukan kegiatan-kegiatan secara alami, yaitu seperti: lari, lempar, memanah, lompat jauh, lompat tinggi yang pada hakikatnya bertujuan hanya untuk mempertahankan hidupnya. Salah satu olahraga yang tertua adalah atletik, banyak gerakan dasar atletik menjadi gerakan dasar cabang-cabang olahraga lainnya (Muhajir, 2007:165). Oleh karena itu, gerakan jalan, lari lempar, dan lompat merupakan gerakan-gerakan dasar atletik. Gerakan-gerakan dasar ini hampir selalu ditemui pada cabang olahraga lainnya. Ditinjau dari berbagai ilmu pengetahuan yang semakin maju dan perkembangan zaman manusia mampu menciptakan metode latihan yang cocok dengan cabang olahraga yang diinginkan. Demikian halnya bila pelari ingin melakukan lari cepat pada semua perlombaan lari, dimana peserta harus berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih digolongkan dalam lari cepat atau sprint. Untuk itu, dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur, kerja sama dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Lari merupakan salah satu aktivitas yang telah dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu kegiatan olahraga lari mendapatkan tempat tersendiri dalam cabang olahraga. Lari adalah salah satu bagian (nomor) yang terdapat dalam cabang olah raga atletik, yang pada dasarnya dapat dijadikan menjadi 3 (tiga) bagian besar yaitu 1) nomor lari jarak pendek (sprint), 2) nomor lari jarak menengah (middle distance running) dan 3) nomor lari jarak jauh (long distance running). Teknik dalam melakukan gerakan tersebut pada dasarnya sama yaitu dengan memindahkan gerak badan pada satu sisi tertentu ke sisi yang lain dengan gerakan-gerakan langkah kaki. Menurut Aip Syarifuddin (1992:42), Lari jarak pendek atau sering juga dikatakan lari cepat (sprint), adalah suatu cara lari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengerakan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai dengan melewati garis akhir (finis/finish). Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang olahraga atletik. Menurut Muhajir, (1997:98) yang dimaksud dengan lari sprint adalah semua perlombaan lari dimana semua peserta berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh. Selanjutnya menurut Suwarjo dkk (2009:7) lari cepat disebut juga lari sprint. Lari sprint sangat membutuhkan kecepatan pelari. Biasanya perlombaan lari cepat menempuh jarak pendek. Start pada lari cepat menggunakan start jongkok. Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter masih digolongkan dalam lari cepat atau sprint. Menurut Arma Abdoellah (dalam Ricky Saputra Jaya, 2011) pada dasarnya gerakan lari itu untuk semua jenis sama. Dengan adanya perbedaan jarak tempuh, maka sekalipun sangat kecil terdapat 2

pula beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan perbedaan atau pembagian jarak dalam nomor lari adalah lari jarak pendek (100 400 meter), lari menengah (800 3000 meter), lari jauh (5000 meter atau lebih). Untuk meningkatkan lari sprint pada siswa diperlukan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa dalam melakukan lari sprint salah satunya adalah metode teams games tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim. Pertandingan permainan dalam hal ini adalah pertandingan yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok bertanding berdasarkan udian sebelumnya, dengan terlebih dahulu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh masing-masing regu untuk melakukan gerakan yang telah ditanyakan. Metode teams games tournament adalah model pembelajaran kooperatif, dengan model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka (Trianto, 2009:83). TGT di dapat digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran dan dari jenjang pendidikan SD, SMP hingga perguruan tinggi. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disampaing menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar (Iik Khoiru Ahmadi, dkk 2011:63). Oleh sebab itu dalam pembelajaran pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga, metode ini diharapkan dapat menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga khususnya lari sprint jarak 50 meter. Alasan pengambilan judul penelitian ini bahwa: 1) untuk meningkatkan lari sprint jarak 50 meter diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga dalam hal ini adalah untuk meningkatkan lari pada siswa agar lebih maksimal. 2) Upaya-upaya dalam melakukan lari yang dimaksud adalah dengan pemberian berbagai metode dan cara-cara yang dianggap sesuai, guna sebagai langkah dalam meningkatkan prestasi yang diharapkan terutama pada lari sprint jarak 50 meter. 3) Pemberian metode teams games tournament pada lari sprint jarak 50 meter sedemikian rupa, dengan harapan bahwa siswa dapat meningkatkan prestasi larinya lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain itu, dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu ditemukan bahwa: 1) siswa cenderung kurang menguasai teknik dasar lari sprint dalam pembelajaran. 2) ketika mengikuti pembelajaran olahraga khususnya lari, siswa masih kurang termotivasi untuk melakukannya dengan baik. 3) dalam melakukan lari sprint kecepatan lari yang diperagakan oleh siswa masih kurang maksimal dan lambat. Dari penjelasan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada maka permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Meningkatkan aktivitas belajar lari sprint jarak 50 meter dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu?. METODE Pada suatu penelitian penggunaan yang tepat metode merupakan salah satu keberhasilan peneliti. Metode berdasarkan pendapat Hadari Nawawi (2005:61), 3

Merupakan pada dasarnya berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode eksperimen merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan untuk menguji sebab-akibat dari suatu variabel yang akan diteliti. Bentuk penelitian yang sesuai dengan metode eksprimen digunakan, Sugiyono (2011:112) menjabarkan sebagai berikut: Pre-Expriment Design, dengan bentuk rancangan adalah One-Group Pretest-Posttest Design, seperti rancangan sebagai berikut: 1 Subjek Penelitian Pretest Treatment Posttest 2 Subyek Penelitian O 1 X O 2 (Sugiyono, 2011) Keterangan: O 1 = nilai pretest (sebelum diberikan team games tournament) O 2 = nilai posttest (setelah diberikan team games tournament) Peningkatan aktivitas belajar lari sprint jarak 50 meter dengan menggunakan metode teams games tournament (TGT) adalah O 1 -O 2. Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang menjadi fokus penelitian. Sugiyono (2011:297) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama PGRI Putussibau. Sampel adalah sebagian populasi yang menjadi sumber data dalam suatu penelitian. Sugiyono (2011:297) mengatakan bahwa Sampel dalam suatu penelitian adalah sebagian populasi itu. Lebih lanjut, sampel harus benar-benar mewakili populasi supaya kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari sampel tetap berlaku untuk seluruh populasi penelitian. Hal senada diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2006:134) yaitu cara penarikan sampel adalah Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling design, yaitu penarikan sampel berdasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, unit-unit populasi harus dirandom (acak) (Burhan Bunging, 2010:106). berjumlah 23 orang putra. Uji rata-rata n = Rata-rata X = Skor yang dicapai = Zigma (jumlah) n = Jumlah sampel (Zuldafrial, 2012:117). 4

Uji t-tes Md t xd 2 N( N 1) Keterangan: t = Rumus perhitungan t-test untuk masing-masing kelompok eksperimen Md = Rata-rata nilai tes akhir tes kelompok eksperimen xd 2 = Rata-rata nilai tes akhir awal kelompok eksperimen N = Jumlah sampel atau testi pada masing-masing kelompok eksperimen (Sugiyono, 2011). Uji Signifikan t Test Untuk menguji tingkat signifikan dari t test yaitu membandingkan hasil t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan 5%. Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka ada pengaruh yang signifikan antara kedua variabel, sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedua variabel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Mencari mean (rata-rata) Hasil prestes diperoleh lari pada siswa putra waktu maksimal adalah sebesar 6,24 detik dan minimal 9,34 dengan rata-rata yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan metode Team Games Tournament (TGT) sebagai berikut: 1) Mean (rata-rata) hasil pretest adalah: M X 1 182,18 = = 7,92 N 23 2) Mean (rata-rata) hasil posttest adalah: Hasil postes yang diperoleh lari pada siswa putra waktu maksimal adalah 8,23 detik dan minimal 6,03 detik dengan rata-rata yang diperoleh hasil postestes setelah diberikan perlakukan metode Team Games Tournament (TGT) adalah: M X N 2 167,77 = = 7,29 23 Mean Hasil Tes Hasil tes Waktu Maksimal Minimal Mean 1 Pretes 30 detik 6,24 9,34 7,92 2 Postes 30 detik 6,03 8,23 7,29 5

b. Mencari mean (rata-rata) untuk perhitungan t-test 2 Md Xd 11,33 = = 0,492 N 23 c. Mencari nilai t-test Diketahui bahwa: Md = 0,493 Xd 2 = 11,33 N = 23 Db = N-1=23-1=22 Rumus t-test (uji t) t Md 2 xd N( N 1) 0,493 0,493 11,33 11,33 23x (23 1) 23x(22) 0,493 11,33 506 0,493 0,493 3,295 0,0223913043478261 0,149637 Ringkasan Anava Uji t Pretest Dan Posttest Variabel Mean (ratarata) t hitung d.b t tabel α=0,05 (5%) 1 Pretest 7,92 3,295 22 2,074 2 Posttest 7,29 2. Temuan Hipotesis Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan mean (rata-rata) dan uji t terhadap hasil tes lari jarak 50 meter pada siswa putra diperoleh hasil: a. Hasil pretes (tes awal) sebelum diberikan perlakuan metode Team Games Tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 7,92, dimana hasil lari yang tercepat pada siswa putra diperoleh dua orang siswa yaitu dengan catatan waktu 6,42 dan 6,98 detik, sedangkan catatan waktu yang terlambat diperoleh 3 orang siswa putra yang masing-masing mengumpulkan waktu 9,02, 9,34 dan 9,02 detik. b. Hasil postes setelah diberikan perlakuan metode Team Games Tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII diperoleh nilai mean (rata-rata) mean (rata-rata) yaitu sebesar 7,29. c. Hasil uji t yang diperoleh pada pretes dan postes yaitu sebesar 11,33 dimana hasil t hitung sebesar 3,295. 3. Hasil Pengujian Hipotesis Dari hasil perhitungan t-tes yang dilakukan, akan dilakukan pengujian hipotesis penelitian, dengan kriteria sebagai berikut: 6

a. Hipotesis Nihil (H 0 ) diterima, jika t hitung < t tabel b. Hipotesis Nihil (H 0 ) ditolak, jika t hitung > t tabel Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, hasil perhitungan uji t atau t-tes, diperoleh t hitung sebesar 3,295 dan t tabel sebesar 2,074. Karena nilai t hitung > t tabel atau 3,295 > 2,074, maka hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan menerima hipotesis alternatif (H a ). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode teams games tournament (TGT) terhadap pembelajaran lari sprint jarak 50 meter pada siswa putra kelas VIII Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, dengan peningkatan sebesar 0,493%. Artinya meningkatnya lari sprint jarak 50 meter dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament (TGT). 2. Pembahasan Hasil Penelitian Untuk meningkatkan lari sprint diperlukan berbagai latihan guna menunjang keberhasilan seorang pelari. Adapun latihan yang dimaksud di antaranya adalah latihan start jongkok kemudian lari cepat sampai jarak 50 meter. Untuk melakukan latihan start jongkok kemudian lari cepat sampai jarak 50 meter sama dengan latihan start jongkok kemudian lari cepat sampai jarak 30 meter, tetapi pengulangannya antara 4-6 kali dan waktu istirahat atau pemulihan tenaga berkisar antara 3-4 menit. Dalam mengingkatkan pembelajaran lari sprint jarak 50 meter dengan menggunakan model pembelajaran TGT, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah mulai dari start jongkok kemudian lari cepat jarak 30 meter ini dilakukan dengan kecepatan maksimal/penuh dengan pengulangan 6-10 kali dan waktu istirahat pemulihan antara pengulangan 2 sampai 3 menit. Dari hasil perhitungan uji t atau t-tes, diperoleh t hitung sebesar 3,295 dan t tabel sebesar 2,074. Karena nilai t hitung > t tabel atau 3,295 > 2,074, maka hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan menerima hipotesis alternatif (H a ). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar lari sprint jarak 50 meter dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament (TGT) pada siswa putra kelas VIII Sekolah Menengah Pertama PGRI 02 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu sebesar 3,295%. Artinya meningkatnya lari sprint jarak 50 meter pada siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament (TGT). Saran Beranjak dari hasil penelitian dan pengolahan data di atas, maka dapat disaran beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang signifikan lari sprint 50 meter dengan menggunakan metode pembelajaran teams games tournament, hal 7

ini diharapkan dapat dijadikan acuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, agar dapat meningkatkan hasil dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah. 2. Hasil penelitian diharapkan pada guru penjaskes agar terus berusaha untuk melakukan latihan-latihan keterampilan dasar lari sprint pada siswa, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan teknik dasar tersebut dengan maksimal dan diharapkan dapat meningkatkan prestasinya dibidang atletik cabang lari sprint jarak 50 meter. 3. Bagi penelitian sejenisnya, diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dapat mencari faktor atau variabel lain ikut yang dapat mempengaruhi lari sprint jarak 50 meter, dengan menggunakan sampel penelitian yang lebih besar. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rinaka Cipta. Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta Kencana Jaya, Ricky Saputra. 2011. Lari Sprint. [Online]. Tersedia http:/riki 1987.blogspot.com. [23 November 2012]. Muhajir. 1997. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA Kelas 1. Jakarta : Erlangga. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Dibidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suwarjo, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga. Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zuldafrial. 2012. Penelitian Kuantitaf. Yogyakarta: Media Perkasa. 8