BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu perusahaan memberikan konstribusi yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB V ASPEK PEMASARAN SYAFRIZAL HELMI

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persoalan manajemen semakin kompleks, apalagi dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuannya harus melakukannya dengan sebaik. satunya dapat dinilai melalui pertumbuhan laba.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan dasar manusia. Perkembangan teknologi smartphone sangat cepat. yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya belinya.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung suatu iklim yang sangat kompetitif. Di mana hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat di era globalisasi ini dan keadaan tersebut memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk menawarkan produk, baik barang

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis telekomunikasi di bidang layanan operator telpon seluler telah

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut,

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB IV PENUTUP. menjalankan konsep pemasaran. Perusahaan telekomunikasi ini. menemukan proses marketing yang efektif dan menciptakan konsep

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kiat-kiat alternatif (strategi) dalam menyiasati pasar. Salah satu strategi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana telekomunikasi yang digunakan saat ini, bukan lagi sebagai barang sekunder melainkan barang primer yang dapat dijangkau bagi seluruh kalangan masyarakat. Merupakan sebuah kenyataan bahwa Indonesia adalah sebuah negara dengan pertumbuhan pengguna teknologi seluler yang sangat tinggi. Persentase kenaikan pengguna teknologi seluler tidak terpengaruh dengan kondisi-kondisi yang biasanya mengganggu pertumbuhan ekonomi. Studi terbaru lembaga penelitian ROA (Research on Asia) Group mengungkapkan perkembangan pasar ponsel Indonesia terus tumbuh pesat. Disebutkan, pengguna ponsel di Indonesia tercatat sebanyak 68 juta pada akhir tahun 2007 dan menjadi 94,7 juta pada tahun 2008. Pada tahun 2010, angka pengguna ponsel di Indonesia pun diprediksi mencapai angka 133 juta (http://www.detikinet.com/read/2007/09/07/131313/826987/328/2010-penggunaponsel-indonesia-capai-separuh-populasi). Salah satu dampak dari perkembangan jumlah pengguna handphone di Indonesia adalah adanya peningkatan operator telepon seluler di Indonesia. Operator telepon seluler di Indonesia kini jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal tahun 2000, hanya ada tiga perusahaan yang menguasai operator telepon yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Mobile 8 Tbk. Akibatnya operator-operator tersebut bersaing untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Persaingan antar operator-operator telepon di Indonesia dewasa ini sangat ketat. Keadaan ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat mempersiapkan 1

2 diri beroperasi secara lebih efektif sehingga dapat merebut pangsa pasar yang ada. Untuk dapat bersaing dengan baik, maka masing-masing perusahaan harus dapat secara cerdas memasarkan produk-produknya. Cara pemasaran produk yang sangat tepat adalah dengan mempromosikan produk yang dimilikinya. Salah satu bentuk persaingan yang sangat nampak terjadi pada akhir-akhir ini adalah adanya perang tarif antar operator telepon seluler di berbagai media. Masing-masing operator berusaha memikat perhatian konsumen dengan berlombalomba memberikan tarif yang termurah. Para operator memulai persaingannya dengan melakukan perang tarif. Perang tarif antar operator telepon seluler ini dimulai dengan memberikan tarif murah per detik hingga tarif termurah sampai puas. Dampak dari perang tarif yang semakin menjadi ini akhirnya berlanjut hingga menjadi suatu perang iklan antar operator yang satu dengan yang lain. Iklan merupakan alat pemasaran yang digunakan oleh produsen untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Tanpa iklan maka produsen akan sulit untuk menawarkan produk yang mereka miliki kepada konsumen. Para operator telepon melakukan persaingan iklan melalui semua media komunikasi, baik media elektronik (televisi, radio, internet, dll) maupun media cetak (majalah, surat kabar,dll). Perang tarif yang berbalik menjadi perang iklan ini tentunya membuat para operator telepon seluler untuk mengeluarkan lebih banyak anggaran untuk biaya pemasaran khususnya biaya promosi dan iklan. Para operator telepon bisa langsung mengganti program promosi hanya dalam hitungan hari bila pesaing menawarkan program yang lebih menguntungkan bagi konsumen. Perang iklan berarti para operator telepon seluler harus bertindak cepat dalam mengeluarkan iklan sehingga konsumen akan dapat mengetahui program-program promosi tarif murah yang mereka tawarkan dengan cepat dan tepat. Hal ini berarti perusahaan akan lebih sering membuat iklan untuk mempromosikan produknya. Semakin sering perusahaan membuat iklan maka akan semakin besar pula biaya iklan dan promosi yang harus dikeluarkan.

3 Tidak dipungkiri bahwa promosi memegang peranan yang penting bagi perusahaan. Melalui promosi, perusahaan dapat berkomunikasi dengan para konsumennya. Melalui komunikasi ini maka akan terbentuk suatu image yang positif tentang perusahaannya di mata masyarakat. Image tersebut seiring dengan berjalannya waktu akan menjadi suatu aktiva tak berwujud bagi perusahaan yang dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi bagi perusahaan baik dimata masyarakat maupun dimata investor. Dengan kata lain, kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan secara tidak langsung akan membentuk suatu merek bagi perusahaan tersebut. Untuk melakukan kegiatan promosi tentunya tidak memerlukan biaya yang sedikit. Banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi yang tepat agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu memaksimalkan laba perusahaan. Sebagai suatu unit usaha yang harus menghidupi dan mengembangkan diri sendiri maka perusahaan tentunya mengharapkan adanya kontribusi atas biaya yang dikeluarkan berupa keuntungan yang proporsional. Oleh karena itu, dalam mengeluarkan biaya perusahaan perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari biaya tersebut. Ukuran efisiensi dan efektivitas atas kinerja perusahaan yang umumnya digunakan dalam komunitas bisnis adalah ROI (Return on Investment). ROI adalah pendekatan pengukuran kinerja yang paling populer. Pendekatan ROI terkenal karena ROI menghitung semua komponen profitabilitas (pendapatan, biaya dan investasi) dalam satuan persentase. ROI (Return on Investment) yang sering disebut sebagai pengembalian atas investasi merupakan suatu rasio yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal. Analisis pengembalian atas investasi modal yang membandingkan laba perusahaan atau ukuran kinerja lainnya terhadap tingkat dan sumber pendanaan perusahaan. Analisis ini menentukan kemampuan perusahaan untuk keberhasilan memperoleh pendanaan, membayar kreditor dan memberikan imbalan kepada pemilik. Pengembalian atas investasi modal digunakan

4 dalam berbagai area dalam analisis termasuk: (1) efektivitas manajer ; (2) tingkat profitabilitas ; (3) peramalan laba ; (4) perencanaan dan pengendalian. Dalam penelitian kali ini ROI digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Ukuran kinerja dengan menggunakan ROI memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan ROI telah umum digunakan dan memiliki beberapa keunggulan, sedikitnya terdapat tiga hal positif dari penggunaan ROI antara lain : (1). Mendorong manajemen untuk memfokuskan pada hubungan antar penjualan, beban dan investasi ; (2). Mendorong memfokuskan pada efisiensi ; dan (3). Mendorong manajer untuk memfokuskan pada efisiensi aktiva operasi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Paul tentang Pengaruh Biaya Promosi terhadap Pendapatan dan Nilai EVA untuk mengukur kinerja perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa biaya promosi memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan dan pengaruh tidak langsung melalui pendapatan perusahaan terhadap nilai EVA perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian kali ini tidak menggunakan nilai EVA untuk mengukur kinerja perusahaan, dikarenakan dalam penggunaan nilai EVA lebih memperhatikan hubungan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban. Penelitian ini lebih terfokus pada hubungan antara pengeluaran biaya promosi terhadap Return on Investment (ROI) perusahaan dengan menggunakan variabel intervening yaitu pendapatan operasional perusahaan. ROI adalah suatu ukuran kinerja perusahaan dengan melihat sisi profitabilitasnya. Semakin besar nilai ROI maka akan semakin baik perusahaan dalam memperoleh laba lebih banyak daripada investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, selain itu ROI juga dapat memberi gambaran tentang seberapa efektif uang yang dimanfaatkan perusahaan untuk menghasilkan laba. Berkaitan dengan itu, maka dengan ROI dapat diketahui seberapa efektif uang yang diinvestasikan ke dalam

5 biaya promosi untuk menghasilkan laba. Namun sebelum mempengaruhi besarnya laba, biaya promosi terlebih dahulu mempengaruhi pendapatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, pendapatan operasional diperlukan untuk melihat pengaruh tidak langsung biaya promosi terhadap ROI. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Biaya Promosi terhadap Pendapatan Operasional dalam Meningkatkan Return on Investment (Survei pada perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI) Alasan penulis memilih perusahaan dengan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI karena menurut M. Nur Rochmi, pada artikelnya yang berjudul Telekomunikasi Masih Dominasi Belanja Iklan yang terbit di Tempo interaktif tanggal 15 Mei 2007, iklan dari sektor telekomunikasi di semua jenis media, menempati posisi terbesar dengan nilai belanja iklan Rp 457 miliar atau 6,5 persen dari total nilai belanja. Jadi dapat dikatakan bahwa saat ini industri telekomunikasi sedang gencar-gencarnya melakukan promosi. Selain itu, penulis ingin membandingkan variabel-variabel yang diteliti secara spesifik terhadap perusahaan yang memiliki bisnis yang serupa, sehingga diharapkan hasilnya dapat menunjukkan perbandingan yang tepat. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah biaya promosi berpengaruh terhadap pendapatan operasional 2. Apakah pendapatan operasional berpengaruh terhadap Return on Investment

6 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui biaya promosi berpengaruh atau tidak terhadap pendapatan operasional 2. Untuk mengetahui pendapatan operasional berpengaruh atau tidak terhadap Return on Investment 1.4 Kegunaan Penelitian Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi, perusahaan maupun pihak lainnya. Manfaat yang penulis harapkan dapat terwujud antara lain: 1. Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah dan memperkaya pengetahuan serta memperoleh informasi mengenai masalah yang sedang diteliti. 2. Pihak Lain Sebagai bahan informasi dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama. 1.5 Kerangka Pemikiran Pasar operator telepon kini semakin bertambah marak setiap tahunnya. Keadaan ini memicu para pengusaha yang bergerak pada bidang telekomunikasi berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dan pangsa pasarnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan pelayanan perusahaan, maka suatu perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang baik. Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan kombinasi dari variable-

7 variabel yang dapat dikontrol oleh organisasi atau perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari variable-variabel internal yang dapat dikontrol dan dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam Marketing Mix menurut Koltler dan Keller (2009: 62), adalah : Promotion/Communication (Promosi/Komunikasi), di dalamnya termasuk promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat (public relation), direct marketing, pembentukan Customer Data Base, Dialog dan Provision of Customer Service; Place (Tempat) meliputi unsur-unsur saluran distribusi, cakupan (coverage), lokasi, pergudangan, transportasi; Price (Harga), meliputi unsur-unsur daftar harga, potongan, bonus, jangka waktu pembayaran, aturan kredit. Harga biasanya digunakan oleh konsumen/pelanggan sebagai indikator kualitas. Artinya jika harganya mahal seharusnya kualitasnya baik dan sebaliknya jika harganya murah maka produk/jasa yang dibeli biasanya kualitasnya tidak baik. Product (Produk/Jasa), meliputi unsur-unsur jenis-jenis produk, kualitas, desain, features (fasilitas dan kegunaannya), brand-name, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan penggantian jika terjadi kerusakan. Untuk menghasilkan suatu strategi marketing yang baik semua unsur-unsur marketing mix ini harus diperhatikan dan dikembangkan secara seimbang. Strategi pemasaran merupakan bagian dari strategi penjualan. Banyak perusahaan yang mengikuti konsep penjualan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Konsep penjualan mengatakan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif (Koltler dan Keller, 2009:59). Dari konsep penjualan di atas, terlihat jelas bahwa kegiatan promosi suatu perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan perusahaan. Dari

8 keempat bauran pemasaran (product, place, price, promotion), promosi menjadi bagian yang sangat penting dan tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan promosi sangat diperlukan dalam memasarkan produk. Promosi juga mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi perilaku karena menawarkan nilai lebih baik kepada pembeli dalam jangka pendek. Penentuan besar kecilnya budget beban pemasaran ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : (1) seberapa besar sales dan profit yang akan didapat, (2) kondisi perekonomian, (3) daya beli dari masyarakat. Untuk dapat menghasilkan keuntungan, suatu perusahaan akan bergantung pada kemampuan manajemen untuk mengatur keuangannya seefisien mungkin. Besarnya keuntungan tentu saja dipengaruhi oleh pendapatan (revenue) dari penjualan serta pengeluaran (expense). Dari pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa biaya promosi berperan dalam meningkatkan penjualan. Dimana peningkatan penjualan ini nantinya akan dapat mempengaruhi pendapatan dari perusahaan. Pendapatan merupakan ukuran penting bagi perusahaan. Semakin besar pendapatan yang dihasilkan perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah dengan menggunakan Return on Investment (ROI). ROI (Return on Investment) yang sering disebut sebagai pengembalian atas investasi merupakan suatu rasio yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal. Analisis ini menentukan kemampuan perusahaan untuk keberhasilan, memperoleh pendanaan, membayar kreditor dan memberikan imbalan kepada pemilik. Semakin besar ROI yang dihasilkan maka semakin baik kinerja perusahaan. ROI adalah alat ukur yang sangat umum digunakan untuk mengukur kinerja sebuah pusat investasi. Rumus untuk menghitung ROI adalah laba usaha dibagi dengan jumlah aktiva selama satu periode. ROI lebih baik daripada earnings karena laba dari kegiatan

9 operasi perusahaan saja yang dipertimbangkan. Secara matematis, ROI dapat dinyatakan sebagai berikut (Hongren, Datar dan Foster:2006.749): ROI = Laba/Investasi. Jadi, dengan menggunakan rasio Return on Investment dapat diketahui tentang seberapa efektif biaya promosi dan iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap laba namun untuk melihat pengaruhnya harus melihat terlebih dahulu seberapa efektif investasi atau biaya promosi dan iklan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan pendapatan operasional perusahaan. Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini ingin menguji apakah terdapat pengaruh antara biaya promosi dengan Return on Investment melalui pendapatan operasional pada perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI. 1.6 Lokasi dan Waktu Peneltian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperoleh laporan keuangan perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2010 hingga selesai.