BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

TRANSKIP WAWANCARA. 1. Peneliti: Apa Visi Misi MTs NU 07 Patebon dan bagaimana penjelasannya?

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV OPTIMALISASI FUNGSI MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN POTENSI BERORGANISASI SISWA DI MA DARUL AMANAH SUKOREJO KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami berbagai perubahan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru

PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI HUKUMAN (Studi Tentang Pandangan Stakeholder di SMP Miftahurrohman Punduttrate Benjeng Gresik)

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008

anak didik selalu menjadi persoalan dalam proses pendidikan.

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang kebiasaan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi diharapkan akan memberikan kemudahan untuk. mendapatkan informasi yang cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan pendidikan bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajan Mata Pelajaran Fiqih di

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

LEMBAR OBSERVASI Lembar Observasi Pelaksanaan Moving Class. Hasil observasi

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

Ditulis oleh Administrator Selasa, 21 Desember :32 - Terakhir Diperbaharui Senin, 27 Desember :28

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Pada bab ini berisikan analisis tentang Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes. Beberapa pembahasan pada bab ini, secara langsung berkaitan pada bab III. Selanjutnya penulis analisis dengan menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh kejelasan mengenai objek yang diteliti. Realita di lapangan harus diuraikan dengan sebenar-benarnya, sehingga akan terlihat berbagai hak yang menjadi keterangan pada objek yang diteliti. Dalam hal ini penulis menganalisis mengenai Analisis Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar peserta didik di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes. A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Medisiplinan Belajar Peserta didik di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes di laksanakan dengan menerapkan fungsi manajemen yaitu meliputi perencanaan (Planning) pengorganisasian (Organizing) penggerakan (Actuating) pengawasan (Controlling) dan evaluasi (Evaluating). 1. Perencanaan Suatu kegiatan yang baik diawali dengan suatu perencanaan (planning) yang matang, dalam perencanaan manajemen kesiswaan yaitu adanya Penerimaan peserta didik baru, kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik melalui program di sekolah. Penerimaan peserta didik baru 63

64 merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut dan diatur dengan sistematis. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan langkah setelah diadakannya perencanaan. Pengorganisasian berarti membagi kerja ke dalam tugastugas yang lebih kecil, dan membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya Dalam manajemen kesiswaan di MAK Al-Hikmah 2 yaitu dengan adanya Pengelompokan peserta didik dan organisasi siswa intra sekolah (KSPD). Kegiatan pengelompokan peserta didik merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan setelah peserta didik dinyatakan lulus, dan boleh mengikuti program pembelajaran. Kegiatan pengelompokan ini dimaksudkan agar tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Wujud dari kegiatan pengelompokan ini yaitu pembagian peserta didik kedalam kelompok belajar tertentu, dengan alasan dan pertimbangan tertentu seperti tingkat prestasi yang dicapai sebelumnya dan lain sebagainya. Terbentuknya organisasi KPSD telah diresmikan oleh K.H. Mukhlas Hasyim selaku kepala sekolah MA Al Hikmah 2. Sejak tahun 1994 hingga sekarang tetap eksis membantu sekolah dalam mengembangkan bakat para siswa, khususnya siswa MAK sendiri. 3. Penggerakan / pengarahan Penggerakan / pengarahan dapat diartikan sebagai mengarahkan semua bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan. 1 Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik, diadakan pembinaan disiplin belajar peserta didik, pencatatan kehadiran peserta didik, peraturan tata tertib sekolah, memberikan motivasi dan 1 Malayu SP Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet 4. hlm. 41.

65 pengarahan-pengarahan yang baik. dan pengaturan kelulusan peserta didik. Penggerakan/pengarahan dapat dilakukan oleh kepala sekolah, waka Kesiswaan, dan guru yang terkait. Adapun peraturan-peraturan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan belajar yaitu : a. Peserta didik harus hadir lima menit sebelum bel berbunyi b. Membaca doa sebelum dan sesudah jam pelajaran secara bersamasama. c. Peserta didik yang datang terlambat, harus melaporkan pada guru BP atau guru piket d. Pada jam istirahat, peserta didik harus berada diluar kelas. e. Bagi peserta didik yang berhalangan hadir, harus memberi surat keterangan dari pondok/ orang tua wali / dokter. f. Peserta didik wajib menjaga ketertiban, kebersihan, dan keindahan sekolah. g. Peserta didik yang meninggalkan sekolah sebelum pelajaran berakhir harus minta izin kepada Guru BP atau Guru piket. 4. Pengendalian/Pengawasan Pengawasan (controlling), adalah pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasi pembelajarannya- bukan mengubah tujuannya. Pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha pencapaian tujuan. Maupun tindakan untuk mendeteksi dan memperbaiki pelaksanaan yang tidak efektif dan tidak efisien dengan cara pencegahan, perbaikan serta pengembangan. Pengawasan yang dilakukan oleh manajemen kesiswaan di MAK Al-Hikmah 2 Untuk meningkatkan disiplin peserta didik yaitu adanya sistem pengendalian ketertiban. Sistem ini dilaksanakan oleh petugas tata tertib bekerja sama dengan waka kesiswaan, guru piket, wali kelas, guru

66 pembimbing dan dibantu oleh dua orang petugas satpam.petugas tata tertib bersama satpam setiap pagi berada di pintu gerbang depan dan pintu gerbang belakang, untuk memantau kelengkapan atribut seragam sekolah peserta didik. Apabila menemui peserta didik yang seragamnya tidak sesuai dengan jadwal, atribut tidak lengkap, atau peserta didik terlambat. Maka peserta didik yang melanggar setelah bel masuk dikumpulkan di ruang BK. Kemudian disuruh mengisi buku tentang jenis pelanggaran untuk ditindak lanjuti dengan memberikan sanksi. Untuk meningkatkan pemantauan terhadap ketertiban peserta didik, pihak tata tertib selalu menginformasikan peserta didik yang melanggar kepada wali kelasnya masing-masing. Agar peserta didik tersebut segera ditindak lanjuti dengan pembinaan wali kelas, sehingga peserta didik tidak berani mengulangi lagi. Namun bila sampai dua atau tiga kali peserta didik melanggar, maka kesiswaan dan wali kelas mengirim ke guru pembimbing bahkan kalau perlu didatangkan orang tuanya, dengan harapan orang tua ikut membina di rumah. 5. Evaluasi Setelah melaksanakan Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengawasan, maka langkah manajemen kesiswaan yang terakhir adalah Evaluasi. Evaluasi adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan atau bawahan, memerlukan adanya evaluasi. 2 Evaluasi yang di lakukan di MAK Al-Hikmah 2 yaitu diadakan 2x dalam satu bulan. Peserta didik MAK Al-Hikmah 2 mempunyai disiplin yang tinggi pada Masa-masa liburanpun mereka digunakan untuk mengadakan kegiatan Teaching Pendidikan (TP) berbentuk semacam KKN (Kuliah 2 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervise Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 ), hlm. 22.

67 Kerja Nyata) yang dilakukan oleh para mahasiswa semester akhir. Teaching Pendidikan diselenggarakan di desa-desa yang membutuhkan pengetahuan agama. Mereka belajar menjadi guru dan da'i. Obyek kegiatan TP ini masyarakat awam agama dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua. Mengajar di TK/RA, TPQ, Majlis Taklim, jam'iyah atau organisasi keagamaan. Dari analisa diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan kelima fungsi tersebut dan juga pelaksanaan manajemen kesiswaan di MAK Al-Hikmah 2 mampu mencapai tujuan kedisiplinan dengan baik, karena sekolah memiliki sistem pengendalian ketertiban yang dikelola dengan baik. Adanya keteladanan disiplin dalam sikap dan perilaku yang baik mulai dari pimpinan sekolah, guru dan karyawan. Kemudian adanya kesepakatan antara guru dengan peserta didik tentang aturan kelas, mempersulit bagi peserta didik untuk meninggalkan pembelajaran di kelas, suasana lingkungan belajar yang kondusif sehingga peserta didik bisa mencapai prestasi belajar yang optimal. Dan juga adanya pembinaan dari waka kesiswaan maupun guru BP setiap minggu. Dengan adanya tata tertib yang dimiliki dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan adalah sebagai bukti, bahwa di MAK Al-Hikmah 2 telah mampu melaksanakan fungsi manajemen kesiswaan dengan baik. B. Kelebihan dan kekurangan Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta didik di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Menurut penulis bahwa penerapan manajemen kesiswaan yang terdapat di MAK Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes sudah sangat baik karena sudah menerapkan fungsi manajemen kesiswaan dengan baik mulai dari perencanaan kesiswaan, penerimaan peserta didik baru, pengelompokan peserta didik, pembinaan disiplin peserta didik, kelulusan dan alumni, kegiatan ekstra kelas, serta organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

68 Adapun pembinaan kedisiplinan belajar yang di terapkan di MAK Al- Hikmah 2 ini juga baik Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan kesiswaan di MAK Al-Hikmah 2 meliputi pemberian orientasi kepada peserta didk baru, pengaturan dan pencatatan kehadiran siswa. Kegiatan ini merupakan kegiatan dan tugas yang sangat esensial dalam pengelolaan kesiswaan, karena kehadiran siswa merupakan syarat untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman belajar. Ada beberapa alat yang digunakan untuk mencatat kehadiran siswa di MAK Al-Hikmah 2 seperti adanya papan absensi harian siswa per kelas dan per sekolah, buku absensi harian siswa dan rekapitulasi absensi siswa. Kemudian dengan adanya pengawasan dari pembina, wali kelas, pihak sekolah, dan motivasi-motivasi yang mendukung peserta didik. Dan mengontrol absensi-absensi peserta didik setiap kelas, baik setiap kegiatan maupun pembelajaran di sekolah. Disamping itu juga dapat dilakukan pengaturan disiplin peserta didik di sekolah, karena disiplin merupakan suatu keadaan dimana sikap, penampilan dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan di kelas dimana mereka berada. Dalam peningkatan kedisiplinan peserta didik, Waka Kesiswaan, Guru dan Kepala Sekolah berupaya menerapkan peraturan-peraturan kepada peserta didik di MAK Al-Hikmah 2 agar dilaksanakan dengan baik. Adapun peraturan-peraturannya sebagai berikut: 1. Masuk kelas tepat waktu, Mulai dari jam 07.15-15.00 setelah mengikuti pelajaran kitab di pondok maka peserta didik memasuki kelasnya masingmasing. Apabila terlambat masuknya maka dikenakan sangsi. 2. Pulang pada waktunya, Peserta didik pulang pada waktunya setelah jam pelajaran selasai, setelah itu peserta didik melakukan pembelajaran lagi di pondok pesantren sampai kegiatan di pondok selesai. 3. Mendengarkan keterangan guru, mendengarkan dan memperhatikan terhadap keterangan atau penjelasan dari guru merupakan unsur yang sangat penting dalam proses belajar, karena hal ini merupakan salah satu

69 faktor yang menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Setelah itu Guru menyuruh peserta didik untuk membikin kelompok belajar. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam mendengarkan keterangan guru. 4. Mencatat hal-hal yang penting. Peserta didik mencatat hal-hal yang penting dalam pelajaran. Karena itu merupakan kepentingan dari peserta didik. 5. Mengerjakan tugas sekolah, Mengerjakan tugas merupakan aspek yang turut mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Setiap malam di pondoknya peserta didik berdiskusi mempelajari pelajaran yang besok akan di pelajarinya di sekolah. 6. Menggunakan waktu istirahat sebaik- baiknya,artinya waktu belajar digunakan sebaik-baiknya untuk belajar dan waktu istirahat digunakan sebaik-baiknya untuk belajar. 7. Belajar di pondok atau di rumah, Pelajaran atau keterangan Guru yang kita terima harus dipelajari lagi di pondok. Bahkan setiap malam peserta didik wajib mengikuti diskusi dengan menggunakan bahasa arab dan inggris. Apabila peserta didik tidak mengikutinya maka akan dikenakan sangsi. Dari uraian diatas jelaslah bahwa kriteria disiplin dalam belajar sudah dimiliki oleh peseta didik di MAK Al-Hikmah dengan baik, yang akhirnya nanti bisa menjadi suatu kebiasaan, maka akan terbentuk etos belajar yang baik. Belajar bukan lagi sebagai beban melainkan harus dianggap sebagai hidupnya. Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok yaitu: Peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan, hukuman untuk pelanggaran peraturan, dan penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan peraturan yang berlaku Pada dasarnya pelaksanaan manajemen kesiswaan di MAK Al- Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes sudah sangat baik. Namun sesuai dengan hasil wawancara dengan waka kesiswaan menemui beberapa kendala, yaitu ketika peserta didik di dalam kelas sering mengantuk dikarenakan factor

70 kelelahan. Karena padatnya efektifitas di pondok pesantren, terkadang ada peserta didik yang mengantuk di dalam kelas. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi belajarnya, Peserta didik yang sering terlambat datang ke sekolah, akan menyebabkan peserta didik ketinggalan dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Adanya peserta didik yang sering membolos, dikarenakan peserta didik itu mempunyai problem atau masalah di pondoknya. Belum adanya jam tersendiri untuk mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK). Solusi yang di tawarkan oleh penulis yaitu dengan cara agar pihak pengurus pondok pesantren dengan waka kesiswaan atau gurunya harus menjalin kerjasama. Untuk jam pelajaran BK diharapkan mempunyai jam pelajaran tersendiri agar lebih mengetahui permasalahan-permasalahan pada diri peserta didik dan memotivasi peserta didik agar lebih meningkatkan kedisiplinan belajarnya.