BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

BAB V HASIL KEGIATANPOSYANDU KUNTUM MEKAR 18. Tabel 5.1 Hasil Kegiatan Program Pokok NO INDIKATOR CAKUPAN K/S 100 % 100% -

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

KERANGKA ACUAN PROGRAM LANSIA

BAB IV METOLOGI PENELITIAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

INISIASI MENYUSU DINI & PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kebidanan atau obstetri ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

UPTD PUSKESMAS CIKAUM

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

2

2

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B A B III KEADAAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN TEBET. Tabel : Data Jumlah Pegawai Puskesmas Se-Kec.Tebet Tahun 2014 NO UNIT KERJA JUMLAH %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

LAMPIRAN. Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY PHBS RUMAH TANGGA

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

Program Peningkatan Mutu Klinis Dan Keselamatan Pasien1 KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS BANJARANGKAN 2

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

Agus Samsudrajat S, SKM STIKes Kapuas Raya Sintang. Agus S S/polindes/STIKes KR

BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah mengembangkan banyak program yang melibatkan berbagai

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Kecamatan Tebet pada tahun 2016 tercatat 84 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat jauh dibandingkan dengan data 2015 yang tercatat 0 per 100.000 kelahiran hidup. AKI pada tahun 2016 ini jauh di atas target Renstra DKI tahun 2016 yakni 35 per 100.000 kelahiran hidup. Pada Kelurahan Kebon Baru terdapat 2 kematian ibu dan pada Kelurahan Tebet Barat 1 kematian ibu dimana kelompok umur kematian ibu pada rentang usia 20 34 tahun. Penyebab utama kematian berdasarkan penyelidikan petugas disebabkan oleh perdarahan pascasalin. Masalah AKI ini menjadi masalah utama dalam program kesehatan tahun 2017. 20 P r o f i l T a h u n a n

3.1.1.Tabel Angka Kematian Ibu (AKI) KEMATIAN IBU PUSKESMAS LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS KEMATIAN IBU TEBET TIMUR 135 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TEBET BARAT 381 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 BUKIT DURI 395 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 KEBON BARU 1.035 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2 MENTENG DALAM MANGGARAI SELATAN 664 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 416 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 MANGGARAI 539 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (KAB/KOTA) 3.565 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 3 0 3 ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP 84 21 P r o f i l T a h u n a n

Sementara itu, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2016 tercatat 1,2 untuk neonatal; 0,4 untuk bayi; 2 untuk anak balita; dan 2 untuk balita per 1000 kelahiran hidup. Angka ini masih di bawah target Renstra DKI Jakarta tahun 2016 yakni 7,2 per 1000 kelahiran hidup. AKB tertinggi pada wilayah kelurahan Manggarai. 3.1.2. Tabel Angka Kematian Bayi (AKB) JUMLAH KEMATIAN PUSKESMAS LAKI - LAKI + PEREMPUAN PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA TEBET TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TEBET BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BUKIT DURI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 KEBON BARU 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 MENTENG DALAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 MANGGARAI SELATAN 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 MANGGARAI 1 1 2 3 0 0 0 0 1 1 2 3 JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 5 0 0 0 0 3 1 4 5 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 1,2 0,4 2 2 0 0 0 0 1 0 1 1 22 P r o f i l T a h u n a n

3.2. Jumlah Kunjungan Puskesmas Kecamatan Tebet Tabel 3.2.1. Jumlah Kunjungan Puskesmas Tebet NO PUSKESMAS JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN BPU BPG KIA KB LAINNYA 1 PKC TEBET 181.476 23.469 7.624 5.085 2.390 142.908 2 PKM KEL. MENTENG DALAM 27.621 20.206 2.347 2.518 2.282 268 3 PKM KEL. TEBET BARAT 17.549 12.341 2.441 1.169 1.086 512 4 PKM KEL. KEBON BARU 21.405 16.515 1.981 1.499 1.117 293 5 PKM KEL. BUKIT DURI 32.471 23.994 3.121 3.001 2.224 131 6 PKM KEL. MANGARAI SELATAN 22.015 18.246 1.200 1.410 916 243 7 PKM KEL. MANGGARAI 27.097 20.463 1.455 2.778 1.509 892 TOTAL 329.634 135.234 20.169 17.460 11.524 145.247 23 P r o f i l T a h u n a n

24 P r o f i l T a h u n a n

3.3. Gizi Masyarakat Identifikasi masalah dalam program Gizi Masyarakat dilakukan dengan membandingkan antara cakupan dan indikator kinerja. Berdasarkan identifikasi masalah, cakupan ASI Eksklusif yang cukup rendah menjadi masalah utama Gizi Masyarakat tahun 2016. No Kegiatan Capaian Target Konversi Sesuai Indikator Deviasi / Besaran Masalah Peringkat Masalah Penderita Gizi Buruk 1 yang mendapatkan 100,00 100 100 0,00 III perawatan 2 Cakupan ASI eksklusif 40,1 50 80,2-19,80 I 3 Cakupan Fe3 pada ibu hamil 81,12 98 82,7755102-17,22 II Rendahnya cakupan ASI Eksklusif yang menjadi prioritas masalah yang kemudian dibuat RCA dengan metode fishbone. Akar penyebab masalah kemudian disusun alternatif pemecahan masalah melalui brainstorming yang selanjutnya dibuat rencana kerja program Gizi Masyarakat. Penguatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk mencapai pemberian ASI Eksklusif Tingkat pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif masih rendah Manusia Nakes masih banyak yang belum pelatihan ASI Tidak dilakukan Pemantauan terhadap Busuiyang sudah melakukan IMD Metode Masih adanya mitos negatif di masyarakat tentang ASI Eksklusif Kunjungan rumah Bufas belum optimal Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif Alat & Bahan Biaya Lingkungan 25 P r o f i l T a h u n a n

Penyebab Masalah Tingkat pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif masih rendah Pemantauan terhdap Busui yang sudah melakukan IMD Penguatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk mencapai pemberian ASI Eksklusif masih rendah Masih adanya mitos negatif di masyarakat tentang ASI Eksklusif Nakes masih banyak yang belum pelatihan ASI Eksklusif Kunjungan rumah Bufas belum optimal Altenatif Pemecahan Masalah Memperbanyak media promosi kesehatan tentang ASI Eksklusif (leaflet, poster, dll) Melakukan pemantauan melalui monitoring Posyandu setiap minggu hari Kamis Refresi kader Posyandu terkait program HONEY sehingga bisa meningkatkan IMD dan ASI Eksklusif Penyuluhan tentang ASI Eksklusif bekerja sama dengan Kesehatan Ibu melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melatih petugas untuk menjadi konselor ASI Mengoptimalkan peran petugas dan kader dalam kunjungan rumah Bufas No 1 2 3 4 5 6 Rencana Kerja Memperbanyak media promosi kesehatan tentang ASI Eksklusif (leaflet, poster, dll) Melakukan pemantauan melalui monitoring Posyandu setiap minggu hari Kamis Refresi kader Posyandu terkait program HONEY sehingga bisa meningkatkan IMD dan ASI Eksklusif Penyuluhan tentang ASI Eksklusif bekerja sama dengan Kesehatan Ibu melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melatih petugas untuk menjadi konselor ASI Mengoptimalkan peran petugas dan kader dalam kunjungan rumah Bufas Tahun 2017 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 26 P r o f i l T a h u n a n