KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS"

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS A. PENDAHULUAN Desa siaga kesehatan adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan tertentu secara mandiri. Komponen utama desa siaga adalah : Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), Forum Kesehatan Desa (FKD), pemberdayaan masyarakat (gotong royong), upaya kesehatan, survailans, pembiayaan kesehatan. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat, artinya Puskesmas wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan puskesmas membantu rnasyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga tercipta Desa Siaga Aktif. B. LATAR BELAKANG Pengembangan desa di wilayah kecamatan Jiken menuju Desa Siaga Aktif, perlu upaya fasilitatif non instrutif untuk mendorong masyarakat tahu, sadar, mau dan mampu serta peduli dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan.pemerintahan desa sebagai pengambil kebijakan di wilayahnya diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam mengembangkan desa siaga. PKD adalah merupakan suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat setempat atas dasar musyawarah desa yang didukung oleh tenaga professional kesehatan untuk melakukan upaya kesehatan promotif, preventif dan kuratif sesuai dengan kewenangannya di bawah pembinaan teknis UPTD Puskesmas Jiken. Untuk mencapai dan mewujudkan desa siaga aktif peran serta aktif PKD sangat dibutuhkan khususnya tenaga kesehatan ( Bidan desa ) yang bertugas di Poliklinik Kesehatan Desa. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu pembekalan bagi bidan desa di wilayah kecamatan Jiken untuk lebih berperan serta dalam mewujudkan desa siaga aktif.

2 Banyaknya kejadian peningkatan beberapa penyakit menular yang cenderung menjadi KLB (a.l. Flu Burung, DBD dll), Meningkatnya jumlah kematian pada penduduk terutama anak dan kelompok rentan akibat kejadian diatas, AKI di Jawa Tengah sebesar 116/ (nasional 307/ kelahiran hidup), AKB di Jawa Tengah sebesar 36/1.000 (nasional 35/1.000 kelahiran hidup), masih jauh dari harapan, Angka kematian Balita belum bisa ditekan, sementara Balita merupakan kelompok resiko. Masyarakat belum optimal melakukan respon terhadap kejadian diatas serta belum optimal memanfaatkan sumber daya C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umun Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dalam pengembangan desa siaga aktif di wilauyah kerjanya. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang konsep dan stratifikasi desa siaga b. Meningkatkan peran aktif tenaga kesehatan dalam pengembangan kegiatan desa siaga c. Diperoleh kesepakatan dalam pengembangan desa siaga aktif d. Terjalin kerja sama dan koordinasi yang baik tenaga kesehatan dalam pengembangan desa siaga aktif e. Tenaga kesehatan mampu menjadi fasilitator dalam pengembangan desa siaga di wilayah kerjanya D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Penyampaian materi tentang : a. Pengertian Desa Siaga b. Tugas pokok dan peran FKD Desa Siaga c. Upaya Pemberdayaan E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Metode yang digunakan adalah : a. Temu muka b. Ceramah c. Diskusi ( Tanya jawab ) F. SASARAN Bidan desa dan tenaga kesehatan yang lain G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No Kegiatan 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

3 1 Koordinasi desa siaga dan PHBS V H. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring evaluasi kegiatan koordinasi desa siaga dan PHBS dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. J. BIAYA Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran APBD II Kab. Blora K. TATA NILAI UPTD PUSKESMAS JIKEN Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan koordinasi desa siaga dan PHBS meliputi S E H A T I : Santun : santun dalam melayani pelanggan Edukatif : selalu mengembangkan inovasi dan keilmuan sesuai bidangnya guna memperbaiki pelayanan Harmonis : selalu menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan dan masyarakat Amanah : menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab Tanggap permasalahan : merespon cepat dan tepat terhadap terhadap segala kesehatan Ikhlas : menjalankan tugas dengan tulus KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENDATAAN PHBS TINGKAT RUMAH TANGGA A. PENDAHULUAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku berdasarkan kesadaran hasil dari pembelajaran supaya individu ataupun kelompok mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatannya. Pengembangan desa di wilayah kecamatan Jiken menuju Desa Siaga Aktif, perlu

4 didukung komponen komponen yang mendukung diantaranya adalah PHBS. Perlu upaya fasilitatif non instrutif untuk mendorong masyarakat tahu, sadar, mau dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka mencegah dan mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan. Pendataan PHBS diharapkan menjadi salah satu langkah awal dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di desa. Kader kesehatan sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat diharapkan lebih peka terhadap setiap masalah kesehatan yang ada di masyarakat, salah satunya melalui pendataan PHBS. B. LATAR BELAKANG Perilaku hidup bersih dan sehat wajib dilaksanakan oleh suatu desa yang mengembangkan desa siaga aktif. Sebagai bagian dalam pengembangan desa siaga aktif perlu dilakukan upaya yang terus menerus dalam menciptakan perilaku masyarakat yang bersih dan sehat sehingga tujuan akhir dari desa siaga untuk mewujudkan masyarakat kecamatan Jiken yang sehat dan mandiri bisa tercapai. Langkah awal tindakan yang dilakukan adalah dengan mengadakan pendataan PHBS tingkat rumah tangga. Dengan adanya data tentang PHBS yang akurat akan didapatkan gambaran masalah kesehatan yang ada di desa, sehingga maslah yang ada bias diinventarisir / diidentifikasi. C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umun Mendapatkan gambaran strata desa sehat di suatu desa 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan peran aktif kader kesehatan dalam bidang kesehatan b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ber PHBS c. Diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada di desa d. Terjalin kerja sama dan koordinasi yang baik dengan kader kesehatan yang ada di desa D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tingkat rumah tangga. E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Metode yang digunakan adalah : Pengamatan langsung / survey aktif ke rumah tangga F. SASARAN Rumah tangga

5 G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No Kegiatan 1 Pendataan PHBS tingkat rumah tangga 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des H. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring evaluasi kegiatan pendataan PHBS dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. J. BIAYA Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran APBD II Kab. Blora K. TATA NILAI UPTD PUSKESMAS JIKEN Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan pendataan PHBS tingkat rumah tangga meliputi S E H A T I : Santun : santun dalam melayani pelanggan Edukatif bidangnya guna Harmonis dan masyarakat Amanah tanggung jawab : selalu mengembangkan inovasi dan keilmuan sesuai memperbaiki pelayanan : selalu menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan : menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh Tanggap permasalahan : merespon cepat dan tepat terhadap terhadap segala kesehatan Ikhlas : menjalankantugas dengan tulus

6 KERANGKA ACUAN RENCANA PROGRAM PROMOSI KESEHATAN A. Pendahuluan Perencanaan program disusun berdasarkan perencanaan puskesmas dan mengacu pada pedoman program untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Perencanaan program dilakukan bersama dengan program yang lain secara terintegrasi melalui tahapan perencanaan puskesmas, yaitu penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun anggaran mendatang, Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun berjalan B. Latar belakang Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, menurut data SDKI tahun 2012 sebesar 307 per kelahiran hidup, padahal target Angka Kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per kelahiran hidup. Di Jawa Tengah Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 sebesar 711 kasus, sedangkan di Kabupaten Blora Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 sebesar 204. Di wilayah kerja Puskesmas Jiken tidak dijumpai kematian Ibu, namun masih ada kematian Bayi pada tahun 2015 sebesar 2

7 bayi.. Penduduk lndonesiapun menurut hasil penelitian Kementerian Kesehatan tahun masih mempunyai umur harapan hidup rata-rata adalah 72 tahun baik lakilaki maupun perempuan. Berdasarkan data diatas menunjukkan adanya peningkatan derajat kesehatan yang ada di masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Meningkatnya angka harapan hidup menunjukkan perbaikan kesehatan masyarakat. Namun jajaran kesehatan mesti lebih waspada untuk mengantisipasi perawatan dan pengobatan penduduk usia lanjut. Makin besar jumlah penduduk usia lanjut, maka tantangan di bidang kesehatan juga semakin besar. Penduduk lansia sangat rentan terhadap berbagai penyakit, seperti depresi, demensia, gangguan jiwa dan psikis, insomnia, dan gangguan sistem organ. Hal ini justru menjadi pekerjaan besar bagi jajaran kesehatan untuk menyiapkan layanan kesehatan yang lebih baik. Bila penyakit-penyakit itu tak segera diatasi, akan menjadi kronis. Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jiken harus terus ditingkatkan baik yang bersifat prornotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif serta rehabilitatif. C. Tujuan Umum dan tujuan khusus Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sasaran upaya Tujuan khusus : 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan sasaran upaya dalam bidang kesehatan 2. Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan sasaran upaya dalam menghadapi masalah kesehatan dan kegawatdaruratan yang terjadi 3. Menurunkan angka kematian Ibu dan anak 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit penyakit menular 5. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan sasaran upaya dalam bidang kesehatan D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan 1 Sosialisasi Pemberian materi tentang penyakit HIVAIDS meliputi : HIV/AIDS pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara penularan, cara pencegahan serta penatalaksanaannya Pemberian materi tentang alat alat reproduksi dan cara menjaga kesehatan reproduksi 2 Penyuluhan Kesehatan Remaja 3 Penyuluhan TBC Pemberian materi tentang penyakit TBC meliputi : pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara penularan, cara pencegahan serta penatalaksanaannya 4 Sosialisasi Desa Siaga Pemerian materi tentang desa siaga serta komponen komponen yang ada dalam desa siaga

8 5 Sosialisasi ASI Eksklusif Pemberian materi tentang ASI eksklusif dan cara menyusui yang benar 6 Sosialisasi IVA Pemberian materi tentang kanker leher rahim dan kanker payudara serta IVA 7 Pendataan PHBS tatanan Rumah Melakukan survey kepada rumah tangga tentang PHBS dengan menggunakan 16 indikator Tangga 8 Pembinaan Battra Melakukan pembinaan dan pendampingan pengobatan tradisional 9 Fasilitasi Desa Siaga Pendampingan dan pembimbingan dalam pengembangan desa siaga 10 Pelatihan Kader kesehatan Melatih kader kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan upaya di bidang kesehatan 11 Cetak leaflet dan Banner Pengadaan leaflet dan banner sebagai media penyuluhan kesehatan 12 Pembinaan Poskestren Pembinaan pondok pesantren dan wilayah sekitar pondok pesantren 13 Pendataan Upaya Melakukan pendataan UKK di wilayah Puskesmas Jiken Kesehatan Kerja 14 Sosialisasi Desa Siaga dan pendataan PHBS tatanan rumah tangga Pemberian materi tentang desa siaga dan PHBS tingkat rumah tangga E. Cara melaksanakan kegiatan Metode yang digunakan adalah : a. Temu muka b. Survey c. Ceramah d. Tanya jawab F. Sasaran Sasaran dari program promosi kesehatan adalah masyarakat dan sasaran upaya G. Jadual pelaksanaan kegiatan No Kegiatan 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des 1 Sosialisasi HIV/AIDS v V v 2 Penyuluhan Kesehatan v Remaja 3 Penyuluhan TBC v V v 4 Sosialisasi Desa Siaga v V V 5 Sosialisasi ASI v V v V

9 Eksklusif 6 Sosialisasi IVA V V 7 Pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga v 8 Pembinaan Battra V v 9 Fasilitasi Desa Siaga v v 10 Pelatihan Kader kesehatan v v 11 Cetak leaflet dan Banner v 12 Pembinaan Poskestren v 13 Pendataan Upaya Kesehatan Kerja V 14 Sosialisasi Desa Siaga dan pendataan PHBS tatanan rumah tangga v V V H. Monitoring evaluasi dan pelaporan Rencana monitoring evaluasi program upaya dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM pada saat mini lokakarya setiap bulan I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan J. Biaya Kegiatan ini dibebankan pada BOK UPTD Puskesmas Jiken, Anggaran APBD II Kabupaten Blora tahun 2016 dan sumber lain yang sah. K. Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken meliputi : Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam rencana kegiatan program promosi kesehatan meliputi S E H A T I : Santun : santun dalam melayani pelanggan

10 Edukatif : selalu mengembangkan inovasi dan keilmuan sesuai bidangnya guna memperbaiki pelayanan Harmonis : selalu menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan dan masyarakat Amanah : menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab Tanggap permasalahan : merespon cepat dan tepat terhadap terhadap segala kesehatan Ikhlas : menjalankan tugas dengan tulus KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN ORIENTASI PENGURUS DAN ANGGOTA FKD A. PENDAHULUAN Desa siaga kesehatan adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan tertentu secara mandiri. Komponen utama desa siaga adalah : Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), Forum Kesehatan Desa (FKD), pemberdayaan masyarakat (gotong royong), upaya kesehatan, survailans, pembiayaan kesehatan.

11 Disadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat, artinya Puskesmas wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan puskesmas membantu rnasyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga tercipta Desa Siaga Aktif. B. LATAR BELAKANG Pengembangan desa di wilayah kecamatan Jiken menuju Desa Siaga Aktif, perlu upaya fasilitatif non instrutif untuk mendorong masyarakat tahu, sadar, mau dan mampu serta peduli dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan.fkd adalah merupakan suatu wadah kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat setempat atas dasar musyawarah desa yang didukung oleh sumber daya yang memadai untuk melakukan upaya kesehatan promotif, dan preventif sesuai dengan permasalahan yang ada di wilayah desa di bawah pembinaan teknis UPTD Puskesmas Jiken. Untuk mencapai dan mewujudkan desa siaga aktif, peran serta aktif FKD sangat dibutuhkan khususnya sumber daya manusia dalam rangka pengembangan desa siaga aktif. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu pembekalan bagi pengurus dan anggota FKD di wilayah kecamatan Jiken untuk lebih berperan serta dalam mewujudkan desa siaga aktif. Banyaknya kejadian peningkatan beberapa penyakit menular yang cenderung menjadi KLB (a.l. Flu Burung, DBD dll), Meningkatnya jumlah kematian pada penduduk terutama anak dan kelompok rentan akibat kejadian diatas, AKI di Jawa Tengah sebesar 116/ (nasional 307/ kelahiran hidup), AKB di Jawa Tengah sebesar 36/1.000 (nasional 35/1.000 kelahiran hidup), masih jauh dari harapan, Angka kematian Balita belum bisa ditekan, sementara Balita merupakan kelompok resiko C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umun Meningkatkan pengetahuan pengurus dan anggota FKD dalam pengembangan desa siaga aktif di desanya. 2. Tujuan Khusus

12 a. Meningkatkan pemahaman pengurus dan anggota FKD tentang konsep dan stratifikasi desa siaga b. Meningkatkan peran aktif pengurus dan anggota FKD dalam pengembangan kegiatan desa siaga c. Diperoleh kesepakatan dalam pencatatan dan pelaporan desa siaga D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Penyampaian materi tentang : a. Pengertian Desa Siaga b. Tugas pokok dan peran FKD Desa Siaga c. Upaya Pemberdayaan E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Metode yang digunakan adalah : a. Temu muka b. Ceramah c. Diskusi ( Tanya jawab ) F. SASARAN Pengurus dan anggota FKD G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No Kegiatan 1 Orientasi Pengurus dan anggota FKD 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des H. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring evaluasi kegiatan orientasi Pengurus dan Anggota FKD dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. J. BIAYA Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun 2016 dan APBD II Kab. Blora K. TATA NILAI UPTD PUSKESMAS JIKEN Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan orientasi pengurus dan anggota FKD meliputi S E H A T I : Santun : santun dalam melayani pelanggan

13 Edukatif : selalu mengembangkan inovasi dan keilmuan sesuai bidangnya guna memperbaiki pelayanan Harmonis : selalu menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan dan masyarakat Amanah : menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab Tanggap permasalahan : merespon cepat dan tepat terhadap terhadap segala kesehatan Ikhlas : menjalankantugas dengan tulus KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN REFRESHING DESA SIAGA DAN PHBS A. PENDAHULUAN Desa siaga kesehatan adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan tertentu secara mandiri. Komponen utama desa siaga adalah : Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), Forum Kesehatan Desa (FKD), pemberdayaan masyarakat (gotong royong), upaya kesehatan, survailans, pembiayaan kesehatan. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat, artinya Puskesmas wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan puskesmas

14 membantu rnasyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga tercipta Desa Siaga Aktif. B. LATAR BELAKANG Pengembangan desa di wilayah kecamatan Jiken menuju Desa Siaga Aktif, perlu upaya fasilitatif non instrutif untuk mendorong masyarakat tahu, sadar, mau dan mampu serta peduli dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan.pemerintahan desa sebagai pengambil kebijakan di wilayahnya diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam mengembangkan desa siaga. Masyarakat setempat atas dasar musyawarah desa yang didukung oleh sumber daya yang memadai supaya melakukan upaya kesehatan promotif, dan preventif sesuai dengan permasalahan yang ada di wilayah desa di bawah pembinaan teknis UPTD Puskesmas Jiken. Untuk mencapai dan mewujudkan desa siaga aktif, peran serta aktif masyarakat sangat dibutuhkan khususnya sumber daya manusia dalam rangka pengembangan desa siaga aktif. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu adanya sosialisasi secara terus menerus tentang Desa Siaga dan PHBS di wilayah kecamatan Jiken untuk lebih berperan serta dalam mewujudkan desa siaga aktif. Banyaknya kejadian peningkatan beberapa penyakit menular yang cenderung menjadi KLB (a.l. Flu Burung, DBD dll), Meningkatnya jumlah kematian pada penduduk terutama anak dan kelompok rentan akibat kejadian diatas, AKI di Jawa Tengah sebesar 116/ (nasional 307/ kelahiran hidup), AKB di Jawa Tengah sebesar 36/1.000 (nasional 35/1.000 kelahiran hidup), masih jauh dari harapan, Angka kematian Balita belum bisa ditekan, sementara Balita merupakan kelompok resiko. Masyarakat belum optimal melakukan respon terhadap kejadian diatas serta belum optimal memanfaatkan sumber daya C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umun Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengembangan desa siaga aktif di desanya. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep dan stratifikasi desa siaga b. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengembangan kegiatan desa siaga c. Diperoleh kesepakatan dalam pencatatan dan pelaporan desa siaga

15 D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Penyampaian materi tentang : a. Pengertian Desa Siaga b. Tugas pokok dan peran FKD Desa Siaga c. Upaya Pemberdayaan E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Metode yang digunakan adalah : a. Temu muka b. Ceramah c. Diskusi ( Tanya jawab ) F. SASARAN Perangkat Desa, Tokoh masyarakat, Kader dan Pengurus FKD G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No Kegiatan 1 Refreshing desa siaga dan PHBS 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des H. MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring evaluasi kegiatan refreshing desa siaga dan PHBS dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. J. BIAYA Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun 2016 dan APBD II Kab. Blora K. TATA NILAI UPTD PUSKESMAS JIKEN Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan refreshing desa siaga dan PHBS meliputi S E H A T I : Santun : santun dalam melayani pelanggan Edukatif bidangnya guna : selalu mengembangkan inovasi dan keilmuan sesuai memperbaiki pelayanan Harmonis dan masyarakat : selalu menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan

16 Amanah tanggung jawab : menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh Tanggap permasalahan : merespon cepat dan tepat terhadap terhadap segala kesehatan Ikhlas : menjalankantugas dengan tulus

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY PHBS RUMAH TANGGA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY PHBS RUMAH TANGGA KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY PHBS RUMAH TANGGA I. PENDAHULUAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

Lebih terperinci

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Kecamatan Tebet pada tahun 2016 tercatat 84 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

Lebih terperinci

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Laporan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945, mencantumkan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM LANSIA

KERANGKA ACUAN PROGRAM LANSIA KERANGKA ACUAN PROGRAM LANSIA I. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak dasar manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG PEMENUHAN HAK KESEHATAN REPRODUKSI DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga LEMBAR FAKTA 1 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Apa itu Pendekatan Keluarga? Pendekatan Keluarga Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2016 1 DINAS 2 DINAS 3 DINAS 4 DINAS 5 DINAS 6 DINAS 7 DINAS 8 DINAS 9 DINAS 10 DINAS 11 DINAS 12 DINAS 13 DINAS Pelatihan Mutu Pelayanan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN ESELON II POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN ESELON III ESELON IV VISI MISI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS NAMA PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM SASARAN

Lebih terperinci

PROFIL BIDAN DESA SUKAMAJU Laporan Tahun 2011 UPTD PUSKESMAS SUKALARANG KEC. SUKALARANG KABUPATEN SUKABUMI. Bd. Lilis Sumiati, S.ST., S.

PROFIL BIDAN DESA SUKAMAJU Laporan Tahun 2011 UPTD PUSKESMAS SUKALARANG KEC. SUKALARANG KABUPATEN SUKABUMI. Bd. Lilis Sumiati, S.ST., S. PROFIL BIDAN DESA SUKAMAJU Laporan Tahun 2011 UPTD PUSKESMAS SUKALARANG KEC. SUKALARANG KABUPATEN SUKABUMI Bd. Lilis Sumiati, S.ST., S.KM [Type text] Page 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat A. Pendahuluan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat karena yang berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi sehingga perlu dijaga, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya. Kesehatan juga merupakan faktor penting untuk

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah program Indonesia sehat dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu meningkatkan status kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan rakyat Indonesia? Visi Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan rakyat Indonesia? Visi Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan

Lebih terperinci

Poliklinik Kesehatan Desa

Poliklinik Kesehatan Desa Poliklinik Kesehatan Desa Oleh : 1. Diyan Mayangsari (090949) 2. Retno (101065) 3. Ayu Andriani (111112) 4. Siti Marfuah (111113) 5. Ewi Susilaningsih (111140) 6. Ummu Halida (111171) 7. Titah Adista (111172)

Lebih terperinci

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa Heri Muchdiyono, dr, MKes Derajad Kesehatan. Status kesehatan masyarakat memiliki beberapa faktor pengaruh yaitu faktor perilaku masyarakat, faktor lingkungan

Lebih terperinci

BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN

BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN KESEHATAN IBU ANAK Dr. MOHAMMAD ALHABSYI (Kadinkes Kab. Halsel) Disampaikan Pada Pertemuan Inovatives Strategies and Strategies Selection for MNCH Investment

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Wara Barat Nomor : / SK / PKM - WB / I Tanggal : Januari 2015 PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh lingkungan sehat,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (2014) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif diartikan sebagai bentuk pengembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG Jl.Mayjen HR. Edi Sukma No. 75 Bogor Telepon (0251) 8221047 Email : uptpuskesmascigombong@yahoo.co.id KERANGKA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari desa siaga yang telah dimulai sejak tahun 2006. Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan yang penduduknya

Lebih terperinci

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT TP PKK sebagai gerakan nasional dalam pembangunan yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat

Lebih terperinci

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan 2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN UPT PUSKESMAS NGADIROJO

KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN UPT PUSKESMAS NGADIROJO KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN UPT PUSKESMAS NGADIROJO A. PENDAHULUAN Dalam implementasi visi pembangunan yang di tetapkan oleh kementerian Republik Indonesia yaitu Masyarakat sehat yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas MASALAH KESEHATAN di BALI Unfinished agenda : DBD, Diare, dll Emerging disease : PTM (Diabetes, Kanker,

Lebih terperinci

PERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA

PERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA PERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan Oleh : ANIS SARI LISTIANI

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 4 kantor Rp ,00 APBD (02/02/DPA/2014) 12 laporan bulanan dan 7 laporan tahunan. Rp.

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 4 kantor Rp ,00 APBD (02/02/DPA/2014) 12 laporan bulanan dan 7 laporan tahunan. Rp. RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2015 1 DINAS 2 DINAS 3 DINAS 4 DINAS 5 DINAS 6 DINAS 7 DINAS 8 DINAS 9 DINAS 10 DINAS 11 DINAS 12 DINAS Penyediaan Jasa Komunikasi, Daya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa dengan telah

Lebih terperinci

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO TANGGAL : 3 JANUARI 2013 H A R I J A M : KAMIS : 09.00 S/D 13.30 WIB PESERTA : 42 Orang ( Undangan 43 orang 1 orang sakit ) ACARA : Uraian jalannya rapat : 1. Pembukaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2007 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RW SIAGA KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Teladan I. Data Umum 1. Nama : 2. Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG SURVEILANS BERBASIS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM A. Pendahuluan Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang sangat fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga merupakan investasi, untuk itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465 PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465 ANALISIS DAN TINDAK LANJUT TERHADAP ASUPAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2 BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2 ELEMEN PENILAIAN EP. 1 EP. 2 EP. 3 EP. 4 EP. 5 DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN Kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan

Lebih terperinci

B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu mandiri

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) KOTA MOJOKERTO TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TU HAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) I. PENDAHULUAN Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman : PUSKESMAS WATUMALANG PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN KERANGKA ACUAN No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman : Disahkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Watumalang Dr. Dian Hayu Noormawati

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kesehatan. menyediakan pengalaman jasa yang memuaskan selama periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kesehatan. menyediakan pengalaman jasa yang memuaskan selama periode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Pelayanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kesehatan Kualitas pelayanan kesehatan adalah persepsi pelanggan mengenai superioritas jasa pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program pengendalian penduduk merupakan salah satu strategi dalam mensukseskan pembangunan di Indonesia. Semakin besar jumlah penduduk, maka biaya pembangunan akan semakin

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADADI

UPTD PUSKESMAS SURADADI PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SURADADI Alamat :Jln. Purwa No. 54 Suradadi Telp. (0283) 852352 KERANGKA ACUAN DIARE A. PENDAHULUAN adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Program Kusta

Kerangka Acuan Program Kusta Kerangka Acuan Program Kusta A. Pendahuluan Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusian yang seutuhnya.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) 222061 SUKABUMI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 440/ 053 /DINKES/2016 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN KOORDINASI PERAWAT KOORDINATOR PERKESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

PERTEMUAN KOORDINASI PERAWAT KOORDINATOR PERKESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO PERTEMUAN KOORDINASI PERAWAT KOORDINATOR PERKESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO UPAYA PERKESMAS perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome)

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome) 1 Peningkatan Derajat kesehatan masyarakatt 1 2 3 1 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar 1 a. Pembangunan sarana dan prasasarana kesehatan yang berkualitas b. Meningkatkan kapa-sitas tenaga medis

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KELURAHAN SIAGA KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas PUSKESMAS SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas : ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat Rakerkesnas th. 1968 di Jakarta Awal puskesmas dibagi beberapa kategori : 1. Tipe A (dipimpin : dokter penuh)

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELI\KSANAAIT PEMBAITGUNAIT PERDESAAIT SEIIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN TAHUN ANGGARAN 2011

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN TAHUN ANGGARAN 2011 RECAA UMUM PEGADAA BARAG/JASA PUSKESMAS KECAMATA PACORA TAHU AGGARA 2011 O /PAKET PEKERJAA VOLUME SATUA LOKASI PERKIRAA BIAYA SUMBER DAA 1 Penyediaan Kebutuhan Operasional Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam Undang-Undang No. 36 tahun

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi 7.1. Prinsip Dasar Pembangunan Kesehatan Pembangunan Bidang Kesehatan Banyuwangi merupakan bagian dari kebijakan dan program pembangunan kesehatan naional serta sistem kesehatan nasional (SKN). Oleh karena

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa A LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 PEMERINTAH DINAS KESEHATAN PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan

Lebih terperinci

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62 BAB XIV BALAI KESEHATAN KERJA MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Pasal 58 Susunan Organisasi Balai Kesehatan Kerja Masyarakat terdiri dari : a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bantuan Operasional Kesehatan 2.1.1 Difinisi BOK Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah bantuan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk percepatan pencapaian target

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp. PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp. 0548-21265 KERANGKA ACUAN PROGRAM POSYANDU BALITA PUSKESMAS BONTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan. 3. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan. 3. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan: 1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan 2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kewajiban Keikutsertaan Masyarakat di Bidang Kesehatan 3. Masih tingginya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci