MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Model Pembelajaran Audio Visual Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap pertemuan mengalami peningkatan, yaitu keberanian berbicara anak sesuai

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI TULISAN PADA MEDIA BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK BAITUL HAMDI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini SUNARSI NIM : A53H111029

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARYA ILMIAH. Oleh : ELFIA BETHARIA NPM A1I112032

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi PG-PAUD.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi PG-PAUD

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARAKTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

K A R M I NIM. A53B111043

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Disusun Oleh LASINI A53B111022

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK TK PERTIWI PABLENGAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN 2012

ISSN X. MahlanAsmar * & Siti Nurlianti. Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

II.KAJIAN PUSTAKA. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih. berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Naskah Artikel Publikasi MEDIA KARTU GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM MARDISIWI SURAKARTA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL Sri Mukatiatun (11261609) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Kemampuan bahasa adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik. Dalam penelitian ini masalah yang dapat dirumuskan sebagai beikut: Apakah Media Audio Visual dapat meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Kelompok B di TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini melalui media audio visual kelompok B di TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Bentuk penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus mempunyai empat tahapan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) dengan subjek penelitian 25 anak TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan kuesioner. Penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas B TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbahasa terlihat dengan indikator kinerja yang selalu meningkat dari kondisi awal (58%), siklus I (69%) dan siklus II (89%). Peningkatan indikator kinerja ini dapat ditunjukkan dengan anak mampu memecahkan masalah melalui diskusi bersama kelompoknya, anak mampu berinteraksi dengan teman sebayanya, keaktifan anak mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat, suasana kegiatan belajar mengajar sangat kondusif. Selain itu keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut tidak hanya terbatas pada aktivitas guru dan anak saja, tetapi juga mendapat dorongan dari orang tua. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media audio visual meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini pada Peserta Didik Kelas B TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Guru mampu mengembangkan media audio visual yang lebih bervariasi dan menyenangkan bagi anak. Kata Kunci : Kemampuan Berbahasa, Anak Usia Dini, Media Audio Visual. PENDAHULUAN Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. Bromley (Dhieni, 2011:1.11) mendefinisikan bahasa adalah sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca. Sedangkan simbol verbal dengan diucap dan didengar. Bromley (Dhieni, 2011:1.11) menyebutkan bahwa pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak, setelah itu belajar berbicara, kemudian membaca, dan menulis. Perkembangan 82 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

berbicara pada anak berawal dari membeo maupun menggumam. Ketika anak tumbuh dan berkembang, maka akan terjadi perubahan dan peningkatan dalam hal kualitas maupun kuantitas produk bahasanya. Berdasarkan pendapat tersebut maka kemampuan menyimak merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang seharusnya dikembangkan pada anak usia dini. Kemampuan ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan-kemampuan berbahasa lainnya seperti kemampuan menyimak dipadukan dengan kemampuan berbicara adalah mengungkapkan kembali isi cerita. Pada anak usia dini (4-6 tahun) kemampuan berbahasa yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara, hal ini sesuai dengan karakteristik umum kemampuan bahasa anak pada usia tersebut. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan orang tuanya atau orang dewasa yang berada disekitarnya, melalui percakapan, dengan bercakap-cakap anak mendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuannya serta mengembangkan bahasanya. Pemerolehan bahasa seorang anak juga berawal dari menyimak ucapan di lingkungan keluarga. Bila seorang anak sering mendengarkan atau dilatih untuk selalu mendengarkan cerita dimasa awal kehidupannya, maka perkembangan bahasa dan kosakata anak akan berkembang dengan sangat baik. Skinner dalam (Dhieni, 2009:2.9) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seorang anak tidak diperoleh dengan begitu saja, tetapi melalui imitasi rangsangan yang diberikan oleh lingkungan terdekat anak, yaitu orang tua, maka kewajiban orang tua dan orang dewasa lainnya yang berada didekat anak untuk memberikan rangsangan berbahasa anak salah satunya dengan membacakan cerita atau memperdengarkan cerita pada anak. Tampubolon (1991:50) menyatakan bahwa bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak, dengan demikian fungsi dari kegiatan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah membantu perkembangan bahasa anak. Dengan bercerita melatih pendengaran anak yang difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan bicara, dengan menambah perbendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahapan perkembangannya, selanjutnya anak dapat mengekspresikannya melalui bernyanyi, bersyair, menulis, ataupun menggambar. Salah satu cara melatih pendengaran dan menumbuhkan minta anak dalam bercerita, diantaranya dengan menggunakan media audio kaset cerita, dimana anak dapat mendengarkan cerita-cerita menarik, sehingga imajinasi anak dapat terlatih dan berkembang dengan baik. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara, antara, atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesanke penerima pesan. Schramm (1977) dalam (Eliyawati, 2005: 108) mendefinisikan mengenai media yaitu teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Penggunaan media dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Beberapa peranan penting media dalam kegiatan pembelajaran adalah memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalitas, 83 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran, memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang konkret dan jelas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia, penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran akan mengatasi sikap pasif pada anak, mengatasi sifat unik pada setiap anak didik yang diakibatkan oleh lingkungan yang berbeda, media mampu memberikan variasi dalam proses belajar-mengajar, memberi kesempatan pada anak didik untuk mengulang pelajaran yang diberikan, memperlancar pelaksanaan kegiatan belajarmengajar dan mempermudah tugas guru. Media berdasarkan cara penyampaian dan penerimaannya terbagi menjadi tiga, yaitu media audio, media visual dan media audio visual. Media audio atau media dengar adalah media yang dapat menyampaikan pesan melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan. Media ini sangat mengandalkan kemampuan pendengaran dari para penggunanya. Unsur suara ini memiliki komponen bahasa, musik, dan sound effect yang dapat dikombinasikan untuk menguatkan isi pesan. Media Audio juga merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan singkat serta mudah dibawa, oleh karena itu para guru dan orang tua dapat menggunakan media ini sebagai alat atau fasilitas penunjang perkembangan bahasa anak. Orangtua pada masa sekarang ini memiliki kesibukan yang lain maka membacakan cerita atau memperdengarkan cerita pada anak sudah jarang dilakukan, oleh karena itu anak hanya mendengarkan cerita dari sekolah saja, dan itupun kebanyakan ibu guru di sekolah tidak selalu setiap hari membacakan cerita, dari kedua permasalahan ini berdampak pada berkurangnya kemampuan anak untuk bercerita, mereka seolah kehilangan imajinasi yang seharusnya banyak terdapat didalam pikiran mereka, atau mungkin saja mereka memiliki imajinasi namun mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengungkapkannya. Agar kegiatan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran dapat terrcapai secara optimal, maka diperlukan sebuah media yang dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk bercerita, diantaranya adalah dengan menggunakan media audio visual cerita. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan serta kejadian yang dialami oleh peneliti di Taman kanak-kanak Kartika Rini II yang memiliki satu kelas kelompok B sebagian besar anak belum memiliki kemampuan untuk menyimak, seperti anak belum mampu mengulang cerita yang dibacakan oleh guru atau mengulang cerita teman serta belum dapat menceritakan pengalaman yang pernah dialaminya. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitas dan motivasi pada anak, selain itu media yang digunakan dalam bercerita hanya menggunakan buku cerita dan terkadang media boneka dan belum pernah menggunakan media lain. Padahal media memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran bahasa di Taman Kanak- Kanak. Berdasarkan kondisi di lapangan yang tidak memiliki media audio visual, maka peneliti mencoba memanfaatkan media pembelajaran yang ada di lapangan, yaitu media audio visual cerita yang dipadukan dengan VCD dan televisi sebagai penyampai informasi pada anak dalam meningkatkan kemampuan berbahasa. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Schramm 84 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

(Eliyawati, 2005: 108) media pembelajaran dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi atau pesan. KAJIAN PUSTAKA Media Audio Visual Menurut Gagne dalam (Arif, 2005: 6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Gerlach dan Ely dalam (Arsyad, 2010: 3) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Ahmad Rohani (2007: 3) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan audien sehingga dapat mendorong proses belajar pada dirinya. Audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio (Wingkel, 2009: 321). Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2010:172) audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya. Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997: 97-98). Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya (Depdiknas, 2005: 3). Sementara itu menurut Harun Rasyid & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan. Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 707-708) kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti yang pertama kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu dan kedua berada. Kemampuan sendiri mempunyai arti kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan. Sedangkan kemampuan menurut bahasa berarti kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa, antara lain mencakup sopan santun, memahami giliran dalam bercakapcakap. 85 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa merupakan kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas, karena itu peneliti penganalisis degan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan masalah-masalah yang diaplikasikan secara langsung di dalam kelas, penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan 2 siklus yang merupakan penelitian dengan melakukan beberapa tindakan yang diperlukan dalam rangka mengetahui tujuan yang dimaksud (Arikunto, 2002:76). Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah TK Dewi Sri Desa Tanggul Kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan alasan beberapa anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah, media dan metode pembelajaran yang kurang tepat, ketertiban anak dalam mengikuti pembelajaran masih rendah sehingga perlu dilakukan penelitian ini untuk memperbaiki pembelajaran dan hasil belajar anak.waktu penelitian ini adalah 4 (empat) bulan yaitu dari bulan Juni hingga September 2013. Subyek Penelitian Anak kelompok B di TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yang seluruhnya berjumlah 28 anak terdiri dari 14 orang laki-laki dan 14 orang perempuan Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi a. Metode Observasi b. Metode Dokumentasi c. Kuesioner Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam peneltian adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dapat digambarkan sebagai berikut: 86 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Gambar 1. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II 1. Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan pengamatan peneliti, rata-rata anak sudah mampu memberikan pendapat dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat melalui tingkat ketuntasan belajar anak pada siklus I. Kriteria ketuntasan belajar anak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Ketuntasan Belajar Anak Siklus I Skor Jumlah Anak Ketuntasan (%) 17 67,2 5 17,6 3 15,2 Hasil pengamatan kemampuan mengajar guru selama penelitian dengan bantuan teman sejawat, dapat diamati melalui tabel berikut: Tabel 2. Kemampuan Mengajar Guru Kategori Ketuntasan (%) Baik Sedang 69 Cukup - 87 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

2. Pembahasan Siklus I a. Waktu yang digunakan untuk menyampaikan kegiatan pembelajaran kurang efisien sehingga waktu untuk diskusi kelompok menjadi berkurang. Seharusnya waktu diatur dengan sebaikbaiknya. b. Bahasa yang digunakan guru untuk menjelaskan materi kurang dapat dimengerti oleh beberapa anak sehingga ada anak yang tidak merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru. Penggunaan bahasa pada saat penjelasan materi, dianjurkan memakai bahasa yang sederhana sehingga mudah diterima dan dipaami anak. c. Saat mendemonstrasikan penggunaan media hendaknya anak diajak untuk membantu agar anak ikut aktif baik secara fisik maupun pikirannya sehingga anak menjadi terampil. d. Anak yang pandai mendominasi dalam kelompok, anak yang pandai diberi tanggungjawab. Guru membimbing serta mengarahkan sehingga dapat membimbng teman-temannya, akhirnya anak tersebut dengan senang hati memberi kesempatan dan menghormati pendapat temannya. e. Beberapa anak takut bertanya dan mengungkapkan pendapat serta mencoba melakukan kegiatan. Ini disebabkan karena belum terlatih, maka anak perlu diajak dialog secara personal atau dibentuk kelompok agar anak berani mengeluarkan pendapat di depan teman-temannya. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan pada siklus I perlu diulang atau perlu dilakukan siklus II sehingga perkembangan kemampuan berbahasa anak meningkat. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II 1. Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan pengamatan peneliti, rata-rata anak sudah mampu memberikan pendapat dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat melalui tingkat ketuntasan belajar anak pada siklus II. Kriteria ketuntasan belajar anak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Ketuntasan Belajar Anak Skor Jumlah Anak Ketuntasan (%) 23 91,2 2 8,8 - - Hasil pengamatan kemampuan mengajar guru selama penelitian dengan bantuan teman sejawat, dapat diamati melalui tabel berikut: Tabel 4. Kemampuan Mengajar Guru Kategori Ketuntasan (%) Baik 89 Sedang - Cukup - 88 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

2. Pembahasan Siklus II a. Respon anak cepat menjawab pada saat guru memberikan pertanyaan dan memberikan jawaban yang benar, hal ini ditunjukkan anak cepat mengacungkan jari tangannya untuk menjawab. b. Anak tambah terampil dalam menggunakan media audio visual baik secara idividu maupun kelompok. c. Anak berlomba-lomba ingin memahami kegiatan atau menyampaikan hasil di depan kelas, rasa percaya diri telah tumbuh sehingga diberikan kesempatan agar tersalurkan keinginannya d. Guru mampu mengatur waktu sebaik-baiknya sehngga anak mengerjakan semua kegiatan dengan tertib bai secara individu maupun kelompok KESIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas B TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini terlihat melalui: a. Indikator kinerja yang selalu meningkat dari kondisi awal (50%), siklus I (67%) dan siklus II (91%). b. Peningkatan indikator kinerja ini dapat ditunjukkan dengan keaktifan anak mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat, kemampuan bahasa anak meningkat, penggunaan media audio visual mampu merangsang keterlibatan intelektual dan emosional, suasana kegiatan belajar mengajar sangat kondusif. c. keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut tidak hanya terbatas pada aktivitas guru dan anak saja, tetapi juga mendapat dorongan dari orang tua. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Arif Sadirman, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depag RI. 2004. Pedoman Umum Penilaian Perkembangan Anak. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Sesjend, Depdiknas, Balitbang. Dhieni, Nurbiana dan Fridani, Lara. 2009. Metode Pengembangan Bahasa: Hakikat Perkembangan Bahasa Anak. Semarang: IKIP Veteran Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Eliyawati, C., dkk. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Dikti Depdiknas 89 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno. 2009. Asesmen Perkembangan Anak Usai Dini. Yogyakarta: Multi Presindo Hurlock, Elizabeth.B. 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Kemendiknas. 2010. Penilaian Perkembangan Anak. Jakarta Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Rineka Cipta. Musfiroh, T. (2008). Memilih, Menyusun dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rohani, Ahmad. 2007. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suharsimi, Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Susanto, Ahmad. 2001. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa. Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi 90 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang