BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal akan mempengaruhi hampir semua

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan baik, kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan (Hartati et al.,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gingivitis di Puskesmas Kakaskasen Tomohon

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 10-15%

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan komponen esensial dari kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit periodontal merupakan penyakit inflamasi yang mengenai jaringan

ARTIKEL PENELITIAN. Hidayati 1, Kuswardani 2, Gustria Rahayu 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemeliharaan Kebersihan gigi dan Mulut Ibu Hamil di Puskesmas Kabupaten Kupang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rahim. Tidak ada metode kontrasepsi yang efektif secara menyeluruh, namun ada

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan mulut dan senyum dapat berperan penting dalam. penilaian daya tarik wajah dan memberikan kepercayaan diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulang

BAB I PENDAHULUAN. dimana tiap trimester berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Trimester 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

PERAWATAN KESEHATAN RONGGA MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS TRENGGALEK JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat,

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di samping penyakit gigi dan mulut lainnya. Hasil survei penyakit

GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT PESERTA PROGRAM KELAS IBU HAMIL (Studi Kasus Puskesmas Tompobulu Kabupaten Maros)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada dua yaitu teknik intraoral dan ekstraoral.

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah hal yang penting di kehidupan manusia. Rasulullah

Rata-rata nilai plak indeks (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tidak mengenal usia, golongan dan jenis kelamin. Orang yang sehat

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab terbesar kehilangan gigi di usia 30 tahun. (Situmorang,

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koloni bakteri pada plak gigi merupakan faktor lokal yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

Penyakit periodontitis merupakan salah satu masalah yang banyak. dijumpai baik di negara berkembang, sedang berkembang, dan bahkan di negara

GAMBARAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TUMINTING KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. nyeri mulut dan nyeri wajah, trauma dan infeksi mulut, penyakit periodontal,

GAMBARAN KLINIS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan terutama pada kesehatan gigi dan mulut semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

GAMBARAN STATUS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Hubungan Tingkat Pengetahuan PemeliharaanKesehatan Gigi dan Mulut dengan Kebersihan Rongga Mulut pada Ibu Hamil di RSUD Meuraxa Banda Aceh

PERIODONTITIS Definisi Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masih cukup tinggi (Pintauli dan Taizo, 2008). Penyakit periodontal dimulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

Bab I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang bersifat progresif dan

BAB I PENDAHULUAN. 25,9%, tetapi hanya 8,1% yang mendapatkan perawatan. 2

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mulut diderita 90% dari penduduk Indonesia. Berdasarkan Survey Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendukung gigi. Penyakit periodontal secara luas diyakini sebagai masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 2011, prevalensi karies di wilayah Asia Selatan-Timur mencapai 75-90% pada anakanak

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Usia harapan hidup perempuan Indonesia semakin meningkat dari waktu ke

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang selayaknya dipersiapkan dengan baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat dan tidak mengalami gangguan atau kelainan. Selain pola makan yang seimbang juga diperlukan pemeriksaan kesehatan ibu secara menyeluruh termasuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut (Melissa, dkk., 2012). Keadaan ibu hamil merupakan salah satu bagian dari tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil K-4. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Namun salah satu penyakit pada ibu hamil yang perlu mendapatkan perhatian karena prevalensinya yang masih tinggi adalah penyakit gigi dan mulut, khususnya penyakit jaringan periodontal yaitu gingivitis dan periodontitis. (DEPKES RI, 2013) Hasil dari survei kesehatan rumah tangga, 60% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut, dan salah satunya adalah penyakit periodontal, yaitu sebesar 87,84% pada penduduk desa dan kota Indonesia. Penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang prevalensinya masih tinggi. Penyakit periodontal merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita 1

2 masyarakat di Indonesia, (± 73,50%), dan sebesar 4-5% penduduk menderita penyakit periodontal lanjut yang dapat menyebabkan gigi goyang dan lepas (Sriyono, 2009). Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit radang jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme atau kelompok mikroorganisme tertentu yang spesifik, yang mengakibatkan kerusakan progresif dari ligamen periodontal dan tulang alveolar dengan peningkatan pembentukan kedalaman probing, resesi, atau keduanya (Newman, dkk., 2012). Sarana pelayanan kesehatan dan jumlah tenaga medis merupakan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan. Data yang dihimpun dari bakti husada menyatakan rasio dokter gigi per 100.000 penduduk di Indonesia tahun 2012 adalah 4,3 dengan rentang 1,6-12,7, apabila dilihat berdasarkan target indikator Indonesia Sehat, rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk secara nasional belum mencapai target (DEPKES RI, 2012). Salah satu populasi yang rentan terhadap penyakit periodontal adalah populasi wanita hamil. Wanita yang sedang hamil, secara klinis sering dijumpai adanya perubahan inflamatori pada gingivanya. Inflamasi ini ditemukan pada 30%-100% wanita hamil yang disebut dengan gingivitis kehamilan. Gingivitis ini umumnya terjadi pada trimester kedua kehamilan dan secara progresif meningkat dengan bertambahnnya usia kehamilan. Gingivitis kehamilan ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron di dalam darah. Adanya perubahan hormonal yang disertai dengan perubahan vaskuler menyebabkan gingiva menjadi sensitif khususnya terhadap toksin maupun iritan

3 lainnya, seperti plak dan kalkulus yang mengakibatkan gingiva meradang. Keadaan ini ditandai dengan papilla interdental yang memerah, bengkak, mudah berdarah dan disertai rasa sakit (RISKESDAS, 2007). Beberapa hasil penelitian menyatakan periodontitis merupakan salah satu penyakit yang biasa terjadi pada ibu hamil. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab dari penyakit tersebut diantaranya adalah faktor internal seperti adanya perubahan hormonal dan faktor eksternal seperti sikap dan perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya (Piscoya, 2012). Hasil penelitian Sunita Bamanikar (2013), menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan kesehatan gigi dan mulut dengan keadaan jaringan periodontal pada ibu hamil. Total kelompok studi menunjukkan bahwa semua ibu hamil menyikat giginya setidaknya dua kali sehari. Namun hanya 40,9% yang menggunakan dental floss setiap hari, 31,2% menyikat gigi setelah makan dan 26,9% melakukan pemeriksaan gigi setidaknya dua kali tahun. Hasil penelitan lain menyatakan pada ibu hamil yang menggunakan dental floss mengalami periodontitis sebesar 8,9% dan yang tidak mengalami periodontitis sebesar 22,5%. Pada ibu hamil yang tidak menggunakan dental floss didapatkan hasil 91,1% mengalami periodontitis dan 77,5% tidak mengalami periodontitis (Piscoya, 2012). Pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan gigi juga rendah diantara ibu hamil. Meskipun mayoritas dari mereka (96,8%) setuju bahwa ibu hamil harus memeriksakan gigi selama kehamilan, namun hanya 55,9% benarbenar mempraktekkan hal tersebut (Sunita&kee, 2013).

4 Bedasarkan pengamatan dari Puskesmas Welahan diketahui bahwa tingkat pendidikan warga di wilayah kerja Puskesmas Welahan tergolong masih rendah terlihat lulusan Perguruan Tinggi sebesar 804 orang, SMA 6.316 orang, SMP 5.497 orang, SD 7.519 orang dan terbesar tidak tamat sekolah yaitu sebanyak 13.382 orang. Tenaga kesehatan yang ada juga belum mencukupi baru ada 3 Dokter Umum dan 1 Dokter Gigi yang melayani di Puskesmas Welahan (Profil Puskesmas Welahan, 2015) Oleh karena itu, selain faktor pelayanan kesehatan secara umum pada ibu hamil, semestinya ibu hamil juga harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang benar dalam merawat kesehatan gigi dan mulutnya untuk kepentingan ibu dan bayi yang dikandungnya. Hal ini menimbulkan keprihatinan serius pada ibu hamil yang sebenarnya bukan hanya perhatian secara umum yang harus diperhatikan, akan tetapi diperlukan juga perawatan gigi dan mulut yang maksimal untuk meminimalisasi kerentanan terhadap penyakit periodontal selama kehamilan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis merasa perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat bagaimana status penyakit periodontal berdasarkan tingkat pendidikan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terhadap hubungan antara status penyakit periodontal dengan

5 tingkat pendidikan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara status penyakit periodontal dengan tingkat pendidikan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara. 2. Tujuan Khusus Menganalisis hubungan antara status penyakit periodontal dengan tingkat pendidikan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara. D. Manfaat Penelitian 1. Bidang Akademik Memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai hubungan antara status penyakit periodontal dengan tingkat pendidikan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara. 2. Bidang Pelayanan Masyarakat Pertimbangan dalam upaya mencegah tingginya prevalensi penyakit periodontal dengan terus diadakannya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. 3. Masyarakat Menambah pengetahuan bagi ibu hamil sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko penyakit periodontal pada masa kehamilannya.

6 4. Bidang Pengembangan Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian pendahuluan dan data yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dari penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang status priodontal pada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Welahan Kabupaten Jepara. Masih belum banyak ditemukan penelitian yang langsung membahas mengenai hubungan antara status periodontal dengan usia dan tingkat pendidikan ibu hamil. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebagian besar mengulas menganai status periodontal, penelitian tersebut antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dika Fitria W. (2012) dengan judul hubungan tingkat kebersihan rongga mulut dengan status gingiva pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kebersihan rongga mulut ibu hamil pada semua trimester sebagian besar adalah sedang, untuk status gingivanya pada trimester 1 sebagian besar mengalami inflamasi ringan sedangkan pada trimester 2 dan 3 sebagian besar mengalami inflamasi sedang. Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah pada variabelnya yaitu pada penelitian sebelumnya menggunakan tingkat kebersiah rongga mulut sebagai variabel tetapi dalam penelitian yang akan dijalankan menggunakan variabel tingkat pendidikan.

7 2. Penelitian yang dilakukan Sunita Bamanikar dan Liew Kok Kee (2013), dengan judul Knowladge, Attitude and Practice of Oral and Dental Healthcare in Pregnant Women. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan kesehatan gigi dan mulut dengan keadaan jaringan periodontal pada ibu hamil. Dari kelompok total studi, semua ibu hamil menyikat giginya setidaknya dua kali sehari. Namun hanya 40,9% yang menggunakan dental floss setiap hari, 31,2% menyikat gigi setelah makan dan 26,9% melakukan pemeriksaan gigi setidaknya dua kali tahun. Pada penelitian sebelumnya menggunakan sikap dan tindakan kesehatan gigi dan mulut dalam penelitian ini menggunakan variabel tingkat pendidikan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Welahan, Kabupaten Jepara. Sejauh penelusuran yang telah dilakukan penulis, penelitian mengenai Hubungan Antara Status Penyakit Periodontal Dan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Welahan Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah belum pernah dilakukan sebelumnya.