PENUTUP. Karya seni kriya tekstil dengan tema Rangda Dalam Karya. Artwear adalah sebuah ungkapan dan ekspresi pribadi penulis

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

SILABUS. Kode Mata Kuliah : -

SILABUS ESTETIKA (DR 439)

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

BAB III PENUTUP. Karya ini memiliki rangsangan dari konsep tiga yang berada di sekitar

V. PENUTUP. adalah dua unsur yang saling tarik-menarik dalam satu kesatuan. Konsepsi

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

SILABUS ESTETIKA DR 439. Agus Suherman, S.Pd.

BAB V KESIMPULAN. sesuatu yang luar biasa jika ada niat atau keinginan untuk mewujudkannya.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Pemilihan suatu gagasan yang diwujudkan kedalam karya seni berawal

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam perancangan sebuah karya seni, apapun bentuknya

BAB V PENUTUP. komposisi musik tidak terlepas dari adanya suatu pengalaman tertentu.

BAB V PENUTUP. sebagai acuan dalam pembuatan karya artwear serta pembuatan uji eksperimen. yang digunakan sebagai sampel dalam pembuatan busana.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berbagai busana tari Bali dalam hal ini dapat di kembangkan dengan berbagai

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

BAB V PENUTUP. Fotografi seni yang menitik beratkan pada fotografi ekspresi memang memiliki

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. karyanya untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Suatu ide penciptaan karya keramik seni dengan figur bentuk kepala Rusa

BAB V PENUTUP. mengungkapkan ekspresi dan pesan pesan kehidupan. Karya seni, khususnya

BAB IV PENUTUP. bahwa proses pembuatan kerajinan ikat celup mulai dari mempersiapkan alat

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

HANDOUTS MK. KRITIK SENI

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DAFTAR PUSTAKA. A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang.

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

ARTIKEL KARYA SENI TRIDATU OLEH : I WAYAN ENDRA WIRADANA NIM :

RPP KRIYA LOGAM II TAHUN AKADEMIK

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Matius Estetika:Pengantar Filsafat Seni. ( ). Sanggar Luxor

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

HANDOUTS MET. PENELITIAN 2 Program Studi Pengkajian seni Minat Seni Rupa dan Disain/Film. Prof Dharsono

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang. membuat hampir semua bidang keilmuan terkena imbasnya.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENGANTAR. Wayang adalah suatu kesenian warisan leluhur bangsa. Indonesia yang telah mampu bertahan berabad-abad lamanya

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

BAB V PENUTUP. simple dan classic memberikan kesan tersendiri. stoneware sukabumi dengan menambahkan waterglass agar tanah cepat

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. untuk mengungkapkanya ke dalam karya seni grafis woodcut. Karya yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

BAB V. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

PERSOALANSAKRALISASI TARI ANDIR DI DESA TISTA, KERAMBITAN,KABUPATEN TABANAN

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

REINTERPRETASI KISAH CALON ARANG SEBAGAI INSPIRASI KARYA SENI VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pesatnya perkembangan Gong Kebyar di Bali, hampir-hampir di setiap Desa atau

RESISTENSI PELAKU SENI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN SENI RUPA KOTA MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN

BAB V. Penutup. merujuk pada introspeksi diri dengan meninjau perbuatan dan reaksi hati nurani.

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

V. PENUTUP. dan ditinggalkan ketika seseorang merasa tidak bisa menghasilkan sesuatu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

BAB V PENUTUP. stoneware Pacitan yang penulis beli dari Pak Wandi yang sudah siap pakai.

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. Unang Uning sebagai suatu karya musik merupakan ekspresi perasaan

SILABUS ESTETIKA DR 435

BAB I PENDAHULUAN. 1

TINJAUAN DKV 1. PENDAHULUAN. Taufik Murtono, M.Sn.

KEPUSTAKAAN. Anas, Biranul Indonesia Indah Batik Buku ke-8. Jakarta: Yayasan Harapan Kita, BP3 Taman Mini Indonesia Indah.

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan mengenai efektifitas penggunaan sign system di kebun bintang

Transkripsi:

PENUTUP A. Kesimpulan Karya seni kriya tekstil dengan tema Rangda Dalam Karya Artwear adalah sebuah ungkapan dan ekspresi pribadi penulis berdasarkan pengalaman estetis dan proses hidup yang dialami selama beberapa saat tinggal di pulau Bali. Pengalaman dan perjalanan spiritual menjadi landasan yang mendasari konteks dibalik teks karya yang terwujud. Karya artwear ini juga merupakan sebuah proses pelampiasan hasrat dan keinginan penulis untuk mengekspresikan diri membuat karya busana sebagai sebuah karya seni, bukan hanya sebatas karya fungsional seperti yang selama beberapa tahun ini mulai digeluti. Terwujudnya karya artwear dengan tema Rangda ini tentu saja melalui berbagai tahap pemikiran berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan penelusuran untuk memahami lebih dalam sosok Rangda hingga terwujudnya sebuah karya. Karya seni artwear yang penulis buat telah sesuai dengan tujuan penciptaan yaitu menggambarkan karakter Rangda dalam karya Artwear. Rangda sebagai seorang pemimpin (Queen), Rangda sebagai simbol api (Aqni), Rangda sebagai sosok yang kuat, tegas dan keras (Kali), Rangda sebagai seorang wanita (Sundaram ibu semesta sumber keindahan), Rangda sebagai sorang yang berjiwa mandiri (Randa Dirah), rangda 155

sebagai simbol keseimbangan hidup (Rwa Bhineda) telah terwujud dalam bentuk desain dan karya busana sebagai sebuah karya seni kriya tekstil. Karya-karya tersebut menggabungkan unsur-unsur bentuk dan teknik pembuatan dengan unsur filosofi berupa makna yang terkandung di dalamnya, serta unsur teknologi yang mengiringi dalam proses pembuatannya. Dalam proses berkarya seringkali muncul ide maupun masalah. Ide baru selalu berkembang disetiap tahap mulai dari eksplorasi hingga tahap perwujudan karya. Pada akhirnya hasil dari pengalaman dan proses kreatif selama dua tahun menempuh pendidikan di program pascasarjana ISI ini dapat terwujud melalui karya-karya yang telah terselesaikan sebagai karya Tugas Akhir. Karya-karya inilah wujud kreativitas dan kemampuan penulis dalam bidang seni terutama kriya tekstil sebagai pijakan pengalaman untuk melanjutkan proses selanjutnya. B. Saran-saran Penciptaan karya seni merupakan rangkaian dari proses yang panjang dan bertahap. Proses eksplorasi dan pengolahan ide berdasarkan pengalaman sangat menentukan hasil akhir karya yang diciptakan. Dalam hal ini penulis menciptakan karya seni kriya tekstil berdasarkan pengalaman menggeluti bidang seni pertunjukan dan tata busana. Dua hal tersebut dapat berjalan seimbang sepanjang perjalanan hidup penulis 156

hingga saat ini. Kekayaan seni tradisi di Indonesia yang sangat beragam tidak akan pernah habis untuk digali dan dikembangkan menjadi karya seni yang lebih inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya yang melandasinya. Kriya tekstil adalah sebuah cabang seni yang memiliki nilai lebih dari seni-seni yang lain, karena pada kenyataannya seni kriya tidak hanya berhenti pada seni sebagai seni semata namun sebagai seni yang lebih fungsional yang dapat diterapkan pada kehidupan yang lebih umum. Karya ini menawarkan sebuah pengalaman baru dalam bidang kriya tekstil. Bagi penulis kriya tekstil bukan hanya konsentrasi pada pembuatan dan pengolahan bahan namun juga bagaimana sebagai seorang kriyawan mampu mengolah dan memadupadan segala macam bahan menjadi desain-sedain busana yang memiliki nilai seni sekaligus memiliki nilai fungsional. Selain menghadirkan sebuah bentuk karya yang kreatif dan inovatif, karya busana dalam bentuk artwear ini diharapkan mampu memberikan warna dan corak baru dalam dunia seni khususnya seni kriya. Selain bentuk desain dan pengaplikasian bahan yang dihasilkan, diharapkan makna, maksud dan tujuan dari karya ini dapat tersampaikan dengan sempurna. 157

KEPUSTAKAAN Bandem, I made, (2004), Kaja dan Kelod, Badan penerbit ISI, Barnard, Malcolm, (2011), Fashion sebagai komunikasi, Jalasutra, Chodiyah & Wisri A. Mamdy, (1982), Desain Busana, Jakarta, Dikmenjur Depdikbud. Darma Putra, I Nyoman. (2007), Wanita Bali Tempo Doloe perpektif Masa Kini, Denpasar, Pustaka Larasan. Darmaprawira, sulasmi, (..), Warna Teori dan kreativitas penggunaannya, ITB, Bandung Fieldman, Edmund Burke. 1967, Art As Image And Idea, Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs, New Jersey. Gie, Liang, (2004), Filsafat keindahan, Pusat Belajar Ilmu Berguna,. Hartoko, Dick,(1991), manusia dan Seni, Kanisius, Herati, Toeti ( ), Calon Arang Kisah perempuan Korban Patriarki, Obor, Holt, Claire. (1967), Art in Indonesia: Continuities and Change atau Melacak jejak Perkembangan Seni di Indonesia, Diterjemahkan oleh R.M. Soedarsono, Arti. Line, Bandung, 2000. Kamil, Sri ardiati. (1986), Fashion Design, Jakarta, CV Baru Krisnawati, Christina, (2005), Terapi Warna dalam kesehatan, Curiosita, Jakarta Kutha Ratna, Nyoman, (2007), Estetika sastra dan Budaya, Pustaka pelaja, Mardiwarsito, L, (1986), Kamus Jawa Kuno-Indonesia, Nusa Indah, Ende Flores, NTT 158

Marianto, M. Dwi, (2002), Seni Kritik Seni, lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia, Rahayu, Sri Eko Puji, (2995), Busana dan Budaya Masyarakat Indonesia, Proseding Seminar Nasional, Universitas Negeri Malang, Malang 2005 Sachari, Agus, Estetika Makna, simbol dan daya, ITB,Bandung 2002, (2003), pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa; Desain Arsitektur dan Kriya, Penerbit Erlangga, Jakarta. Schafler, Julie (1992), Art To Wear, Abeville Press, New York Soedarsono, R.M (2001) Metodologi Penelitian: Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, MSPI (Masyarakat Seni pertunjukan Indonesia), Bandung. Soedarsono, SP (2006), Penciptaan Trilogi Seni:, Eksistensi dan Kegunaan Seni, Badan Penerbit Institut Seni Indonesia, Soni Kartika, Dharsono (2007), Estetika, Rekayasa Sains, Bandung (2007), Kritik Seni, Rekayasa Sains, Bandung Sumardjo, Jakob (2000) Filsafat Seni, penerbit ITB, Bandung (2006) Estetika Paradoks, penerbit Sunan Ambu Press, STSI Bandung, Bandung Suryahadi, A.A. (1989), Dasar-dasar Desain Busana, Jakarta, Nina Dinamika. Sutrisno, Mudji, (2005), Teks-teks kunci Estetika Filsafat seni, Galang Press, Titib. I Made, 2003. Teologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu, Badan Litbang Parisada Hindu Darma Indonesia, Paramita, Surabaya Tri Atmojo, Wahyu, (2011). Barong & Garuda dari Sakral ke Profan, Program Pascaarjana ISI, 159

Vickers, Adrian, (1996), Bali A Paradise Created, Periplus Editions, Singapore Wardhani, Kamaril Cut, (2004). Tekstil. Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, Jakarta Yoga Segara, Nyoman, (2000), Mengenal barong dan Rangda, Paramita, Surabaya Yendra, I Wayan. (2006), Leak Sari Rahasia Kesaktian Mpu Peradah, Paramita, Surabaya. 160