pemindahan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK SKRIPSI S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan output yang dihasilkan, dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharpe et.al (1997:1) : Investasi dalam pengertian luas, berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. bahwa resiko berinvestasi dalam obligasi relatif kecil. Apabila investor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Adanya perkembangan perekonomian yang tidak menentu dewasa ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

PENGARUH ROI DAN ROE TERHADAP RISIKO SISTEMATIK SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan lembaga diluar perbankkan yang

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sarat akan keunikan (memiliki tingkat resiko yang tinggi, namun return yang

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

I. PENDAHULUAN. investor selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pihak yang. membutuhkan. Bursa efek merupakan tempat pertemuan investor dengan

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Investasi mempunyai pengaruh penting terhadap perubahan ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal merupakan pengerahan investasi jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan pada sektor yang produktif. Pasar modal merupakan fasilitas untuk kepentingan ini karena pasar modal adalah merupakan media untuk melakukan periuasan pemindahan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) kepada pihak lain yang membutuhkan dana (emiten). Pasar modal secara formal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutnag atau modal sendiri baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 1993). Investasi adalah penyaluran dana saat ini dalam rangka untuk memperoleh keunhmgan di masa mendatang, yang mempunyai ketidakpastian. Investor selalu memperhankan keridakpastian, karenanya mereka membatasi risiko untuk mengantisipasi risiko yang lebih tinggi. Hal itu memerlukan kompensasi penyebab yang disebut sebagai pendapatan (Gita Danupranata, 1998). Investasi terdiri dari:

1. Investasi riil, bentuk yang jelas dari investasi, seperti properti dan investasi komersial. 2. Investasi keuangan, investasi teihadap bentuk keuangan tetap, seperti deposito dan obligasi atau bentuk tidak tetap, seperti investasi sekuritas (Bambang Riyanto, 1955). Semua investasi diikuti oleh risiko. Investor tidak tahu secara pasti hasil yang akan muncul dari investasinya. Karenanya investor hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperolehnya {expected return). Investor tidak dapat mengetahiu secara pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Menurut Husnan (1993), investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan yang terbesar, atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil. Salah satu cara untuk mengurangi atau memperkecil risiko yang dihadapi oleh investor adalah dengan portofolio investasi, yaitu dengan melakukan diversivikasi investasi. Dalam pembelian saham investor haras dapat menentukan atau memilih saham-saliam yang akan menjadi investesinya dan menentukan portofolio yang optimal sehingga keuntungan yang diharapkan dapat tercapai dengan tingkat risiko yang minimal. Risiko dapat dibagi menjadi dua jenis : risiko sistematik dan risiko nonsistematik (Williams, 1978; hal.65-89). 1. Risiko sistematik atau resiko pasar adalah risiko yang selalu ada dan tidak dapat dihilangkan dengan diversivikasi. Risiko sistematis terjadi

karena perubahan pasar secara keseluruhan. Seperti perubahan suku bunga yang mengakibatnkan meningkatnya tingkat keuntungan, inflasi, resesi eknomi, perubahan kebijakan ekonomi. 2. Risiko nonsistematis atau unique risk adalah risiko khusus dari setiap perusahaan yang berbeda satu dengan yang lain, seperti kemampuan manajemen, kebijakan investasi, kondisi lingkungan kerja maupun masalah keuangan yang nantinya akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga sekuritas perusahaan di pasar modal. Risiko nonsistematis dapat dihindari investor dengan melakukan diversivikasi pembelian sekuritas. Risiko sistematis adalah risiko yang relevan untuk memperhitungkasn tingkat keuntungan yang diharapkan investor karena risiko ini tidak dapat dihilangkan dengan diversivikasi. Karenanya, investor hams memperhitungkan untuk dapat meminimalkan risiko ini.. Sedangkan risiko non-sistematik dapat dihapus tanpa membatalkan investasi, sehingga tidak ada risiko yang muncul dalam investasi. Risiko yang harus diperhitungkan oleh investor adalah risiko sistematik. Karena hal tersebut, penulis memilih menganalisa risiko sistematis dan tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham sektor Perbankan di Bursa Efek Jakarta Peneliti memilih menggunakan metode indeks tunggal untuk mengevaluasi risiko sistematik dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Metode ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963). Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa liarga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan

indeks harga pasar. Pengamatan yang dilakukan oleh William Sharpe menunjukkan bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena return dari sekuritas makin berkorelasi karena adanya reaksi umum {common response) terhadap perabahan-perubahan nilai pasar. Pada saat menggunakan model indeks tunggal, peiieliti liarus mempertimbangkan tentang kondisi pasar, karena kondisi pasar sangat penting dalam mempengaruhi harga saham. Metode indeks tunggal juga mempunyai keuntungan dan kelemahan. Keuntungan model indeks tunggal adalah nilai analisis relevan untuk investor dalam menilai risiko sistematik. Kelemahan model indeks tunggal adalah keakuratan estimasi portofolio bervariasi tergantung keakuratan asumsi kunci yang dibuat oleh model. Contohnya, jika kovarian antara residual untuk sekuritas yang berbeda adalah positif, tidak nol seperti yang diasumsikan, varians residual sebenarnya dari portofolio akan menjadi dibawah estimasi (Charles P. Jones, 1998; hal.196). Bagian dasar yang menopang model indeks tunggal adalah bahwa semua saham dipengaruhi oleh pergerakan dalam pasar umum. Kerika indeks pasar umum meningkat secara tajam, saham secara umum akan cenderung meningkat sebagai tanggapan pergerakan pasar ini. Secara berlawanan, ketika indeks pasar umum turun drastis, saham secara umum akan cenderung mengalami penurunan. Lebih jauh, pergerakan pasar umum ini atau faktor pasar diasumsikan sebagai kekuatan sistematis yang bertindak pada semua

saham. Pengaruh lain diasumsikan menjadi spesifik atau unik pada saham individu dan didiversifikasi pada portofolio (James L. Farell Jr., hal.71). Di Indonesia, bursa saham terdiri dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Bursa Efek Jakarta memperhatikan tentang perdagangan sekuritas tingkat tinggi sedangkan Bursa Efek Surabaya memperhatikan tentang perdangangan sekuritas menengah kebawah. Obyek penelitian adalah sektor Perbankan. Kondisi ekonomi di Indonesia masih dalam fluktuasi. Hal itu akan mempengaruhi insistensi bank untuk memainkan perannya dalam perekonomian. Analisis risiko sistematik dan tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham dalam sektor Perbankan di Bursa Efek Jakarta adalali fokus dari penelitian penulis. Risiko sistematik adalah risiko yang biasanya masih ada meskipun investor memperluas investasinya melalui diversivikasi. Analisa hubungan antara risiko sistematik dan tingkat keuntungan yang diharapkan relevan atau tidak dilakukan dengan menggunakan metode indeks tunggal. Masalah yang akan dianalisa difokuskan pada "Analisis Risiko Sistematik dan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dari Saham di Sektor Perbankan di Bursa Efek Jakarta". 1.2. PERUMUSAN MASALAH Apakah ada hubungan antara risiko sistematik dan pengembalian yang diharapkan dari saham dari sektor Perbankan di Bursa Efek Jakarta?

1.3. BATASAN PENELITIAN Pembatasan wilayah penelitian adalah : 1. Risiko sistematik adalali risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Investor akan mengalami kerugian karena risiko sistematis. 2. Harga sahamyang penelitipilih adalahharga sahamharian. 3. Data dikumpulkan dari harga saham dari 15 perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta pada Jully 2002 - Desember 2002. 1.4. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara risiko sistematis dengan tingkat keuntungan yang diharapkan, apakah mempunyai korelasi yang positifatau negatif. 1.5. MANFAAT PENELITIAN 1. Penelitian ini memberikan manfaat pada investor untuk memilih saham mana yang mempunyai risiko lebihrendah atau risiko lebih tinggi. 2. Manfaat untuk penulis adalah menambah pemahaman tentang pasar modal, terutama untuk mengetahui Hubungan Antara Risiko Sistematis dan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dan bagaimanamenghitung risiko sistematis dan tingkat keuntungan yang diharapkan.