DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DEIKSIS DALAM CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

DEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

ANALISIS DEIKSIS DALAM KARANGAN CERPEN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. kedua deiksis ini saling melengkapi fungsinya masing-masing saat dipergunakan

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

DEIKSIS DALAM WACANA DI HALAMAN PENDIDIKAN HARIAN SOLOPOS EDISI AGUSTUS OKTOBER 2011: SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian mengenai hal tersebut, tetapi penelitian tentang Deiksis Dalam

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. apabila referennya berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menjadi si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

III. METODE PENELITIAN. deiksis pada wacana tulis dalam Kakilangit pada majalah Horison edisi 2012.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan tujuh kali dalam seminggu. Surat kabar Solopos menempatkan

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB 1 PENDAHULUAN. sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRATIWI AMALLIYAH A

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

PENGGUNAAN DEIKSIS SEMANTIK DALAM CERPEN SILUET JINGGA KARYA ANGGI P

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMAKAIAN DEIKSIS DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS PELAJARAN PERTAMA BAGI CALON POLITISI KARYA KUNTOWIJOYO: KAJIAN PRAGMATIK ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

THE USE OF DEIXIS IN THE GAGASAN RUBRIC IN HALUAN RIAU NEWSPAPER

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis deiksis dalam novel yang Miskin Dilarang

DEIKSIS PERSONA, TEMPAT, DAN WAKTU PADA NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA SKRIPSI

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Diajukan oleh: A JUNI, 2015

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

THE USE OF DEIXIS IN RIAU POS HEADLINES

DEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

DEIKSIS PERSONA DALAM BAHASA MELAYU KUTAI TENGGARONG

BAB II LANDASAN TEORI. peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa tidak terlepas dari

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

DEIKSIS RUANG DAN WAKTU BAHASA MELAYU JAMBI DI TANJUNG JABUNG TIMUR

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

DEIKSIS DALAM NOVEL HARTA PUSAKA CINTA KARYA DESNI INTAN SURI ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS Wisnu Nugroho Aji Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Widya Dharma Klaten wisnugroaji@gmail.com Abstrak Bahasa sangat berperan penting dalam media massa untuk menyampaikan informasi. Bahasa yang digunakan dalam media massa di samping sebagai penyampai informasi, juga akrab dengan ragam kedaerahan atau dialek Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bentuk dan fungsi pemakaian deiksis yang terdapat dalam rubrik Ah Tenane dalam surat kabar harian umum Solopos tahun 2014 dan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk deiksis yang terdapat dalam rubrik Ah Tenane pada surat kabar harian Solopos tahun 2014 dibagi menjadi lima, yaitu deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Tiap-tiap deiksis tersebut memiliki fungsi pemakaian yang beragam sesuai dengan referenya masing-masing. Kata kunci: pragmatik, analisis wacana, deiksis, surat kabar, rubrik pembaca PENDAHULUAN Media massa sebagai alat komunikasi, yaitu media cetak, radio, dan televisi merupakan satu fenomena yang sangat luas jangkauannya. Media massa sekarang ini sangat pesat kemajuannya, baik dalam penyajiannya maupun alat pendukungnya. Bahasa sangat berperan penting dalam media massa untuk menyampaikan informasi. Karena digunakan sebagai media penyampai informasi, bahasa yang digunakan media massa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan lain. Salah satu bentuk media massa cetak adalah surat kabar. Surat kabar atau koran adalah penerbitan berkala (biasanya setiap hari sehingga disebut pula harian) yang berisikan artikel, berita-langsung (straight news), atau iklan. Solopos merupakan salah satu koran independen yang terbit di kota Surakarta. Harian Solopos adalah surat kabar yang memuat peristiwa aktual yang terjadi di Indonesia. Solopos terbit dengan 12 halaman ditambah halaman Soloraya yang berisi berita-berita, berbagai macam kolom dan artikel, rubrik khusus, olahraga, selebritis serta ruang iklan. Salah satu rubrik yang terdapat dalam harian ini adalah rubrik Ah Tenane. Rubrik Ah Tenane berada pada halaman utama ( cover) surat kabar Solopos. Rubrik Ah Tenane berisi tentang hiburan dan sindiran sosial yang merupakan buah tulisan pembaca. Pemakaian bahasa yang digunakan dalam rubrik Ah Tenane lebih mendekati pemakaian bahasa yang digunakan dalam sehari-hari. Bahasa yang digunakan di samping sebagai penyampai informasi, juga akrab dengan ragam kedaerahan atau dialek. Karena bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa di daerah tertentu akan dapat lebih berwarna, serta agar lebih mudah dipahami dan pembaca menyadari bahwa peristiwa tersebut terjadi di suatu tempat. Karena keragaman tersebut maka dalam rubrik Ah Tenane muncul pula berbagai keragaman pemilihan warna deiksis di dalamnya. Pemilihan deiksis tersebut sangat berkaitan dengan konteks waktu, tempat, penutur, partisipan, dan situasi pembicaraan. 335

Menurut Nababan (1987:40), deiksis terbagi menjadi lima macam, yakni: deiksis persona (orang), deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Kelima deiksis tersebut tampaknya saling mempengaruhi karena saling melengkapi fungsinya masing-masing saat dipergunakan dalam situasi komunikasi. Deiksis sebagai salah satu kajian pragmatik melibatkan konteks dan penafsirannya. Pemaknaan suatu bahasa harus disesuaikan dengan konteksnya. Pemakaian bahasa yang tidak teratur dan efektif akan menyebabkan kerancuan, serta dapat menimbulkan persepsi yang berbeda pada penerima bahasa. Kalimat dalam suatu bahasa tidak dapat dimengerti apabila tidak diketahui siapa yang sedang mengatakan, tentang apa, di mana, dan kapan kalimat itu di ucapkan. Dalam rubrik Ah Tenane di surat kabar Solopos banyak sekali ditemukan kajian deiksis. Hal ini sangat dipengaruhi masyarakat karena masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota Surakarta yang menganut adat ketimuran yang masih menjujung tinggi status dan tingkat sosial di masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan mengunakan metode analisis isi (content analysis). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa dokumen yakni sumber data tertulis berupa paparan atau tulisan berbahasa Indonesia yang merupakan isi dari rubrik Ah Tenane yangterdapat dalam koran Solopos tahun 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik perposive sampling. Model analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Penelitian ini mendiskripsikan, menganalisis, dan menafsirkan data. Untuk mendapatkan kevalidan data penelitian ini digunakan trianggulasi teori yaitu menguji data yang sudah diperoleh dengan menggunakan beberapa teori untuk memperoleh keabsahan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deiksis-deiksis yang ditemukan dalam Rubrik Ah Tenane Surat Kabar Harian Umum Solopos Tahun 2014 terdiri dari lima bentuk yang dijabarkan menjadi: deiksis persona (orang), tempat (lokasial), waktu (temporal), wacana, dan sosial. Deiksisdeiksis yang ditemukan dalam Rubrik Ah Tenane memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai jenis deiksisnya. Setiap deiksis memiliki fungsi khusus yang berbeda sesuai jenis dan konteks yang ada dalam deiksis tersebut. Deiksis yang pertama adalah deiksis persona. Dalam Penelitian ini ini deiksis persona yang ditemukan dapat dikelompokan menjadi lima bentuk, yaitu persona pertama tunggal, persona pertama jamak, persona kedua tunggal, persona ketiga tunggal, dan persona ketiga jamak. Bentuk saya lebih banyak ditemukan karena bentuk saya merupakan bentuk yang baku. Bentuk saya dipilih karena sifatnya yang netral, dapat digunakan dalam situasi formal dan informal, sehingga lebih aman untuk digunakan dan tidak menyinggung perasaan mitra tutur. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Purwo (1984: 22) bahwa kata saya dapat dipergunakan dalam situasi formal (misalnya, dalam suatu ceramah, kuliah, atau di antara dua peserta tindak ujaran yang belum saling mengenal), tetapi dapat pula dipakai dalam situasi informal, misalnya di antara dua peserta tindak ujaran yang saling mengenal atau sudah akrab hubungannya. 336

Berikut adalah bentuk-bentuk deiksis persona dalam rubrik Ah Tenane pada Harian umum Solopos tahun 2014. Tabel 1. Pemakaian Bentuk Deiksis Persona No Bentuk Deiksis Persona Frekuensi 1 Persona pertama tunggal a. Saya 43 b. Aku 28 c. Kula 10 d. Bentuk terikat -ku 14 2. Persona pertama jamak a. kita 6 b. kami 5 3. Persona kedua tunggal a. Kamu 6 b. Anda 1 c. Kowe 11 d. Panjenengan 3 e. Sampeyan 4 4. Persona ketiga tunggal a. Bentuk terikat nya 79 b. ia 34 c. dia 12 d. dirinya 4 5. Persona ketiga jamak mereka 30 Jumlah 290 Deiksis kedua adalah deiksis tempat atau ruang. Deiksis ruang merupakan pemberian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam peristiwa tindak bahasa (Cahyono; 1995:218).Deiksis tempat yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu leksem bukan perba, pronomina demonstratif lokatif, dan menunjuk tempat secara eksplisit. Berikut adalah bentuk-bentuk deiksis tempat dalam rubrik Ah Tenane pada Harian umum Solopos tahun 2014. Tabel 2. Pemakaian Bentuk Deiksis Tempat (ruang) No Bentuk Deiksis Tempat (Ruang) Frekuensi 1 Leksem bukan verba a. setempat 4 2. Pronomina demonstratif lokatif a. sini 7 b. sana 10 c. situ 9 d. ini 27 e. itu 29 f. neng kene 2 3 Menunjuk secara eksplisit a. Solo 17 337

b. Palembang 1 c. Wonogiri 3 d. Karanganyar 5 e. Boyolali 5 f. Klaten 5 g. Bogor 1 h. Gunung Kidul 1 i. Magelang 1 Jumlah 127 Deiksis ketiga yang ditemukan adalah deiksis waktu yang merupakan rujukan pada waktu yang dimaksud penutur dalam peristiwa bahasa. Menurut Cahyono (199 5: 218) deiksis waktu adalah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa. Deiksis waktu yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu leksem waktu, penambahan kata ini itu pada leksem waktu, dan kejadian faktual. Berikut adalah bentuk-bentuk deiksis Waktu dalam rubrik Ah Tenane pada Harian umum Solopos tahun 2014. Tabel 3. Pemakaian Bentuk Deiksis Waktu No Bentuk Deiksis Waktu Frekuensi 1 Leksem waktu a. Sekarang 8 b. Besok 7 c. Kemarin 7 d. Nanti 13 e. Awal 6 f. Kini 4 g. sebelumnya 7 h.... kemudian 13 i.... lalu 20 2. Penambahan kata ini dan itu pada leksem waktu a. Pagi itu 6 b. Siang itu 8 c. Sore itu 3 d. Malam itu 5 e. Hari itu 9 f. Hari ini 3 3 Kejadian Faktual 8 Jumlah 127 Deiksis kempat adalah deiksis wacana, yaitu merupakan rujukan pada bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah diberikan dan atau sedang dikembangkan. Deiksis wacana merupakan rujukan pada bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah diberikan dan/atau sedang dikembangkan ( Nababan; 1997:42). Deiksis wacana terbagi menjadi dua, yaitu anafora dan katafora. Cahyono (1995:218) mengemukakan bahwa anafora adalah penunjukan kembali kepada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam wacana, sedangkan katafora adalah penunjukan ke sesuatu yang disebut kemudian. Berikut adalah bentuk-bentuk deiksis wacana dalam rubrik Ah Tenane pada Harian umum 338

Solopos tahun 2014. Tabel 4. Pemakaian Bentuk Deiksis Wacana No Deiksis Wacana Frekuensi 1 Bentuk Anafora Leksem bukan persona a. itu 20 b. Bentuk terikat nya 67 c. ini 10 d. tersebut 12 e. inilah 9 f. itulah 14 g. demikian 7 Leksem persona a. mereka 29 b. ia 31 2. Bentuk Katafora Leksem bukan persona a. terdiri dari 2 b. adalah 9 c. merupakan 4 a. yaitu 4 Jumlah 218 Deiksis yang kelima adalah deiksis sosial, yaitu menunjuk atau mengungkapkan perbedaan-perbedaan kemasyarakatan yang terdapat antara pembicara dan pendengar terutama aspek-aspek sosial antara pembicara dan pendengar/alamat dan antara pembicara dengan rujukan/topik yang lain. Bentuk deiksis sosial yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu bentuk honorific dan Eufimisme. Berikut adalah bentuk-bentuk deiksis soaial dalam rubrik Ah Tenane pada Harian umum Solopos tahun 2014. Tabel 5. Pemakaian Bentuk Deiksis Sosial No Bentuk Deiksis Sosial Frekuensi 1. Honorfic Pemakaian kata sapaan a. Pak RT 4 b. Pak ustad 1 Pemakaian kata khusus a. Panjenengan 3 b. Sampeyan 4 2. Eufimisme a. Jenazah 2 b. Meningga l c. Menikahi 1 Jumlah 19 Fungsi pemakaian, masing- masing bentuk deiksis mempunyai fungsi sesuai dengan pemakaiannya. Pemakaian bentuk deiksis baik deiksis persona, waktu, tempat, wacana maupunpun sosial disesuaikan dengan fungsi tersebut. Deiksis personamisalnya, untuk 339

merujuk pada pembicara tunggal maka akan digunakan bentuk aku atau saya. Sebaliknya untuk merujuk pada pembicara jamak maka akan digunakan bentuk kita atau kami. Begitu juga yang terjadi dengan deiksis waktu, tempat, wacana, dan sosial. SIMPULAN Berdasarkan analisis data mengenai pemakaian deiksis dalam rubrik Ah Tenane pada harian Solopos tahun 2014 dapat diketahui bahwa dalam rubrik Ah Tenane pada harian Solopos 2014 ditemukan 290 bentuk deiksis persona, 127 deiksis tempat atau lokasial, 127 deiksis waktu atau temporal, 218 deiksis wacana dan 19 deiksis sosial. Dengan demikian bentuk deiksis yang paling sering digunakan dalam rubrik Ah Tenane tahun 2014 adalah deiksis persona dan paling jarang digunakan adalah deiksis sosial. Fungsi-fungsi deiksis dalam Bentuk- bentuk deiksis dalam rubrik Ah Tenane pada harian Solopos tahun 2014 disesuaikan dengan konteks tuturan tersebut. Fungsi deiksis persona yang ditemukan adalah (a) merujuk pada orang yang berbicara; (b) merujuk pada orang yang dibicarakan; (c) menunjukkan perbedaan tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur; (d) menunjukkan bentuk eksklusif; (e) menunjukkan bentuk inklusif; (f) menunjukkan bentuk jamak; dan (g) menunjukkan jabatan yang dimiliki seseorang. Fungsi deiksis tempat yang ditemukan adalah (a) menunjuk pada tempat yang dekat dengan pembicara; dan (b) menunjuk pada tempat yang jauh dari pembicara. Fungsi deiksis waktu yang ditemukan adalah (a) merujuk pada saat tuturan; (b) merujuk pada waktu lampau atau sebelum saat tuturan; (c) merujuk pada waktu sesudah saat tuturan; dan (d) menggambarkan kejadian yang faktual atau pungtual. Fungsi deiksis wacana yang ditemukan adalah (a) merujuk pada hal yang telah disebut (anafora); (b) merujuk pada hal yang akan disebut (katafora); (c) merujuk pada jumlah yang banyak; dan (d) menyimpulkan sesuatu. Terakhir, fungsi deiksis sosial yang ditemukan adalah (a) sebagai pembeda tingkat sosial penutur dengan mitra tutur; (b) untuk menjaga sopan -santun berbahasa; dan (c) sebagai bentuk sikap sosial kemasyarakatan. DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B.Y.1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Depdikbud. Purwo, B.K.1984. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sarwoko, T.A. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta: Andi. Setiawan, B.2014. Pragmatik Sebuah Pengantar.Salatiga:Widya Sari Press. Su,Y.2010. A Corpus-based Contrastive Analysis of First Personal Deixis. Journal of Language Teaching and Research. Vol.1. (31). 231-234. Wijana, I.D.P. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. 340