BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. Tabel 1.1 Situasi dan Analisis Lanjut Usia di Dunia (Dalam satuan milyar) jumlah penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Dewasa ini tingkat kesibukan masyarakat membuat masyarakat menyukai segala sesuatu yang instan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

3. Jenis kelamin 4. Obesitas. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Data Penyakit Kardiovaskuler

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang (Ariani,2013). Hipertensi telah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

darah tidak berfungsi dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Data Statistik Negara Pengguna Rokok Terbesar di Dunia

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian kerena payah jantung, infark miocardium, stroke, atau gagal. ginjal (Pierece, 2005 dalam Cahyani 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI Hasil Wawancara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang baik maka tidak tersedia modal untuk melangkah ke depan

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, kita mengenal namanya penyakit yang berbahaya bagi kesehatan kita. Salah satu contoh adalah penyakit jantung. Penyakit jantung adalah penyakit yang mematikan nomor satu di dunia dan sering diderita oleh semua kalangan masyarakat. Maka dari itu, mulailah peduli akan kesehatan jantung sejak dini, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati. Berdasarkan data dari data dan informasi (datin) kementrian kesehatan (kemenkes) Republik Indonesia bagian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, penyakit jantung menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Menurut definisi kardiovaskuler dari WHO, penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit kardiovaskuler, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung. Info datin dari kemenkes RI menjelaskan, Terjadinya kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah. Kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030. Berdasarkan data angka yang didapat dari data dan informasi (datin) kementrian kesehatan (kemenkes) Republik Indonesia bagian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, estimasi jumlah penderita penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang (0,5%), sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu sebanyak 1.436 orang (0,2%). Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah gejala penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127 orang (1,3%), sedangkan jumlah gejala paling sedikit ditemukan di Provinsi Papua Barat, yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%). Menurut data dari RSUD Kota Bandung, kasus penyakit jantung sejak juli 2015 sampai 1

agustus 2016, terdapat 5.470 kasus penyakit jantung yang rata rata paling banyak di usia 40 tahun keatas. Dari data yang didapat, penderita penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke banyak ditemukan pada kelompok umur 45-54 tahun, 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Namun demikian, berdasarkan diagnosis/gejala, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke cukup banyak pula ditemukan pada penduduk kelompok umur 15-24 tahun. Dari data diatas masih banyaknya kasus tentang penyakit jantung yang disebabkan masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung khsusnya di Kota Besar seperti Kota Bandung dan Jawa Barat. Menurut Dewi Endang yang menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, mengatakan, kasus penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia mencapai 26,8% dan semakin mendekati penyakit penyebab kematian tertinggi. Menurutnya, kasus penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan jumlah usia penderita yang semakin muda. Maka dari itu, dia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung. Dia juga menambahkan untuk menghindari penyakit jantung masyarakat harus menjalankan pola hidup sehat dan hindarkan perilaku buruk terhadap kesehatan. Begitu pula menurut Ahli Kesehatan Jantung, Prof Dr Budi Setyanto. Dia menambahkan tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah dikarenakan rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung. Penyakit ini dapat dicegah dengan tidak merokok, tidak memakan makanan yang terlalu banyak asupan lemak, perbanyak makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah, serta banyak berolahraga. Dalam hal ini, remaja di kota-kota besar sangat memungkinkan terkena penyakit jantung sejak dini karena pola hidup yang modern. Tidak banyak bergerak dikarenakan lebih memilih bermain gadget dan pola makan yang jelek dan tidak teratur bisa menimbulkan masalah di jantungnya. Berdasarkan hasil wawancara bersama dr. Dini Rostiati SpJP dari Rumah Sakit umum Daerah Bandung, Penyakit jantung juga merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Penyebab utamanya bisa terjadi karena adanya beberapa faktor penyakit seperti kolesterol, koroner, ataupun riwayat keluarga. 2

Faktor penyebab terjadinya pun merupakan faktor sepele, contohnya pola makan yang tidak teratur, kurang menggerakkan tubuh/ kurangnya aktivitas fisik, merokok, gampang stress dan juga jarang berolahraga. Untuk usia di 18-24 tahun masih banyak ditemukan perilaku yang buruk seperti kurang berolahraga, merokok, makan makanan junkfood dan itu adalah pola hidup yang kurang baik termasuk kota Bandung yang notabennya remaja di kota-kota besar. Salah satu cara untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin. Namun bagi para dokter di seluruh dunia, sebelum mengonsumsi obat obatan, sebaiknya rubah pola hidup yang lebih baik seperti rutin berolahraga dan melakukan diet sehat. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan informasi dan edukasi yang benar mengenai penyakit jantung. Pencegahan penyakit jantung sejak dini sangatlah penting, apalagi caranya begitu mudah dan tidak terlalu berat melakukannya. Olahraga menjadi cara yang paling mudah dan praktis. Untuk berolahraga, tidak hanya dilakukan di lapangan atau di suatu tempat saja. Olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah olahraga kardio yaitu salah satunya lari. Disamping tubuh menjadi fit, lari dilakukan bisa kapan saja dan dimana saja karena olahraga ini mudah dan praktis serta secara tidak langsung melakukan pencegahan penyakit jantung. Dari hal hal yang dijabarkan diatas, maka dari itu akan dilakukan suatu kampanye sosial untuk peduli terhadap jantung dengan rutin berolahraga lari yang bertujuan mengajak para target audience terutama anak anak muda agar melakukan pencegahan penyakit jantung sejak dini dengan melakukan olahraga lari yang rutin melalui strategi komunikasi yang kreatif dan efektif. 3

1.2. Permasalahan 1.2.1. Identifikasi Masalah Dengan melihat dan menganalisa permasalahan pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Kasus penyakit jantung masih mengalami peningkatan dengan jumlah usia penderita yang semakin muda khususnya kota Bandung. 2. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung khususnya di Kota Bandung. 3. Kebanyakan anak anak muda usia 18-24 tahun, pola hidupnya tidak sehat dan kurang menggerakkan tubuh mereka. 1.2.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah strategi kreatif perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung secara tepat? 2. Bagaimanakah strategi dan perancangan media yang tepat dalam perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung? 1.3. Ruang Lingkup Penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya sebagai berikut : 1. Apa (what) Yang akan dirancang adalah kampanye sosial pencegahan penyakit jantung melalui olahraga lari. 2. Siapa (Who) Target audience yang disasar adalah msyarakat yang berusia 18-24 tahun. Anak muda, kelas sosial menengah sampai menengah keatas dan gaya hidup yang modern. 3. Dimana (Where) Di Indonesia khususnya di Kota Bandung yang salah satu kota besar. 4

4. Kapan (When) Dipublikasikan pada rentang waktu yang dibuat untuk menyampaikan kampanye tentang pencegahan penyakit jantung melalui olahraga lari. 5. Mengapa (Why) Karena lari sebagai bentuk salah satu pencegahan penyakit jantung yang sangat praktis dan dapat dilakukan dimana saja tanpa mengeluarkan biaya lebih serta menyehatkan. 6. Bagaimana (How) Cara mengatasinya dengan merancang suatu kampanye yang mengajak masyarakat khususnya usia 18-24 tahun untuk peduli terhadap penyakit jantung yang datang di usia dini melalui pencegahannya dengan rutin berolahraga lari. Dibarengi juga edukasi tentang penyakit jantung. 1.4. Tujuan Perancangan Tujuan utama yang ingin dicapai oleh penulis yaitu : 1. Membuat strategi kreatif perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung melalui kegiatan rutin berolahraga lari terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung secara tepat. 2. Membuat strategi dan perancangan media yang tepat dalam perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung melalui kegiatan rutin berolahraga lari terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung. 1.5. Manfaat Perancangan Adapun manfaat dari perancangan kampanye ini adalah : 1.5.1. Bagi Masyarakat Umum Memberikan informasi tentang cara mencegah penyakit jantung serta hal yang menyebabkan terjadi penyakit jantung. 5

1.5.2. Bagi Akademis Memberikan informasi bagaimana menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di bangku akademis bagi para penulis yang lainnya. 1.5.3. Bagi Penulis dan Rekan se-jurusan Dapat membantu pihak terkait yang dijadikan objek penelitan dalam penerapan studi keilmuan yang sudah dipelajari serta memberikan informasi dan referensi mengenai model perancangan yang dilakukan kepada rekan sejurusan. 1.6. Metode Penelitian 1.6.1. Metode Yang Digunakan Agar dapat membuat sebuah perancangan yang tepat maka dibutuhkan sumber data-data terkait secara keseluruhan. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif guna mendapatkan data yang terkumpul menjadi data yang lebih mendalam lagi. Hal itu dikarenakan, dalam penelitian kualitatif permasalahan yang dibawa dan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian kualitatif bersifat sementara. Hal ini akan berkembang setelah penelitian memasuki lapangan atau konteks sosial. (Sugiyono, 2013:213). 1.6.2. Cara Pengumpulan Data Aspek pembuat pada karya visual secara langsung adalah perancangan atau desaigner. Tetapi dalam pembuatan karya dapat melibatkan berbagai pihak selain designer (Soewardikoen, 2013:20). Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut. 1. Studi Kepustakaan Mengumpukan buku-buku, artikel dan penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian untuk dicari teori-teori yang relevan dengan menganalisis, membaca dan mempelajarinya. 2. Wawancara Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan (interview) kepada target audience dan juga narasumber yang ahli dalam objek yang terkait. 6

3. Observasi Melakukan pengamatan langsung di objek penelitian. Pengamatan dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi dan perilaku serta pesan yang ingin disampaikan. Terdapat 3 komponen dalam observasi yaitu place (tempat), actor (pelaku), activity (aktivitas). 4. Kumpulan arsip dan dokumen Mengumpulkan dokumen seperti foto objek, brosur dan datadata sejenis yang berkaitan dengan objek penelitian. 5. Kuesioner Digunakan untuk mendapatkan data sejenis dari metode yang berbeda. Lebih spesifiknya mengetahui minat dari target audience. 6. Analisis AISAS AISAS merupakan proses penyampaian pesan yang terdiri dari beberapa tahap (attention, interest, search, action, share). AISAS berguna untuk memilih media apa saja yang baik untuk menyampaikan pesan ke target audience melalui tahap-tahap yang ada di AISAS itu sendiri. SWOT Analisi SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis kampanye yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu kegiatan kampanye. AOI (Activities, Opinion, Interest) Gaya hidup serta pola hidup seseorang terungkap pada aktifitas minat dan opini mereka. Analisis khalayak sasaran menggunakan analisis AOI (activities, opinion, Interest) ini ditujukan untuk mengenal minat dan gaya hidup konsumen (Consumer journey) yang berguna menemukan pesan yang pas atau yang cocok untuk target audience yang disasar. 7

1.7. Kerangka Pemikiran LATAR BELAKANG Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Mulai dari anak anak sampai orang dewasa bisa terkena penyakit jantung. Anak muda yang tinggal di kota besar cenderung tidak rutin berolahraga dan malas melakukan aktivitas fisik. Hal ini tidak diketahui oleh mereka bahwasannya bisa menyebabkan serangan jantung di usia dini. Maka dari itu perlu diberikan informasi tentang penyakit jantung untuk target audience yaitu remaja usia 15-24 tahun. IDENTIFIKASI MASALAH 1.Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung. 2. Kasus penyakit jantung masih mengalami peningkatan dengan jumlah usia penderita yang semakin muda khususnya kota Bandung. 3.Kebanyakan anak anak muda usia 15-24 tahun, pola hidupnya tidak sehat dan kurang menggerakkan tubuh mereka. RUMUSAN MASALAH 1.Bagaimanakah strategi perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung secara tepat? 2.Bagaimanakah strategi dan perancangan media yang tepat dalam perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung? PENGUMPULAN DATA TEORI -Stusi kepustakaan -Wawancara -Teori Komunikasi - Teori Kampanye -Observasi -Teori Visual -Teori Psikologis -Kumpulan arsip / Dokumen -Teori Media -Analisis ANALISIS PESAN STRATEGI STRATEGI VISUAL STRATEGI KOMUNIKASI STRATEGI MEDIA Perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung melalui kegiatan rutin olahraga lari. Bagan 1.1 Kerangka Perancangan Sumber : Data Penulis 8

1.8. Pembabakan BAB I Pendahuluan Pembahasan mengenai latar belakang mengapa diangkatnya objek tersebut untuk dijadikan tugas akhir serta pembahasan mengenai identifikasi dan rumusan masalah serta metode yang digunakan. BAB II Tinjauan Pustaka Pembahasan mengenai beberapa rincian teori-teori yang digunakan dalam tugas akhir serta bentuk teori yang akan diterapkan dalam perancangan tugas akhir. BAB III Strategi Perancangan Menjelaskan dan menggambarkan mengenai bagaimana ide serta perancangan yang akan dilakukan yang melalui dari hasil observasi dan tinjauan pustaka serta analisis target sasaran. BAB IV Hasil Perancangan Memaparkan mengenai bagaimana bentuk hasil akhir dari pada perancangan yang digunakan dalam kegiatan kampanye pencegahan penyakit jantung melalui rutin berolahraga lari. BAB V Penutup Memaparkan mengenai kesimpulan dari hasil tugas akhir yang berlandas dari latar belakang masalah, pendahuluan serta saran mengenai objek penelititan yang diteliti. 9