BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

A. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

MATERI DAN METODE. Prosedur

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT

METODE. Materi. Rancangan

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Transkripsi:

14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017. Penelitian tersebut mencakup pembuatan maltodekstrin dari biji jali dan pengujian laju basah, viskositas, daya larut, daya kembang dan gula reduksi. Penelitian bertempat di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan serta Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Bahan yang digunakan dalam pembuatan maltodekstrin adalah biji jali (Coix lachryma-jobi L) yang diperoleh dari supplier Superfood di Jakarta, enzim α- amilase yang diperoleh dari Puspa Biotech (Laboratorium Bioteknologi) Surabaya, aquades, CaCl2, HCl 0,1 N, NaOH 0,1 N dan kain saring. Alat yang digunakan meliputi timbangan analitik, gelas beker, labu takar, pipet tetes, ph meter, magnetic stirrer, statif, klem, termometer, nampan, alumunium foil, oven, grinder dan toples. Alat yang digunakan untuk uji laju basah adalah timbangan analitik, labu takar, gelas bekker, stopwatch. Alat yang digunakan untuk pengujian viskositas adalah wadah silinder, spindle dan viskometer. Alat yang digunakan untuk pengujian daya larut dalah timbangan analitik, labu takar, cawan porselin, sentrifugal, waterbath, termometer, tabung reaksi dan oven. Alat yang digunakan untuk pengujian daya kembang adalah timbangan analitik, labu takar,

15 waterbath dan sentrifugal. Alat yang digunakan dalam pengujian gula reduksi timbangan analitik, labu takar, tabung reaksi, gelas piala dan spektrofotometer. 3.2. Metode Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, analisis data, prosedur penelitian dan uji parameter. Urutan metode tersebut diuraikan seperti berikut ini. 3.2.1. Rancangan penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan T0 untuk perlakuan kontrol (0%) dan perlakuan T1 untuk konsentrasi 0,09% ; perlakuan T2 untuk konsentrasi 0,11% ; perlakuan T4 untuk konsentrasi 0,13%. Empat perlakuan tersebut dilakukan pengulangan (U) sebanyak 5 kali sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 20 unit percobaan. Model statistika yang digunakan dalam pengujian penelitian ini adalah Yij = µ + α I + ij Keterangan : Yij : Angka pengamatan dari perlakuan ke I (enzim α-amilase 0,09%, 0,11%, dan 0,13%.) dan ulangan ke-j (1,2,3) µ : Nilai rata-rata dari seluruh perlakuan Α : Pengaruh perlakuan ke-i (enzim α-amilase 0,09%, 0,11% dan 0,13%) ij : Pengaruh galat subtitusi perlakuan ke-i (enzim α-amilase 0,09%, 0,11% dan 0,13%) dan ulangan ke-j (1, 2, 3) Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

16 H0 : Tidak terdapat pengaruh konsentrasi enzim α-amilase terhadap karakterisasi maltodekstrin H1 : Paling tidak ada satu pengaruh konsentrasi enzim α-amilase terhaap karakterisasi maltodekstrin Hipotesis tersebut di atas dapat dijabarkan secara statistika sebagai berikut: H0 : [α11 α12... α1p] T =... = [αa1 αa2... αap] T = [0 0... 0] T H1 : paling sedikit ada satu αil 0 ; i = 1,2,...,a ; 1= 1,2,...,p 3.2.2. Analisis Data Analisis data hasil uji laju basah, viskositas, daya larut dan daya kembang pada maltodekstrin menggunakan Anova (Analysis of Varian) dengan taraf signifikan 5%. Apabila diperoleh pengaruh nyata pada perlakuan tersebut, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Uji gula reduksi menggunakan uji deskriptif. Semua analisis menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows seri 22. Penarikan kesimpulan dari hasil pengujian analisis data statistika adalah sebagai berikut: F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak F hitung F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 3.2.3. Prosedur Penelitian a. Pembuatan Tepung Jali Pembuatan tepung jali ini menggunakan biji jali yang diperoleh dari supplier serealia di Jakarta dan sudah dalam keadaan kering. Proses pembuatannya adalah dengan menepungkan biji jali menggunakan grinder. Grinder diatur dengan lama

17 waktu penepungan 3 menit. Tepung kemudian disimpan dalam toples yang tertutup rapat. b. Pembuatan Maltodekstrin Biji Jali dengan Modifikasi (Nusa et al., 2014) Pembuatan maltodekstrin biji jali menggunakan biji jali yang sudah ditepungkan. Tepung jali dan CaCl2 ditimbang masing-masing seberat 200 g dan 0,16 g dengan alat timbangan analitik. Aquades diukur sebanyak 800 ml dengan labu takar. Campurkan aquades dengan tepung jali dan CaCl2 ke dalam gelas beker, aquades dicampurkan secara perlahan dan diaduk hingga larut merata. ph larutan tepung diukur dan dikondisikan dalam ph 6 dengan menambahkan NaOH. Enzim α-amilase ditambahkan pada larutan sesuai konsentrasinya. Larutan diaduk menggunakan magnetic stirrer dengan suhu 90 o C selama 4 jam. Larutan didinginkan dalam suhu 30 hingga 40 o C. Kondisikan larutan dalam ph 3 dan ditunggu sekitar 1 jam untuk mehentikan kerja enzim. Larutan kembali dikondisikan dalam ph 6 sehingga larutan dalam kondisi netral dan dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50 o C selama 3 hari. Maltodekstrin yang telah kering diserbukan menggunakan grinder selama 2 menit. Berikut diagram alir proses pembuatan maltodekstrin biji jali pada Ilustrasi 1. 3.2.4. Uji parameter Parameter pengujian yang dilakukan pada maltodekstrin adalah laju basah, viskositas, daya larut, daya kembang dan gula reduksi. Pengujian dilakukan sebagai berikut.

18 a. Uji Laju basah Uji laju basah dilakukan dengan menimbang maltodekstrin seberat 2 g. Aquades diukur dengan volume 20 ml dan bersuhu 20 o C, kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker. Maltodekstrin dituang ke dalam gelas beker dan diamati hingga terbasahi seluruhnya menggunakan stopwatch (Pangastuti et al., 2013). b. Uji Viskositas Uji viskositas menggunakan metode yang dilakukan oleh Jufri et al., (2006) dalam penelitiannya. Pengujian dilakukan melarutkan maltodekstrin dengan aquades. Pilih spindle sesuai dengan ukuran. Masukan maltodekstrin dalam wadah berupa gelas dan celupkan spindle ke dalam gelas. Pastikan jarum merah pada posisi nol. Buka pengunci dan nyalakan viskometer. Tunggu spinder berputar selama 30 hingga 60 detik. Matikan viscometer dan tutup pengunci. Catat nilai yang diperoleh dan kalikan dengan faktor pengali. c. Uji Daya Larut (Pentury et al., 2013) Uji daya larut dilakukan dengan menimbang sampel sebanyak 0,1 gr. Aquades diukur hingga 10 ml. Sampel dan aquades dimasukkan pada waterbath dengan suhu 60 o C selama 30 menit. Sampel dituang ke dalam tub sentrifugal. Sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Cawan porselin ditimbang dan larutan (supernatant) dimasukan ke dalam cawan porselin. Sampel dikeringkan dengan oven suhu 80 o C selama 3 jam. Cawan porselin dikeluarkan dan diletakkan ke dalam desikator selama 15 menit. Cawan porselin ditimbang.

19 Lakukan pengeringan kembali hingga diperoleh hasil konstan. Hasil pengujian diperoleh data dengan rumus sebagai berikut : Daya larut = Berat endapan kering Volume supernatant 100% d. Uji Daya Kembang Uji daya kembang dilakukan dengan metode sentrifugasi, yakni dengan dilarutkannya 0,1 g maltodekstrin ke dalam aquades 10 ml (Ariyanti et al., 2014). Larutan dipanaskan dengan waterbath dalam suhu 60 o C selama 30 menit. Supernatan dipisahkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 2500 rpm selama 15 menit. Perhitungan daya kembang adalah : Daya kembang (g/g) = e. Uji Gula Reduksi Berat Pasta Berat sampel kering Uji gula reduksi menggunakan metode Nelson Somogyi (Sudarmadji et al., 1997 dalam Hartanti et al., 2013). Pengujian dilakukan dengan pembuatan larutan standar, yaitu maltodekstrin ditimbang sebanyak 10 mg dan dilarutkan ke dalam 100 ml aquades (100 ppm). Pengenceran dibuat 5 kali menggunakan larutan standard tersebut dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 rpm. Sebanyak 1 ml larutan standard dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan 1 tabung reaksi berisi aquades sebagai larutan blanko. Sebanyak 1 ml reagen Nelson ditambahkan dan dipanaskan dengan penangas air hingga mendidih selama 20 menit. Tabung reaksi didinginkan dengan penangas air. Reagen arsenomolydat ditambahkan dan dihomogenkan hingga Cu2O larut. Sebanyak tujuh ml aquades ditambahkan dan

20 dihomogenkan kembali. Absorbansinya diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.

21 Biji jali kering Penepungan, grinder, 3 menit Penambahan aquades, CaCl2, NaOH Pengadukan dan penambahan enzim α-amilase Pemanasan 90 o C, 4 jam Pendinginan, 30-40 o C Penambahan HCl, 30 menit Pengeringan 50 o C, oven, 3 hari Penepungan, grinder, 2 menit Maltodekstrin Parameter uji : Laju basah Viskositas Daya larut Daya kembang Gula reduksi Ilustrasi 2. Diagaram Alir Pembuatan Maltodekstrin dari Biji Jali