PENGARUH PROGRAM HUMAS TERHADAP CITRA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surabaya dengan menggunakan angket yang instrumennya di-design dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang


BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan laporan dengan judul Pengaruh Promosi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Transkripsi:

PENGARUH PROGRAM HUMAS TERHADAP CITRA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS) Lia Sri Widianty, Dr. Dominikus Tulasi, M.M. BPJS, Jakarta, 085692061301, liaswjoy@gmail.com ABSTRAK Tujuan Penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh kegiatan public relations terhadap citra dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Metode Penelitian kuantitatif asosiatif dengan melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada 97 rsponden pengguna BPJS Kesehatan di Perumahan Permata Timur RT 009/002. Analisis analisis dalam penelitian ini menggunakam analisis regresi linier sederhana. Hasil, menunjukkan bahwa public relations memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra BPJS Kesehatan. Simpulan, PR berperan penting dalam menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai program BPJS Kesehatan yang masih baru di masyarakat. Sebaiknya BPJS Kesehatan lebih meningkatkan komunikasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. (LSW) Kata Kunci: Jaminan Kesehatan, Public Relations, Citra Perusahaan ABSTRACT Research purpose, is to determine the implementation the influence of public relations activities of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Research Method, is quantitative associative. Through distributing questionnaires to 97 respondents, to customers of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan in Permata Timur RT 009/002 housing. Analysis the analysis, the analysis in this study using a simple linear regression. Results, in this study is that public relations has a significant effect on corporate image of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Conclusion, Public Relations is a conduit of information and tools to educate the public to obtain information about the new program of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan in he community. (LSW)+ Keywords: Health insurance, Public Relations, Corporate Image. 1

PENDAHULUAN Pemerintah selalu ingin memberikan kebijakan yang bermanfaat dan dapat membantu masyarakat, terutama bantuan-bantuan yang berguna bagi kalangan yang kurang mampu dalam segala segi. Mulai dari segi ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, jaminan sosial hingga bantuan langsung kepada masyarakat, baik itu berupa uang tunai hingga bahan makanan. Bantuan-bantuan tersebut tentu saja tidak mudah untuk dapat diterima atau disalurkan dengan baik dan merata, mengingat Negara kita yang sangat luas dan penduduk yang sangat banyak. Bukan tidak mungkin apabila bantuan dari pemerintah mengalami kendala dalam pendistribusiannya kepada masyarakat. Banyak faktor penyebab tidak lancarnya pendistribusian bantuan pemerintah, mulai dari masalah birokrasi yang menyulitkan hingga kurangnya sosialisasi dari pemerintah yang membuat masyarakat tidak mengetahui adanya program tersebut, kurangnya informasi yang menyebabkan masyarakat tidak memahami prosedur untuk mengikuti program, dimana hal itu cukup menyusahkan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan. Selain kurangnya pengetahuan masyarakat, pemerintah seringkali juga tidak serius untuk mensosialisasikan program tersebut kepada pihak-pihak lain yang terlibat, contohnya jika ada program kesehatan diberlakukan, pemerintah terkadang lalai untuk mensosialisasikan program tersebut kepada rumah sakit-rumah sakit yang memang seharusnya diikutsertakan dalam program kesehatan, sehingga seringkali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pasien ditolak oleh rumah sakit hingga pasien tidak diperlakukan dengan sewajarnya. Semua semata karena pihak rumah sakit tidak mendapatkan informasi dengan jelas tentang program kesehatan yang ditawarkan oleh pemerintah. Namun karena kurangnya informasi, masyarakat sering sekali menyalahkan pemerintah karena dinilai tidak serius dalam menjalankan program tersebut, padahal sebenarnya banyak sekali faktor lain yang menyebabkan kurangnya pendistribusian informasi kepada masyarakat. Seperti misalnya masih banyak masyarakat di pedalaman yang belum mengenal internet, sehingga mereka tidak tahu tentang perkembangan program jaminan sosial dari pemerintah. Salah satu penyelenggara jaminan sosial dari pemerintah adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang biasa disingkat BPJS, yang merupakan pembaharuan dari Askes (Asuransi Kesehatan) yang dikelola oleh PT Askes Indonesia, kemudian berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak 1 Januari 2014 dan Jamsostek yang berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak 1 Juli 2014. BPJS merupakan lembaga jaminan sosial kesehatan milik pemerintah yang wajib di ikuti semua masyarakat Indonesia dengan membayar iuran perbulan yang sudah ditentukan besarnya. Namun bagi masyarakat Indonesia yang tidak mampu akan diberikan subsidi dari pemerintah. Setiap warga negara Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia selama minimal 6 bulan maka wajib untuk menjadi anggota dari BPJS. Selain itu setiap perusahaan wajib untuk mendaftarkan karyawannya untuk menjadi anggota BPJS, jika tidak maka ada sangsi yang diberikan kepada perusahaan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Jaminan Kesehatan Nasional atau yang biasa disingkat JKN merupakan program dari BPJS Kesehatan, sedangkan BPJS Kesehatan adalah badan penyelenggaranya, dimana kinerja dari BPJS nantinya akan diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional) sehingga kualitas dari BPJS akan selalu diawasi. Belum lama setelah diluncurkan, BPJS Kesehatan menemui cukup banyak kendala dalam penerapannya, seperti kurangnya sosialisasi ke pihak-pihak yang terlibat seperti masyarakat dan pihak rumah sakit, sehingga terjadi penolakan pasien hingga tidak layaknya pelayanan kepada pasien dengan alasan kamar yang selalu penuh, kemudian masalah transisi dari peserta Askes ke BPJS Kesehatan yang cukup menjadi kendala karena kurangnya informasi yang jelas. Oleh karena itu BPJS Kesehatan menerapkan kegiatan Public Relations dengan menggunakan jasa salah satu PR agency yaitu AsiaPR. AsiaPR merupakan salah satu PR agency terletak di Ibu Kota yang menerapkan strategi-strategi Public Relations yang handal bagi klien. 2

METODE PENELITIAN Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Menurut E.G Carmines dan R.A. Zeller (Sangadji & Sopiah, 2010:26), Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Menurut Sandjaja & Heriyanto (2006:48-57) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif pada dasarnya bertujuan untuk menguji hipotesa atau menguji hubungan antar variabel penelitian. Menurut Ardianto (2011:47) metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Dari kutipan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-asosiatif, penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan dari dua variabel atau lebih. Dari penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Menurut Sugiyono (2008:55) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Data menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Menurut Kuncoro (2009:145-146) menyatakan bahawa karena adanya ketentuan yang menyebutkan dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dapat dijadikan kuantitatif agar dapat diproses lebih lanjut. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Kemudian sumber data yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan penelitian ini merupakan jenis sumber data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya seperti wawancara, observasi, serta kuisioner. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil tinjauan pustaka seperti buku-buku dan hasil penelitian yang terdahulu. Metode penelitian survey merupakan jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi. Survey dapat dilakukan secara pribadi ataupun kelompok. Persiapan survei dilakukan secara sistematis dan berencana. Pemerintah, lembaga dan sebagainya sebelum mengadakan survei sudah ditentukan: siapa pelaksananya, dilaksanakan dimana, kapan, berapa lama, apa saja yang dilihat, data apa saja yang dikumpulkan, menggunakan instrumen apa, bagaimana cara menarik kesimpulan, dan bagaimana cara melaporkan. Tujuan dari survey adalah menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi yang dipelajari dan memerlukan informasi dari subjek yang dipelajari, selain itu mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian operational dan pengembangan indikator-indikator sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik probability sampling, dengan menggunakan jenis purposive sampling yaitu berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja. Dimana peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Sehingga sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan pendekatan slovin. Untuk mengumpulkan data dan informasi, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa: 1. Studi Kepustakaan Penelitian dengan cara membaca buku, jurnal, media cetak, internet yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Hal ini dilakukan untuk 3

mendapatkan informasi yang bersifat teoritis dan agar peneliti memiliki landasan yang kuat tentang teori yang berhubungan dengan penelitian. 2. Kuesioner Peneliti juga akan menggunakan kuesioner sebagai salah satu teknik pengumpulan data, kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang berisi pertanyaan pokok tentang masalah yang akan di teliti. Dalam masalah ini, peneliti akan memberikan kuesioner kepada warga Permata Timur Blok RT 009/002 yang sebagian merupakan pengguna BPJS Kesehatan. Penelitian ini menggunakan Skala likert, Skala likert merupakan skala yang umum digunakan dalam teknik kuesioner. Skala ini memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup popular. Skala ini mudah dipakai, baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek.skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti sebagai variabel penelitian. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan nilai (skor) jawaban Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas dalam penelitian ini adalah dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel yang ada. Uji Reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Untuk itu, dilakukan uji realiabilitas pada instrumen penelitian dengan menghitung nilai Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (2006:43) reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Uji korelasi yang digunakan dengan menggunakan Pearson Correlation. Adapun dasar pengambilan keputusan dengan menmbandingkan nilai signifikansi dengan level of significant (5%) adalah sebagaiberikut: - Jika Signifikansi < 0.05 maka Item Pertanyaan Valid. - Jika Signifikansi > 0.05 maka Item Pertanyaan tidak Valid Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan menggunakan cronbach s alpha. Rumus cronbach s alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala Menurut Nugroho (2005:72), menyatakan bahwa reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika r alpha (Cronbach s Alpha) positif dan r alpha 0,60, maka butir atau variabel tersebut reliabel Jika r alpha (Cronbach s Alpha) positif dan r alpha < 0,60, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel Jika r alpha (Cronbach s Alpha) 0,60 tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel Uji Korelasi, sebelum melakukan pengujian regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas (independent) dengan variable terikat (dependent). Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:61) teknik analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio persyaratan tertentu. Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan dengan ketentuan nilai tidak lebih dari harga (-1 + 1). Apabila = -1 artinya korelasi negatif sempurna, = 0 artinya tdak ada korelasi, dan = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai Uji normalitas merupakan digunakan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik 4

adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, pengujian yang mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal atau dengan kata lain sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Menurut Sunyoto (2009:104), uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.jika data berdistribusi normal, maka bisa dilakukan analisis statistik parametrik, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan analisis non parametrik. Dalam pembahasan ini akan dilakukan uji one sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,5. kriteria pengujian : Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,5 maka data berdistribusi normal. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,5 maka data berdistribusi tidak normal. Analisis Regresi Linier Sederhana Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:83) regresi merupakan suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimana yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada : Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio Data yang dipilih secara acak (random) Data yang dihubungkan berdistribusi normal Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama Analisis regresi sederhana di sini akan dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS versi 19, yaitu : Keterangan : Y = variabel terikat (dependent variabel) X = variabel bebas (independent variabel) a = nilai konstanta b = koefisien regresi Statistik deskriptif menggambarkan deskripsi dari data yang digunakan untuk menghasilkan persamaan regresi. Pada bagian statistik deskriptif ini, akan ditunjukan nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi. Berikut adalah hasil statistik deskripsi yang diperoleh berdasarkan data yang diolah. Untuk lebih meyakinkan, mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji K-S. Caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dimaksud adalah Hipotesis Nol (H 0 ) yaitu data terdistribusi normal. H 0 diterima bila nilai dari uji K-S lebih besar dari probabilitas signifikansi pada α = 5%. Hipotesis : H 0 : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov yaitu : Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Analisis korelasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan linier antara dua variabel serta mengukur keeratan hubungan dari kedua variabel tersebut. Analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan Public Relations (X) sebagai variabel bebas serta Citra (Y) sebagai variabel terikat. Adapun rumus regresi adalah sebagai berikut: Y = a + b X Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. 5

HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas, nilai Cronbach s alpha pada variabel Public Relation adalah 0,733 dengan nilai lebih besar dari 0.6, sehingga dapat dikatakan item pertanyaan pada variabel tersebut adalah Reliabel. Dari hasil uji reliabilitas, nilai Cronbach s alpha pada variabel Citra adalah 0,740 dengan nilai lebih besar dari 0.6, sehingga dapat dikatakan item pertanyaan pada variabel tersebut adalah Reliabel. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 1,087 dengan signifikansi sebesar 0,188. Karena nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,188 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan nilai signifikansi dari korelasi antara Public Relation dengan Citra adalah 0,000 yang bernilai kurang dari taraf signifikansi 5% (0,05), sehingga keputusan adalah tolak H 0, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Public Relation dengan Citra. Dari uji korelasi pearson tersebut memiliki korelasi positif dengan nilai Pearson Correlation adalah sebesar 0,683 yang tergolong pada kategori kuat. Nilai koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukan bahwa hubungan antara variabel Public Relations dan variabel Citra adalah memiliki hubungan yang searah. Berdasarkan hasil persamaan regresi, nilai koefiensi regresi variabel Public Relation (X) adalah sebesar 0.736, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Public Relation mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Citra akan mengalami kenaikan sebesar 0.736 satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Public Relations mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Citra akan mengalami penurunan sebesar 0.736 satuan. Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen Public Relation adalah berbanding lurus dengan Citra, artinya semakin meningkat Public Relations, maka nilai Citra juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Nilai signifikansi dari hasil uji hipotesis adalah 0.097 yang bernilai kurang dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah tolak H 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Public Relation (X) terhadap Citra (Y). Diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah 0.466 artinya 46,6 % variabel terikat yaitu Citra (Y) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas Public Relation (X) dan sisanya sebesar 53,4 % dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil analisis yang telah dibahas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Bahwa kegiatan Public Relations memiliki korelasi yang positif dengan Citra BPJS Kesehatan yaitu memiliki nilai sebesar 0,683 yang ada pada kategori kuat. Terdapat pengaruh dari kegiatan Public Relations terhadap citra BPJS Kesehatan dengan nilai signifikansi dari hasil uji hipotesis sebesar 0.097. SARAN 1. Sebaiknya BPJS Kesehatan lebih meningkatkan komunikasi dan memberikan informasi kepada masyarakat, terutama masyarakat yang berada di luar ibukota. Karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang program BPJS dan cara mendaftar menjadi anggota. Seharusnya BPJS membuat seminar tentang cara pendaftaran dan penggunaan BPJS di daerah-daerah yang belum terjangkau, agar seluruh masyarakat Indonesia nantinya dapat menggunakan BPJS untuk kesehatan yang lebih baik. 2. BPJS Kesehatan juga sebaiknya menangani keluhan masyarakat yang masih belum terlayani dengan baik, karena jika BPJS terus-terusan mendapatkan komplain dari masyarakat maka hal tersebut dapat mempengaruhi citra BPJS. 6

3. Sebaiknya BPJS memberikan informasi yang lebih jelas tentang kegiatan BPJS Kesehatan yang dilaksanakan di media-media, agar masyarakat umum dapat lebih mudah untuk mengetahui program-program BPJS. REFERENSI Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial, Jogyakarta: Gaya Media Ahmad Kuncoro, Engkos. dan Riduwan. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta Albertus Heriyanto, B. Sandjaja, 2006, Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya Cutlip, Scott M., Center, Allen H., Broom, Glen M. 2007. Effective Public Relations US: Prentice Hall Jefkins, Frank. 2004, Public Relations, Penerbit Erlangga: Jakarta. Jefkis, Frank, Yadin, Daniel (2004) Public Relations (5th Revised edition) US: Pearson Education Limited Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Morisson, M.A. (2008) Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group Nova, Firsan. 2011. CRISIS Public Relations: Strategi PR, Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra, dan Reputasi Perusahaan. Edisi baru-1.jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Riduwan & Kuncoro, EA. (2011). Cara Menggunakan Dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta. Rumanti, Sr. Maria Assumpta (2005) Dasar-Dasar Public Relations Teori Dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi edisi revisi 10. Jakarta: Rajawali Pers Sandjaja, B dan Albertus Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Sukardi, (2005) Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara Sukmadinata, Nana Syaodih (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rosda Karya Sugiono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata Sumadi, (2008) Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Jurnal Lianty, Yumei. 2012. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero Supermarket Puspitasari, Dewi. 2010. Pengaruh humas terhadap citra perusahaan (Studi pada persepsi konsumen telkomsel di GraPari telkomsel Jember) Triffianty, Cipta. 2011. Efektivitas Public Relations Pt. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis Terhadap Citra Perusahaannya Pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Minkiewicz, Joanna. 2011. Corporate image in the leisure services sector Aloys Nyagechi Kiriago. 2013. External Communication and its Influence on Secondary Schools Corporate Image : A Case Study of Kitale Academy Secondary School Prihastiti, Nurdini dan Yatri Indah Kusumastuti. 2012. Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara Melalui Implementasi Community Relations Internet Asiapr.net (diakses 16 Mei 2014) Bpjs.go.id (diakses 14 April 2014) 7

RIWAYAT PENULIS Nama : Lia Sri Widianty Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 1 September 1992 Pendidikan Terakhir : S1 (Universitas Bina Nusantara) jurusan (Marketing Komunikasi) Tahun 2014 8