BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan H. Muhtar Raya AMD X Petukangan Utara, Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kerja dan motivasi terhadap komitmen organisasi pada kantor Notaris XYZ.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jaya Kec.Jatiuwung Kotamadya. Tanggerang. Tangerang serta kantor marketing di Jakarta Pusat. Perusahaan ini, yang

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah PT International Chamical Industry yang biasa

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian diperusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Umetoku Indonesia Ltd. 3.1.2 Gambaran Umum Perusahaan PT Umetoku Indonesia Ltd. didirikan pada tahun 2011 sebagai perusahaan pemasok komponen alat cetak mesin roda empat (Die Casting Machine), Jepang, dengan saham sebesar 99% yang dimiliki oleh Umetoku (Hong Kong) co,.ltd selaku anak perusahaan yang berada di Hong Kong dan sisanya 1% dimiliki oleh Umetoku co,ltd selaku Head Office yang berada di Jepang,. Perusahan ini beralamat kantor di Skyline Building 7 th floor Jl.M.H Thamrin No.9, Jakarta 10340. Awalnya PT Umetoku Indonesia ber status sebagai kantor perwakilan dengan nama Umetoku Indonesia representative office dan kemudian berganti nama menjadi PT. Umetoku Indonesia setelah mendapat izin impor pada 1 Maret 2012 dan sejak saat itu mulai melebar sayapnya dibidang Trading Company for Die Casting Machine spere part untuk Perusahaan-perusahaan automotif besar di Indonesia seperti Denso, Daihatsu, Toyota dan Astra group. PT Umetoku Indonesia Ltd. adalah perusahaan Trading yang menawarkan kepada para pelanggang berbagai produk komponen Die Casting Machine yang 38 36

39 di import langsung dari Jepang. Untuk dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, PT Umetoku Indonesia Ltd. senantiasa memelihara kepercayaan dengan para pelanggan secara profesional dan berintregitas serta bertindak dengan penuh kehati-hatian. Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. UMETOKU INDONESIA LTD KOMISARIS PRESIDEN DIREKTUR DIREKTUR SEKRETARIS MANAGER MARKETING ACCOUNTING PURCHASING SUPERVISOR IMPORT GENERAL AFFAIR OPERATOR OPERASIONAL

40 3.1.3 Visi Perusahaan PT Umetoku Indonesia Ltd. memiliki visi menjadi pemasok yang berkontribusi terhadap peningkatan mutu dan kualitas barang hasil produksi pelanggan maka untuk meningkatkan dan mempertahankan tingkat pelayanannya, perusahaan harus mampu memanfaatkan Sumber Daya manusia yang ada dengan sedemikian rupa sehingga kinerja karyawan terus mengalami peningkatan. 3.1.4 Misi Perusahaan 1) Menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggan secara tepat waktu 2) Mencapai tingkat pengembalian modal yang superior 3) Menyediakan tempat kerja yang kondusif, adil dan menantang yang akan mendorong potensi terbaik dari para karyawan. 4) Membangun hubungan kemitraan jangka panjang dengan partner bisnis kami berdasarkan rasa saling percaya dan menguntungkan. 5) Memberikan kontribusi yang positif bagi pelanggan dimana kami beroperasi. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah assosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2009: 56), desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi

41 variabel lainnya. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Umetoku Indonesia Ltd. 3.3 Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan tentang suatu konsep yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenarannya, (Iqbal Hasan, 2006 : 13). Pengujian secara hipotesis bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel yang di teliti dalam penelitian ini. Hipotesis pada penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Umetoku Indonesia Ltd. 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran 3.4.1 Variabel Pengukuran masing masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Ordinal maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

42 tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan (Sugiyono 2009 : 132). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert Jawaban Skor Sangat setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak setuju (TS) 2 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2009 : 133) 3.4.2 Operasional Variabel Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah: a. Gaya kepemimpinan (X 1 ) Malayu S.P Hasibuan (2009) memaknai seorang pemimpin mempengaruhi prilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. b. Budaya organisasi (X 2 )

43 sebagai pola yang terdiri atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi suatu organisasi, serta aturan-aturan bagi anggota untuk berprilaku di organisasinya. Menurut Ndraha dan Tika (Tika:2008) variabel-variabel budaya organisasi dapat dilihat dari : a.struktur organisasi b.visi dan Misi c.organisasi d.kebebasan berpendapat dan berpikir c. Kinerja Karyawan (Y) Model penilaian kinerja yang dicontohkan oleh Gary Dessler dalam Hasibuan (2009) meliputi indikator sebagai berikut: 1) Kualitas kerja adalah akuransi, ketelitian,dan bisa diterima atas pekerjaan yang dilakukan. 2) Produktivitas adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu. 3) Pengetahuan pekerjaan adalah keterampilan dan informasi praktis/teknis yang digunakan pada pekerjaan. 4) Bisa diandalkan adalah sejauh mana seorang karyawan bisa diandalkan atas penyelesaian dan tindak lanjut tugas.

44 5) Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode istirahat/makan yang ditentukan dan catatan kehadiran secara keseluruhan. 6) Kemandirian adalah sejauh mana pekerjaan yang dilakukan dengan atau tanpa pengawasan. Gaya Kepemimpinan (X1) Kinerja (Y) Budaya Organisasi (X2)

45 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) Variabel Indikator Pernyataan Skala 1. Atasan langsung saya, menuntut prestasi kerja karyawan 1. Otoriter 2. Atasan langsung saya, melakukan pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya. Gaya Kepemimpinan (X 1 ) 2. Partisipatif 1. Atasan langsung saya, selalu memberi motivasi kepada bawahannya 2. Atasan langsung saya, menganggap Likert semua karyawan adalah mitra kerja 1. Atasan langsung saya, menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pekerjaan kepada bawahan 3. Delegatif 2. Atasan langsung saya, selalu memberi petunjuk kepada bawahan mengenai pekerjaan sesuai syarat ketentuan perusahaan Sumber: Drs. H. Malayu S. P, Hasibuan ( 2009:171-172)

46 Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi (X2) Variabel Indikator Pernyataan Skala 1.Inovasi dan pengambilan Resiko 1. Pimpinan selalu meberikan pelatihan dalam hal pengambilan resiko dalam forum rapat mingguan Budaya Organisasi (X 2 ) 2. Saya selalu mendapat dorongan untuk mengambil resiko pekerjaan dengan tanggung jawab yang tinggi 2.Perhatian kerincian 1. Kecermatan, analisis dan perhatian pada kerincian harus dapat dilaksanakan dalam setiap pekerjaan 2. Pimpinan perusahaan menerapkan system double check pada data hasil kerja ataupun laporan karyawan sebelum di tindak lanjuti 3.Orientasi hasil 1. Pekerjaan yang dilakukan sering kali berfokus pada hasil bukan pada teknik dan proses yang dilakukan untuk mencapai hasil Likert

47 2. Pimpinan perusahaan mengharapkan hasil kerja yang maksimal tanpa memperdulikan teknik dan proses pengerjaannya. 4.Orientasi Orang 1. Setiap kebijakan dalam organisasi menuntut hasil yang optimal atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan 2. Perusahaan memberikan dana insentiv bagi karyawan yang berhasil mengoptimalkan peofesi dan pekerjaannya. 5.Orientasi Tim 1. Tim kerja yang kuat terintegrasi melalui fungsi pengorganisasian 2. Perusahaan mengapresisasi integritas Tim kerja yang kuat dengan memberikan tunjangan. 6.Keagresifan Tim 1. Organisasi menuntut karyawan agresif dan bukan hanya bersantai 2. Perusahaan melakukan teguran pada tim yang

48 menurun keagresifannya. 7.Kemampuan 1. Kebijakan organisasi terpusat pada otoritas pimpinan tertinggi Sumber : Robbin (2003) 2. Organisasi yang sehat ada dibawah otoritas pimpinan tertinggi yang cerdas

49 Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Kinerja (Y) Variabel Indikator Pernyataan Skala 1.Kesetiaan 2.Prestasi kerja 1. Kesetiaan terhadap tugas, pekerjaan dan jabatannya akan membuat karyawan bekerja sebaik mungkin untuk perusahaan. 2. Kesetiaan terhadap tugas dan jabatan adalah ciri keryawan berkualitas 1. Disiplin kerja dan tepat waktu adalah modal utama bagi karyawan mencapai prestasi kerja yang maksimal 2. Perusahaan menilai hasil kinerja seorang karyawan dari prestasi kerja yang telah di raih Kinerja (Y) 3.Kejujuran 1. Kejujuran adalah kunci sukses bagi karyawan menjadi sumber daya yang berkualitas dan dapat dipercaya. 2. Penerapan kejujuran dalam bidang pekerjaan terlepas dari otoritas Pimpinan perusahaan. Likert 4.Kedisiplinan 1. Kedisiplinan datang dan pulang tepat waktu sesuai sesuai dengan peraturan perusahaan merupakan salah satu kunci menuju performa kinerja yang baik. 2. Teguran berupa surat peringatan diyakini mampu meningkatkan kedisiplinan kerja setiap karyawan. 1. Saya mampu mengarahkan orang lain untuk dapat bekerja secara maksimal agar sesuai dengan 5.Kepemimpinan tujuan perusahaan 2. Gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin perusahaan sangat berpengaruh pada kinerja setiap karyawan. Sumber: Drs. H. Malayu S. P, Hasibuan (2009: 95)

50 3.4.3 Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yaitu skala yang didasarkan pada ranking/urutan/ jenjang, tidak mempunyai arti mutlak. Data hanya menunjukkan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Dalam hal ini kode urutan mempunyai arti. Skala ordinal memungkinan untuk mengurutkan data dari tingkat paling rendah ketingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Menurut Iqbal Hasan (2006: 14) skala Likert adalah suatu skala dimana penomoran objek/kategori disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ketingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Skala ini memiliki ciri sebagai berikut: a) Kategori data bersifat saling lepas (suatu objek hanya masuk pada satu kelompok saja), b) Kategori data tidak disusun secara logis, c) Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. 3.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan melakukan kuesioner. Kuesioner adalah cara pengumpulan data

51 dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti populasi sampel (Iqbal Hasan 2006: 24). Adapun tujuan dari diadakan kuesioner ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan survei yaitu untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan pengembangan terhadap kinerja karyawan. Alasan digunakan metode kuesioner dalam penelitian ini adalah: 1. Responden adalah orang-orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan benar sebab materi yang di ungkap lebih bersifat pribadi. 2. Responden memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk mengungkap informasi yang diperlukan. 3. Lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. Kuesioner dianalisis dengan memberikan nilai dari hasil kuesioner berdasarkan skala likert dengan bobot 5 nilai. 3.6 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis, yaitu : 1. Data primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama (Sugiyono,

52 2008). Dalam hal ini data primer penulis dapatkan melalui kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden yaitu karyawan PT Umetoku Indonesia Ltd. 2. Data sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2008). Data tersebut merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dan sudah diolah oleh pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari internet, jurnal dan dari perpustakaan Universitas Mercu Buana. 3.7 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.7.1 Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu subyek yang merupakan perhatian peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Umetoku Indonesia Ltd. Jumlah populasi yang dijadikan objek penelitian adalah 39 orang karyawan. 3.8 Metode Analisis Data Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Guna memudahkan penelitian

53 terhadap data yang terkumpul, maka metode analisis data yang digunakan yaitu : 3.8.1 Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. r n xy ( x)( y) 2 2 2 2 n x ( x) n y ( y) Dimana: r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n x = Banyaknya sampel = Skor tiap item

54 y = Skor total variabel 3.8.2 Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Rumusnya : r 11 k 1 k 1 στ σb 2 2 Dimana : x 2 N N r 11 = reliabilitas instrumen x 2 k = banyaknya butir pertanyan 2 b = jumlah varians butir 2 t = jumlah varians total

55 3.8.3 Teknik Analisa Data Untuk mempermudah analisis digunakan aplikasi pengolah data SPSS 17. 3.8.4 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Ghozali, 2005 : 90). Pedoman suatu model yang ter multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF >10.

56 b. Uji Autokorelasi Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi, (Ghozali, 2005 : 95). Menurut Santoso (2002:219) untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbin-Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, di mana secara umum dapat diambil patokan yaitu : 1. Jika angka D-W dibawah -2, berarti auto korelasi positif 2. Jika angka D-W diatas +2, berarti autokorelsi negatif. 3. Jika angka D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Uji heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 17, yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. d. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas

57 menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. 3.8.5 Uji Regresi Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + + + e Keterangan: Y a b 1,b 2 = Variabel terikat yaitu kinerja karyawan = Konstanta = Koefisien determinasi = Gaya kepemimpinan = Budaya organisasi e = Standar error. 3.8.6 Pengujian Koefisien Persamaan Regresi Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak bermakna maka digunakan uji statistik, sebagai berikut:

58 3.8.6.1 Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama (simultan) koefisien variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Apabila Fhitung > Ftabel dengan signifikasi dibawah 0,05 (5%) maka secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Rumus yang digunakan oleh sugiono (2006:109) adalah sebagai berikut : F = Keterangan : F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel. Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat sugiono (2006:109).

59 b. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 3.8.6.2 Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Apakah thitung > ttabel dengan signifikan dibawah 0.05 (5%), maka secara parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Rumus uji thitung adalah : T = Keterangan : T = besarnya t hitung = koefisien regresi = Standar error koefisien regresi Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

60 b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.9 Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. H 0 ditolak dan H 1 diterima: terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara gaya kepemimpinan (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y). b. H 0 diterima dan H 1 ditolak: tidak terdapat pengaruh secara bersamasama (simultan) antara gaya kepemimpinan (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y). c. H 0 diterima dan H 1 ditolak: tidak terdapat pengaruh secara terpisah (parsial), gaya kepemimpinan (X 1 ) terhadap kinerja karyawan (Y). d. H 0 ditolak dan H 1 diterima: terdapat pengaruh secara terpisah (parsial) gaya kepemimpinan (X 1 ) terhadap kinerja karyawan (Y). e. H 0 diterima dan H 2 ditolak: tidak terdapat pengaruh secara terpisah (parsial) budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y). f. H 0 ditolak dan H 2 diterima: terdapat pengaruh secara terpisah (parsial) budaya organisasi (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y).