BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian terletak di Jl Magelang, Karangwaru Lor. Lokasi

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas disebut Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ki Ageng Giring No.3, Trimulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. pegungkapan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN. nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari pemberian tindakan. 1. bilangan anak melalui permainan memancing angka.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru (Suharsimi Arikunto, 2009: 3) Pelaksanaan penelitian tindakan ini bersifat kolaboratif. Peneliti bekerjasama dengan guru dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan. Peneliti hanya membantu pelaksanaan pembelajaran secara teknis saja sedangkan keseluruhan proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru. Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model menurut Kemmis & McTaggart. Rancangan Kemmis & McTaggart dapat mencakup sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observer), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang sampai tujuan penelitian tercapai. Gambar rancangan Kemmis & McTaggart adalah sebagai berikut: 37

38 Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Menurut Kemmis & McTaggart B. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus. Secara garis besar tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini meliputi tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. Pada tahapan ini, peneliti harus mengidentifikasi masalah yang

39 didahului dengan observasi, kemudian membuat rancangan penelitian secara keseluruhan. Rancangan penelitian dilakukan bekerjasama dengan guru. Kegiatan tahap perencanaan meliputi: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diberikan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini menggunakan variasi pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching. 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti media, peralatan mengajar, dan lain sebagainya. 3) Menyiapkan lembar observasi. 4) Menyiapkan lembar angket. 5) Menyiapkan peralatan seperti kamera untuk mendokumentasikan kegiatan, dan menyiapkan catatan lapangan. 6) Menyiapkan tugas yang terkait dengan materi. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah bagian dari penerapan perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini, guru melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan. Terdapat tiga kegiatan yang harus dilalui pada tahap ini, yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar sesuai dengan rencana

40 pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa. Secara umum, pelaksanaan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya yaitu: 1) Guru membuka pelajaran. 2) Guru melakukan apersepsi, motivasi, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tahap-tahap pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching. 4) Siswa melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching. 5) Guru memberi tugas terkait dengan materi yang telah dipelajari oleh siswa. 6) Guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran. 7) Guru menutup pelajaran. c. Tahap Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada siswa untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan oleh peneliti ketika dilaksanakan tindakan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi, kamera, dan catatan lapangan untuk mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang timbul akibat adanya tindakan.

41 d. Tahap Refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Masalahmasalah yang timbul dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk bahan perbaikan pada siklus berikutnya. Apabila ada kelebihan-kelebihan pada proses pembelajaran dapat dipertahankan dan lebih dikembangkan pada siklus berikutnya. Tahap refleksi meliputi pengumpulan data dan penganalisisan data yang telah diperoleh selama peneliti melakukan observasi, data tersebut dapat berasal dari lembar observasi, angket, dokumentasi gambar, dan catatan lapangan. Hasil dari analisa data dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan maupun ketercapaian yang terjadi pada pelaksanaan siklus I. Informasi yang didapatkan dari pelaksanaan siklus I selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melaksanakan perencanaan pada siklus II. Pada intinya, tahap refleksi digunakan untuk pengembangan siklus-siklus berikutnya agar menjadi lebih baik dari pada siklus-siklus sebelumnya. 2. Siklus II dan selanjutnya Tahapan pada siklus II mengikuti tahapan pada siklus I. Pada siklus II ini, perencanaan tindakan disusun berdasarkan hasil dari refleksi siklus I. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II

42 dimaksudkan untuk menyempurnakan atau memperbaiki pelaksanaan pada siklus I. C. Subjek Penelitian Peneliti mengambil subjek penelitian pada siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Ngemplak Sleman tahun ajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 31 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. D. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VII F SMP Negeri 2 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/ 2014 pada bulan Januari-Juli. E. Definisi Operasional Variabel 1. Model reciprocal teaching adalah suatu model pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu. Kemudian siswa menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada siswa lain. Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran yaitu meluruskan atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching, meliputi persiapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Persiapan yang dilakukan adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah bagian dari penerapan

43 perencanaan yang telah dibuat. Observasi dilakukan secara langsung pada siswa untuk melihat dari dekat kegiatan atau proses pembelajaran yang sedang berlangsung, refleksi dilakukan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya. Langkah-langkah pembelajaran reciprocal teaching diantaranya: a) membagikan bacaan pada hari ini b) menjelaskan bahwa Anda akan bertindak sebagai guru pada bagian pertama bacaan c) meminta siswa membaca bagian yang telah ditetapkan d) setelah membaca, siswa disuruh melakukan permodelan e) eminta siswa membuat komentar tentang pengajaran guru f) siswa yang lain membaca dalam hati bagian yang lain g) memilih salah satu siswa yang berperan sebagai guru h) membimbing siswa yang berperan sebagai guru i) mengurangi bimbingan siswa yang berperan sebagai guru. 2. Kemandirian belajar adalah kemampuan untuk mengendalikan sekaligus mengatur pikiran, perasaan, tindakan, dan kegiatan belajar aktif secara bebas untuk menguasai kompetensi tertentu yang proses dan kegiatannya berasal dari siswa sendiri. Indikator kemandirian belajar meliputi: mampu memecahkan masalah, memiliki motivasi belajar tinggi, memiliki sikap tanggung jawab, mampu melakukan evaluasi belajar, dan memiliki sikap percaya diri.

44 3. Motivasi belajar adalah dorongan yang dapat membuat siswa tekun, ulet, semangat dalam belajar dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar guna memperoleh prestasi atau hasil belajar yang diharapkan. Adapun indikator motivasi belajar siswa adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. F. Data dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data merupakan suatu keadaan dimana seorang peneliti dapat memperoleh suatu informasi tentang variabel yang sedang diteliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi, angket, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil observasi berkaitan dengan motivasi dan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching. Angket untuk mengetahui peningkatan kemandirian dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching. Catatan lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan juga dikumpulkan.

45 Sumber data yang sekaligus sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Ngemplak Sleman. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Wina Sanjaya (2011: 86) observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pangamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta kemandirian belajar siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kisi-kisi instrumen lembar observasi sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Observasi Motivasi Belajar No. Indikator No. Item 1. Siswa tekun mengerjakan tugas mata 1 pelajaran IPS. 2. Siswa ulet dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran IPS. 2 3. Siswa menunjukkan minat pada mata 3 pelajaran IPS. 4. Siswa memperhatikan pelajaran IPS 4 5. Semangat dalam mengikuti pelajaran IPS. 5 6. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. 6

46 Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran reciprocal teaching No. Kegiatan No. Item 1. Pendahuluan a. Membuka pelajaran 1 b. Apersepsi dan motivasi 2 c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 2. Inti a. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang 4 akan dilakukan dengan model pembelajaran reciprocal teaching. b. Membagi siswa menjadi 6 kelompok. 5 c. Siswa menempatkan diri dengan kelompoknya 6 masing-masing kemudian guru membagikan handout materi yang akan dibahas. d. Siswa diminta untuk membaca materi yang 7 telah dibagikan oleh guru. e. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) 8 dan menyuruh siswa untuk berdiskusi serta kerjasama dengan kelompoknya. f. Memilih salah satu siswa yang berperan 9 sebagai guru untuk mempresentasikan hasil diskusi. g. Siswa yang terpilih memimpin dialog gurusiswa 10 dan guru hanya sebagai moderator yang menjaga agar siswa tetap berada dalam jalur dan membantu mengatasi kesulitan. h. Siswa diminta untuk memberikan komentar 11 tentang pengajaran yang baru berlangsung dan mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. i. Siswa mengerjakan latihan soal yang 12 diberikan oleh guru. j. Siswa mengumpulkan jawaban latihan soal 13 yang diberikan oleh guru. 3. Penutup a. Menyimpulkan materi pembelajaran. 14 b. Memberikan tugas kepada siswa untuk 15 membaca materi berikutnya. c. Menutup pembelajaran 16

47 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Observasi Kemandirian Belajar No. Aspek Indikator No. Item 1. Mampu Membuat dan menjawab 1 memecahkan pertanyaan sendiri sesuai masalah dengan materi. 2. Memiliki motivasi Aktif berpendapat dalam 2 belajar yang tinggi kegiatan belajar. 3. Memiliki sikap Mengumpulkan tugas tepat 3 tanggung jawab waktu. 4. Mampu melakukan Menyimpulkan materi yang 4 evaluasi belajar 5. Memiliki sikap percaya diri sudah dipelajari. Tidak mencontek dan 5 bergantung pada teman. Mempresentasikan tugas. 6 2. Angket Menurut Sukardi (2009: 76) dalam angket tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Angket ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kemandirian dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching. Angket ini berisi tentang daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Responden diberi kesempatan untuk memberikan masukan atau saran pada angket yang telah dibuat oleh peneliti. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil yang

48 maksimal. Kisi-kisi instrumen motivasi dan kemandirian belajar siswa antara lain sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar No. Aspek No. item 1. Siswa tekun mengerjakan tugas mata 1, 2, 3 pelajaran IPS 2. Siswa ulet dalam menyelesaikan tugas 4, 5, 6, 7 mata pelajaran IPS. 3. Siswa menunjukkan minat pada pelajaran 8, 9, 10 IPS. 4. Siswa memperhatikan pelajaran IPS 11, 12, 13, 14, 15 5. Siswa semangat dalam menguasai 16, 17, 18, 19, pelajaran IPS 20, 21 6. Siswa memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil. 22, 23, 24, 25 Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Angket Kemandirian Belajar No. Indikator No. Item 1. Mampu memecahkan masalah 1, 2, 3 2. Memiliki motivasi belajar tinggi 4, 5, 6, 7 3. Memiliki sikap tanggung jawab 8, 9, 10, 11 4. Mampu melakukan evaluasi belajar 12, 13, 14, 15 5. Memiliki sikap percaya diri 16, 17, 18, 19, 20 3. Dokumentasi Sukardi (2009: 81) menjelaskan bahwa cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Peniliti menggunakan benda-

49 benda tertulis, seperti profil sekolah, daftar nama peserta didik, RPP, foto, dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. 4. Catatan Lapangan Menurut Wina Sanjaya (2009: 98) catatan lapangan merupakan teknik untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan catatan selama pelaksanaan penelitian berlangsung. Hal-hal yang dapat dicatat dalam catatan lapangan dapat mengenai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa, tugas, dan lain sebagainya. H. Instrumen Penelitian Instrumen disebut juga dengan alat ukur. Saat melakukan penelitian harus menggunakan alat ukur yang benar dan tepat. Peneliti merupakan instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati proses pembelajaran pada penelitian ini. Peneliti juga sebagai perencana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan pelapor hasil penelitian. I. Teknik Analisis Data Analisi data dalam penelitian ini yaitu: 1. Perhitungan skor angket motivasi dan kemandirian belajar

50 Penilaian angket atau kuesioner dengan menggunakan percentanges correction. Rumus menghitungnya menurut Ngalim Purwanto (2009: 102) adalah sebagai berikut: NP = x 100% Keterangan: NP R SM : Nilai persen yang dicari : Skor mentah yang diperoleh siswa : Skor maksimum ideal 100 : Bilangan Tetap 2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan siswa di dalam kelas. Data yang berupa kata-kata dari catatan lapangan diolah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis data kualitatif mengacu pada metode analisis dari Miles dan Huberman (1992: 16-20) yang dilakukan dalam tiga komponen berurutan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian, dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan

51 (Miles dan Huberman, 1992: 16). Reduksi data dalam penelitian ini merupakan proses penyeleksian dan penyederhanaan data melalui seleksi, memfokuskan dan pengabstrakan data mentah ke pola yang lebih terarah. Data-data hasil observai, dokumentasi, dan wawancara dikelompokkan berdasarkan kepentingan pada rumusan masalah. b. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan informasi secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan refleksi pada masing-masing siklus. Penyajian data ini dilakukan proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif dan disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami. c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data yang terkumpul tersebut dijadikan dalan bentuk pertanyaan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. J. Keabsahan Data Keabsahan berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Data yang dikumpulkan hendaknya di cek untuk

52 diketahui keabsahannya, karena data yang sudah terkumpul merupakan modal awal dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Lexy J. Moleong, 2007: 330). Cara yang digunakan dalam triangulasi penelitian ini adalah dengan triangulasi teknik. K. Indikator Keberhasilan Indikator dari keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya kemandirian dan motivasi belajar IPS setelah dilakukannya tindakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data observasi dan angket. Kriteria keberhasilan tindakan ini adalah setelah rata-rata persentase (%) kemandirian dan motivasi belajar siswa mencapai lebih dari atau sama dengan 76%. Untuk mengukur tingkat keberhasilan, digunakan pengkategorian sebagai berikut, Ngalim Purwanto (2009: 103) telah dimodifikasi dengan pembulatan: Tabel 6. Kategori Tingkat Keberhasilan Tingkat Penguasaan Nilai huruf Bobot Predikat 86-100% A 4 Sangat Baik 76-85% B 3 Baik 60-75% C 2 Cukup 55-59% D 1 Kurang 54% TL 0 Kurang Sekali

53