UJI EFEKTIVITAS BERKUMUR MENGGUNAKAN AIR SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi; teh hitam; indeks plak, O Leary

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

ABSTRAK. Kata kunci: alat ortodontik cekat, menyikat gigi, chlorhexidine 0,2%, plak dental, indeks plak modifikasi dari PHP Index.

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD

ABSTRAK. Kata kunci : Kismis, Thompson Seedless, plak gigi, O Leary

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB I PENDAHULUAN. 90% dari populasi dunia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENGUJI... iv

Bayyin Bunayya Cholid*, Oedijani Santoso**, Yayun Siti Rochmah***

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tabel 1 : Data ph plak dan ph saliva sebelum dan sesudah berkumur Chlorhexidine Mean ± SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

Pengaruh berkumur larutan teh hijau dalam menurunkan akumulasi plak pada gigi anak usia 8-10 tahun

ABSTRAK PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENGHAMBATAN PEMBENTUKAN PLAK GIGI

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

ABSTRAK PERBEDAAN PENGGUNAAN PASTA GIGI MENGANDUNG ENZIM AMYLOGLUCOSIDASE

BAB I PENDAHULUAN. Kismis adalah buah anggur (Vitis vinivera L.) yang dikeringkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi di

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang kedokteran gigi, masalah kesehatan gigi yang umum terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. nyeri mulut dan nyeri wajah, trauma dan infeksi mulut, penyakit periodontal,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

PERBEDAAN INDEKS PLAK SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNYAHAN BUAH APEL

BAB 5 HASIL PENELITIAN

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 2. September 2016

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomis, fisiologis maupun fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menilai kesehatan rongga mulut secara umum. Kebiasaan yang sering

ABSTRAK. Kata kunci: plak gigi, seduhan kelopak bunga rosella, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi, alat ortodontik cekat, pasta gigi, enzim amyloglucosidase, enzim glucoseoxidase.

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta yang berusia tahun. Penelitian ini. n= Z 2 p.q d 2 n= 1,96 2.0,5.0,25 0,25 2 n= 7,68

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut penduduk

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

ABSTRAK. Kata kunci: Pasta gigi herbal, pasta gigi non herbal, indeks plak, ortodontik cekat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang perbedaan derajat keasaman ph saliva antara sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi merupakan komunitas mikroba yang melekat maupun berkembang

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Rawati Siregar, Jessi Sihotang Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam rongga mulut. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (2006) menunjukan

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

KUESIONER. PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Terapi ortodontik belakangan ini menjadi populer. 1 Kebutuhan akan perawatan

PENGARUH METODE MENGGOSOK GIGI SEBELUM MAKAN TERHADAP KUANTITAS BAKTERI DAN Ph SALIVA

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

PENGARUH MENGUNYAH BUAH APEL DAN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP DEBRIS INDEKS. Siti Hidayati 1, Dwi Suyatmi 2

BAB III METODE PENELITIAN. manggis (Garcinia mangostana Linn) yang telah matang

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PASTA GIGI HERBAL DENGAN PASTA GIGI NON HERBAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK GIGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi juga merupakan hasil interaksi antara kondisi fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

ABSTRAK. Kata kunci: populasi bakteri aerob, saliva, sari buah delima merah dan putih.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional (>25,9%) dan sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan

Kata kunci: berkumur, bakteri aerob, saliva, baking soda, lemon.

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL PADA PRIA DEWASA SEHAT

BAB 1 PENDAHULUAN. RI tahun 2004, prevalensi karies gigi mencapai 90,05%. 1 Karies gigi merupakan

PENGARUH PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA SISWA SD INPRES LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. permukaan gigi yang tidak bersifat self cleansing (membersihkan gigi), self cleansing

BAB IV HASIL PENELITIAN. (Garcinia Mangistan Linn.) terhadap penurunan indeks plak, yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh

Transkripsi:

UJI EFEKTIVITAS BERKUMUR MENGGUNAKAN AIR SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK Putu Ary Satryadi 1), Shirley E.S Kawengian 2), P.S. Anindita 1) 1) Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115 2) Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Healthy teeth are clean teeth and gums supported by pink. This condition can be achieved with proper dental care. Plaque is the main cause of dental caries and periodontal disease. Generally daily plaque control is done by mechanical means through brushing. Plaque control will be even more effective by means of chemical rinsing using mouthwash. The purpose of this study to determine the effectiveness of rinsing with water steeping black tea in reducing plaque accumulation. The method used by the method of quasi experimental study design pretest and posttest design. The sampling method used total sampling with a sample size of 60 students. Results of the study were tested using statistical tests T-Test. The results showed rinsing using water infusion of black tea are effective in reducing plaque accumulation. Keywords: black tea, rinse, plaque index. ABSTRAK Gigi sehat merupakan gigi yang bersih dan didukung oleh gusi yang berwarna merah muda. Kondisi ini dapat tercapai dengan perawatan gigi yang tepat. Plak merupakan penyebab utama karies gigi dan penyakit periodontal. Umumnya kontrol plak sehari-hari dilakukan dengan cara mekanis melalui penyikatan gigi. Kontrol plak akan lebih efektif lagi dengan cara kimiawi berkumur menggunakan obat kumur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas berkumur menggunakan air seduhan teh hitam dalam menurunkan akumulasi plak. Metode penelitian yang digunakan metode quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest and posttest design. Metode pengambilan sampel yang digunakan total sampling dengan jumlah sampel 60 mahasiswa. Hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik T-Test. Hasil penelitian menunjukkan berkumur menggunakan air seduhan teh hitam efektif dalam menurunkan akumulasi plak. Kata kunci : Teh hitam, Berkumur, Indeks Plak. 26

PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun perawat gigi. Hal ini terlihat dari hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyebutkan bahwa prevalensi rata-rata penduduk Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 25,9% (Anonim, 2013). Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Faktor penyebab penyakit tersebut ada hubungannya dengan status kebersihan gigi dan mulut. Gigi yang sehat merupakan gigi yang bersih dan didukung oleh gusi berwarna merah muda. Kondisi ini dapat tercapai dengan perawatan gigi yang tepat (Ratin, 2010). Keadaan kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan terjadinya karies gigi dan masalah periodontal seperti gingivitis dan periodontitis (Naraswari, 2010). Karies gigi disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri plak, diet, fissur silent dan gigi. Plak merupakan penyebab utama karies gigi dan penyakit periodontal dimana bakteri Streptococcus mutans mendominasi dalam pembentukan plak gigi (Kusuma, 2012). Umumnya kontrol plak sehari-hari dilakukan dengan cara mekanis melalui penyikatan gigi. Cara ini dianggap sangat efektif dalam pencegahan terjadinya karies gigi dan penyakit periodontal (Kusuma, 2012). Akan lebih efektif lagi jika ditambahkan kontrol plak secara kimiawi dengan berkumur menggunakan obat kumur atau mengonsumsi minuman yang mengandung antioksidan seperti yang terdapat pada minuman teh. Di masyarakat Indonesia, teh merupakan minuman yang sangat familiar dan hampir dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat terutama jenis teh hitam dari daun teh (Camellia sinensis) (Soraya, 2007). Teh hitam diperoleh melalui proses fermentasi, dalam hal ini fermentasi tidak menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh enzim fenolase yang terdapat di dalam daun teh itu sendiri. Teh hitam dipercaya memiliki manfaat dan khasiat yang cukup besar bagi kehidupan dan kesehatan tubuh (Soraya, 2007). Teh hitam memiliki kandungan antioksidan zat kimia polifenol dan katekin yang memiliki manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut (Anggayanti dkk, 2013). Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada uji laboratorium kandungan katekin yang terdapat pada teh hitam (Camellia sinensis) dapat berperan langsung dalam merusak dinding plasma bakteri. Hal ini dilihat dari berkurangnya ukuran panjang bakteri S.mutans setelah diberi perlakuan ekstrak daun teh (Camellia sinensis) dikarenakan zat bioaktif dalam teh, terutama golongan flavonol yang memiliki zat aktif polifenol yang dipercaya dapat menekan pertumbuhan bakteri (Soraya, 2007; Anggayanti, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti uji efektivitas berkumur menggunakan air seduhan teh hitam (Camellia sinensis) terhadap penurunan akumulasi plak. Adapun pengukuran indeks plak yang digunakan indeks plak menurut Loe & Sillnes, pengukuran indeks plak ini umum digunakan dan dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian, dikarenakan 27

indeks plak ini hanya mengukur ketebalan plak pada gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berkumur menggunakan air seduhan teh hitam (Camellia sinensis) dalam menurunkan akumulasi plak. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan rancangan penelitian pretest and posttest design. Populasi penelitian ini seluruh mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi Manado yang berjumlah 107 mahasiswa. Sampel yang diperiksa sebanyak 60 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan kriteria sampel dari 107 mahasiswa didapatkan 24 mahasiswa menggunakan orto cekat, 14 mahasiswa mengalami masalah gigi berjejal, dan 10 mahasiswa menolak dijadikan subjek penelitian. Alat bantu yang dipakai dalam penelitian yaitu alat diagnostik (kaca mulut, dan pinset), nierbeken, masker, sarung tangan, gelas ukur, stopwatch, thermometer, lembar pemeriksaan, dan alat tulis. Bahan yang dipakai dalam penelitian yaitu aquades, kapas, disclosing solition, dan air seduhan teh hitam. Pertimbangan etik dengan meminta izin kepada responden yang bersedia melalui informed concent dan mencatat identitas dari responden meliputi nama dan jenis kelamin. Alat dan bahan disiapkan sebelum penelitian berjalan. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan teh hitam dan kelompok kontrol aquades. Skor plak awal dicatat pada 6 segmen gigi dengan pengaplikasian disclosing solution menggunakan kapas cotton pelet pada kelompok pertama dan kedua. Kelompok pertama diberikan perlakuan berkumur air seduhan teh hitam (20 ml) selama 30 detik sesuai anjuran pemakaian obat kumur. Skor plak dicatat pada 6 segmen gigi dengan pengaplikasian disclosing solution menggunakan kapas cotton pelet setelah berkumur air seduhan teh hitam. Kelompok kedua diberikan perlakuan berkumur aquades (20 ml) sebagai kelompok kontrol selama 30 detik sesuai anjuran pemakaian obat kumur. Skor plak dicatat pada 6 segmen gigi dengan pengaplikasian disclosing solution menggunakan kapas cotton pelet setelah berkumur aquades. Hasil indeks plak diolah dan dianalisis teh hitam dan berkumur aquades. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 16, dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji paired T-test, dan uji independent T-test. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi Manado pada Mei Juni 2016. Dengan sampel sebanyak 60 mahasiswa yang dibagi 30 mahasiswa kelompok perlakuan air seduhan teh hitam dan 30 mahasiswa kelompok kontrol aquades. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin kelompok perlakuan dan kontrol pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2012 (Tabel 1). 28

Tabel 1. Distribusi subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Perlakuan Kontrol Total n % n % n % Laki-laki 11 52 10 48 21 35 Perempuan 19 49 20 51 39 65 Total 30 30 60 100 Tabel di atas menunjukkan subjek penelitian pada kelompok perlakuan teh hitam dan kelompok kontrol aquades berdasarkan jenis kelamin didapatkan jumlah sampel terbanyak perempuan (Tabel 1). Hasil pengukuran indeks plak sebelum dan sesudah berkumur air seduhan teh hitam dan berkumur aquades pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2012 (Tabel 2 dan Tabel 2). Tabel 2. Hasil kategori indeks plak gigi teh hitam Sebelum Sesudah Indeks plak Kategori n % 0,1-0,9 Baik 0 0 1,0-1,9 Sedang 16 53,3 2,0-3,0 Buruk 14 46,7 Total 30 100 0,1-0,9 Baik 16 53,3 1,0-1,9 Sedang 14 46,7 2,0-3,0 Buruk 0 0 Total 100 Berdasarkan kategori indeks plak sebelum berkumur air seduhan teh hitam didapatkan mahasiswa memiliki indeks plak pada kategori sedang dan buruk (Tabel 2). Berdasarkan kategori indeks plak sesudah berkumur air seduhan teh hitam didapatkan mahasiswa memiliki indeks plak dengan kategori baik dan sedang (Tabel 2). Tabel 3. Hasil kategori indeks plak gigi sebelum dan sesudah berkumur aquades Sebelum Sesudah Indeks plak Kategori n % 0,1-0,9 Baik 0 0 1,0-1,9 Sedang 18 60,0 2,0-3,0 Buruk 12 40,0 Total 30 100 0,1-0,9 Baik 4 13,3 1,0-1,9 Sedang 26 86,7 2,0-3,0 Buruk 0 0 Total 100 Berdasarkan kategori indeks plak sebelum berkumur aquades didapatkan mahasiswa memiliki indeks plak pada kategori sedang dan buruk (Tabel 3). Berdasarkan kategori indeks plak sesudah berkumur aquades didapatkan mahasiswa memiliki indeks plak dengan kategori baik dan sedang (Tabel 3). Uji normalitas Shapiro-Wilk pada pemeriksaan sebelum dan sesudah berkumur air seduhan teh hitam dan berkumur aquades pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2012 (Tabel 4 dan Tabel 5). Tabel 4. Uji normalitas Shapiro-Wilk air seduhan teh hitam Hasil Kelompok Shapiro-Wilk Statistic Df Sig.(p) Sebelum 0,957 30 0.25 Sesudah 0,959 30 0,28 Tabel di atas menunjukkan perlakuan 29

teh hitam memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05 (p>0,05), sehingga data terdistribusi secara normal. Tabel 5. Uji normalitas Shapiro-Wilk aquades Hasil Kelompok Shapiro-Wilk Statistic Df Sig.(p) Sebelum 0,956 30 0,24 Sesudah 0,955 30 0,22 Tabel di atas menunjukkan perlakuan sebelum dan sesudah berkumur aquades memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05 (p>0,05), sehingga data terdistribusi secara normal. Hasil uji paired T-test pada pemeriksaan teh hitam dan berkumur aquades pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2012 (Tabel 6). Tabel 6. Uji paired T-test kelompok perlakuan teh hitam dan kelompok kontrol aquades Mean ± SD Sig.(p) Perlakuan Pre test 1,903 ± 0,37 0,00 Post test 1,053 ± 0,32 Kontrol Pre test 1,860 ± 0,28 0,00 Post test 1,253 ± 0,27 Tabel di atas menunjukkan indeks plak teh hitam dengan hasil analisis didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara teh hitam yang ditunjukkan nilai signifikannya kurang dari 0,05 (p<0,05). Dan untuk indeks plak sebelum dan sesudah berkumur aquades dengan hasil analisis didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah berkumur aquades yang ditunjukkan nilai signifikannya kurang dari 0,05 (p<0,05) (Tabel 6). Hasil uji independent T-test berkumur air seduhan teh hitam dan berkumur aquades pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi angkatan 2012 (Tabel 7). Tabel 7. Uji independent T-test berkumur air seduhan teh hitam dan aquades Berkumur n Mean Std Teh hitam 30 0,84 0,20 Aquades 30 0,61 0,12 Mean selisih Df 0,23 58 Sig. (p) 0,0 0 Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan efektivitas dalam penurunan plak antara berkumur air seduhan teh hitam dan berkumur aquades yang ditunjukkan dari nilai signifikannya kurang dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00 (p=0,00). Data menunjukkan berkumur air seduhan teh hitam lebih efektif dalam penurunan plak daripada berkumur aquades. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji paired T-test pada kelompok perlakuan air seduhan teh hitam dan kelompok kontrol aquades sebelum dan sesudah berkumur diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara teh hitam dan berkumur aquades (Tabel 6). Berdasarkan hasil analisis berkumur menggunakan air seduhan teh hitam dan berkumur menggunakan aquades memiliki efektifitas yang sama dapat menurunkan indeks plak. Dari hasil tersebut maka dilakukan uji perbandingan menggunakan uji independent T-test untuk melihat 30

manakah yang lebih efektif dari kelompok berkumur menggunakan air seduhan teh hitam dan berkumur menggunakan aquades dalam menurunkan indeks plak. Setelah dilakukan uji independent T-test didapatkan penurunan indeks plak berkumur menggunakan air seduhan teh hitam lebih efektif dibandingkan berkumur aquades (Tabel 7). Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa berkumur air seduhan teh hitam lebih efektif dalam menurunkan indeks plak dari pada berkumur menggunakan aquades. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggayanti pada remaja perempuan usia 17-24 tahun yang bertempat tinggal di kota Denpasar pada tahun 2013 mengenai berkumur dengan teh hitam lebih efektif daripada chlorhexidine gluconate 0,2% untuk menurunkan akumulasi plak. Penelitian yang dilakukan oleh Anggayani menggunakan metode pre and post test group design dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yang akan diberikan perlakuan berkumur chlorhexidine gluconate 0,2% dan teh hitam. Indeks plak dinilai dengan Patient Hygiene Performance Index dan pada penelitian tersebut diperoleh kesimpulan adanya perbedaan akumulasi plak gigi setelah berkumur teh hitam tanpa gula (Anggayanti dkk, 2013). Penelitian mengenai teh hitam juga dilakukan oleh Kaneko dkk pada tahun 1993 di Jepang menyatakan bahwa berkumur dengan 20 ml larutan teh hitam yang mengandung 0,25% katekin memiliki efek anti plak yang dapat bertahan selama 90 menit (Kaneko dkk, 1993). penelitian lainnya lagi yang dilakukan You dkk pada tahun 1937 di Jepang menyatakan bahwa ekstrak teh hitam dapat menghambat pembentukan plak (You, 1993). Penurunan indeks plak yang terjadi setelah berkumur air seduhan teh hitam disebabkan polifenol yang terkandung pada teh hitam dapat menghambat glukosiltransferase (enzim yang diproduksi oleh bakteri Streptococcus) dan mencegah pembentukan bahan matriks yang digunakan plak untuk melekat pada permukaan gigi dan juga kandungan katekin yang dapat berperang langsung dalam merusak dinding plasma bakteri (Maryati, 2000). Polifenol dapat bekerja di salah satu fungsi enzim alpha amylase yaitu dengan menghambat pemecahan karbohidrat, enzim ini bekerja pada zat tepung atau pati (polisakarida) dan glikogen dengan memecah ikatan alpha menjadi maltose, sehingga tidak terjadi pembentukan karbohidrat yang mudah difermentasikan oleh bakteri. Oleh karena itu, pemecahan karbohidrat di dalam mulut menghasilkan maltose, insomaltosa, dan pati dextrins. Bakteri tidak berkembang karena tidak ada nutrisi sehingga plak yang terbentuk sedikit (Somantri, 2011). Perlu diketahui bahwa zat aktif polifenol yang terkandung dalam teh hitam dapat menekan pertumbuhan bakteri, mengganggu perlekatan bakteri ke lapisan gigi, dan melapisi permukaan gigi sehingga menghalangi bakteri pembentukkan plak gigi (Anggayanti dkk, 2013). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran angkatan 2012 disimpulkan bahwa berkumur menggunakan air seduhan teh hitam efektif dalam menurunkan akumulasi plak. 31

SARAN Perlu dilakukan penelitian perbandingan efektivitas berkumur air seduhan teh hitam dan air mineral yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat serta efek dari teh hitam jika dikonsumsi lebih dari tiga kali sehari dalam jangka panjang terhadap kesahatan tubuh, gigi dan mulut. DAFTAR PUSTAKA Anggayanti N, Adiatmika, Adiputra N.2013. Berkumur Dengan Teh Hitam Lebih Efektiv Dari Pada Chlorhexidine Gluconate 0,2% Untuk Menurunkan Akumulasi Plak Gigi. Universitas Udayana. Denpasar: Jurnal PDGI;.h.35,36 Anonim. 2013. Riset Kesahatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta: Laporan Nasional;.h.143,9 Kaneko K, Shimano N, Suzuki Y et al. 1993. Effects of Tea Catechins on Oral Odor and Dental Plaque. Oral teeth pharmacol.p.189-197 Kusuma A. Mengapa Terjadi Karies. 9 Desember 2012. Diunduh: http://ariakusuma 357.wordpress.com/2012/12/09/menga pa terjadi-karies-gigi/ Maryati A. 2000. Derajat Keasaman Saliva Pada Rongga Mulut Berkaries dan Tidak Berkaries. Medan:FKG Universitas Sumatera Utara. Naraswari A. 2010. Perbedaan Efektivitas Obat Kumur Chlorhexidine Tanpa Alkohol Dibandingkan Dengan Chlorhexidine Beralkohol Dalam Menurunkan Kuantitas Koloni Bakteri Rongga Mulut. Skripsi, Universitas Sebelas Maret. Surakarta;.h.1 Ratin L. 2010. Hubungan Kebersihan Mulut Dengan Penyakit Sistemik dan Usia Harapan Hidup. Poltekes-Denpasar. Jurnal Of Dentistry;. h.2-3 Somantri R. 2011. Kisah dan Khasiat Teh. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama; Soraya N. 2007. Sehat dan Cantik Berkat Teh. Jakarta: Penebar Swadaya; 2007.h.7,9 You Sq. 1993. Study on feasibility og chinese Green tea polyphenol (CTP) for preventing dental caries;.p.197-254 32