PENERAPAN PENDEKATAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN SIKAP ILMIAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI KOGNITIF IPA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE KELAS V SDN PODOSOKO

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN ALAT PERAGA. Persyaratan. Oleh Sri Lestari NIM FAKULTAS RTA MARET 2015

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUKUR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DENGAN REWARD AND PUNISHMENT SISWA KELAS VA SD NEGERI TEGALPANGGUNG YOGYAKARTA

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

THE IMPLEMENTATION OF GUIDED DISCOVERY METHOD TO IMPROVE SCIENCE PROCESSING SKILL

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWATUNAGRAHITA KELAS 7. Oleh: Tawar

Oleh: ENTIN SUPRIHATIN Guru Sekolah Dasar Heuleut. Kata Kunci: Hasil Belajar, pendekatan contextual teaching and learning

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMPN 239 JAKARTA. Supriyono SMPN 239 Jakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA MELALUI PUZZLES PICTURE GAME PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR BINATANG DAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

EMILIANA NIM.F

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUNGAPAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Yuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA, SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN KERJASAMA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Asia Muhammadiyah 1 dan Syamsu Rijal 2 1. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar 2. Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNM.

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

BAB III METODE PENELITIAN

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Transkripsi:

Penerapan Pendekatan Alam... (Heri Isnanto) 2.757 PENERAPAN PENDEKATAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN SIKAP ILMIAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI GEDONGTENGEN YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APROACH TO IMPROVE COMMUNICATING AND SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT ON 5 th GRADE STUDENTS AT SD NEGERI GEDONGTENGEN YOGYAKARTA Oleh: Heri Isnanto, PGSD/PSD, FIP, UNY heriisnanto.pgsd@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah melalui penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas V A SD N Gedongtengen sejumlah 28 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan keterampilan proses dan sikap ilmiah melalui penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah meningkat setelah diberi tindakan melalui pendekatan lingkungan alam sekitar. Kata kunci: keterampilan proses IPA, sikap ilmiah, pendekatan lingkungan alam sekitar Abstract This research aims at improving process skill and science learning achievement through scientific approach implementation. The research was a collaborative action research which conducted in two cycles. The subjecs were 28 students of grade V A of SD N Gedongtengen Yogyakarta. The objects of this research were the improvement of processing skill and learning achievement of natural science through a scientific approach. Data collection techniques conducted by the observation of students activities and students learning achievement test. Data analysis technique used qualitative analysis. The result shows that the students communicating skills and learning achievements of natural science increased after given action through a scientific approach. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006) bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan proses belajar mengajar IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hakikat pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses dan bagaimana cara produk IPA ditemukan. Kegiatan belajar di dalam kelas, pada dasarnya adalah proses belajar mengajar dalam lingkungan yang sempit, dengan segala keterbatasannya, terutama yang berkaitan dengan penggunaan media dan bahan pembelajaran. Dengan kata lain proses belajar mengajar yang terbatas hanya dapat dilakukan di dalam ruang kelas saja, cenderung membatasi keterlibatan pribadi siswa di dalam proses pengembangan

2.758 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 potensi kognitifnya. Sebenarnya yang sangat sikap ilmiah dalam kegiatan pembelajaran IPA penting untuk diperhatikan guru dalam belajar yaitu dengan menggunakan pendekatan mengajar adalah bagaimana mentransformasikan lingkungan alam sekitar. Berdasarkan hasil siswa sebagai pengobservasi pasif menjadi partisipan aktif di dalam proses belajar mengajar. Dengan membawa siswa belajar dari situasi biasa observasi yang dilakukan, Sekolah Dasar Negeri Gedongtengen terletak di pinggiran kota yang letaknya sangat strategis. Meskipun dipinggir kepada dunia nyata akan lebih menarik minat, kota namun lingkungan sekitarnya masih semangat, dan perhatian mereka dibanding kelihatan cukup alami. Masih cukup banyak dengan hanya mencari akal-akalan cerita dan pepohonan yang merindangi sekolah. Namun ceramah. Dalam proses belajar mengajar IPA tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan semata, melainkan menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan lingkungan tersebut belum digunakan secara optimal sebagai sarana proses belajar mengajar IPA. Selain itu jumlah siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Gedongtengen lebih sedikit dari kelas-kelas yang lain yaitu sejumlah 28 siswa. eksperimen, mengkomunikasikan serta Dari 28 siswa tersebut 15 siswa prestasi menemukan fakta dan konsep sendiri melalui peningkatan keterampilan proses dan sikap belajarnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terutama pada pembelajaran IPA. ilmiah. Asy ari, Muslichah (2006: 22) Pada mulanya proses belajar mengajar menyatakan bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam proses belajar mengajar IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya dikondisikan dalam 4 kelompok belajar kelas yaitu per kelompok terdapat beberapa anak yang prestasinya baik dengan tujuan menjadi tutor mengamati, mengukur, mengkalisfikasikan, sebaya sehingga mampu membimbing teman mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dikelompoknya untuk memahami materi yang dan waktu, serta keterampilan proses terintergrasi belum dipahaminya. Pembagian kelompok misalnya merancang dan melakukan eksperimen. tersebut dimaksudkan agar guru lebih efektif dan Dengan mengembangkan keterampilanketerampilan kondusif dalam mengajar apalagi dengan pemrosesan perolehan, siswa akan diterapkannya kembali Kurikulum Tingkat mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian keterampilan-keterampilan itu Satuan Pendidikan diharapkan anak benar-benar mampu menerapkan cara belajar sesuai dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Namun setelah dicoba, keterampilan proses dan sikap menjadi roda penggerak penemuan dan ilmiah dalam proses belajar IPA juga belum pengembangan fakta dan konsep serta berjalan sebagaimana mestinya. Guru masih penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai (Conny Semiawan, 1985:14). banyak memberikan ceramah sehingga siswa kurang aktif. Guru juga merasa kesulitan dengan Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru pendekatan belajar yang dipakai. SD Negeri dalam mengembangkan keterampilan proses dan Gedongtengen Kota Yogyakarta sebenarnya

memiliki lingkungan sekitar yang seharusnya dapat menjadi wahana belajar namun belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal inilah yang menjadi masalah di kelas V Sekolah Dasar Negeri Gedongtengen terutama pada pembelajaran IPA. Melihat keadaan seperti itu peneliti ingin menerapkan suatu pendekatan belajar yaitu dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dengan tujuan meningkatkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah. Beberapa kelebihan pendekatan lingkungan alam sekitar adalah anakanak dapat dengan mudah memahami konsepkonsep yang rumit dan abstrak karena diberikan contoh-contoh yang konkrit, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, siswa dapat mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, dan melalui penanganan benda-benda nyata yang ada di lingkungan alam sekitar. Salah satu pendapat bahwa tidak akan ada suatu sekolah yang terlalu sempit, miskin, kekurangan alat-alat atau bahan untuk dapat memulai proses belajar mengajar karena proses belajar mengajar dan eksplorasinya dilakukan di luar gedung sekolah. Tidak akan ada sekolah yang lengkap dan sangat maju di dalam hal proses belajar mengajar tanpa ekplorasi ke lingkungan alam sekitar (LB Sharp, 2000:20). Pendapat Sharp tersebut dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi para guru, bahwa berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif, tidak harus selalu ditunjang oleh tersedianya fasilitas yang lengkap atau ketiadaan fasilitas di dalam kelas karena tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk tidak terlaksananya proses belajar yang optimal. Penerapan Pendekatan Alam... (Heri Isnanto) 2.759 Salah satu cara mengatasi ketiadaan fasilitas di dalam kelas adalah guru harus mampu secara kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada baik di dalam maupun di luar kelas sebagai sumber belajar siswa. Pemahaman akan datang melalui perbuatan dan pengalaman yang siswa lakukan sendiri. Siswa yang mempunyai kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung, umumnya mengalami proses belajar lebih cepat. Lebih jauh lagi pengetahuan yang dipelajari dengan pendekatan alam sekitar akan lebih melekat tertanam di dalam pikiran siswa sehingga tidak mudah untuk dilupakan. Selain itu proses belajar mengajar terasa lebih menyenangkan karena tidak hanya dilakukan di dalam kelas, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan keadaan yang selalu sama dalam belajar. Semangat belajar menjadi tumbuh dan berkembang karena dapat dilakukan di alam sehingga melalui pendekatan lingkungan alam sekitar diharapkan pula setiap siswa mampu meningkatkan keterampilan proses dan sikap ilmiahnya terutama dalam proses belajar mengajar IPA. Prosedur Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 4 langkah yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dengan observasi dan dokumen. Observasi meliputi observasi kegiatan guru dan siswa dan dokumen meliputi dokumentasi baik berupa foto kegiatan belajar mengajar, Lembar Kerja Siswa,

2.760 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif, dalam Suharsimi Arikunto dijelaskan bahwa Analisis deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan agar pemberian predikat dapat tepat maka sebelum diberikan predikat, dilakukan kondisi tersebut diukur dengan presentase, baru kemudian ditransfer ke predikat. b. Perhitungan skala pengukuran 4 Amat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 4 x 1 x 28 = 112. Untuk ini skor tertinggi tiap butir 4, jumlah butir 1, dan jumlah responden 28. Sementara jika tiap butir mendapat skor terendah = 1 x 1 x 28 = 28. Sehingga secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut : Jika dibuat presentase menjadi : 1. Lembar Observasi Data yang diperoleh dari format lembar observasi kemudian dianalisis lebih lanjut dengan cara a. Memberi dibagian mana tanda ceklis ( ) dibubuhkan, dalam Slamet dijelaskan bahwa Cheklist atau daftar cek adalah salah satu alat atau pedoman observasi yang berupa daftar kemungkinankemungkinan aspek tingkah laku seseorang yang sengaja dibuat untuk memudahkan mengenai ada tidaknya aspek-aspek tingkah laku tertentu pada seseorang yang akan dinilai. Tanda checklist tersebut dimasukkan ke dalam lembar observasi sesuai dengan kriteria yang ada pada setiap aspek keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa yang muncul selama berlangsungnya proses belajar mengajar melalui pendekatan alam sekitar. 28 42 Kurang = x100% - x 100% = 112 112 25% - 37,5% 42 70 Cukup = x100% - x 100%= 112 112 37,5%- 62,5% 70 98 Baik = x100% - x 100% = 112 112 62,5% - 87,5% 98 112 Amat Baik = x 100% - x 100% = 112 112 87,5% - 100% HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan didahului dengan kondisi awal. Pada pra siklus mengamati aktivitas siswa untuk memperoleh data keterampilan proses siswa IPA dan sikap ilmiah. Data kondisi awal yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Penilaian Keterampilan Proses IPA Pra No Sikap Ilmiah Rata-rata Pra 1 Sikap ingin tahu 59,25% 2 Sikap kritis 61,5% 3 Sikap tanggungjawab 60,5% 4 Sikap rela menghargai karya orang lain 58,25% Rata-rata Prosentase Sikap Ilmiah 68,63% Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian Sikap Ilmiah Pra No Sikap Ilmiah Rata-rata Pra 1 Sikap ingin tahu 59% 2 Sikap kritis 57,75% 3 Sikap tanggungjawab 61,5% 4 Sikap rela menghargai karya orang lain 57,5% Rata-rata Prosentase Sikap Ilmiah 58,94% Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah masih rendah. Oleh karena itu dilakukan perbaikan pembelajaran di siklus I dengan penerapan pendekatan saintifik. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Pengamatan Penilaian Keterampilan Proses IPA I No Keterampilan Proses Rata-Rata 1 Mengamati 71,5% 2 Menggunakan alat dan bahan 62% 3 Mengelompokkan 64% 4 Menafsirkan 64,25% 5 Mengkomunikasikan 74,75% Rata-rata 67,5% Tabel 4. Hasil Pengamatan Penilaian Sikap Ilmiah I No Sikap Ilmiah Rata-rata Pra 1 Sikap ingin tahu 71,5% 2 Sikap kritis 69,5% 3 Sikap tanggungjawab 61,5% 4 Sikap rela menghargai karya orang lain Rata-rata Prosentase Sikap Ilmiah 72% 68,63% Penerapan Pendekatan Alam... (Heri Isnanto) 2.761 Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran di siklus I, keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan. Persentase keberhasilan pada siklus I belum memenuhi 70% maka dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II ini masih menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar dengan perbaikan pada kegiatan mengumpulkan informasi. Pada kegiatan ini siswa melakukan pengamatan langsung pada tumbuhan dan melakukan eksperimen secara langsung. Data yang diperoleh pada siklus II yaitu sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Pengamatan Keterampilan Proses IPA II No Keterampilan Proses Rata-Rata 1 Mengamati 92,5% 2 Menggunakan alat dan bahan 86% 3 Mengelompokkan 88% 4 Menafsirkan 79,5% 5 Mengkomunikasikan 81,5% Rata-rata 85,5% Tabel 6. Hasil Pengamatan Sikap Ilmiah IPA II No Sikap Ilmiah Rata-rata Pra 1 Sikap ingin tahu 81% 2 Sikap kritis 81,25% 3 Sikap tanggungjawab 73,25% 4 Sikap rela menghargai karya orang lain 80% Rata-rata Prosentase Sikap Ilmiah 78,88% Berdasarkan data pada siklus II, keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah siswa meningkat dan sudah mencapai kriteria yang telah ditetapkan. Adapun rerata tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata aspek sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan lingkungan alam sekitar.

2.762 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 Adapun rerata tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata aspek keterampilan proses untuk masing-masing siklus. Pada tindakan pra siklus keterampilan proses siswa sudah muncul namun pada kategori cukup. Untuk meningkatkannya maka dilakukan tindakan siklus I. Pada siklus I, keterampilan proses mengamati terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 71,5% dan 71,5% sehingga rerata kedua indikator tersebut adalah 71,5%, menggunakan alat dan bahan terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 64% dan 62% sehingga rerata kedua indikator tersebut adalah 63%. Selanjutnya keterampilan proses mengelompokkan dengan satu indikator diperoleh rerata 64%, menafsirkan dengan dua indikator masing-masing rata-rata 63,5% dan 65% didapat rata-rata keduanya 64,25% dan keterampilan proses mengkomunikasikan dengan dua indikator masing-masing rata-rata 80% dan 69,5% didapat rata-rata keduanya 74,75%. Pada siklus II, keterampilan proses mengamati terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 100% dan 84% sehingga rerata kedua indikator tersebut adalah 92,5%, menggunakan alat dan bahan terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 86,5% dan 85,5% sehingga rerata kedua indikator tersebut adalah 86%. Selanjutnya keterampilan proses mengelompokkan dengan satu indikator diperoleh rerata 88%, menafsirkan dengan dua indikator masing-masing rata-rata 80% dan 79% didapat rata-rata keduanya 79,5% dan keterampilan proses mengkomunikasikan dengan dua indikator masing-masing rata-rata 86% dan 77% didapat rata-rata keduanya 81,5%. Hasil hitung rerata keterampilan proses IPA tersebut selanjutnya dibuat diagram sebagai berikut : 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Pra I II Mengamati Menggunakan alat dan bahan Mengelompokkan Menafsirkan Mengkomunikasik an Diagram Batang 1. Rerata Hasil Penilaian Observasi Keterampilan Proses IPA Hasil pengamatan penilaian sikap ilmiah pada siklus I, sikap ingin tahu terdiri dari dua indikator penilaian dengan masing-masing ratarata 71% dan 72% sehingga didapat rata-rata 71,5%, sikap kritis terdiri dari dua indikator penilaian dengan masing-masing rata-rata 66,5% dan 72,5% sehingga didapat rata-rata 69,5%, sikap tanggungjawab terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 59% dan 64% sehingga didapat rata-rata 61,5%, dan sikap rela menghargai karya orang lain hanya terdiri dari satu indikator dengan rata-rata 72%. Pada siklus II, sikap ingin tahu terdiri dari dua indikator penilaian dengan masingmasing rata-rata 85% dan 77% sehingga didapat rata-rata 81%, sikap kritis terdiri dari dua indikator penilaian dengan masing-masing ratarata 81,5% dan 81% sehingga didapat rata-rata 81,25%, sikap tanggungjawab terdiri dari dua indikator dengan masing-masing rata-rata 69%

dan 77,5% sehingga didapat rata-rata 73,25%, dan sikap rela menghargai karya orang lain hanya terdiri dari satu indikator dengan rata-rata 80%. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil rerata masing masing indikator tersebut selanjutnya disajikan dalam diagram batang sebagai berikut : Pra I II Sikap Ingin Tahu Sikap Kritis Sikap Tanggungjawab Sikap Rela Menghargai Karya Orang lain Diagram Batang 2. Rerata Hasil Penilaian Observasi Sikap Ilmiah SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa pendekatan lingkungan alam sekitar yang diterapkan dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa kelas V SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta. Hal ini terbukti dari hasi peningkatan rata-rata dari Pra dengan rata-rata 60,2% meningkat pada I 67,5% dan pada II 85,5%, kemudian sikap ilmiah siswa kelas V SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta dari Pra 58,94% meningkat pada I menjadi 68,63% dan pada II menjadi 78,88%. Penelitian akhirnya dihentikan karena sesuai kriteria keberhasilan, hasil penelitian telah Penerapan Pendekatan Alam... (Heri Isnanto) 2.763 memenuhi sama atau lebih dari sama dengan 70% siswa kategori Baik. Adapun perbaikan pembelajaran yang dilakukan yaitu penegasan alokasi waktu saat pembelajaran, pengarahan tugas secara jelas, sungguh-sungguh dalam eksperimen, dan penggunaan alat/bahan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, serta secara aktif guru memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa. Saran. Sebagai upaya meningkatkan penelitian lebih lanjut, terdapat beberapa saran sebagai berikut : 1. Diharapkan guru dapat memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sarana dan sumber belajar untuk meningkatkan keterampilan proses IPA dan sikap ilmiah siswa. 2. Diharapkan guru dapat memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sarana dan sumber belajar secara lestari untuk meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ann Abu Ahmadi, dkk.2001. Ilmu Pendidikan. Semarang: PT. Rineka Cipta. Conny Semiawan, dkk.1985. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia. Djohar M.S, 2006. Siswa, Pendidikan, dan Pembinaannya. Jakarta: CV Grafika Indah. Endang Poerwanti, 2000. Perkembangan Peserta Didik. Surabaya: Universitas Muhamadiyah Malang.

2.764 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 Ety Syarifah, 2009. Bentuk dan Teknik Penulisan Tindakan Kelas. Semarang: Bandungan Institut. FX. Sudarsono, 1998. Beberapa Prinsip Dalam Penelitian. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta. Lily Barlia, 2006. Mengajar Dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Mohammad Ali, 1996. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Muh. Joko Susilo, 2014. Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana, 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo. Nana Sudjana, 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nizamuddin, dkk. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Patta Bundu, 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains SD. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Sri Sulistyorini, 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang: Tiara Wacana. Sriani M. Iskandar.1996/1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Siswa Sekolah Dasar. Suharsimi Arikunto, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suwarsih Madya, 1994. Penelitian Tindakan. Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. Usman Somatowa.2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Zainal Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Penerapan Pendekatan Alam... (Heri Isnanto) 2.757