UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

dokumen-dokumen yang mirip
wujud nyata penyelanggaraan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

BAB I PENDAHULUAN. tingkat tinggi, sedang, maupun rendah. Masalah (problem) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

SKRIPSI OLEH: DEWI ENDAH PUSPITA RINI NPM:

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses jangka panjang untuk membuat keputusan-keputusan karir dari

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

Disusun Oleh: PRIYONO NPM : P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI KESADARAN BERAGAMA PADA SISWA SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI GORONTALO. Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa

MANFAAT LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PRIBADI SISWA

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 MUARO JAMBI. Zulkarnain

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017

Nur Asyah Harahap 1) dan Ria Jumaina 2) Dosen FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah. Abstrak

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

MENINGKATKAN NILAI KESOPANAN OLEH GURU PEMBIMBING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA PONTIANAK

OLEH : DINA OFTAVIANA NPM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bimbingan Kelompok dengan Teknik Symbolic Modeling a. Bimbingan Kelompok 1) Pengertian Bimbingan

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PEMILIHAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 RANTAU. Noor Jannah

Bimbingan Kelompok Bagi Siswa Disekolah. Nartoyo ( ) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang

Perkembangan Sepanjang Hayat

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP ARAH PILIHAN KARIR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan ajaran yang mengandung aturan-aturan tentang jalan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Layanan informasi karier pada siswa kelas VIII SMPN 1 Piyungan Tahun

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE MNEMONIC DEVICE UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

JURNAL PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PEMILIHAN PEKERJAAN SISWA KELAS XI SMK BHAKTI MULIA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

BAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru

Upaya Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XII IPA di SMA N 8 Purworejo

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING Novita Agustina 1, Okvantia Nurmaisara 2, Tyas Martika Anggriana 3 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun novitaagustina31@yahoo.com 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun zhaokvantia@gmail.com 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun tyas.ma@gmail.com Kata Kunci: Kematangan Pemilihan Karir, Bimbingan Kelompok, Teknik Problem Solving Abstrak Kematangan karir adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir, sesuai dengan tahap perkembangannya. Pembahasan tentang kematangan pemilihan karir dilatarbelakangi oleh masalah masih banyaknya siswa yang bingung dalam menentukan karirnya setelah lulus sekolah. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving dalam meningkatkan kematangan pemilihan karir siswa. Langkahlangkah yang dilakukan dalam penerapan metode problem solving adalah: (1) mengidentifikasi masalah siswa yang akan dipecahkan; (2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah; (3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah; (4) Menguji kebenaran jawaban sementara; (5) Menarik kesimpulan. PENDAHULUAN Remaja berada dalam masa peralihan dari anak- anak menuju masa dewasa awal, pada masa peralihan ini remaja memiliki tugastugas perkembangan yang harus dipenuhi. Salah satu tugas perkembangannya adalah kematangan pemilihan karir. Remaja mulai menentukan pekerjaan yang sesuai, tetapi tidak semua pekerjaan yang dijabat oleh individu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu kematangan pemilihan karir bagi setiap individu sangatlah penting karena salah satu masalah yang dialami siswa setelah lulus dari sekolah adalah permasalahan mengenai karir. Pada masa remaja mulai mengidentifikasi kesempatan untuk memilih karir yang sesuai dengan dirinya, permasalahan yang sering dialami siswa adalah masih banyak yang bingung dalam menentukan karirnya setelah lulus sekolah, siswa menentukan karirnya tanpa pertimbangan yang matang, seperti meniru keputusan yang diambil oleh teman sebayanya. Oleh karena itu kematangan pemilihan karir sangatlah penting bagi siswa karena kualitas pilihan karir siswa sangat Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 195

dipengaruhi oleh kematangan pemilihan karir. Menurut Malik, L. R (2015) kematangan karir adalah kemampuan individu dalam menguasai tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap perkembangan karir, dengan menunjukkan perilaku- perilaku yang dibutuhkan untuk merencanakan karir, mengeksplorasi karir, memiliki kesadaran dalam membuat keputusan karir dan memiliki wawasan mengenai dunia kerja. Dalam upaya meningkatkan kematangan pemilihan karir peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving, agar siswa dapat memecahkan permasalahan karirnya. Menurut Tohirin (2008) layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum menjadi kepentingan bersama anggota kelompok. Masalah yang dibahas dalam bimbingan kelompok, dilakukan dalam suasana kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok dibawah bimbingan pemimpin kelompok. Menurut Bahri & Zain (2013) problem solving adalah metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainya yang dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan. Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Kematangan Pemilihan Karir Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem Solving. PEMBAHASAN Menurut Hornby (dalam Walgito, 2010) karir adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya, dan minatnya. Crites (dalam Pratama dan Suharnan, 2014) berpendapat kematangan karir adalah kesesuaian antara perilaku karir ndividu yang nyata dengan perilaku karir yang diharapkan pada usia tertentu disetiap tahap. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kematangan karir adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir, sesuai dengan tahap perkembangan karir. Hirschi (dalam Mardiyati dan Yuniawati 2015: 35-36) memaparkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan karir. Faktor- faktor ini dapat dikelompokkan kedalam enam bagian, yaitu: 1) Usia Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 196

Usia terkait dengan tahap perkembangan dari seorang individu. Hal ini terkait dengan tugas perkembangan remaja dimana mereka dipersiapkan untuk menghadapi peran mereka nantinya di masa dewasa. Remaja sudah mengerti tentang implikasi jangka panjang dari pendidikan dan pilihan karir yang sudah dilakukannya. 2) Gender Pada remaja perempuan dan laki-laki memiliki pola yang berbeda terkait komponen pembentukan identitas. perempuan membentuk identitas mereka dengan berinteraksi dengan orang lain, dan laki-laki dengan menetapkan kemandiriannya. Kematangan karir pada remaja perempuan lebih tinggi dari remaja laki-laki seusianya. perempuan akan dapat lebih mudah menggali tentang karir yang diminati, karena mereka cenderung berinteraksi dengan banyak orang. 3) Pengalaman Kerja Ketika seorang individu memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, ia akan mendapatkan informasi terkait dengan karir yang dipilihnya. Informasi yang dimiliki, seseorang akan dapat merencanakan karirnya dengan lebih matang. 4) Keluarga Keluarga dapat mendorong anak menuju suatu karir yang diminatinya. Mereka juga dapat menjadi sumber informasi anak dengan memberi nasehat, berdiskusi, dan memberikan petunjuk dengan model yang ditunjukkan oleh orang tua. Keluarga juga memiliki pengaruh dalam proses perkembangan karir yang mempengaruhi individu secara langsung. 5) Institusi Pendidikan Berbagai sekolah mulai mengadakan pendidikan diluar pelajaran utama yang berkaitan dengan penjurusan didunia. Hal ini dapat membekali pelajar dengan pengetahuanpengetahuan mengenai hal yang diminatinya dan hal-hal yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan karir yang diinginkan. 6) Status Sosial-Ekonomi Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada kematangan pemilihan karir, dalam hal ini individu dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi akan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam mencari informasi untuk perencanaan karirnya. Karena akan memiliki fasilitasfasilitas lebih untuk mencari tahu tentang karir yang diinginkannya. Menurut Malik (2015) menyebutkan beberapa aspek dalam kematangan pemilihan karir yaitu: 1) perencanaan karir Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 197

2) penggunaan sumber-sumber informasi untuk melakukan eksplorasi yang menghasilkan dimensi sikap terhadap pengembangan karir (eksplorasi karir). 3) Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan karir 4) pengetahuan akan dunia kerja yang keduanya akan menghasilkan dimensi pengetahuan dan pengembangan karir Gazda (dalam Prayitno dan Amti, 2004) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gibson dan Mitchell (2011) menjelaskan bimbingan kelompok mengacu kepada aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus kepada penyediaan informasi atau pengalaman lewat aktivitas kelompok yang terencana dan terorganisasi. Bimbingan kelompok bisa juga diorganisasikan dengan maksud mencegah berkembangnya problem. Isinya dapat meliputi informasi pendidikan, pekerjaan, pribadi atau sosial, bertujuan menyediakan bagi anggota-anggota kelompok informasi akurat yang dapat membantu mereka membuat perencanaan dan keputusan hidup yang lebih tepat. Menurut Tohirin. (2014) layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Sukardi dan Kusmawati. (2008) menjelaskan bahwa pelayanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan, dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik (konseli) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing / konselor) dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu uang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan/atau untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusandan/atau tindakan tertentu. Dari pengertian yang telah dikemukakan para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelopok adalah layanan bimbingan dan konseling sebagai upaya membantu konseli untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama mellui dinamika kelompok. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran. Informasi yang diberikan tersebut dimaksud untuk Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 198

memperbaiki dan mengembangkan pemahaman mengenai orang lain, dan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan tertentu. Bahri & Zain (2013) mengemukakan bahwa problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Menurut Hamdani (2011) metode pemecahan masalah (problem solving) merupakan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa teknik problem solving adalah cara menyelesaikan masalah dengan menggunakan pola, aturan, metodemetode untuk mencapai pemecahan masalah tersebut. Langkah-Langkah Problem Solving dilakukan sebagai berikut: 1) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan, masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. 2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. 3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. 4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut 5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpuln terakhir tentang jawaban dari masalah tersebut (Bahri & Zain, 2013). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving dapat meningkatkan kematangan pemilihan karir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan metode problem solving adalah: (1) mengidentifikasi masalah siswa yang akan dipecahkan; (2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah; (3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah; (4) Menguji kebenaran jawaban sementara; (5) Menarik kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA Malik, L. R (2015). Kematangan Karir Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda. Counselia. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(1),112. Walgito. (2010). Bimbingan dan Konseling (studi&karir). Yogyakarta: CV Andi Offset. Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 199

Pratama, B. D dan Suharman. 2014. Hubungan Antara Konsep Diri dan Lokus Of Control Dengan Kematangan Karir Siswa SMA. Counselia: Jurnal BK, 3(03), 215. Mardiyati, B. D. Dan Yuniawati, R. (2015). Perbedaan Adaptabilitas Karir Ditinjau Dari Jenis Sekolah (SMA dan SMK). Jurnal Vakultas Psikologi (Online), 3(1), 34-35. Tohirin,. (2015). Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Brbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers. Djamarah, B. S. & Zain, A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Prayitno,. & Amti, E. (2004). Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamdani,. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Sukardi, K. D. & Kusmawati, N. (2008). Proses bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Gibson, R. L. & Mitchell, M. (2011). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 200