Proses Pembuatan Madu

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Madu Kontrol dan Sampel

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

TINJAUAN PUSTAKA. Madu

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

PAPER BIOKIMIA PANGAN

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cokelat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah Apis mellifera.

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

Gambar 6. Pembuatan bak filtrasi kapasitas 2m 3 pengganti Tower air

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Madu Asli dan Madu Palsu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sumber : Gojmerac (1983).

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda

HASIL DAN PEMBAHSAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Peggunaan Probiotik terhadap ph

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino,

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

Pengawetan bahan pangan

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

<-- ' ' '\' l~i~ ;~~ B riicl~"':ii

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

I. PENDAHULUAN. negara dengan ciri khas masing-masing. Makanan fermentasi tersebut diolah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Konsumsi tempe rata-rata per orang per

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

KONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

BAB II KETERAMPILAN PSIKOMOTOR KELOMPOK SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di

Transkripsi:

MADU PBA_MNH

Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda - cokelat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah Apis mellifera Profil

dibuat oleh lebah dengan jalan proses peragian dari nektar bunga atau cairan manis yang dihasilkan bagian-bagian lain selain bunga. Nektar zat yang sangat kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar nektarifer dalam bentuk larutan gula dengan konsentrasi yang bervariasi (5-70%), konsentrasi ini dipengaruhi oleh kelembaban udara, tanah, jenis tanaman dan lain-lain. proses pengolahan nektar menjadi madu, terdiri dari dua proses Proses Pembuatan Madu

Proses Kimia, terjadi reaksi invertase cairan manis nektar diubah menjadi gula yang lebih sederhana strukturnya. invertase berlangsung secara katalitik dengan bantuan enzim yang terdapat dalam nektar dan didalam air ludah lebah. Proses Pembuatan Madu

Proses Fisika, terjadi pengurangan kadar air dalam nektar yang telah mengalami invertase, dalam proses ini tjd 2 tahapan membiarkan nektar yang telah mengalami invertase kena udara sebagian airnya menguap. Pada saat ini, enzim ditambahkan pula kepada nektar disamping proses penguapan, berlangsung pula proses invertase. Tahap pertama ini dikenal pula sebagai manipulasi nektar terhadap lebah. penguapan sisa kelebihan air dengan pengipasan sayap oleh semua lebah didalam stup. Tahap kedua ini dilakukan setelah nektar disimpan dalam sel-sel madu. Proses ini dihentikan setelah kadar air tinggal lebih kurang 20%. Kemudian lebah menutup sel-sel yang sudah penuh madu dengan selapis malam. Proses Pembuatan Madu

kompleks komponen terbesar: KH (75%) Monosakarida levulosa; dekstrosa (85%) Disakarida, oligosakarida Komponen terbesar ke-2: air (15-25%) Bervariasi RH, jenis nektar, pros.produksi, penyimpanan Komposisi

NO KANDUNGAN JUMLAH (%) 1 Air 17,2 2 Fruktosa 38,19 3 Glukosa 31,28 4 Sukrosa 1,31 5 Maltosa & disakarida tereduksi 7,31 6 Karbohidrat lain 1,5 7 Asam organic 0,57 8 Protein 0, 26 9 Abu 0, 17 10 Zat lain 2,21 Komposisi

Glukosa Gula utama dari nektar : sukrosa, selama proses : gula dihancurkan oleh enzim invertase. Selama proses pematangan: gula nektar dipecah oleh aktifitas enzim invertase gula sederhana (glukosa dan fruktosa). Kadar Air Banyaknya air dalam madu menentukan keawetan madu. kadar air yang tinggi mudah berfermentasi terjadi karena jamur yang terdapat dalam madu. Mengukur kadar air dalam madu : hydrometer yang dilengkapi termometer; refractometer. Faktor Penentu Kualitas Madu

Keasaman Dalam madu terdapat sejumlah asam organik yang berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. asam format, asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam butirat, asam oksalat, asam suksinat. Padatan Tak Larut Bagian yang tidak dapat larut dalam air : zat-zat kotoran seperti pasirpasir, potongan-potongan daun, serangga dan lain-lain. Faktor Penentu Kualitas Madu

Warna, Aroma dan Rasa Warna madu tergantung dari jenis tanaman asal dan sifat tanah, tingkatan pemanasan Pemanasan madu yang lama mempertua warna. Panas yang tinggi membentuk kerak gula yang bewarna coklat (bau gosong pada madu). Aroma madu berhubungan dengan warnanya. Makin gelap warnanya aromanya makin keras atau tajam. aroma mudah menguap harus dirawat dan ditutup rapat. Pemanasan menghilangkan sebagian dari aroma harus tepat agar jangan merusak madu. Faktor Penentu Kualitas Madu

Enzim diastase Enzim invertase enzim oksidase Enzim peroksidase mengubah karbohidrat komplek (polisakarida) karbohidrat sederhana (monosakarida). memecah molekul sukrosa glukosa dan fruktosa. membantu oksidasi glukosa menjadi asam peroksida. Melakukan proses oksidasi metabolisme. ENZIM penting dalam madu

Rx penguraian sukrosa o/ e.invertase

Madu KH sederhana yang mudah diserap oleh tubuh. KH dominan : monosakarida levulosa (fruktosa). Fruktosa dan glukosa mencakup 85% - 90% dari karbohidrat ; sebagian kecil oligosakarida & polisakarida. Kadar gula madu dipengaruhi kadar air Madu yang memiliki kadar air rendah memiliki kadar gula tinggi Kandungan KH madu berpengaruh terhadap sifat fisik madu. Sifat higroskopis madu madu = larutan jenuh gula: Fruktosa (lebih mudah larut dibandingkan glukosa). Glukosa membuat madu berkristal membentuk madu-permanen. Kandungan glukosa akan menentukan lama dan bentuk kristal Kristalisasi : peristiwa pembentukan glukosa monohidrat dan kristal memisahkan diri dari air dan fruktosa. terjadi karena madu = larutan yang lewat jenuh dan tidak stabil Kandungan KH juga berpengaruh terhadap warna madu. Perubahan warna madu reaksi mailard antara nitrogen amino dan gula pereduksi ; kombinasi polifenol dengan zat besi, maupun oleh ketidakstabilan fruktosa dalam larutan asam ; terjadinya karamelisasi Karbohidrat dalam madu

Daya larut yang tinggi dari gula, kemampuan mengurangi keseimbangan kelembaban relatif (RH) dan daya mengikat air sifat-sifat yang menyebabkan gula sering dipakai dalam pengawetan bahan pangan tingkat kelarutan gula ke dalam air yang bersuhu 22 27 oc (suhu ruang) yaitu 72%, tingkat kelarutan gula akan meningkat menjadi 83% pada suhu 100 oc. apabila gula dipanaskan maka akan melebur (berubah menjadi bentuk cair) pada suhu sekitar 160 oc, dan pada suhu sekitar 170 oc terjadi karamelisasi. karakteristik lain dari madu

Madu bersifat asam dengan ph 3,2-4-5. mendekati ph cuka, tetapi kandungan gula yang tinggi membuat madu terasa manis, bukan kecut seperti cuka Cita rasa (flavor) dan aroma madu sebagian disumbang oleh asam-asam yang dikandungnya. Aroma madu disebabkan adanya senyawa volatile acids) formaldehida, asetaldehida, aseton, isobutiraldehida dan diasetil. Madu dapat menjadi agen antimikroba. kandungan gulanya yang tinggi, ph madu yang relatif asam, dan kandungan proteinnya yang rendah. madu dapat membatasi jumlah air yang tersedia untuk pertumbuhan mikroba dan dapat menghalangi pertumbuhan bakteri karakteristik lain dari adu

mudah dicerna, molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (fruktosa glukosa), bersifat rendah kalori, Jika dibandingkan dengan jumlah gula yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. membantu pembentukan darah Menyediakan energi untuk pembentukan darah. berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah. sumber energy, madu terdiri dari 38% fruktosa ; 31% glukosa, sebagai antioksidan. berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung (asam organik, enzim, fenol dan flavonoid) MANFAAT Madu