DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR RUJUKAN. Abdulsyani. (1994). Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, Alchaedar. (2006). Pokoknya Sunda ( Interpretasi Untuk Aksi). Bandung: Kiblat dan Pusat Studi Sunda.

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN ANGKLUNG BUNCIS DI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

BAB IV KESIMPULAN. Kontinuitas yang terjadi pada kelompok musik Riau Rhythm Chambers

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

DAFTAR PUSTAKA. A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos

BAB V PENUTUP. a. Musik sebagai identitas atau simbol masyarakat daerah kalibawang. b. Musik sebagai pembelajaran tentang agama islam, musik yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ETNOGRAFI INDONESIA DAN ETNOPEDAGOGIK

A. Identitas Mata Kuliah : Etnografi Indonesia dan Etnopedagogik Kode Mata Kuliah : SO 108

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, Chaedar, 2006, Pokoknya Sunda (Interpretasi untuk Aksi), Bandung: Kiblat dan Pusat Studi Sunda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun sebuah peristiwa sejarah diperlukan suatu panduan atau

: Sejarah Kebudayaan Indonesia (History of Indonesian Cultural) Prasyarat : - Deskripsi MK :

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani. (1994). Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

DAFTAR PUSTAKA. Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

LOKAL GENIUS DALAM KAJIAN MANAJEMEN Oleh Drs. I Made Madiarsa, M.M.A. 6

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

DAFTAR PUSTAKA. Boas, Franzs. Primitif Art, New York: Dover Publication Inc

DAFTAR PUSTAKA. Abdulah, T. (2006). Budaya Sunda Kini, Dulu dan Masa Depan. Bandung: Kencana Utama.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Syamsul Arifin. Pesantren Sebagai Saluran Mobilitas Sosial Suatu

BAB III METODE PENELITIAN

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA Alamat: Karangmalang, Yogyakarta (0274) , Fax. (0274) http: //

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, B. (2003). Patu mbojo: struktur, konteks pertunjukan, proses penciptaan, dan fungsi. Disertasi, Universitas Indonesia.

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan upacara adat 1 Sura dalam pelaksanaanya terdapat dua

BAB IV PENUTUP. berguna dalam proses identifikasi diri dan kelompok. Beberapa unsur kebudayaan

KONTRAK KULIAH Tanggal Terbit 1 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Bloomfield, Leonard Language. New York: Henry Holt and Company

BAB I PENDAHULUAN. Seni Pertunjukan memiliki fungsi yang sangat kompleks dalam kehidupan

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.

BAB I PENDAHULUAN. dari unsur-unsur keislaman. Adapun menurut Taufik Idris, Seni Islam lebih mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan bahwa pertambangan timah rakyat dapat menjadi

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Belajar sejarah pada dasarnya belajar tentang kehidupan masyarakat. Dalam

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN BUDAYA LOKAL) SILABI MATA KULIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berkaitan dengan judul skripsi Perkembangan Kesenian Goong Renteng Embah

BAB IV PENUTUP. yang berada di provinsi Sumatera Utara. Gendang singindungi (double sided

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Daftar Pustaka. A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruzz Media

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

PERJALANAN HIDUP DAN UPAYA MEMBANGKITKAN KEMBALI SENI OPERA BATAK TILHANG SERINDO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

DAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas.

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdussomad, Muhyiddin. Hujjah NU: Akidah-Amaliah-Tradis. Surabaya: KA-JI Manteb, 2010.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang)

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, A. C. dkk. (2009). ETNOPEDAGOGI: Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

BAB V PENUTUP. siswa kelas X SMA N 1 Pejagoan ada 3 (tiga), yaitu (1) paragraf pembuka, (2)

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2003). Krisis Masa Kini dan Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN DAN FUNGSI MUSIK IRINGAN BEKAKAK BREGADA MANGKUBUMI GAMPING TENGAH DI KELURAHAN AMBARKETAWANG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. kemandirian dan kreatifitas penata tari dalam berkarya. Proses penciptaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: yaitu terdiri dari 6 baris dalam satu bait, guru wilangan berjumlah 8 pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI BANTENGAN (Studi Resepsi Pada Anggota Padepokan Gunung Ukir Di Kota Batu) SKRIPSI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa.

BAB IV PENUTUP. mempertahankan adat istiadat yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu secara

DAFTAR PUSTAKA. Boediono Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Bourdieu, Pierre, Wacquant Loic An Invitation to Reflexive Sociology. Polity Press.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sosial Budaya Tahun (Kajian Historis Nilai-Nilai Budaya Lokal).

BAB III PENUTUP. Karya ini memiliki rangsangan dari konsep tiga yang berada di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

BAB V PENUTUP. Perancangan buku visual Sarwaboga: Kuliner dalam Serat. Centhini ini dalam proses penyusunannya mengalami beberapa kendala di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Taufik & A. C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi. Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986).

BAB IV. Kesimpulan. positif terhadap pulau Bali seperti yang telah di paparkan di atas, telah dikaji

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

SILABUS MATAKULIAH KAJIAN SASTRA LISAN IN 426 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Bab I Interaksi Sosial di Masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

Dinno Mulyono, S.Pd. MM. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2016

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan. Alfian. (1985). Persepsi Manusia Tentang Kebudayaan. Jakarta: Gramedia. Arifin, H.S. (1987). Menyingkap Metode-metode Penyebaran Agama Islam di Indonesia. Jakarta : PT Golden Terayen Press. Ekadjati, E. S. (2005). Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah Jilid 1. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Herawan, D. (2002). Etnomusikologi, Beberapa Permasalahan Dalam Musik Sunda. Bandung : STSI Press. Ismaun. (1992). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung. Kartawiriaputra, S. (1994). Oral History (Sejarah Lisan Suatu Pengantar). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI. Kayam, U. (1981). Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Garamedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat. (1998). Pengantar Antropologi: Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta: Rineka Cipta. Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. 97

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Miles, M., dan Huberman, M., (1992) Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru, Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press. Mundardjito (1986) Hakikat Local Genius dan Hakikat Data Arkeologi. Dalam Ayatrohaedi, Keporibadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka Jaya, halaman 39-45. Narawati, T. (2003). Pengaruh Perubahan Politik, Sosial, dan Ekonomi Terhadap Perkembangan Seni Pertunjukan di Jawa Barat. Bandung: P4ST UPI Ogburn, William. (1964). Sociology. New York. Panuju, R. (1996). Ilmu Budaya Dasar dan Kebudayaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rohidin, Tjetjep Rohendi. (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Press. Rosidi, A. (1984). Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia dan Budaya. Termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. Jakarta: Pustaka Jaya. Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Sjamsuddin, H. (1994). Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud. Soebadyo, H. (1987). Budaya dan Manusia Indonesia. Jakarta: Hanindita. 98

Soedarso, SP. (2007). Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita. Yogyakarta : BP ISI. Soedarsono, R.M. (1991). Perkembangan Kesenian Kita Menjelang Abad XXI. Yogyakarta: ISI Yogyakarta. Soedarsono, R.M. (1999). Seni Pertunjukkan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Depdikbud. Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Soekmono. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Soekmono. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 3. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Soemardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB. Soepandi, A. (1995). Ragam Cipta Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Bandung : Beringin Sakti. Soebadio, H. (1986) Kepribadian Budaya Bangsa. Dalam Ayatrohaedi, Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka Jaya, halaman 18-25. Suhamihardja, Agraha Suhandi. (1996). Pola Hidup Masyarakat Indonesia. Bandung : Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Sulendraningrat P.S. (1985). Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka. Suparli. (1983). Tinjauan Seni. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 99

Wales, H.G. Quartrich (1948) The Making of Greater India: A Study in South-East Asia Culture Change, Journal of Royal Asiatic Society, halaman 2-32. Yoeti, Oka, A. (1985). Budaya Tradisi Yang Hampir Punah: Bacaan Populer Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. B. MAKALAH DAN SKRIPSI Budiarto. (2007). Kesenian Burok Sebagai Salah Satu Kesenian Tradisional. Cirebon. Faturokhmah, Ika. (2000). Pertunjukan Burok Pada Prosesi Khitanan di Cirebon (Analisis Makna, Simbol dan Fungsi). Cirebon. Fauzan. (2010). Perkembangan Kesenian Terebang Gede Di Kabupaten Serang Banten 1980-2008 (Kajian Historis Nilai-Nilai Budaya Lokal). UPI Bandung : Tidak ditebitkan. Firmansyah, Arif. (2000). Seni Genjring Burok Grup Lingkung Seni Gita Remaja di Desa Pakusamben Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon Pada Acara Khitanan. UPI Bandung : Tidak ditebitkan. Intan. (2010). Seni Tradisi Rengkong ( Suatu Tinjauan Historis terhadap Masyarakat Rancakalong Sumedang 1968-1998). UPI Bandung : Tidak ditebitkan. Kurniawan, Rahman. (1999). Struktur Pertunjukan Genjring Burok Pada Acara Khitanan di Desa Pakusamben Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. STSI Bandung : Tidak ditebitkan. 100

Muhtar, Muhamad. (2009). Bentuk dan Unsur-unsur Visual Burok Dalam Seni Pertunjukan Tradisional Genjring Burok din Cirebon Periode 1970-2008. STSI Bandung : Tidak ditebitkan. Murtiyoso. (2005). Asal Usul dan Perkembangan Genjring Burok. Brebes. Purnama, Prima. (2010). Perkembangan Seni Tradisi Gaok di Kabupaten Majalengka : Kajian Sosial Budaya Tahun 1963-1996. UPI Bandung : Tidak ditebitkan. Turyati. (2002). Fungsi dan Makna Kesenian Burok Bagi Masyarakat Desa Sindangheula Kecamatan Banjarharja, Kabupaten Brebes. STSI Bandung : Tidak ditebitkan. 101