INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

L1. Aktivis Gereja. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kebahagiaan seperti misalnya dalam keluarga tersebut terjadi

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan. pembangunan pada berbagai bidang. Dalam melaksanakan pembangunan dan

DRAF WAWANCARA. Jumlah Anak. 4. Apakah suami anda memperkenalkan istri mudanya kepada keluarga anda?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak

BAB I. Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang tersebar begitu luas dimana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB III METODE PENELITIAN. dihimpun hanya berdasarkan stres dan strategi penanggulangan stres pada

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan di sektor ekonomi. Agar dapat bersaing antar bangsa, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan. Penyakit-penyakit kronis tersebut, di antaranya: kanker,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan Peraturan dan Pelaksanaannya, cet. 8 (Jakarta: Prima Karsa Utama, 1983), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

GAMBARAN COPING STRESS PADA WANITA MADYA DALAM MENGHADAPI PRAMENOPAUSE SKRIPSI HILMAYANI NASUTION

ABSTRAK. Kata Kunci:, problem focused coping, emotional focused coping, SECAPA-AD. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal. Secara internal, kedaulatan NKRI dinyatakan dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang terancam mengalami kebangkrutan karena tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pelayanan firman dan penggembalaan dalam lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

STRATEGI KOPING PADA ORANG YANG MEMILIKI INDERA KEENAM (COPING STRATEGIES OF PEOPLE WHO HAVE SIXTH SENSE)

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia saat ini telah memasuki era reformasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. gunakan dalam menghadapi situasi stressfull (dalam Smet, 1994).

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress/Coping Stress MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang layak bagi kehidupan mereka,

: Strategi Koping, Siswa kelas XII, Ujian Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

STUDI KASUS GAMBARAN COPING STRES PADA MAHASISWI PEKERJA SEKS KOMERSIAL

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kedaulatan Negara Republik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

Prosiding Psikologi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas wilayah

Abstrak. Kata kunci:

BAB II LANDASAN TEORI. A. Coping. tekanan (Siswanto, 2007). Copingyaitu proses untuk menata tuntutan yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang

STRATEGI KOPING KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil. Usia anak pada saat didiagnosis memiliki epilepsi berbeda-beda.

COPING STRESS ISTERI DALAM PERKAWINAN POLIGINI DI KOTA BANJARMASIN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. kelompok berdasarkan atribut khas seperti ras, kesukubangsaan, agama, atau

COPING PRIA DEWASA MADYA YANG SINGLE

Lampiran I. Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Status pernikahan : a. belum menikah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

STRATEGI COPING UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG SUAMINYA MENGALAMI DISFUNGSI SEKSUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata ini pada mulanya digunakan untuk menyebut orang yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (treatment) dengan perilaku subjek. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Rawat Jalan RS Jiwa Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

BAB III COPING STRESS ISTERI DALAM PERKAWINAN POLIGINI

KOPING STRES WANITA MENIKAH YANG BELUM DIKARUNIAI ANAK

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i ABSTRAK...iii ABSTRACT...iv DAFTAR ISI...v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi

STRESSOR DAN KOPING MAHASISWA PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Transkripsi:

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD) A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama/inisial : 2. Umur : 3. Riwayat Pendidikan : 4. Pekerjaan : 5. Alamat : B. PEDOMAN OBSERVASI 1. Kesan umum, gambaran fisik dan penilaian kondisi psikis subjek 2. Ringkasan subjek selama proses wawancara (kegiatan atau prilaku yang dimunculkan selama wawancara). 3. Ringkasan awal hingga akhir selama proses wawancara (suara, bahasa, tubuh, antusiasme selama proses wawancara). 4. Lingkungan tempat tinggal subjek C. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN - Latar belakang subyek 1. Apakah ibu cukup mengenal suami dan keluarganya sebelum menikah? 2. Apakah ibu dan suami menikah karena dijodohkan atau atas kemauan sendiri? 3. Apakah ibu menikah karena cinta? 4. Apakah ibu melayani suami/sebaliknya dengan baik? 5. Apakah ibu dan suami berbahagia? 6. Apakah dikaruniai anak, berapa orang anak? 7. Apakah ibu bekerja? Utama atau membantu suami? 8. Kapan mulai ada perubahan dalam kehidupan keluarga ibu? 9. Kapan suami pertama kali mengutarakan keinginannya untuk menikah lagi/berpoligini? 10. Apakah keinginan suami sendiri atau disarankan keluarga/teman? 11. Bagaimana perasaan ibu ketika pertama kali suami mengutarakan niatnya untuk menikah lagi/berpoligini? 12. Apakah ibu mengizinkan atau tidak suami untuk berpoligini? 13. Kalau tidak diizinkan oleh ibu, apakah suami meminta izin pengadilan untuk berpoligini? 14. Apa alasan suami ibu untuk menikah lagi/berpoligini? 15. Berapa lama waktu ibu berfikir untuk mengizinkan atau tidak suami berpoligini? 16. Bagaimana tanggapan keluarga ibu ketika suami ibu menikah lagi? 17. Sudah berapa lama suami ibu berpoligini? 18. Apakah ibu dan isteri muda suami ibu saling mengenal sebelumnya? Kalau tidak apakah sekarang sudah saling kenal? 19. Apakah isteri muda suami ibu baik? 20. Bagaimana gambaran hubungan ibu dengan isteri muda suami ibu? dengan anak2 dan keluarga besar ibu, keluarga besar suami ibu? Apakah rukun/tidak? 21. Apakah ibu mengerti adil (materi, giliran, kasih saying dll)? 22. Apakah suami adil terhadap ibu, isteri muda dan anak2? 23. Pernahkah ibu meminta cerai?

24. Pernah ibu meminta suami untuk memilih menceraikan ibu atau menceraikan isteri muda suami ibu? 25. Apakah ibu tinggal satu rumah dengan isteri muda suami ibu? 26. Apakah ibu rela dan ikhlas dimadu? 27. Apakah suami bertanggung jawab lahir dan batin kepada ibu? 28. Apakah suami membimbing anda dalam hal agama? 29. Dalam hal2 penting, apakah suami melibatkan anda di dalam mengambil keputusan? 30. Apakah suami membatasi kebebasan anda? 31. Apakah anak2ibu masih kecil dan masih sangat membutuhkan ibu dan suami? 32. Apakah ibu bertahan dalam perkawinan karena ekonomi? 33. Apakah ibu bertahan dalam perkawinan karena anak2? 34. Apakah ibu bertahan dalam perkawinan karena malu di masyarakat? Tidak siapkah ibu dengan predikat janda? 35. Bagaimana pendapat ibu tentang poligini? 36. Menurut ibu, apakah poligini perintah agama? 37. Apakah mengizinkan suami menikah lagi merupakan jalan menuju surga? Walaupun terpaksa/tidak ikhlas? 38. Apakah tidak ada jalan lain untuk masuk surga? 39. Apakah ibu rela, coek atau malu sebagai isteri tua? 40. Apakah ibu tidak masalah dipoligini dan menjadi isteri tua asal suami bertanggung jawab kepada ibu dan anak2 - Coping stres istri yang bertahan dalam perkawinan poligini a. Coping stres berfokus pada emosi 1). Distancing: Reaksi melepaskan diri atau usaha melarikan diri dari permasalahan serta menciptakan pandangan positif. a) Pernahkah ibu menjaga jarak dengan siapapun disebabkan suami menikah lagi? b) Kenapa? c) Bagaimana caranya? d) Apa yang ibu rasakan? e) Berapa lama? f) Apakah cara ini menyelesaikan masalah? 2. Self control : usaha untuk meregulasi perasaan maupun tindakan a). Kontrol Perasaan 1) Perasaan apa yang pertama muncul ketika mengetahui suami menikah lagi? 2) Apakah ibu marah? 3) Kepada siapa marah itu ibu tujukan? 4) Bagaimana ibu mengontrol perasaan tersebut? 5) Seberapa lama ibu dapat mengontrol perasaan tersebut? 6) Menurut ibu dengan mengontrol perasaan tersebut apakah dapat membantu permasalahan yang sedang dihadapi? b). Kontrol prilaku atau tindakan 1) Tindakan apa dilakukan ketika ibu mengetahui suami menikah lagi? 2) Apakah ibu mencoba mengontrol prilaku tersebut? 3) Kenapa ibu mencoba mengontrol prilaku tersebut? 4) Bagaimana cara ibu mengontrol prilaku tersebut? 5) Seberapa lama ibu bisa mengontrol prilaku tersebut?

6) Menurut ibu dengan mengontrol prilaku tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi? c). Accepting responsibility: usaha untuk mengetahui peran dirinya dalam permasalahan yang dihadapi dan mencoba untuk menempatkan segala sesuatu dengan mestinya 1) Apakah anda menerima/menolak dipoligini? Ya/tidak 2) Kenapa anda menerima/menolak dipoligini? 3) Setelah menerima/menolak, adakah tindakan yang anda lakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi? 4).Berapa lama anda bisa menerima/menolak dipoligini?? 5) Apakah penerimaan/penolakan tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi? d). Escape avoidance: reaksi berkhayal dan usaha menghindar atau melepaskan diri 1) Apakah ibu pernah mencoba untuk lepas tangan dari permasalahan di oligini oleh suami ibu? 2) Bagaimana cara ibu untuk lepas tangan dari permasalahan ini? 3) Berapa lama ibu mencoba untuk lepas tangan dari masalah ini? 4) Usaha apa yang dilakukan untuk lepas dari masalah dipoligini ini 5) Bagaimana hasil usaha ibu berlepas tangan dari masalah dipoligini suami ibu? e) Positif reappraisal :usaha untuk menciptakan makna positif dengan memusatkan pada pengembangan personal dan melibatkan hal-hal yang bersifat religius. a) Apakah ibu pernah mencoba memfokuskan diri untuk menyelesaikan permasalahan sebagai akibat dipoligini oleh suami,? b) Pada hal apa saja ibu memfokuskan diri agar bisa terlepas/terbebas dari masalah dipoligini? c) Kapan ibu mulai memfokuskan diri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? d) Usaha-usaha apa saja ibu memfokuskan diri untuk menyelesaikan permasalahan poligini suami? e) Kenapa ibu memfokuskan diri pada kegiatan tersebut dan bagaimana caranya? f) Berapa lama ibu berusaha untuk memfokuskan diri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? g) Bagaimana hasil usaha ibu di dalam memfokuskan diri dalam menyelesaikan permasalahan tersebut? h) Apakah ibu berpikir untuk mengambil hikmah atas apa yang sudah terjadi pada suami? 1) Hikmah apa yang ibu ambil dari permasalahan tersebut? - Coping stres berfokus pada masalah a. Planful problem solving: usaha memecahkan masalah dengan tenang dan hati-hati disertai dengan pendekatan analisis. 1) Apakah ibu pernah merencanakan untuk kebahagiaan keluarga ibu? 2) Rencana apa saja yang telah ibu lakukan? 3) Kapan ibu membuat rencana tersebut? 4) Apakah terdapat kesulitan dalam melaksanakan rencana tersebut? 5) Kesulitan apa saja yang ibu alami? 6) Bagaimana ibu mengatasi kesulitan tersebut?

7) Apakah dengan membuat rencana tersebut telah membantu ibu untuk mengatasi masalah yang dihadapi? b. Confrontative coping: usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara agresif, tingkat kemarahan yang cukup tinggi, dan pengambilan resiko. 1) Apakah yang ibu lakukan ketika mendengar mengetahui suami menikah lagi? 2) Prilaku apa yang muncul dari ibu ketika mengetahui suami menikah lagi? 3) Kenapa anda melakukan perilaku tersebut? c. Seeking social support : usaha untuk mencari dukungan dari pihak luar, baik berupa informasi, bantuan nyata maupun dukungan emosinal. 1) Apakah ibu mencoba untuk mencari dukungan sosial (bantuan orang lain) untuk membantu ibu terhadap permasalahan dipoligini oleh suami? 2) Usaha-usaha apa saja yang ibu lakukan untuk mendapatkan dukungan social (bantuan orang lain) agar permasalahan dapat selesai? 3) Siapa saja yang terlibat dalam mencari dukungan sosial ( bantuan orang lain)? 4) Bantuan apa saja yang ibu harapkan dari orang lain? 5) Bantuan seperti apa yang ibu dapatkan dari orang lain? 6) Adakah orang yang tidak mau membantu terhadap permasalahan yang sedang ibu hadapi, bagaimana ibu mensikapinya? 7) Kapan ibu mulai mencari dukungan sosial (bantuan orang lain) dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi? 8) Kesulitan apa yang ibu hadapi ketika mencari bantuan orang lain, bagaimana mengatasi kesulitan tersebut? 9) Adakah perasaan khusus yang dirasakan ketika mencari bantuan orang lain? 10) Apakah dengan cara mencari bantuan orang lain dapat membantu permasalahn yang sedang dihadapi? 11) Dalam hal apa saja bantuan orang lain tersebut dapat membantu permasalahan yang sedang dihadapi?

.BLUE PRINT Blue print ini diperlukan sebagai panduan dalam melaksanakan wawancara yang dirancang sesuai dengan tujuan penelitian dan landasan teoritis sehingga jalannya wawancara lebih terarah dengan apa yang diteliti. Pedoman Wawancara No. Variabel Strategi coping Coping stres Coping stres berfokus pada emosi Aspek-aspek coping Indikator Keterangan Distancing Self control Accepting responsibility Escape avoidance Positif reappraisal Keluar dari stres. Mengontrol perasaan dan tindakan. Pengakuan untuk menerima dirinya terlibat dalam permasalahan yang menimbulkan stres. Menghindari dari kegiatan sosial Penilaian postif atas kejadian yang diterima subjek. 6 pertanyaan 6 pertanyaan 5 pertanyaan 5 pertanyaan 9 pertanyaan Coping stres berfokus pada masalah Planful problem solving Confrontative coping Seeking social support Usaha agresif Usaha analitis Mencari dukungan 7 pertanyaan 3 pertanyaan 11 pertanyaan