Website Admin (2007).Sulitnya Menjadi Orang Tua Tunggal diakses pada Februari 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi

DAFTAR PUSTAKA. American Psychological Association, C.J Patterson (1992, 1995a, 1995b)

STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN NASKAH PUBLIKASI

Daftar Pustaka. [1] Alwilsol. (2009). Psikologi kepribadian. Edisi pertama. Malang : UMM Press. meninggal. Skripsi. Universitas Gunadarma.

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D Human Development (Psikologi Perkembangan Edisi Kesepuluh). Jakarta: Kencana.

SKRIPSI. Oleh: Firdian Hidayat FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Albine Emosi Bagaimana Mengenal Menerima dan Mengarahkannya. Yogyakarta: Kanisius.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOPING TERHADAP STRES DENGAN KEMAMPUAN EMPATI PERAWAT DI RS. TELOGOREJO SEMARANG

Coping pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

Abstrak. Kata kunci:

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG)

EMPATI ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA IMAN 3 SUKUN MALANG. Nur Cahyati

DAFTAR PUSTAKA. Aini., I. N. (2001). Peran Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

PERAN ORANGTUA DALAM PENYESUAIAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA. Oleh : Ria Ulfatusholiat ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

DAFTAR PUST AKA. Folkman, S. Richard, S. L. Christine, D.S., Anita. D, dan Rand. J. G. (1986).

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

ADAPTASI PSIKOSOSIAL WANITA MENOPAUSE PEKERJA DAN BUKAN PEKERJA DI PERUMNAS MANDALA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, DELI SERDANG

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 PROFIL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA SISWA DI SMP NEGERI KECAMATAN BATANG KAPAS PESISIR SELATAN

Daftar Pustaka. Smith, Amy, "The anatomy of death row syndrome and volunteering for execution", Boston

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR PUSTAKA. Barlow, H.D., & Durand, V.M. (1995). Abnormal Psychology. Amerika. Serikat: Brook/Cole Publishing Company.

DAFTAR PUSTAKA. Agustin Wahyuningsih Endang R Surjaningrum, M.Appl. Psych. (2013) Usia Dewasa Awal Berstatus Menikah", Jurnal Psikologi Klinis dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,

DAFTAR PUSTAKA. Ajzen, I. (2001). Attitudes, Personality and Behavior. Milton Keynes. Ali, Z. (2000). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

a. Memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi problem kelompok subjek yang sama yaitu PSK. bisa ditanyakan kepada peneliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

Daftar Pustaka. Albery, P. I. & Munafo, M Psikologi Kesehatan. Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Kesehatan. Jakarta: Palmall.

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah :

DUKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA S K R I P S I

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes pada Remaja di SMA X Ciamis yang Mengalami Stres Pasca Aborsi

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keluarga atau masyarakat terhadap pasien skizofrenia masih dikaitkan

DAFTAR PUSTAKA. Alsa, A Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. siapa lagi yang akan dimintai bantuan kecuali yang lebih mampu. Ketika

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KECENDERUNGAN KESENJANGAN KONSEP PERAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan (Papalia, et. la., 2007). Setelah menikah laki-laki dan perempuan akan

BAB V PENUTUP. dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa di SMP Negeri 5 gunung

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

EFEK DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA HARGA DIRI REMAJA: PILOT STUDY

PSIKOLOGI UMUM (SP501)

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress/Coping Stress MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

RIWAYAT HIDUP PENULIS

PENGATASAN STRES PADA PERAWAT PRIA DAN WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

rendah terdapat 7 orang perawat yang menangani penyakit kronis dan 12 orang perwat yang menangani penyakit non-kronis. Adapun salah satu faktor lain

PENYESUAIN DIRI PADA REMAJA YANG MENJADI IBU

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR PUSTAKA. Atkinson, L., Rita, Atkonson, Richard, R Pengantar Psikologi I. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Atkinson, R. L Pengantar Psikologi 11th ed. Diterjamahkan: Puspita. Jakarta: Interaksara.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dan kasih sayang. Melainkan anak juga sebagai pemenuh kebutuhan biologis

STUDI KUALITATIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENIKAH MUDA PADA MAHASISWI S1 UNIVERSITAS PADJADJARAN VONNIE VARESTY. Dra. Hj. Lenny Kendhawaty, M.

Pada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di

DAFTAR PUSTAKA. Agus Suyanto, Drs., Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru, cetakan pertama.

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Atkinson, R. L., Atkinson, R.C. Smith, E.E., & Bem, P.J. (1993) Introduciton to Psychology (11 th Ed). New York : Harcourt Brace Jovanovich College Publisher Baron, R.A & Byrne (1991). Social Psychology: Understanding Human Interaction. 6 th. USA: Allyn & Bacon mm Bell, R. R. (1971). Marriage And Family Instruction New York : Harper & Row Publisher Berry, L.M. (1998). Psychology at Work. New York : McGraw-Hill International Carol Beal (1980). Boys & Girls New York : Mc Graw Hill. Carver, C.S., Scheier, F.M., & Weitraub, J.K. (1989). Assesing Coping Strategies: A theoretically based approach. Journal Of Personality and Social Psychology. Chaplin,J.P. (a.b. Kartini Kartono). (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Craven, R. F., & Hirnle, C. J., (2000). Fundamentals of Nurising (3th Ed.): Human Health and Function. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins Deacon R.E. & Francile M. Firebaugh (1989).Family Resource Management, Principle & Apllication (Ed.2. London &Sydney : Allyn & Bacon Inc. DeGenova, M.K. (2008). Intimate Relationships, Marriages & Families (7 th Ed.) New York : McGrawHill Diane E. Papalia, et. al. (2008).Human Developmant (Ed. 9). Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Diane E. Papalia, et. al. (2009).Human Development (Ed. 10).Jakarta : Salemba Humanika. Duvall & Miller (1985).Marriage and Family Development (Ed. 6) New York : Harper & Row Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia. Friedman, Marlyn M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik/ Marilyn M. Friedman; alih bahasa, Ina Debora R.L.,Yoakim Asy; Editor, Yasmin Asih, Setiawan, Monica Ester.Ed 3.-Jakarta : EGC Gunarsa, Singgih D. (2003). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : Gunung Mulia

Hurlock, E.B. (1990) Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Hurlock, E.B. (1991) Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa Istiwidayanti, Jakarta; Erlangga Hurlock, E.B. (1998). Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta; Erlangga Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita :Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : Mandar Madu Lazarus, Richard S; Folkman, Susan. (1984) Stress, Appraisal and Coping. New York-Springer Publishing Company Lazarus, Richard S; Folkman, Susan. (1985) Stress, Appraisal and Coping. New York-Springer Publishing Company Marshall and Rossman. (2007).Designed Qualitative Research.London : Sage Publication Mary, Kay DeGenova. (2005). Intimate Relationship, Marriage & Family. Mc Graw Hill Moleong, Lexy.(2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Perlmutter, Marrion : Hall, Elizabeth, (1985) Adult Development & Aging. John Willey & Sons Perlmutter, M.E., & Hall. (1995). Adult Development and Aging New York : John Willey & Sons Poerwandari, E. Kristi (1998) Metode Penelitian Sosial Jakarta : Universitas Terbuka Poerwandari, E. Kristi (2001) Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Depok : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Poerwandari, E. Kristi (2003) Pendekatan Kualitatif (Ed.2)Depok : LPSP3UI Santrock, Jhon F, (1995). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Jakarta : Erlangga Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions, 5 th New York; John Willey & Sons, Inc. Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Reinhart & Winston

Singgih, D. Gunarsa, (2004). Psikologi Praktis :Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta : BPK Gunung Mulia Stuart, Sunden, (1995) Pocket Guide Po Psciatric Nursing (Ed.3). Alih Bahasa Akhiryani S. EGC : Jakarta Soerjono Soekanto (1982). Sosiologi Suatu Pengantar (Ed. Baru 41). Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Taylor, S.E., Kemeny M. E., Reed, G.M. Bower, JE., & Grunewald (1995). Psychology Resources. Positive Illusions, & Health America : Psychologist Yin Robert K. (2003). Studi Kasus Desain dan MetodeJakarta : PT RajaGrafindo Persada Yusuf, H.S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Yusuf,S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Skripsi Diah Zakiah, (2007). Self Management Pada Orang Tua Tunggal Wanita Dalam Pengasuhan Anak Skripsi Psikologi Universitas Indonesia Dyas Dinda Noevira, (2008). Koping Remaja Putri Yang Mengalami Sindrom Pramenstruasi di SMK negeri 8 Semarang Skripsi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang Milna Charunnisa Harahap, (2012). Perbedaan Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik Wanita Dewasa Madya Bekerja Dengan Yang tidak Bekerja Skripsi Psikologi Universitas Sumatera Utara Musyarani Usman, Syaifullah Cangara, dan Rahmat Muhamad. Kehidupan Orang Tua Tunggal Studi Kasus Shipia Rini Hapsari, (1999). Coping dan Dukungan Sosial Pada Orang Tua Tunggal Wanita Dalam Pengasuhan Anak (studi kualitatif pada 5 orang tua tunggal wanita disebabkan oleh kematian suami) Skripsi Psikologi Universitas Indonesia Sunarti, (2001). Wanita Single Parent Dalam Program Peningkatan Peranan Wanita Bidang Kesejahteraan Sosial Tesis Universitas Indonesia Theodora Indiah Proborani, (2010). Hubungan Antara Kemampuan Koping Terhadap Stress Dengan Kemampuan Empati Perawat Di RS. Telogorejo Semarang Universitas Diponegoro

Website Admin (2007).Sulitnya Menjadi Orang Tua Tunggal http://gayahidupsehatonline.com/html diakses pada Februari 2013 (http://m.poskotanews.com/2012/05/16/7-juta-perempuan-indonesia-jadiorangtua-tunggal/) diakses pada Februari 2013

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA 1. Sudah berapa lama Ibu menjadi orang tua tunggal? 2. Apa pendapat ibu mengenai single parents atau orang tua tunggal? 3. Bagaimana perasaan ibu selama menjadi orang tua tunggal? 4. Pernahkah terpikir sebelumnya bahwa Ibu akan menjadi seorang single parent? 5. Apa perbedaannya selain tanpa pasangan, yang membedakan ibu dahulu sebelum menjadi orang tua tunggal hingga kini yang menjadi seorang single mother? 6. Bisa ceritakan pengalaman-pengalaman ibu selama menjadi single parent? 7. Apa saja suka duka Ibu selama menjadi orang tua tunggal? Mohon dijelaskan! 8. Masalah apa yang sering Ibu alami setelah menjadi orang tua tunggal? 9. Bisa dijelaskan apa saja yang Ibu lakukan dalam mengatasi masalah tsb? 10. Sulit atau tidak menjadi orang tua tunggal? 11. Seperti apa bentuk kesulitannya? 12. Seperti apa cara mengatasi kesulitan menjadi orang tua tunggal? 13. Seperti apa upaya Ibu dalam mengatasi suka duka menjadi orang tua tunggal?

14. Jika Ibu tidak mampu mengatasi masalah yang datang, upaya apa yang Ibu lakukan? 15. Adakah alternatif-alternatif dalam upaya Ibu mencari solusi bagi permasalahan yang Ibu alami? 16. Jika ada, biasanya alternative solusi masalah biasanya datang dari mana? 17. Jika Ibu tidak dapat menemukan alternative dan solusi apa yang akan Ibu lakukan? 18. Kalau boleh tau apa saja upaya Ibu dalam mengatasi masalah ketika sebelum menjadi orang tua tunggal (suami masih ada)? 19. Sampai saat ini, apakah ada orang yang membantu Ibu dalam menyelesaikan permasalahan menjadi orang tua tunggal? 20. Adakah hal yang menjadi permasalahan atau menjadi ketidakpuasan atau mungkin kebutuhan ibu secara pribadi selama menjadi single parent? Mohon ceritakan! 21. Bisa dijelaskan seperti apa konsep keluarga Ibu dahulu ketika masih ada pasangan / suami? 22. Bisa dijelaskan konsep keluarga Ibu saat ini sepeninggalan suami? 23. Adakah perbedaannya? Jika Ya mohon dijelaskan! 24. Bagaimana ibu menyikapi perbedaan yang saat ini ibu rasakan? 25. Hal apa yang menjadi tantangan atau bahkan hambatan yang Ibu rasakan? 26. Apa upaya yang Ibu lakukan untuk mengatasi hal tersebut? 27. Sejauh ini apakah Ibu merasa mampu menghadapi kesulitan menjalani semua tanpa kehadiran pasangan?

28. Kalau boleh Saya tahu apa yang menjadikan Ibu kuat / tidak mampu untuk menghadapi suka duka ibu menjadi orang tua tunggal? Mohon dijelaskan! 29. Bisa diceritakan seperti apa proses adaptasi Ibu ketika awal-awal sepeninggal suami? 30. Apa perasaan Ibu ketika harus menjadi seorang Ibu yang memiliki peran ganda, yakni menjadi seorang ibu dan juga ayah bagi anak-anak? Mohon diceritakan! 31. Adakah perubahan-perubahan yang Ibu alami saat ini setelah menjadi orang tua tunggal? Jika Ya mohon dijelaskan bentuk perubahanperubahannya! 32. Seperti apa upaya Ibu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam diri dan keluarga Ibu? 33. Pernahkah terpikir sebelumnya bahwa Ibu akan menjadi seorang single parent? 34. Jika sudah pernah terbesit dalam pemikiran Ibu mengenai kondisi saat ini, adakah persiapan Ibu sebelumnya menghadapi kondisi saatini? JikaYa, seperti apa bentuk kesiapan ibu menghadapi kondisi seperti ini? 35. Jika sebelumya tidak pernah terfikir untuk menjadi seorang single parent, berapa lama Ibu mampu menerima kenyataan bahwa saat ini Ibu adalah orang tua yang memiliki peran ganda? 36. Bagaimana proses penyesuaian diri ibu dalam menghadapi kenyataan kondisi menjadi seorang single parent? Adakah kesulitannya? Jika Ya mohon diceritakan!

37. Kondisi apa yang membuat Ibu mengalami kesulitan dalam proses penyesuaian diri Ibu menjadi seorang single parent pada saat itu? 38. Hal-hal apa yang membutuhkan penyesuaian dalam menjadi orang tua tunggal? 39. Apa upaya Ibu dalam melakukan proses adaptasi tersebut? Mohon jelaskan! 40. Maaf, kalau boleh Saya tahu,bisa sedikit diceritakan bagaimana sosok suami Ibu dahulu? 41. Sebelum masuk ketahap pernikahan, berapa lama Ibu menjalin hubungan kepada suami dulu? 42. Kenangan-kenangan apa yang masih suka teringat oleh Ibu tentang suami? 43. Apa upaya ibu dalam mengatasi ketika kenangan-kenangan itu datang? 44. Apakah ibu merasa kesepian? Jika Tidak tolong dijelaskan alasannya! 45. Apa upaya ibu dalam mengatasi rasa kesepian Ibu? 46. ketika kesepian itu datang apa yang Ibu lakukan? Apakah menghadapinya atau justru melawan kesepian tersebut? Mohon dijelaskan masing-masing jawaban! 47. Bagaimana ibu beradapatasi dengan kondisi seperti ini? 48. Berbicara mengenai suami yang telah pergi, adakah sosok yang mampu menggantikan posisi suami saat ini? Jika Ya mohon dijelaskan! 49. Bagaimana dengan anak-anak? Bisa tolong dijelaskan bagaimana hubungan Ibu dengan anak-anak yang sudah dewasa ini?

50. Adakah kesusahan atau kendala dalam merawat anak-anak selama ibu menjadi single parent? 51. Seberapa dekat hubungan Ibu dengan anak-anak? 52. Apa tanggapan anak-anak tentang Ibu yang kini menjadi orang tua tunggal bagi mereka? 53. Bisa diceritakan bagaimana anak-anak selama sepeninggal suami? 54. Bagaimana cara Ibu menghadapi hambatan dalam mengasuh anak? 55. Apa solusi yang biasa Ibu gunakan dalam menghadapi permasalahan saat ini? 56. Apa perasaan Ibu ketika harus menjadi seorang Ibu yang memiliki peran ganda, yakni menjadi seorang ibu dan juga ayah bagi anak-anak? Mohon diceritakan! 57. Apa bedanya mengasuh anak dahulu (ketika suami masih ada) dengan kini? 58. Pernahkah terfikir untuk mencari pengganti ayah untuk anak? Jika Ya sosok seperti apa yang diinginkan? Jika tidak, apa yang membuat Ibu bertahan dengan status single parent? 59. Ketika Ibu bercerita mengenai proses penyesuaian diri yang Ibu jalani, adakah dukungan dari orang-orang terdekat Ibu? Jika ada siapa saja? Dan bagaimana bentuk dukungan yang mereka berikan kepada Ibu? 60. Seperti apa Ibu menanggapi bentuk dukungan mereka terhadap Ibu?

61. Apakah Ibu memiliki teman dekat tempat Ibu mencurahkan semua perasaan yang Ibu rasakan? Jika tidak, kemana Ibu akan mengadu tentang kesulitan dan tantangan yang dihadapi dari orang tua tunggal? 62. Pernahkan Ibu menyesali kondisi yang Ibu saat ini? Jika Ya mohon diceritakan! 63. Pernahkah Ibu menyalahkan Tuhan atas semua yang terjadi pada Ibu? 64. Menjadi seorang single parent, adakah perlakuan yang berbeda dari lingkungan sekitar ibu dibandingkan saat masih ada pasangan dulu? 65. Adakah pandangan negative yang lingkungan berikan kepada Ibu dengan status single parent atau yang lebih kerap disebut janda yang saat ini ibu sandang? Jika ya mohon jelaskan bentuk pandangan negatifnya! 66. Berbicara masalah status, menurut pandangan Ibu, adakah perbedaan wanita dengan status janda karena ditinggal pasangan meninggal dengan ditinggal pasangan karena cerai? Jelaskan! 67. Apakah Ibu merasa terganggu dengan status janda? berikan alasannya! 68. Bisa diceritakan pandangan Ibu mengenai orang yang menjadi single parent dahulu saat suami masih ada, dengan saat ini ketika Ibu sudah merasakan sendiri? 69. Bisa ceritakan seperti apa kondisi lingkungan tempat ibu tinggal saat ini? 70. Apakah ibu mengikuti kegiatan kegiatan dilingkungan sekitar? Jika Ya bisa dijelaskan! 71. Sejak kapan Ibu aktif dalam kegiatan tersebut? 72. Masihkah melakukan kegiatan tersebut saat ini?

73. Jika dilihat usia Ibu saat ini, bisa digambarkan kondisi fisik ibu saat ini? 74. Adakah bedanya ketika ibu masih berusia 30 th an? Jika Ya mohon dijelaskan! Atau mungkin perbedaan kesehatan saat masih ada pasangan dengan sepeninggal pasangan? 75. Adakah keluhan-keluhan seputar kesehatan yang Ibu rasakan saat ini? Jika Ya mohon diceritakan! 76. Berbicara mengenai keluarga, apa arti keluarga menurut Ibu? 77. Menurut Ibu, apa arti sosok seorang suami dalam berumah tangga? Mohon dijelaskan! 78. Apa harapan yang Ibu impikan untuk anak-anak sepeninggal suami? 79. Apa harapan Ibu dimasa mendatang? Pertanyaan Tambahan Dari Aspek Perkembangan I. Aspek Fisik 1. Mohon ceritakan seperti apa kondisi fisik Ibu sekitar 10 th yang lalu? 2. Jelaskan perbedaannya dengan kondisi saat ini? 3. Adakah keluhan mengenai kesehatan Ibu saat ini? 4. Mohon ceritakan keluhannya dan apa penyebabnya? 5. Apakah ketika membaca Ibu menggunakan kaca mata? Jika ya, sejak kapan? 6. Adakah perbedaan yang Ibu rasakan pada otot-otot tubuh sehingga menyulitkan Ibu ketika menggerakan badan pada posisi tertentu?

7. Untuk masalah energy atau stamina tubuh, adakah perbedaan yang berarti kondisi dahulu dengan saat sekarang? 8. Untuk masalah organ dalam tubuh, selama ini adakah keluhan yang Ibu rasakan? 9. Apakah Ibu telah mengalami menopause? Jika Ya, mohon ceritakan pengalaman saat akan menghadapi masa menopause! 10. Saat ini, apakah Ibu mengikuti kegiatan / aktivitas kesehatan? 11. Jika Ya, kapan dan seperti apa bentuk kegiatannya? 12. Pernahkan dahulu ibu mengalami suatu kondisi yang membuat Ibu stress? Jika mohon ceritakan! 13. Pada saat ini adakah suatu kondisi yang membuat Ibu merasa tertekan hingga merasa stress?mohon ceritakan! 14. Biasanya sumber stress muncul pada masalah apa? 15. Apa biasanya yang membuat fikiran Ibu menjadi stress? II. Aspek Kognitif 16. Semakin bertambahnya usia, adakah perbedaan dalam cara mengingat Ibu dahulu dengan saat ini? 17. Hafalan apa saja yang masih Ibu ingat sampai saat ini? 18. Hal-hal apa saja yang masih Ibu bisa lakukan tanpa harus mempelajari kembali? 19. Misalnya, Ibu sedang ada masalah, cara apa yang Ibu gunakan atau lakukan untuk memecahkan masalah? III. Aspek Psikososial

20. Adakah kegiatan-kegiatan amal atau social yang Ibu ikuti saat ini? 21. Jika ada, apa peran Ibu pada kegiatan tersebut? 22. Adakah impian-impian Ibu yang berlum tercapai hingga saat ini? 23. Dengan status janda saat ini, apa tanggapan Ibu? 24. Apa pendapat-pendapat lingkungan (teman-teman Ibu) dengan status baru Ibu? 25. Apa pendapat janda yang Ibu sandang dalam diri Ibu? 26. Seperti apa tanggapan anak-anak mengenai status Ibu? 27. Apakah arti teman menurut Ibu? 28. Seberapa sering ibu bertemu dengan teman-teman? 29. Apakah Ibu suka curhat dengan teman? Atau bahkan menjadi tempat curhat bagi teman-teman? 30. Sudah puaskah Ibu dengan kehidupan Ibu saat ini? 31. Apa yang jadi kepuasan dan ketidak puasan Ibu? 32. Seperti apa Ibu merasakan ketidakpuasan hidup Ibu? 33. Seperti apa hubungan ibu dengan anak-anak / saudara-saudara? 34. Ketika anak mulai berumah tangga, seperti apa perasaan Ibu / apa yang Ibu rasakan?

Lampiran 2 : PEDOMAN OBSERVASI GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Pengamatan Perilaku Subjek Selama Wawancara Tempat Wawancara Subjek Cara Subjek Berbicara - Saat wawancara berlangsung - Saat berbicara dengan orang lain Sikap dan Perilaku Subjek saat wawancara - Observasi lokasi dan tempat wawancara - Observasi lingkungan sekitar tempat tinggal Subjek - Perilaku subjek selama wawancara

Lampiran 3 : PEDOMAN DOKUMENTASI GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Data diri Subjek 1. Nama : 2. Tempat lahir : 3. Usia : 4. Agama : 5. Suku : 6. Pendidikan : 7. Pekerjaan : 8. Alamat : Riwayat Hidup 9. Lama menikah : 10. Lama menjanda : 11. Banyak anak : 12. Kegiatan saat ini :

Lampiran 4 : Informed Consent INFORMED CONSENT GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana yang bernama Desi Novianti. Saatini, Saya sedang melakukan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui gambaran koping dan proses penyesuaian diri dari orang tua tunggal wanita. Menjadi orang tua tunggal memberikan dampak khusus pada diri sendiri dan keluarga. Salah satu dampak yang dirasakan oleh individu adalah tanggung jawab mengenai segala urusan yang menyangkut urusan rumah tangga yang akan lebih mudah apabila dilakukan bersama-sama pasangan. Selain tanggung jawab yang akan diemban sendiri permasalahan yang timbul harus mampu dipecahkan oleh individu sendiri. Masalah yang timbul dapat menjadi stres bagi individu. Dalam mengatasi stres dibutuhkan strategi tersendiri dalam mengatasinya. Strategi pemecahan masalah disebut juga koping yakni upaya individu dalam mengatasi tuntutan eksternal dan internal agar terciptanya keseimbangan situasi dan kemampuan individu. Bukan hanya masalah yang timbul ketika menjadi sendiri, penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi baru juga dibutuhkan oleh individu agar terciptanya keseimbangan dan keharmonisan dalam dirinya.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin melihat proses koping dan penyesuaian diri yang dilakukan orang tua tunggal wanita. Sebanyak tiga orang tua tunggal wanita yang berusia 40-60 tahun akan diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian ini. Proses pengambilan data dalam penelitian ini melalui prosedur wawancara, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara umum berkaitan dengan koping dan proses penyesuaian diri Anda menjadi orang tua tunggal wanita dan bagaimana Anda dapat menghadapi permasalahan dan melewati masa-masa penyesuaian diri Anda dalam menghadapi kondisi baru yakni kepergian pasangan karena kematian. Berbagai aspek mengenai fisik, psikologis, psikososial serta spiritual juga merupakan hal-hal yang akan ditanyakan peneliti. Oleh karena itu, ketersediaan waktu Anda sangat diharapkan. Pada proses wawancara, Anda diminta untuk melakukan review terhadap hal-hal yang diajukan dalam wawancara tersebut. Review yang dilakukan, memungkinkan anda untuk mengalami atau merasakan kembali pengalamanpengalaman emosional. Hal ini kemudian menimbulkan perasaan sedih atau pun perasaan-perasaan lain yang dapat memberikan ketidaknyamanan bagi Anda. Jika hal ini terjadi, peneliti akan berusaha untuk menenangkan Anda kembali. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan maka peneliti akan menghentikan penelitian, dan menanyakan kesediaan Anda kembali untuk melanjutkan penelitian dilain waktu.

Walaupun demikian, perlu Anda ketahui bahwa penelitian ini dapat memberikan pandangan baru Anda mengenai proses koping dan adaptasi yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi orang tua tunggal wanita. Anda bebas untuk menolak ikut serta dalam penelitian ini dan bila Anda telah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat. Keseluruhan data dalam penelitian ini akan diolah hanya untuk kepentingan penelitian dan akan Saya jamin kerahasiaannya. Bila sewaktu-waktu Anda membutuhkan keterangan lebih lanjut, Anda dapat menghubungai Saya Desi Novianti : 0857-7875-5305 atau dapat menemui Saya di Fakultas Psikologi Mercu Buana, Kampus Meruya, Jakarta Barat.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI Dengan ini Saya menyatakan persetujuan Saya untuk dapat ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul Gambaran Koping Dan Penyesuaian Diri Orang Tua Tunggal Wanita Dewasa Madya. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan Saya dalam penelitian ini Saya lakukan secara suka rela atau tanpa paksaan dari pihak manapun. Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang Saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Walaupun demikian, berbagai informasi seperti nama jelas, alamat lengkap, nomor kontak dan informasi lengkap lainnya, hanya Saya ijinkan untuk diketahui oleh peneliti. Sebagai responden dalam penelitian ini, Saya menyetujui untuk bertemu dan melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang akan kami sepakati kemudian antara Saya dan peneliti. Dalam melakukan wawancara, Saya juga memperkenankan peneliti untuk memakai alat bantu perekam untuk menghindari kesalahan dan atau adanya informasi yang tidak lengkap mengenai diri Saya. Demikian surat pernyataan ini Saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Jakarta, 10 April 2013 Desi Novianti (...)

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA 1. Sudah berapa lama Ibu menjadi orang tua tunggal? 2. Apa pendapat ibu mengenai single parents atau orang tua tunggal? 3. Bagaimana perasaan ibu selama menjadi orang tua tunggal? 4. Pernahkah terpikir sebelumnya bahwa Ibu akan menjadi seorang single parent? 5. Apa perbedaannya selain tanpa pasangan, yang membedakan ibu dahulu sebelum menjadi orang tua tunggal hingga kini yang menjadi seorang single mother? 6. Bisa ceritakan pengalaman-pengalaman ibu selama menjadi single parent? 7. Apa saja suka duka Ibu selama menjadi orang tua tunggal? Mohon dijelaskan! 8. Masalah apa yang sering Ibu alami setelah menjadi orang tua tunggal? 9. Bisa dijelaskan apa saja yang Ibu lakukan dalam mengatasi masalah tsb? 10. Sulit atau tidak menjadi orang tua tunggal? 11. Seperti apa bentuk kesulitannya? 12. Seperti apa cara mengatasi kesulitan menjadi orang tua tunggal? 13. Seperti apa upaya Ibu dalam mengatasi suka duka menjadi orang tua tunggal?

14. Jika Ibu tidak mampu mengatasi masalah yang datang, upaya apa yang Ibu lakukan? 15. Adakah alternatif-alternatif dalam upaya Ibu mencari solusi bagi permasalahan yang Ibu alami? 16. Jika ada, biasanya alternative solusi masalah biasanya datang dari mana? 17. Jika Ibu tidak dapat menemukan alternative dan solusi apa yang akan Ibu lakukan? 18. Kalau boleh tau apa saja upaya Ibu dalam mengatasi masalah ketika sebelum menjadi orang tua tunggal (suami masih ada)? 19. Sampai saat ini, apakah ada orang yang membantu Ibu dalam menyelesaikan permasalahan menjadi orang tua tunggal? 20. Adakah hal yang menjadi permasalahan atau menjadi ketidakpuasan atau mungkin kebutuhan ibu secara pribadi selama menjadi single parent? Mohon ceritakan! 21. Bisa dijelaskan seperti apa konsep keluarga Ibu dahulu ketika masih ada pasangan / suami? 22. Bisa dijelaskan konsep keluarga Ibu saat ini sepeninggalan suami? 23. Adakah perbedaannya? Jika Ya mohon dijelaskan! 24. Bagaimana ibu menyikapi perbedaan yang saat ini ibu rasakan? 25. Hal apa yang menjadi tantangan atau bahkan hambatan yang Ibu rasakan? 26. Apa upaya yang Ibu lakukan untuk mengatasi hal tersebut? 27. Sejauh ini apakah Ibu merasa mampu menghadapi kesulitan menjalani semua tanpa kehadiran pasangan?

28. Kalau boleh Saya tahu apa yang menjadikan Ibu kuat / tidak mampu untuk menghadapi suka duka ibu menjadi orang tua tunggal? Mohon dijelaskan! 29. Bisa diceritakan seperti apa proses adaptasi Ibu ketika awal-awal sepeninggal suami? 30. Apa perasaan Ibu ketika harus menjadi seorang Ibu yang memiliki peran ganda, yakni menjadi seorang ibu dan juga ayah bagi anak-anak? Mohon diceritakan! 31. Adakah perubahan-perubahan yang Ibu alami saat ini setelah menjadi orang tua tunggal? Jika Ya mohon dijelaskan bentuk perubahanperubahannya! 32. Seperti apa upaya Ibu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam diri dan keluarga Ibu? 33. Pernahkah terpikir sebelumnya bahwa Ibu akan menjadi seorang single parent? 34. Jika sudah pernah terbesit dalam pemikiran Ibu mengenai kondisi saat ini, adakah persiapan Ibu sebelumnya menghadapi kondisi saatini? JikaYa, seperti apa bentuk kesiapan ibu menghadapi kondisi seperti ini? 35. Jika sebelumya tidak pernah terfikir untuk menjadi seorang single parent, berapa lama Ibu mampu menerima kenyataan bahwa saat ini Ibu adalah orang tua yang memiliki peran ganda? 36. Bagaimana proses penyesuaian diri ibu dalam menghadapi kenyataan kondisi menjadi seorang single parent? Adakah kesulitannya? Jika Ya mohon diceritakan!

37. Kondisi apa yang membuat Ibu mengalami kesulitan dalam proses penyesuaian diri Ibu menjadi seorang single parent pada saat itu? 38. Hal-hal apa yang membutuhkan penyesuaian dalam menjadi orang tua tunggal? 39. Apa upaya Ibu dalam melakukan proses adaptasi tersebut? Mohon jelaskan! 40. Maaf, kalau boleh Saya tahu,bisa sedikit diceritakan bagaimana sosok suami Ibu dahulu? 41. Sebelum masuk ketahap pernikahan, berapa lama Ibu menjalin hubungan kepada suami dulu? 42. Kenangan-kenangan apa yang masih suka teringat oleh Ibu tentang suami? 43. Apa upaya ibu dalam mengatasi ketika kenangan-kenangan itu datang? 44. Apakah ibu merasa kesepian? Jika Tidak tolong dijelaskan alasannya! 45. Apa upaya ibu dalam mengatasi rasa kesepian Ibu? 46. ketika kesepian itu datang apa yang Ibu lakukan? Apakah menghadapinya atau justru melawan kesepian tersebut? Mohon dijelaskan masing-masing jawaban! 47. Bagaimana ibu beradapatasi dengan kondisi seperti ini? 48. Berbicara mengenai suami yang telah pergi, adakah sosok yang mampu menggantikan posisi suami saat ini? Jika Ya mohon dijelaskan! 49. Bagaimana dengan anak-anak? Bisa tolong dijelaskan bagaimana hubungan Ibu dengan anak-anak yang sudah dewasa ini?

50. Adakah kesusahan atau kendala dalam merawat anak-anak selama ibu menjadi single parent? 51. Seberapa dekat hubungan Ibu dengan anak-anak? 52. Apa tanggapan anak-anak tentang Ibu yang kini menjadi orang tua tunggal bagi mereka? 53. Bisa diceritakan bagaimana anak-anak selama sepeninggal suami? 54. Bagaimana cara Ibu menghadapi hambatan dalam mengasuh anak? 55. Apa solusi yang biasa Ibu gunakan dalam menghadapi permasalahan saat ini? 56. Apa perasaan Ibu ketika harus menjadi seorang Ibu yang memiliki peran ganda, yakni menjadi seorang ibu dan juga ayah bagi anak-anak? Mohon diceritakan! 57. Apa bedanya mengasuh anak dahulu (ketika suami masih ada) dengan kini? 58. Pernahkah terfikir untuk mencari pengganti ayah untuk anak? Jika Ya sosok seperti apa yang diinginkan? Jika tidak, apa yang membuat Ibu bertahan dengan status single parent? 59. Ketika Ibu bercerita mengenai proses penyesuaian diri yang Ibu jalani, adakah dukungan dari orang-orang terdekat Ibu? Jika ada siapa saja? Dan bagaimana bentuk dukungan yang mereka berikan kepada Ibu? 60. Seperti apa Ibu menanggapi bentuk dukungan mereka terhadap Ibu?

61. Apakah Ibu memiliki teman dekat tempat Ibu mencurahkan semua perasaan yang Ibu rasakan? Jika tidak, kemana Ibu akan mengadu tentang kesulitan dan tantangan yang dihadapi dari orang tua tunggal? 62. Pernahkan Ibu menyesali kondisi yang Ibu saat ini? Jika Ya mohon diceritakan! 63. Pernahkah Ibu menyalahkan Tuhan atas semua yang terjadi pada Ibu? 64. Menjadi seorang single parent, adakah perlakuan yang berbeda dari lingkungan sekitar ibu dibandingkan saat masih ada pasangan dulu? 65. Adakah pandangan negative yang lingkungan berikan kepada Ibu dengan status single parent atau yang lebih kerap disebut janda yang saat ini ibu sandang? Jika ya mohon jelaskan bentuk pandangan negatifnya! 66. Berbicara masalah status, menurut pandangan Ibu, adakah perbedaan wanita dengan status janda karena ditinggal pasangan meninggal dengan ditinggal pasangan karena cerai? Jelaskan! 67. Apakah Ibu merasa terganggu dengan status janda? berikan alasannya! 68. Bisa diceritakan pandangan Ibu mengenai orang yang menjadi single parent dahulu saat suami masih ada, dengan saat ini ketika Ibu sudah merasakan sendiri? 69. Bisa ceritakan seperti apa kondisi lingkungan tempat ibu tinggal saat ini? 70. Apakah ibu mengikuti kegiatan kegiatan dilingkungan sekitar? Jika Ya bisa dijelaskan! 71. Sejak kapan Ibu aktif dalam kegiatan tersebut? 72. Masihkah melakukan kegiatan tersebut saat ini?

73. Jika dilihat usia Ibu saat ini, bisa digambarkan kondisi fisik ibu saat ini? 74. Adakah bedanya ketika ibu masih berusia 30 th an? Jika Ya mohon dijelaskan! Atau mungkin perbedaan kesehatan saat masih ada pasangan dengan sepeninggal pasangan? 75. Adakah keluhan-keluhan seputar kesehatan yang Ibu rasakan saat ini? Jika Ya mohon diceritakan! 76. Berbicara mengenai keluarga, apa arti keluarga menurut Ibu? 77. Menurut Ibu, apa arti sosok seorang suami dalam berumah tangga? Mohon dijelaskan! 78. Apa harapan yang Ibu impikan untuk anak-anak sepeninggal suami? 79. Apa harapan Ibu dimasa mendatang? Pertanyaan Tambahan Dari Aspek Perkembangan I. Aspek Fisik 1. Mohon ceritakan seperti apa kondisi fisik Ibu sekitar 10 th yang lalu? 2. Jelaskan perbedaannya dengan kondisi saat ini? 3. Adakah keluhan mengenai kesehatan Ibu saat ini? 4. Mohon ceritakan keluhannya dan apa penyebabnya? 5. Apakah ketika membaca Ibu menggunakan kaca mata? Jika ya, sejak kapan? 6. Adakah perbedaan yang Ibu rasakan pada otot-otot tubuh sehingga menyulitkan Ibu ketika menggerakan badan pada posisi tertentu?

7. Untuk masalah energy atau stamina tubuh, adakah perbedaan yang berarti kondisi dahulu dengan saat sekarang? 8. Untuk masalah organ dalam tubuh, selama ini adakah keluhan yang Ibu rasakan? 9. Apakah Ibu telah mengalami menopause? Jika Ya, mohon ceritakan pengalaman saat akan menghadapi masa menopause! 10. Saat ini, apakah Ibu mengikuti kegiatan / aktivitas kesehatan? 11. Jika Ya, kapan dan seperti apa bentuk kegiatannya? 12. Pernahkan dahulu ibu mengalami suatu kondisi yang membuat Ibu stress? Jika mohon ceritakan! 13. Pada saat ini adakah suatu kondisi yang membuat Ibu merasa tertekan hingga merasa stress?mohon ceritakan! 14. Biasanya sumber stress muncul pada masalah apa? 15. Apa biasanya yang membuat fikiran Ibu menjadi stress? II. Aspek Kognitif 16. Semakin bertambahnya usia, adakah perbedaan dalam cara mengingat Ibu dahulu dengan saat ini? 17. Hafalan apa saja yang masih Ibu ingat sampai saat ini? 18. Hal-hal apa saja yang masih Ibu bisa lakukan tanpa harus mempelajari kembali? 19. Misalnya, Ibu sedang ada masalah, cara apa yang Ibu gunakan atau lakukan untuk memecahkan masalah? III. Aspek Psikososial

20. Adakah kegiatan-kegiatan amal atau social yang Ibu ikuti saat ini? 21. Jika ada, apa peran Ibu pada kegiatan tersebut? 22. Adakah impian-impian Ibu yang berlum tercapai hingga saat ini? 23. Dengan status janda saat ini, apa tanggapan Ibu? 24. Apa pendapat-pendapat lingkungan (teman-teman Ibu) dengan status baru Ibu? 25. Apa pendapat janda yang Ibu sandang dalam diri Ibu? 26. Seperti apa tanggapan anak-anak mengenai status Ibu? 27. Apakah arti teman menurut Ibu? 28. Seberapa sering ibu bertemu dengan teman-teman? 29. Apakah Ibu suka curhat dengan teman? Atau bahkan menjadi tempat curhat bagi teman-teman? 30. Sudah puaskah Ibu dengan kehidupan Ibu saat ini? 31. Apa yang jadi kepuasan dan ketidak puasan Ibu? 32. Seperti apa Ibu merasakan ketidakpuasan hidup Ibu? 33. Seperti apa hubungan ibu dengan anak-anak / saudara-saudara? 34. Ketika anak mulai berumah tangga, seperti apa perasaan Ibu / apa yang Ibu rasakan?

Lampiran 2 : PEDOMAN OBSERVASI GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Pengamatan Perilaku Subjek Selama Wawancara Tempat Wawancara Subjek Cara Subjek Berbicara - Saat wawancara berlangsung - Saat berbicara dengan orang lain Sikap dan Perilaku Subjek saat wawancara - Observasi lokasi dan tempat wawancara - Observasi lingkungan sekitar tempat tinggal Subjek - Perilaku subjek selama wawancara

Lampiran 3 : PEDOMAN DOKUMENTASI GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Data diri Subjek 1. Nama : 2. Tempat lahir : 3. Usia : 4. Agama : 5. Suku : 6. Pendidikan : 7. Pekerjaan : 8. Alamat : Riwayat Hidup 9. Lama menikah : 10. Lama menjanda : 11. Banyak anak : 12. Kegiatan saat ini :

Lampiran 4 : Informed Consent INFORMED CONSENT GAMBARAN KOPING DAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL WANITA DEWASA MADYA Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana yang bernama Desi Novianti. Saatini, Saya sedang melakukan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui gambaran koping dan proses penyesuaian diri dari orang tua tunggal wanita. Menjadi orang tua tunggal memberikan dampak khusus pada diri sendiri dan keluarga. Salah satu dampak yang dirasakan oleh individu adalah tanggung jawab mengenai segala urusan yang menyangkut urusan rumah tangga yang akan lebih mudah apabila dilakukan bersama-sama pasangan. Selain tanggung jawab yang akan diemban sendiri permasalahan yang timbul harus mampu dipecahkan oleh individu sendiri. Masalah yang timbul dapat menjadi stres bagi individu. Dalam mengatasi stres dibutuhkan strategi tersendiri dalam mengatasinya. Strategi pemecahan masalah disebut juga koping yakni upaya individu dalam mengatasi tuntutan eksternal dan internal agar terciptanya keseimbangan situasi dan kemampuan individu. Bukan hanya masalah yang timbul ketika menjadi sendiri, penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi baru juga dibutuhkan oleh individu agar terciptanya keseimbangan dan keharmonisan dalam dirinya.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin melihat proses koping dan penyesuaian diri yang dilakukan orang tua tunggal wanita. Sebanyak tiga orang tua tunggal wanita yang berusia 40-60 tahun akan diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian ini. Proses pengambilan data dalam penelitian ini melalui prosedur wawancara, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara umum berkaitan dengan koping dan proses penyesuaian diri Anda menjadi orang tua tunggal wanita dan bagaimana Anda dapat menghadapi permasalahan dan melewati masa-masa penyesuaian diri Anda dalam menghadapi kondisi baru yakni kepergian pasangan karena kematian. Berbagai aspek mengenai fisik, psikologis, psikososial serta spiritual juga merupakan hal-hal yang akan ditanyakan peneliti. Oleh karena itu, ketersediaan waktu Anda sangat diharapkan. Pada proses wawancara, Anda diminta untuk melakukan review terhadap hal-hal yang diajukan dalam wawancara tersebut. Review yang dilakukan, memungkinkan anda untuk mengalami atau merasakan kembali pengalamanpengalaman emosional. Hal ini kemudian menimbulkan perasaan sedih atau pun perasaan-perasaan lain yang dapat memberikan ketidaknyamanan bagi Anda. Jika hal ini terjadi, peneliti akan berusaha untuk menenangkan Anda kembali. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan maka peneliti akan menghentikan penelitian, dan menanyakan kesediaan Anda kembali untuk melanjutkan penelitian dilain waktu.

Walaupun demikian, perlu Anda ketahui bahwa penelitian ini dapat memberikan pandangan baru Anda mengenai proses koping dan adaptasi yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi orang tua tunggal wanita. Anda bebas untuk menolak ikut serta dalam penelitian ini dan bila Anda telah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat. Keseluruhan data dalam penelitian ini akan diolah hanya untuk kepentingan penelitian dan akan Saya jamin kerahasiaannya. Bila sewaktu-waktu Anda membutuhkan keterangan lebih lanjut, Anda dapat menghubungai Saya Desi Novianti : 0857-7875-5305 atau dapat menemui Saya di Fakultas Psikologi Mercu Buana, Kampus Meruya, Jakarta Barat.