HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

KETELAN. Oleh: PUTRI J Disusun Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 4 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OLIGOMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

Hubungan Antara Status Gizi (IMT) dengan Usia Menarche pada Remaja Putri Usia Tahun di SMPN 1 Pace Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah J PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

Transkripsi:

Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati Yogyakarta, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta email: dddevilya@gmail.com Abstrak: Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri. Salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah status gizi. Status gizi dipengaruhi secara langsung oleh asupan makanan gizi seimbang untuk remaja dan penyakit infeksi. Asupan gizi yang sangat mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi dan akan berdampak pada gangguan siklus menstruasi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap lima belas siswi. Sebanyak delapan (85,75%) remaja putri dengan status gizi kurang dengan siklus menstruasi normal dan yang tidak normal 12,5%. Sebanyak enam (66,66%) remaja putri dengan status gizi normal dengan menstruasi normal dan yang tidak normal 33,33%. Sebanyak satu orang remaja putri dengan status gizi lebih yang mengalami siklus mesntruasi tidak normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 118 siswi. Teknik pengambilan sampel mengunakan proportional random dengan jumlah sampel 91 siswi. Analisis data Bivariate menggunakan uji Chi Square menunjukkan ada di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta dengan p value < 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Kata Kunci: status gizi, siklus menstruasi, remaja putri Abstract: The Relationship between Nutritional Status and Menstrual Cycle in Teenagers. One of the factors less nutritional status with normal and abnormal menstrual cycles of 12.5%, six (66,66%) adolescent with normal nutritional status with normal and abnormal menstruation 33,33%, and one teenager with more nutritional status who experiences abnormal menstrual cycle. The purpose of this study is to determine the relationship between nutritional status and menstrual cycle of girls in State Senior High School (SMA Negeri) 1 Depok Yogyakarta. This research uses analytic observational method with cross sectional approach. The population of this study amounted to 118 female students. The sampling technique used proportional random with sample number 91 female students. Bivariate data analysis which uses Chi Square test shows there is relationship between nutritional status and menstrual cycle of the girls in SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta with p value <0,05. The conclusion in this research is that there is relationship between nutritional status and menstrual cycle of the girls in SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Keywords: nutritional status, menstrual cycle, adolescent girls 99

100 Jurnal Ilmu Kebidanan, Jilid 3, Nomor 2, hlm 99-103 Jumlah remaja berusia 10-19 tahun didunia sekitar 18% dari jumlah penduduk atau sekitar 1,2 kesehatan tahun 2011 jumlah remaja berusia 10-19 tahun adalah 44,91 juta dari penduduk. Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) remaja berusia 10-19 tahun adalah 18,29% dari penduduk Badan Pusat Statistik (BPS, 2012). Masa remaja diawali oleh masa pubertas yaitu masa terjadinya remaja putri ditandai dengan pembesaran buah dada dan pinggul. Pada masa remaja ini, remaja sik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ produksi, perubahan intelektual, perubahan bersosialisasi, dan perubahan kematangan kepribadian termasuk emosi. Pada perempuan diawali dengan datangnya menstruasi yang pertama kali yang biasa disebut menarche (Kusmiran, 2011). putri antara lain: bentuk tubuh mulai tampak jelas lekuk-lekukannya, kulit lebih menjadi halus, payudara membesar, suara menjadi lebih nyaring, juga munculnya bulu-bulu halus di beberapa bagian tubuh (Waryana, 2010). Pada usia remaja tumbuh kembang tubuh berlangsung lambat bahkan akan terhenti menjelang usia 18 tahun, hal itu tidak berarti faktor gizi pada usia ini tidak memerlukan perhatian. Remaja membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan, nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang mendapat menstruasi pertama lebih dini, cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi dibandingkan dengan sebelum menstruasi pada usia yang sama (Marmi, 2013). Pada remaja putri banyak faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi antara lain: hormon, kelenjar, stres, dan status gizi (Proverawati dan Misaroh, 2009). Status gizi dan asupan gizi yang sangat mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi dan akan berdampak pada gangguan siklus menstruasi. Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan zat gizi energi, protein, lemak dan kesediaan semua suplai nutrisi esensial yang menjadi basis pertumbuhan tubuh (Anthony, 2011). Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, sehingga terjadi gangguan fungsi hipotalamus yang mengakibatkan perubahan hormonal tertentu, termasuk hormon-hormon yang mempengaruhi siklus ovulasi (gonadotropin) dan komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualitatif mempengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi, komposisi diet khususnya diet rendah lemak akan mengakibatkan fase folikel meningkat (Lailiyana dan Suryatni, 2010). Seseorang wanita yang mengalami kekurangan maupun kelebihan gizi akan berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus yang tidak or untuk menghasilkan FSH (folicle stimulating hormone). Dimana FSH ini berfungsi merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung satu sel telur. Tetapi hanya satu folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Sedangkan LH (luteinizing hormone) berfungsi dalam pematangan sel telur atau ovulasi (fase sekresi) yang nantinya jika tidak dibuahi akan mengalami peluruhan (menstruasi), sehingga apabila produksi FSH dan LH terganggu maka siklus menstruasi juga akan terganggu. Berhubungan dengan menstruasi, secara khusus jumlah wanita anovulasi akan meningkat apabila berat badannya mengalami perubahan meningkat atau menurun (Anggarini dan Chayaningrum, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 15 orang siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Depok sebanyak delapan (85,7%) remaja putri dengan status gizi kurang mengalami siklus menstruasi yang normal dan yang tidak normal 12,5%. Sebanyak enam (66,66%) orang remaja putri dengan

Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 101 status gizi normal mengalami siklus menstruasi normal dan yang tidak normal 33,33%. Sebanyak satu orang remaja putri dengan status gizi lebih yang mengalami siklus menstruasi tidak normal. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pada remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. METODE Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas XI berjumlah 118 orang. Sampel yang di gunakan sebanyak 91 siswi. Teknik Pengambilan sampel yaitu dengan proportional random sampling. Pengukuran status gizi dengan berat badan dan tinggi badan ditentukan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tabel 1. Distribusi Frekuensi Status Gizi dan Siklus Mesntruasi pada Remaja Putri Variabel n % Status Gizi Normal 76 83,5 Lebih 15 16,5 Siklus Menstruasi Normal 75 82,4 Tidak normal 16 17,6 Jumlah 91 100 (Sumber: Data Primer, 2014) Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa sebagian besar responden 76 siswi (83,5%) mempunyai status gizi normal dan siklus menstruasi yang normal 75 siswi (82,4%). Hal ini berarti siswi yang memilki status gizi normal lebih banyak dari pada siswi yang memiliki status gizi lebih. Sedangkan siswi yang mempunyai siklus menstruasi normal lebih banyak dari pada siswi yang mempunyai siklus menstruasi tidak normal. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Tabel 2. Tabulasi Silang Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Siklus Menstruasi Variabel p Normal Tidak Normal X 2 value Jumlah % Jumlah % Status Gizi Normal 72 79,12 4 4,39 48,287 0,00 Lebih 3 3,29 12 13,18 Jumlah 75 82,4 16 17,6 (Sumber: Data primer, 2014) Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa responden yang mempunyai siklus menstruasi normal lebih banyak terdapat pada responden yang mempunyai status gizi normal 72 siswi (79,12%), sebaliknya siswi yang mempunyai siklus menstruasi tidak normal lebih banyak terdapat pada responden yang mempunyai status gizi lebih 12 siswi (13,18%). Hasil uji chi square menunjukkan ada (p = 0,00). PEMBAHASAN Hasil penelitian pada remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta didapatkan 76 siswi (83,5%) mempunyai status gizi normal. Hasil penelitian ini hampir sama menyatakan bahwa pada remaja putri di SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah sebanyak 81% mempunyai status gizi normal. Status gizi yang normal tidak terlepas dari adanya sik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat pada sekresi hormon yang meningkat, dengan efek menghasilkan dorongan pertumbuhan yang cepat

102 Jurnal Ilmu Kebidanan, Jilid 3, Nomor 2, hlm 99-103 yang membawa tubuh mendekati fungsi optimum. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai dengan menstruasi dan pada pria ditandai dengan produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah adrogen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder (Paath, 2012). Berdasarkan hasil penelitian pada remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta didapatkan tujuh siswi 82,4% mempunyai siklus menstruasi normal. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada remaja putri di SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah sebanyak 75,9% mempunyai siklus menstruasi. Siklus menstruasi yang normal terjadi karena keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini berperan mengatur pembentukan selaput lendir rahim yang akan rontok setiap kali menstruasi. Ada empat faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain: hormon, kelenjar, stres dan status gizi. Sehingga siklus menstruasi pada remaja putri di SMA N 1 Depok Yogyakarta di pengaruhi oleh hormon, kelenjar, stres dan status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada. Status gizi dan asupan gizi yang sangat mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi dan akan berdampak pada gangguan siklus menstruasi. Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan zat gizi energi, protein, lemak dan kesediaan semua suplai nutrisi esensial yang menjadi basis pertumbuhan tubuh (Waryana, 2010). Gizi atau makanan tidak hanya diperlukan tal serta kesehatan, tetapi juga diperlukan untuk kesuburan seseorang. Asupan nutrisi yang adekuat sangat berperan dalam meningkatkan fungsi reproduksi. Gizi kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan nitrisinya baik (Paath dkk, 2005). Kekurangan gizi pada seorang wanita akan berdampak pada penurunan fungsi rerpoduksi. Hal ini dapat diketahui apabila seseorang mengalami anorexia nervosa maka berat badannya akan menurun yang bisa menyebabkan perubahan pada hormon-hormon tertentu dalam tubuh yang berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus akibatnya perubahan siklus ovulasi dan menstruasi (Sibagariang, 2010). Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid, terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid (Paath dkk, 2005). Seseorang wanita yang mengalami kekurangan maupun kelebihan gizi akan berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus yang anterior untuk menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH). Dimana FSH ini berfungsi merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung satu sel telur. Tetapi hanya satu folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Sedangkan luteinizing hormone (LH) berfungsi dalam pematangan sel telur atau ovulasi (fase sekresi) yang nantinya jika tidak dibuahi akan mengalami peluruhan (menstruasi), sehingga apabila produksi FSH dan LH terganggu maka siklus menstruasi juga akan terganggu (Astuti dan Noranita, 2016). Berhubungan dengan menstruasi, secara khusus jumlah wanita anovulasi akan meningkat apabila berat badannya mengalami perubahan meningkat atau menurun (Anggarini dan Cahyaningrum, 2012). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status gizi remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta sebagian besar memi-

Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 103 liki status gizi normal. Siklus menstruasi remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta sebagian besar memiliki siklus menstruasi normal. Ada pada remaja putri di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Saran bagi SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta sebaiknya institusi pendidikan bekerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan khususnya tentang status gizi dan siklus menstruasi. Untuk peneliti lebih lanjut agar meneliti variabel pengganggu dari status gizi dan siklus menstruasi, karena masih banyak faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi siklus menstruasi selain status gizi. Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Paath, Rumdasih, dan Heryati. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Proverawati, A dan Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika. Sibagariang, E. E. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana. DAFTAR RUJUKAN Anggarini dan Chayaningrum. 2012. Hubungan Kadar Hemoglobin dan Status Gizi Dengan Pola Siklus Menstruasi Pada Remaja Akhir Akademik Kebidanan Semarang. http://jurnal.abdihusada.com/index.php/ jdk/article/download/21/20.pdf. Diakses tanggal 2 Oktober 2013. Anthony, D.P.N. 2011. Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi Siswi Kelas X dan Kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta. Astuti. E. P dan Noranita, L. 2016. Prevalensi Kejadian Gangguan Menstruasi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Ilmu Kebidanan. Jilid 3, Nomor 1, Desember 2016. Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Remaja di DIY. http://www.bps.go.id/. Diakses tanggal 10 Desember 2013. Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Lailiyana, Noor, dan Suryatni. 2010. Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.