Isolasi DNA Total Dan Optimasi Suhu Annealing Untuk Primer COX2 Pada Ikan Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) Asal Sungai Indragiri Hulu Riau

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN D-LOOP MITOKONDRIAL PADA IKAN Ompok hypophthalmus (Bleeker, 1846) DARI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus BinaWidya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN LINAMARASE

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN MEISA1

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

3. METODE PENELITIAN

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

METODE Waktu dan Tempat Materi Sampel DNA Primer

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menidentifikasi gen angiotensin converting enzyme (ACE)

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Survei dan Pendataan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1. Skema penggolongan HIV-1 [Sumber: Korber dkk. 2001: ]

AMPLIFIKASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) DARI SAMPEL SIRIP IKAN HIU DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA PASANGAN PRIMER

Metodologi Penelitian. Metode, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bab ini.

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

OPTIMASI PCR : KONSENTRASI PRIMER DAN VOLUME TEMPLAT DNA PADA AMPLIFIKASI mtdna IKAN MEDAKA Oryzias spp. DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MAROS

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

III. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

3 Metodologi Penelitian

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

TEKNIK ISOLASI DAN ELEKTROFORESIS DNA TOTAL PADA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) GENOTIPE ROTI DAN MENGGALO

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN FUNDAMENTAL. TAHUN ANGGARAN 2014 (Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun)

Kolokium Departemen Biologi FMIPA IPB: Ria Maria

Gambar Penerapan metode..., Anglia Puspaningrum, FMIPA UI, 2008

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, TEKNIK PCR, DAN ELEKTROFORESIS AGAROSE NAMA PRAKTIKAN : KARIN TIKA FITRIA ( )

MATERI DAN METODE. Materi

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

III. MATERI DAN METODE A.

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Metode Penelitian

KEANEKARAGAMAN GENETIKA DAN HUBUNGAN KEKERABATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)

OPTIMASI PCR (Polymerase Chain Reaction) FRAGMEN 724 pb GEN katg MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUK AMPLIFIKASI

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon

BABm METODE PENELITIAN

OPTIMASI AMPLIFIKASI PCR (Polymerase Chain Reaction) SEKUEN GEN matk cpdna PADA TANAMAN MANGGA (Mangifera) RIAU

3 BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

AMPLIFIKASI GEN 18S rrna PADA DNA METAGENOMIK MADU DARI DESA SERAYA TENGAH, KARANGASEM DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Hasil Amplifikasi Gen FSHR Alu-1pada gel agarose 1,5%.

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

Transkripsi:

Isolasi DNA Total Dan Optimasi Suhu Annealing Untuk Primer COX2 Pada Ikan Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) Asal Sungai Indragiri Hulu Riau JESSICA RODEARNI SARAGIH 1 *, ROZA ELVYRA 1, DEWI INDRIYANI ROSLIM 1 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Pekanbaru 28293 *e-mail : jessicasaragih@gmail.com ABSTRAK Ikan selais Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) merupakan fauna khas sungai paparan banjir yang perlu dilestarikan. Teknik molekuler yang berkembang saat ini memungkinkan eksplorasi penanda genetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk isolasi dan mengamplifikasi DNA mitokondrial (mtdna) yang dapat digunakan untuk menunjang usaha konservasi dan perlindungan sumber daya genetik fauna paparan banjir. Otot dari setiap sampel ikan diisolasi DNA totalnya, lalu dilakukan optimasi primer COX2 dengan teknik PCR menggunakan empat pasang primer COX2. Molekul DNA total pada ikan O. eugeneiatus telah didapatkan sesuai dengan protokol dari kit isolasi DNA DNeasy Blood and Tissue dari Qiagen. Pasangan primer COX2_SA_F1 dan COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49 o C menghasilkan pita yang paling baik dalam visualisai hasil optimasi primer dengan ukuran 660pb pada O. eugeneiatus sehingga dapat digunakan sebagai primer dalam mendapatkan fragmen COX2 dengan menggunakan teknik PCR. Kata Kunci: COX2, O. eugeneiatus, Sungai Indragiri Hulu ABSTRACT Selais Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) is typical fauna from floodplain which need to be conserved. Development of molecular technique gives some possibility to explore genetic marker of this fish. The aim of this study were to isolate and amplify mitochondrial DNA (mtdna) that can be used to support the conservation and protect its genetic source. The DNA was isolated from muscle of each sample and the primers optimized through PCR technique using four pairs of COX2 primer. The total DNA of each sample was obtain by using Dneasy Blood and Tissue from Qiagen. Primer s pair of COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 with annealing temperature 49 o C showed the best result with product obtained was 660 bp in O. eugeneiatus and it means that this primer can be used to obtain COX2 fragment by using PCR technique. Key words: COX2, Indragiri Hulu River, O. eugeneiatus PENDAHULUAN Sungai paparan banjir atau floodplain river ditemukan di beberapa pulau di Indonesia yaitu Pulau Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat) dan di Pulau Sumatera (Sumatera Selatan, Jambi, Riau). Sungai di Riau mayoritas merupakan sungai paparan banjir sehingga menjadi ciri khas dari daerah Riau. Beberapa jenis ikan yang biasanya ditemukan di sungai paparan banjir antara lain dari genus Belodontichthys, Kryptoterus, Hemisilurus, Wallago, dan Ompok dari famili Siluridae yang dikenal sebagai ikan bersungut atau catfish (Kottelat et al. 1993; FishBase 2013). Ikan selais Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) merupakan fauna khas sungai paparan banjir yang perlu dilestarikan, hidup di perairan dengan kisaran ph rata-rata 5,56-5,78 di Sungai Kampar Riau dengan lokasi penyebaran yang terbatas dan tidak memiliki kelimpahan yang luas namun bernilai ekonomis (Elvyra 2009). Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi (Pulungan et al. 1985) namun belum dapat dibudidayakan, sehingga perlu dilestarikan. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 113

Teknik molekuler yang kerap digunakan dalam menentukan marka spesifik adalah dengan menggunakan analisis pada fragmen penyandi protein yang terdapat pada genom mitokondria. DNA mitokondria terdapat dalam jumlah kopi yang tinggi sehingga mudah diisolasi dan dipurifikasi untuk berbagai keperluan analisis genom. Ukurannya yang relatif kecil (14-39 kb) mempermudah untuk dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh (Duryadi 1994). Dalam hal ini gen COX2 merupakan gen pengkode protein yang berevolusi sangat lambat dan berukuran lebih kecil dari gen COX1 (Simon 1991). Penelitian informasi genetik genom mitokondria pada Cyt b dilakukan Elvyra & Duryadi (2007) daerah D-Loop telah dilakukan Tasiah (2014) dan gen COX3 dilakukan Siagian (2015) pada ikan O. eugeneiatus. Namun data tersebut belum cukup untuk melengkapi data pada kedua ikan tersebut. Hal ini menjadi peluang dalam melakukan penelitian berdasarkan gen COX2 yang juga terdapat di DNA mitokondria. Optimasi primer pada proses PCR melibatkan beberapa variabel salah satunya suhu annealing. Jika suhu annealing terlalu rendah maka fragmen DNA yang didapatkan tidak spesifik dibuktikan dari visualisasi hasil PCR yang memperlihatkan adanya multiple bands (pita ganda) pada agarose. Jika suhu annealing terlalu tinggi maka kemurnian hasil PCR akan rendah dan hasil fragmen yang didapatkan akan lebih sedikit dari target dikarenakan primer yang menempel pada cetakan terlalu sedikit (Rychlik et al. 1990). Amplifikasi dengan menggunakan teknik PCR dipengaruhi oleh panjang dan komposisi primer. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk optimasi adalah dengan menggunakan suhu annealing yang berkisar hingga 5 o C lebih rendah dari Tm (temperature of melting) pasangan primer (Innis & Gelfand 1990). Proses annealing memerlukan waktu yang singkat berkisar antara 30 detik atau kurang dari 30 detik kecuali jika Ta (temperature of annealing) dekat dengan Tm atau kecuali primer tidak terlalu panjang seperti umumnya (Rybicki 2001). BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2015-April 2016. Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Indragiri Hulu Provinsi Riau, penanganan sampel dan isolasi DNA dilakukan di Laboratorium Zoologi dan Laboratorium Genetika Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: sarung tangan, masker, tabung mikro dengan ukuran 1,5 ml dan 0,2 ml, rak tabung mikro, tip mikro, pipet mikro berukuran 10 µl, 100 µl, dan 1000 µl, pinset, gunting, gelas ukur, erlenmeyer, spatula, kamera (Olympus SP-500 UZ), timbangan analitik, UV transluminator (WiseUv WUV-M20, Daihan Scientific), mesin sentrifus, mesin PCR, mesin vorteks, m esin elektroforesis (Fison Mode FEC 360, Large Horizontal Gel System), sisir dan cetakan gel agarose, waterbath, dan hot plate. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah otot dari ikan O. eugeneiatus diambil 10 sampel ikan per sungai. Kit isolasi dan purifikasi DNA (Dneasy Blood and Tissue Kit) dari Qiagen, Etanol absolut dan buffer TE [1 mm EDTA ph 8,0; 10 mm Tris-HCL ph 8,0; 40 mg/ml RNAse]. Kit PCR (TopTaq Master Mix PCR) dari Qiagen, empat pasang primer diantaranya COX2_SA_F1 (5 -AAA CTG ACC ATG GCA CTA AA-3 ) dengan COX2_SA_R1 (5 -ACG AAA ACA TAG GCT TGG AT-3 ), COX2_SA_F2 (5 -AAG TTA CAG CTC TCA ATG CT-3 ) dengan COX2_SA_R2 (5 -TTG GCA TTA GGG TGA TAG TA-3 ), COX2_SP_F1 (5 -AAA TCC TGC GTA TCT TGA GC-3 ), COX2_SP_F2 (5 - CCC TCA CAA CTA GGA TTC CA-3 ) dengan COX2_SP_R1 (5 -TCA AGG TGC TCT AGG GGA AC-3 ), loading dye, dan DNA ladder, agarose, etidium bromida, dan akuades. Isolasi dan purifikasi DNA total dari sampel otot ikan menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen. Metode yang digunakan dalam isolasi DNA total dilakukan menurut protokol dari kit Qiagen dengan modifikasi beberapa kecepatan sentrifus. Setelah sampel otot ikan dicuci menggunakan larutan 1x buffer TE otot ikan kemudian dicacah halus dan dimasukkan ke dalam tabung mikro 1,5 ml lalu ditambahkan buffer ATL sebanyak 180 µl, proteinase K sebanyak 20 µl, buffer AL sebanyak 200 µl, etanol absolut sebanyak 200 µl untuk melisiskan sel. Proses washing dilakukan dengan menambahkan buffer AW1 sebanyak 500 µl dan buffer AW2 sebanyak 500 µl ke dalam sampel. Elusi DNA dilakukan dengan menambahkan buffer AE sebanyak 200 µl. Molekul DNA disimpan pada suhu 4 o C dan selanjutnya digunakan sebagai cetakan dalam proses optimasi suhu annealing primer COX2 menggunakan PCR. Optimasi suhu annealing primer COX2 dilakukan dengan teknik PCR dengan menggunakan kit TopTaq Master Mix PCR dari Qiagen. Primer yang digunakan terdiri dari empat pasang primer yang didesain menggunakan program Primer3 Output dengan acuan sekuen DNA mitokondrial dari spesies Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 114

Silurus asotus (GenBank 2012) dan Ictalurus punctatus (GenBank 2010). Total volume PCR yang digunakan adalah 20 µl dan kondisi PCR yang digunakan merupakan hasil modifikasi yang dilakukan Elvyra dan Duryadi (2007). Pada optimasi dilakukan perlakuan Ta pada setiap pasang primer sebanyak dua suhu. Kedua perlakuan Ta ini didapatkan dengan menghitung rata-rata Tm pada sepasang primer dan menurunkan suhu tersebut 3 o C hingga 5 o C (Tabel 1). Tabel 1. Pasangan primer COX2, rata-rata Tm, dan Ta yang digunakan pada proses optimasi primer COX2 dengan teknik PCR Ta Pasangan Primer Rata-rata Tm Tm (-3 o C) Tm (-5 o C) COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 52 o C 49 o C 47 o C COX2_SA_F2/ COX2_SA_R2 52,05 o C 49,05 o C 47,05 o C COX2_SP_F1/ COX2_SP_R1 53,5 o C 50,5 o C 48, 5 o C COX2_SP_F2/ COX2_SP_R1 53,95 o C 50,95 o C 48,95 o C HASIL DAN PEMBAHASAN Molekul DNA Total Molekul DNA total diperoleh dari isolasi dan purifikasi 10 sampel otot ikan O. eugeneiatus dari Sungai Indragiri Hulu dengan menggunakan kit isolasi DNA Dneasy Blood and Tissue Kit dari Qiagen. DNA total berhasil diperoleh berdasarkan visualisai DNA dengan menggunakan elektroforesis dengan kondisi pita tebal (Gambar 1). Molekul DNA total yang didapatkan akan dijadikan cetakan (template) pada proses amplifikasi fragmen COX2. Gambar 1. Profil DNA total O. eugeneiatus pada 1,2% gel agarose dari sungai Indragiri Hulu; L=Ladder 1kb; 1-10= DNA total O. eugeneiatus. Suhu Annealing untuk primer COX2 DNA total yang dipilih sebagai cetakan pada proses optimasi adalah yang memiliki pita yang utuh dengan konsentrasi sekitar 100ng/µl. Pada proses optimasi digunakan empat pasang primer yang menghasilkan pita-pita yang berbeda (Gambar 2). Pada visualisai hasil optimasi primer dengan menggunakan pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1 dengan menggunakan suhu annealing dari penurunan suhu melting 5 o C diperoleh dua pita DNA berukuran 630pb dan dibawah 500pb sedangkan dengan menggunakan penurunan suhu melting 3 o C diperoleh pita berukuran 660pb. Pada pasangan primer COX2_SA_F2/COX2_SA_R2 dengan suhu annealing dari penurunan suhu melting 5 o C dan 3 o C menunjukkan tidak terjadinya amplifikasi. Pasangan primer COX2_SP_F1/COX2_SP_R1 dengan suhu annealing dari penurunan suhu melting 5 o C diperoleh fragmen DNA dengan ukuran dibawah 500pb sedangkan dengan penurunan suhu melting 3 o C diperoleh dua fragmen DNA dengan 750pb dan dibawah 500pb. Pada pasangan primer COX2_SP_F2/COX2_SP_R1 dengan suhu annealing dari penurunan suhu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 115

melting 5 o C tidak terjadi amplifikasi dan dengan menggunakan penurunan suhu melting 3 o C diperoleh dua ukuran fragmen yaitu 750pb dan dibawah 500pb. Hasil optimum fragmen gen COX2 yang diperoleh sesuai dengan hasil desain primer dengan kisaran 690pb yaitu dengan menggunakan pasangan primer COX2_SA_F1 sebagai forward dan COX2_SA_R1 sebagai reverse dengan suhu annealing 49 o C atau penurunan suhu melting sebesar 3 o C dengan ukuran fragmen 660 pb. Gambar 2. Profil fragmen DNA COX2 pada O. eugeneiatus asal Sungai Indragiri Hulu; suhu annealing: (1) 47 o C (2) 49 o C menggunakan pasangan primer COX2_SA_F1/COX2_SA_R1; (3) 47,05 o C (4) 49,05 o C menggunakan pasangan primer COX2_SA_F2/COX2_SA_R2; (5) 48,5 o C (6) 50,5 o C menggunakan pasangan primer COX2_SP_F1/COX2_SP_R1; (7) 48,95 o C (8) 50,95 o C menggunakan pasangan primer COX2_SP_F2/COX2_SP_R1; L= Ladder. KESIMPULAN Molekul DNA total pada ikan O. eugeneiatus telah didapatkan sesuai dengan protokol dari kit isolasi DNA DNeasy Blood and Tissue dari Qiagen dengan beberapa modifikasi kecepatan dan waktu sentrifus. Pasangan primer COX2_SA_F1 dan COX2_SA_R1 dengan suhu annealing 49 o C menghasilkan pita yang paling baik dalam visualisai hasil optimasi primer dengan ukuran 660pb sehingga dapat digunakan sebagai primer dalam mendapatkan fragmen COX2 dengan menggunakan teknik PCR. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pusat Studi Pangan, Energi dan Bioteknologi-LPPM Universitas Riau atas bantuan pendanaan penelitian Pusat Studi Tahun Anggaran 2015 a.n. Dr. Roza Elvyra, M.Si. DAFTAR PUSTAKA Duryadi D. 1994. Peran DNA Mitokondria (mtdna) dalam studi keragaman genetik dan biologi populasi pada hewan. Institut Pertanian Bogor. Elvyra R. 2009. Kajian Keragaman Genetik dan Biologi Reproduksi Ikan Lais di Sungai Kampar Riau [disertasi]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.au Elvyra R, Duryadi D. 2007. Kajian penanda genetik gen sitokrom b DNA mitokondria ikan selais dari Sungai Kampar Riau. J Natur Ind 10: 6-12 Fishbase. 2010. A global information system on fishes. http://fishbase.sinica.edu.tw/summary/speciessummary.php?id=23107. [Diakses pada 5 November 2015] GenBank. 2010. Ictalurus punctatus mitochondrion, complete genome. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/nc_003489.1. [diakses pada 26 Februari 2016 ] GenBank. 2012. Silurus asotus mitochondrion, complete genome. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/jx087351.1. [diakses pada 26 Februari 2016 ] Innis, MA & Gelfand, DH. 1990. Optimization of PCRs. Academic Press: New York Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 116

Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirdjoatnodjo S. 1993. Freshwater fishes of western Indonesia and Sulawesi. Jakarta: Periplus edition (HK) in collaboration with the environment Rep. Of Indonesia. Pulungan, C.P., Ahmad, M., Siregar, Y.I., Ma amoen A. A. H. 1985. Morfometrik ikan lais Siluroidea dari perairan kecamatan Kampar Kiri kabupaten Kampar Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Universitas Riau. Rybicki, E. 2001. PCR Primer Design and Reaction Optimization. University of Cape Town: Rychlik, W., Spencer, WJ., Rhoads, RE. 1990. Optmization of the annealing temperature for DNA amplification in invitro. Nucleic Acid Research 18(21): 6409-6412 Siagian TR. 2015. Kajian marka genetika berdasarkan gen COX3 pada ikan selais kaporeh (Ompok eugeneiatus Vaillant 1893) dari tiga sungai rawa banjiran, Provinsi Riau. [skripsi] Pelanbaru: Universitas Riau Simon, C. 1991. Molecular Systematics at the Species Boundary: Exploiting Conserved and Variable Regions of the Mitochondrial Genome of Animals Via Direct Sequencing from Amplified DNA. Molecular Techniques in Taxonomy. Nato Advanced Studies Institute, series H: Cell Biology. Springer 1(57): 33-34. Tasiah. 2014. Analisis penanda genetik spesifik berbasis daerah D-Loop pada ikan selais Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) dari sungai Kampar Kiri dan Indragiri Hulu Provinsi Riau.[skripsi]. Pekanbaru:Universitas Riau. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau 117