GAMBARAN UMUR DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI YOHANAH TAHUN 2013 Oleh Tri Restu Handayani ABSTRACT Breastmilk dike occures due to the narrow ductus lactipherus or caused by glands that are not emptied well. Based on the data taken from medical record at Bidan Praktik Mandiri Yohanah Palembang in 2013. Breastmilk dike becomes increasing in 2012 was 7.6%, in 2013, it became 32.3% increasing. The objective of the research is aimed to know the description of age and the occupation of post partum mother to the incident of breastmilk dike at Praktik Bidan Mandiri Yohanah Palembang in 2013. The method of the research uses a descriptive method, by using seconder data that was gained from medical record. The population of the research was all post partum mothers that experienced in breastmilk dike. The samples taken were the total samplings were 34 people. It was done on November 26th 25th, 2013. The result of the research gained that the incident of post partum mother with breastmilk dike at Bidan Praktik Mandiri Yohanah Palembang in 2013 were 34 people ( 32.3% ) of 105 post partum mothers with the mostly occures to the employed mothers was 64.7% and the unrisky age of the mothers was 73.6%. Based on the result of the research gained that brestmilk dike is mostly occures to the mothers who have job by unrisky age. The suggestion given to health officers, hopefully, they often improve and conduct counseling about exclusive breastmilk and to post partum mothers are expected to breastfeed their baby effectively. Keywords : Breastmilk dike, Age, Occupation Bibliography : 31 ( 2005 2014 ) ABSTRAK Bendungan ASI terjadi karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar- kelenjar yang tidak di kosongkan dengan sempurna, terjadi bendungan air susu. Berdasarkan data di BPS Yohanah Palembang, jumlah ibu nifas yang mengalami bendungan ASI pada tahun 2012 sebanyak 7,6%, pada tahun 2013 sebanyak 32,3%. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran umur dan pekerjaan ibu nifas dengan bendungan ASI di Bidan Praktik Mandiri Yohanah tahun 2013. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan data sekunder yang didapat dari rekam medik. Populasi penelitian adalah semua ibu nifas dengan bendungan ASI tahun 2013. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 34 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu nifas dengan bendungan ASI di Bidan Praktik Mandiri tahun 2013 sebanyak 34 orang (32,3%) dari 105 ibu nifas dengan ibu yang bekerja sebanyak 64,7% dan umur tidak resiko sebanyak 73,6%. Berdasarkan hasil penelitian ibu nifas dengan bendungan ASI lebih banyak dialami oleh ibu yang bekerja dengan umur tidak resiko. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar ibu nifas yang mengalami bendungan ASI segera diberikan asuhan perawatan payudara sesuai standar dengan demikian ibu dapat menghasilkan ASI yang berkualitas. Kata kunci : bendungan ASI, Umur, Pekerjaan Daftar Bacaan : 31 (2005-2014)
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat 1. Berdasarkan data World Health Organization (WHO)menunjukan pada tahun 2010, angka ASI ekslusif di dunia sangat bervariasi. 1.3 juta bayi di seluruh dunia dapat diselamatkan dari kematian dengan memberikan ASI ekslusif. WHO merekomendasikan untuk memberikan ASI sampai 6 bulan 2. Berdasarkan data Survey DemografiKesehatan Indonesia(SDKI) 2012,27% bayi umur 6 bulan mendapatkan ASI ekslusif, 8 % bayi diberikan susu formula dan 8% diberikan air putih. Pemberian ASI ekslusif pada tahun 2012 meningkat dibandingkan dengan pemberian ASI ekslusif pada tahun 2007 yaitu sebesar 17% 3. Menurut data dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, bayi yang diberikan ASI ekslusif tahun 2008 yaitu mencapai 24.746 bayi atau sebesar 80,3 % dari 30.817 bayi, tahun 2009 mencapai 11.303 bayi atau sebesar 79% dari jumlah bayi 14.308 dan tahun 2010 mencapai 27.599 bayi atau sebesar 87% dari jumlah 31.724 bayi 4. Cakupan pemberian ASI ekslusif Tingkat Kota Palembang tahun 2010 yaitu 73%, dan tahun 2011 menurun dari tahuntahun sebelumnya yaitu sebesar 66%. Cakupan ASI ekslusif tahun 2012 sebesar 63% menurun dibandingkan capaian tahun 2011. Artinya jika dibandingkan target nasional (80%) cakupan tersebut belum mencapai target. Pemberian informasi tentang pentingnya ASI ekslusif pada bayi oleh tenaga kesehatan perlu ditingkatkan lagi 5. Bahaya atau kerugian jika anak tidak diberikan ASI yaitu dapat meningkatkan resiko asma, meningkatkan resiko alergi, meningkatkan resiko infeksi saluran pernapasan akut, meningkatkan resiko oklusi pada gigi anak, meeningkatkan resiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasi. Resiko pada ibu dapat terjadi bendungan ASI 6. Bendungan ASI terjadi karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjer- kelenjer yang tidak di kosongkan dengan sempurna, terjadi bendungan air susu 7. Berdasarkan data di BPS Yohanah Palembang, jumlah ibu nifas yang mengalami bendungan ASI pada tahun 2010 ibu nifas yang berkunjung sebanyak 104 orang yang mengalami bendungan ASI mencapai 8 orang atau sebanyak (7,6%), pada tahun 2011 ibu nifas yang berkunjung sebanyak 109 orang yang mengalami bendungan ASI mencapai 13 orang atau sebanyak (11,9%), pada tahun 201 2 ibu nifas yang berkunjung sebanyak 78 orang dan ibu yang mengalami bendungan ASI mencapai 6 orang atau sebanyak (7,6%), pada tahun 2013 ibu nifas yang berkunjung sebanyak 105 orang yang mengalami bendungan ASI sebanyak 34orang atau sebanyak (32,3%) Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Karakteristik Ibu Nifas Dengan Kejadian Bendungan ASI di Bidan Praktik Swasta Yohanah Palembang Tahun 2013. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan data di Bidan Praktik Mandiri Yohanah, ibu nifas yang mengalami Bendungan ASI pada tahun 2010, 2011, 2012 menunjukan penurunan dan peningkatan. Pada tahun 2013 angka Bendungan ASI meningkat lebih banyak (32,3 %) maka rumusan masalah dalam penelitian adalah masih tingginya kejadian bendungan ASI di Bidan Praktik Mandiri Yohanah Tahun 2013. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Diketahuinya gambaran umur dan pekerjaan ibu nifas dengan kejadian Bendungan ASI di BPM Yohanah palembang tahun 2013. 1.3.2 Tujuan khusus Diketahuinya distribusi frekuensi kejadian bendungan ASI di BPM Yohanah Palembang tahun 2013 berdasarkan pekerjaan dan umur ibu.
1.4 Manfaat Penelitian Diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi kesehatan terkait, guna perbaikan perencanaan maupun implementasi pemberian ASI Eksklusif agar mencegah terjadinya bendungan ASI pada ibu nifas. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian dengan tujuan utama membuat gambar tentang suatu keadaan secara objektif. 2.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua ibu nifas yang mengalami Bendungan ASI yang tercatat di Rekam Medis di Bidan Praktik Swasta Yohanah Tahun 2013. Teknik Pengumpulan sampel mengunakan total populasi berjumlah 34 responden. 2.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di BPM Yohanah Palembang pada Desember 2013 2.4 Pengumpulan dan Pengelolaan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengamati data responden yang tercatat di rekam medik BPM Yohanah Palembang. 2.5 Analisa Data Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat 3. HASIL PENELITIAN Umur dibagi menjadi 2 kategori yaitu Beresiko (<20 dan >35) tidak Beresiko (20-35). Dapat dilihat ada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Bendungan Asi Berdasarkan Umur Ibu No Umur f % 1. Resiko 9 26,4 2. Tidak Resiko 25 73,4 Jumlah 34 100 Sumber : RM BPM Yohanah tahun 2013 Tabel 4.1 menunjukan bahwa ibu nifas yang mengalami bendungan ASI usia resiko yaitu sebanyak 9 responden (26,4%) lebih kecil dari pada ibu nifas yang mengalami bendungan ASI usia tidak resiko sebanyak 25 responden (73,6 %). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nuraini Rahmawati di BPS benis Jayanto Ngentak dengan judul Stimulasi Refleks Oksitosin Terhadap Kejadian Bendungan ASI Pada Post Partum Primipara Di Bidan Praktik Swasta Benis Jayanto Ngentak, menyatakan bahwa umur memengaruhi kejadian bendungan ASI. Ibu nifas yang mengalami bendungan ASI yang terkait dengan umur lebih banyak terjadi pada umur tidak resiko (73,6 %) dari pada umur resiko (26,4 %)[1]. Umur reproduktif 20-35 tahun pada wanita merupakan umur yang aman untuk melakukan aktifitas reproduksinya seperti hamil,melahirkan dan menyusui. Pada umur ini payudara wanita dapat reproduksi ASI dalam jumlah besar. Apabila ASI. tersebut tidak diberikan kepada bayinya karena berbagai alasan maka dapat membuka peluang terjadi bendungan ASI. Bendungan ASI terjadi tidak hanya dipengaruhi faktor umur. Teknik menyusui yang salah, puting susu lecet, frekuensi menyusui, keadaan puting susu merupakan faktor lain penyebab terjadinya bendungan ASI. Terkait umur, peneliti berpendapat bahwa umur reproduktif atau umur tidak resiko merupakan umur yang ideal untuk melaksanakan peran wanita secara reproduktif termasuk dalam memberikan ASI. Bendungan ASI dapat terjadi apabila ASI yang dihasilkan tidak diberikan pada bayinya. Variabel pekerjaan dibagi menjadi 2 kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Bendungan ASI Berdasarkan Pekerjaan Ibu No Umur f % 1. Bekerja 22 64,7 2. Tidak Bekerja 12 25,3 Jumlah 34 100 Sumber : RM BPM Yohanah 2013 Tabel 4.2 menunjukan bahwa ibu nifas dengan bendungan ASI lebih banyak ditemui pada ibu yang bekerja sebanyak 22 responden (64,7%) dari pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 12 responden (35,3 %). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ratnasari di Rskdia Siti Fatima Makassar. dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bendungan ASI DI Rskia Siti Fatima Makassar,menyatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi terjadinya bendungan ASI. Didapatkan hasil bahwa ibu nifas yang mengalami bendungan ASI pada
ibu yang bekerja sebesar 67,5 % lebih besar dari pada ibu yang tidak bekerja sebesar 32,5 %. Sebagian besar terjadinya bendungan ASI pada ibu post partum ada hubungannya dengan pemberian ASI. Sebaiknya ibu menyusui bayinya sesering mungkin karena menyusui yang di jadwalkan akan berakibat kurang baik karena hisapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Rentang menyusui optimal adalah 8-12 kali setiap hari. Peneliti berasumsi bahwa ibu nifas yang bekerja memiliki peluang yang lebih besar mengalami bendungan ASI dibandingkan dengan ibu nifas yang tidak bekerja. Aktivitas di luar rumah (bekerja) dapat mengurangi waktu ibu dalam menyusui bayinya. Ibu yang bekerja akan tidak efektif dalam memberikan ASI pada bayinyadengan demikian pengeluaran ASI berkurang sehingga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya bendungan ASI. 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang ibu nifas yang mengalami bendungan ASI di Bidan Praktik Mandir Yohanah Tahun 2013 dapat disimpulkan : 1. Ibu nifas yang mengalami bendungan ASI di Bidan Praktik Mandiri Yohanah Tahun 2013 sebanyak 34 (32,3%). 2. Ibu nifas yang mengalami bendungan ASI lebih banyak terjadi pada ibu yang bekerja. 3. Ibu nifas yang mengalami bendungan ASI lebih banyak terjadi pada umur tidak resiko. 4.2 Saran Saran ditujukan untuk pengembangan pelayanan dan penelitian kesehatan yang berhubungan dengan bendungan ASI. 1. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan yang berkesinambungan tentang pemberian ASI Eksklusif dan dampaknya terhadap ibu dan bayi. 2. Diharapkan kepada calon ibu atau ibu post partum untuk mempersiapkan diri dalam hal pemberian ASI pada bayi agar dapat mencegah terjadinya bendungan ASI. DAFTAR PUSTAKA 1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/26924/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tgl 20 januari 2015 jam 21.54 wib 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005). Profil Kesehatan RI 3. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012, Jakarta. Diakses tanggal 22 januari 2014 jam 20.15 wib 4. Dinas Kesehatan Kota Palembang (2012) Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan. 5. Dinkes Kota Palembang (2013). Profil Dinkes Kota Palembang : Dinas Kesehatan, Palembang. 6. http://kamuskesehatan.com/arti/putingsusu/ Diakses pada tanggal 21 januari 2015 jam 22.05 wib 7. Manuaba, Ida. (2012). Ilmu kebidanan. Praktik kandungan dan KB. Penerbit Buku KedokteranECG. 8. Rukiyah, Ai Yeyeh. (2011). Asuhan Kebidanan III (Nifas). Trans Info Medika, Jakarta. 9. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada masa Nifas. Salemba Medika : Jakarta. 10. Sulstyawati,Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Andi, Yogjakarta. 11. Nanny, Vivian dan Sunarsih, Tri. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Jakarta : Salemba Medika. 12. Prawirohardjo, Sarwono. (2004). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Praworohardjo.Jakarta 13. Sunarsih,Tr.(2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Salemba. 14. Yuli, Reni.(2014). Payudara Dan Laktasi. Jakarta : Salemba Medika. 15. Saifuddin, Abdul Bari. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Salemba Medika. 16. Jannah, Nurul. (2011). Biologi Reproduksi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 17. Maryunani, A. dkk (2012). Asuhan Pada Ibu dalam masa Nifas(Post Partum). Jakarta : Trans Info media. 18. Ambarwati, Eay Retna. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Niha Medika. 19. Purwanti. Konsep Penerapan Asi Eksklusif. Buku kedokteran. EGC. Jakarta ; 2014.
20. Sofian, Amru. (2011). Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisioogi, Obstetri Patologi. Jakarta : Editor Penyelaras, Loi Indra 21. Walyani Siwi, Elisabeth dan Purwoastuti, Endang. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Yogjakarta : Pustaka Baru Press. 22. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta. 23. http://id.wikipedia.org/wiki/pekerjaan Diakses pada tanggal 15 januari 2014 jam 11.39 wib 24. Siswanto. dkk. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Yogjakarta : Bursa Ilmu. 25. Hidayat, A.Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. 26. Saryono dan Setiawan, Ari (2011). Metode Penelitian Kebidanan. Yogjakarta : Nuha Medika 27. Http://Kamuskesehatan.Com/Arti/Puting- Susu/ Diakses pada tanggal 21 januari 2015 jam 22.05 wib 28. Http://Female.Kompas.Com/Read/2010/1 1/26/15060976/6.Fakta.Tentang.Puting.Pa yudara Diakses Pada Tanggal 21 Januari 2015 Jam 22.09 29. Data Bidan Praktik Mandiri Yohanah Palembang Tahun 2013 30. http://id.wikipedia.org/wiki/pekerjaan diakses pada tanggal 4 februari 2014 jam 14.41 wib. 31. Marmi,Raharjdjo, Kukuh. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.2012.