Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENDIDIKAN GRATIS DAN KESADARAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA

Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi negatif bagi jalannya roda pemerintahan. Berdasarkan UUD 1945 alenia IV berbunyi mencerdaskan kehidupan

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

MOTIVASI PENDIDIKAN DI KELURAHAN OMPO KABUPATEN SOPPENG. Nurhidayah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Nurul Hikmah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

Jumlah anak usia sekolah setingkat SMP (jiwa)

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ABSTRAK PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI DESA SUMBER JAYA. (Leni widianingsih, Adelina Hasyim, Yunisca Nurmalisa)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang melesat cepat. Pendidikan adalah satu- satunya alat untuk

KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

pada bab tiga yang akan didasrakan pada teori teori bab dua pada bab empat ini

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

ABSTRACT THE FACTORS THAT INFLUENCE SOCIETYS MIND SET ON THE IMPORTANT OF EDUCATION IN CUGUNG VILLAGE. (Rima Permata Sari, Holilulloh, Hermi Yanzi)

Edu Geography

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

JURNAL KORI HARTATI NIM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PERSEPSI KELUARGA PETANI TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL ANAK DI DESA SUNGAI TOMAN KECAMATAN SALATIGA KABUPATEN SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

STUDI EKSPLORATIF ALIRAN KEBATINAN PAGUYUBAN KAWRUH KODRATING PANGERAN (PKKP) DI PUCANGSAWIT SURAKARTA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

BAB III METODE PENELITIAN

Penulis1 et al.,membangun Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Proses Pembelajaran Media Berbasis Alam.

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PAUD 'AISYIYAH III KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

Nurmila dan Ratnawaty, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

DAMPAK TAYANGAN SINETRON TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD BERLIAN BONDOYUDO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN TATA TERTIB (STUDI PADA SISWA DI SMA NEGERI 18 MAKASSAR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dan anak pada khususnya. Sebenarnya pendidikan telah dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG ARTIKEL JURNAL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JULITA

PEMBINAAN PRESTASI ATLET PENCAK SILAT DEWASA DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI)

Transkripsi:

PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Faktor-faktor penyebab pendidikan rendah pada petani rambutan, 2) Pandangan petani rambutan yang latar pendidikan rendah terhadap pendidikan di Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini kualitatif dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria petani rambutan buta aksara berjumlah 8 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan obserbasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif dengan tahapan mereduksi data, mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data yaitu triangulasi teknik/metode yaitu membandingkan hasil observasi dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Faktor penyebab pendidikan rendah pada petani rambutan di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu, kondisi ekonomi, letak geografis, dan kecenderungan membantu orangtua bekerja guna mencari nafkah. 2) Pandangan Petani rambutan yang latar belakang pendidikan rendah terhadap pendidikan mempunyai sifat positif, mereka menilai bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Petani rambutan yang latar belakang pendidikan rendah berpandangan bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan. Kata Kunci: Pendidikan rendah ABSTRACT The purpose of this research is to know 1) the factors which impacting the low education of rambutan farmer, 2) rambutan farmer s perspective which low educational background towards education in Pallantikang village, Patallassang sub district, Gowa district. A kind of this research is quantitative with determination informant through purposive sampling technique and the criteria of illiteracy rambutan farmer are 8 people. Technique of data collection is using observation, interview, and documentation. The data that obtained in this research is analyzing by using descriptive qualitative analysis with reduction data stage, display the data, and conclusion. Technique of approval data is triangulation technique that compares the result of observation and interview. The result of this research shows that 1) the causes of low education of rambutan farmer in Pallantikang village Pattallassang Subdistrict Gowa District is influenced by external factor, namely economic conditions, geographical location, and tendency to help parents to work. 2) The positive perspective of Rambutan farmer which low education background towards education, they assess that education is key to achieve success. Rambutan farmer which low educational background views that education is very important for life. Keyword: Low education PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, segala peradaban yang ada dan dialami oleh manusia bukanlah suatu produk yang siap pakai atau barang jadi yang menggelinding dari langit, melainkan suatu hasil perjuangan manusia dari abad keabad dengan menggunakan segala kemampuan, serta mengarahkan segala tenaga, baik yang dibawa sejak lahir maupun yang diperoleh dari pengalaman dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan serta keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi sepanjang perjalanan. Pendidikan senantiasa merupakan faktor yang menentukan baik dalam arti dan peranan maupun dalam kegunaannya. Oleh sebab itu, tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pendidikan menentukan hasil perpaduan antara peradaban dan kehancuran. Menurut kodratnya manusia memang harus dididik, tanpa pendidikan manusia tidak dapat berkembang sebagaimana layaknya, sebab pendidikan sebagai salah satu pemicu lahirnya pribadi- Nuralfy Khaerani 124

pribadi yang multitalenta atau multiguna. Keterbelakangan merupakan momok yang sangat menakutkan bagi siapa pun yang tidak pernah merasakan indahnya pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan unsur penting untuk pembangunan suatu bangsa. Karena pendidikan adalah unsur yang dapat mencerdaskan, membimbing, dan mengarahkan generasi-generasi bangsa dalam kehidupan yang menjadikan bekal untuk masa depan. Pendidikan cerah masa depan juga cerah, begitulah sekiranya pandangan orang-orang sekarang, sehingga orang tua berbondong-bondong untuk menyekolahkan anak-anak mereka, hal ini dilakukan karena orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya dan menginginkan mereka dapat bekal pendidikan, mandiri, dan lebih baik nasibnya daripada orangtuanya. Di Indonesia,jenjang pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA.Salah satu kegiatan penting dalam kehidupan manusia adalah melaksanakan pendidikan. Peranan pendidikan dalam kehidupan pada zaman sekarang ini diakui sebagai salah satu kekuatan yang dominan serta menjadi faktor penentu bagi prestasi dan produktifitas seseorang. Adapun tingkat pendidikan yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa merupakan sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini sesuai dengan kondisi wilayah Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa berupa lahan pertanian sebesar 70,35 % baik untuk pertanian dan perkebunan, kebanyakan warga Desa Pallantikang bekerja sebagai petani karena banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan di sektor pertanian dan perkebunan. Kebutuhan tenaga kerja pertanian, perkebunan, dan sektor industri rumah tangga merupakan karekteristik yang membedakan dengan Kecamatan lain.perkembangan di sektor pertanian, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan berpendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, petani di negara kita termasuk petani rambutan di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang ratarata adalah lulusan dari Sekolah Dasar (SD), sehingga pengetahuan mereka masih sangat kurang dalam manajemen hasil pertanian ataupun pengetahuan dalam mengembangkan sektor pertanian. Para petani lulusan SD lebih mengandalkan cara tradisional dalam mengembangkan pertanian serta dalam manajemen hasil pertanian. Adanya permasalahan yang terjadi pada warga khususnya pada petani rambutan yaitu rendahnya tingkat pendidikan petani karena kurangnya kemampuan warga belajar dalam membaca berkenaan dengan pengenalan atau penyebutan huruf dan merangkai huruf. Sesuai dengan hasil observasi awal peneliti menyatakan warga yang selaku petani rambutan Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa memiliki kemampuan yang bisa dikatakan rendah dalam membaca dan merangkai huruf menjadi sebuah kata terbukti dengan adanya warga yang tidak mampu membedakan huruf seperti antara huruf B, D dan P, adapun salah satu warga tidak mampu menyebutkan huruf X. Selain itu, dari hasil pengamatan penulis dalam surat jual beli tanah keluarga dengan salah satu petani rambutan tersebut dimana saksi-saksi yang seharusnya bertanda tangan dalam surat jual beli tanah tersebut pada umumnya mereka hanya memberi cap jempol dengan alasan tidak tahu bertanda tangan karena tidak bisa membaca dan menulis. Petani rambutan yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah yaitu tamatan Sekolah Dasar (SD). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini kualitatif dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria petani rambutan buta aksara berjumlah 8 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan obserbasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif dengan tahapan mereduksi data, mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Teknik Nuralfy Khaerani 125

pengabsahan data yaitu triangulasi teknik/metode yaitu membandingkan hasil observasi dan hasil wawancara. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendidikan Rendah adalah pendidikan 6 tahun Sekolah Rakyat atau Sekolah Rendah, sedangkan Pendidikan Dasar adalah pendidikan 9 tahun, SD dan SMP untuk menyiapkan dasar-dasar pendidikan ke jenjang menengah. Masih banyaknya pendidikan rendah terutama pada petani antara lain disebabkan adanya penduduk yang putus belajar sekolah dasar menjadi buta huruf kembali karena ketidakadaan bahan bacaan yang memadai dalam arti yang mampu membangkitkan minat baca masyarakat, luas wilayah pelayanan dan sulitnya transportasi mengakibatkan banyak warga masyarakat yang belum terlayani. Mereka pada umumnya sibuk bekerja mencari nafkah sehingga tidak memiliki waktu untuk belajar. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Makassar, jarang menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. Adapun hasil penelitian mengenai faktor penyebab pendidikan rendah pada petani rambutan yaitu: Faktor internal adalah seluruh kondisi yang dimiliki oleh seseorang, baik yang menyangkut kondisi fisik maupun kondisi psikologi. Kondisi fisik yang dimaksud ialah keadaan kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan memberikan pengaruh pada proses penyesuaian diri, orang yang sehat akan dapat melakukan hubungan sosial dengan baik, dan sebaliknya orang yang terganggu kesehatannya akan mengalami gangguan dalam bergaul. Dari hasil penelitian, tidak terdapat faktor internal penyebab pendidikan rendah pada petani rambutan di Desa Pallantikang. Salah satu faktor yang menyebabkan pendidikan rendah pada petani rambutan di Desa Pallantikang Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kondisi keuangan suatu keluarga yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya penghasilan dan pengeluaran suatu keluarga tersebut. Semakin tinggi penghasilan dibanding dengan pengeluaran suatu keluarga maka semakin tinggi pula tingkat ekonomi keluarga tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi pengeluaran dibanding penghasilan suatu keluarga maka semakin rendah tingkat ekonomi keluarga tersebut. Rendahnya tingkat ekonomi orang tua petani rambutan menyebabkan orang tua petani rambutan tersebut tidak dapat memenuhi biaya pendidikan untuk anakanaknya. Kemiskinan yang dialami oleh sebahagian besar penduduk Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa berdampak pada banyaknya anak-anak yang tidak sempat menikmati pendidikan. Kemiskinan itu juga bahkan berdampak pada perilaku masyarakat dimana kondisi kemiskinan tersebut memaksa masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma, baik norma agama maupun norma sosial. Tindakan amoral sebagai dampak dari kemiskinan yang dimaksud antara lain, penipuan, pencurian, dan bahkan perampokan Selain faktor ekonomi, letak geografis tampaknya juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pendidikan rendah pada petani rambutan di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa. Letak geografis yang dimaksudkan di sini adalah baik dari segi kondisi tempat tinggal maupun jarak antara sekolah dengan rumah para petani tersebut. Kekurangan ekonomi yang umumnya dialami oleh masyarakat petani kemudian diperparah oleh kondisi letak geografis dimana sekolah-sekolah yang ada saat itu letaknya sangat jauh dari perkampungan tempat masyarakat petani itu berada dan dengan kondisi jalanan yang belum layak sama sekali untuk dilewati kendaraan menyebabkan semakin kecilnya masyarakat petani rambutan untuk bersekolah Kondisi ekonomi orang tua yang berada di bawah garis kemiskinan daapat berdampak dalam berbagai aspek serta dapat memaksa yang anggota keluargaa yang bersangkutan melakukan berbagai hal, termasuk diantaranya orang tua meminta kepada anaknya untuk membantunya mencari uang. Kecenderungan untuk memilih mencari uang dibanding Nuralfy Khaerani 126

dengan pergi bersekolah merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada masyarakat miskin, mereka tidak bersekolah karena membantu orang tuanya mencari nafkah. sebagaimana yang telah dipaparkan diatas memberi informasi bagi kita bahwa pekerjaan menebang bambu meskipun sangat sulit akan tetapi tetap menjadi pilihan disebabkan pekerjaan lainnya yang biasa dilakukan yakni menjual pisang dianggapnya jauh lebih berat karena pisang tersebut harus dibawak kepasar dalam jarak yang jauh itu pun harus dipikul sementara harganya sangat murah. Keberadaan PKG tampaknya memberi harapan bagi masyarakat di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, khususnya masyarakat yang taraf ekonominya sangat rendah, sekaligus menjadi penyebab masyarakat pada kelas tersebut tidak memperhatikan pendidikan. Berbicara mengenai pandangan masyarakat petani rambutan putus sekolah tentang pendidikan bukanlah sesuatu yang bijak ketika kita mengaitkan dengan pendidikan rendah, apalagi dari segi faktor penyebabnya sudah diketahui bahwa sesungguhnya mereka tidak bersekolah bukan dikarenakan bahwa mereka tidak melihat pendidikan itu sebagai sesuatu yang penting, melainkan mereka tidak bersekolah dikarenakan berbagai kondisi yang memakasa mereka untuk tidak bersekolah. Rendahnya pendidikan yang dialaminya tidak berarti bahwa pendidikan bagi beliau adalah sesuatu yang tidak penting, bahkan beliau melihat pendidikan itu sebagai sesuatu yang dapat memperbaiki kondisi kehidupan suatu masyarakat. Sesungguhnya mereka juga sangat ingin menempuh pendidikan ketika masih usia sekolah, namun kondisi kehidupan saat itu tidak memberi peluang untuk menikmati yang namanya pendidikan.berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai informan sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa petani rambutan yang mempunya pendidikan rendah di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang kabupaten Gowa memiliki pandangan yang positif terhadap pendidikan, mereka menilai bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat ditarik beberapa kesimpuan dalam penelitian ini yaitu a. Faktor penyebab pendidikan rendah pada petani rambutan di Desa Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa antara lain; 1) kondisi ekonomi, letak geografis, dan kecenderungan membantu orang tua bekerja guna mencari nafkah, dan b. Pandangan petani rambutan yang latar belakang pendidikannya rendah terhadap pendidikan positif karena, mereka menilai bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, serta pendidikan sangat penting bagi kehidupan. DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, Kusnaka, 1999. Petani Merajut Tradisi Era Globalisasi. Bandung: Humaniora Utama Pers (HUP) Gunawan, Keesing. 1981. Sosiolog Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara Karim, Abdullah. 2010. Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Rendah. Http:// Faktor yangmempengaruhipendidikanrendah.com/ 2016/06. Html Rahardjo. 2014. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers Salam, Burhanuddin. 2009. Pengantar Pedagogik (dasar-dasar Ilmu Mendidik). Jakarta: PT Rineka Cipta Nuralfy Khaerani 127

Nuralfy Khaerani 128