EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

* Keperluan korespondensi, Telp: ,

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBERIAN TUGAS KOOPERATIF DAN TUGAS INDIVIDU PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI PAJANG 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

*

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

*Keperluan korespondensi : , ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sejarah

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian

JURNAL EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Transkripsi:

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012 Mega Nusantara Putri 1,*, Sugiyanto 2 dan Danang 2 1 Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia Keperluan korespondensi, HP: 085713524006, e-mail : yesica_mega@yahoo.co.id ABSTRAK The aims of this research was to know: (1) The difference learning result between NHT method, TAI, with Lecture Question Answer (2) The difference learning result between NHT method with TAI (3) The difference learning result between NHT learning method with Lecture Question Answer (4) The difference learning result between TAI method with Lecture Question Answer. The result of this research : (1) There were difference the significant learning result between NHT method, TAI, with Lecture Question Answer. With T count > T table (17.941 > 3.088) (2) There were difference the significant learning result between NHT method with TAI. With T count > T table (3.978 > 3.82). (3) There were difference \ the significant learning result between NHT method with Lecture Question Answer learning. With T count > T table (8.466> 3.82) (4) There were difference the significant learning result between TAI method with Lecture Question Answer. With T count > T table (4.488 > 3.82). Kata Kunci: efektivitas, hasil belajar, metode kooperatif. 1

PENDAHULUAN Sampai sekarang pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Guru sebagai penyaji, siswa sebagai penerima saja dan metode pembelajaran ceramah masih menjadi pilihan utama sebagi strategi belajar sehingga menyebabkan siswa menjadi jenuh dan berdampak pada menurunnya kemampuan menyerap materi pelajaran. Seorang guru yang baik harus mampu menciptakan suasana dan kondisi belajar yang merangsang minat siswa serta memenuhi kebutuhan siswa dalam mengembangkan potensinya. Guru juga memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang akan dicapai. Salah satu langkah untuk memiliki strategi tersebut adalah guru harus mempunyai kemampuan dalam memilih sekaligus menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif sebagai sarana interaksi guru dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunakan metode yang tepat akan berpengaruh pula terhadap kemauan anak didik untuk mempelajari serta mencari informasi lebih banyak lagi karena didorong oleh kebutuhan dan rasa ingin tahu yang besar sehingga diharapkan dapat semakin mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing siswa. Kondisi yang demikian membuat guru tidak akan lagi menjadi pusat belajar tetapi, akan tetapi lebih berperan sebagai fasilitator dimana siswa diberikan kesempatan yang luas untuk berkreasi dalam menguasai materi. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Boyolali. Berdasarkan, karena observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Boyolali, pembelajaran geografi yang dilakukan guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tidak menggunakan media yang menarik. Guru tidak menyadari bahwa metode pembelajaran konvensional yang dilakukan monoton dan membosankan sehingga para siswa menjadi kurang antusias, cenderung pasif, dan kurang tertarik dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak memiliki minat untuk belajar. Hal ini merupakan salah satu penyebab hasil belajar yang dicapai oleh siswa cenderung rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan terhadap Metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar belajar siswa 2

pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi, yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari banyak pembelajaran kooperatif lebih melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam pembelajaran. Di dalam pembelajaran kooperatif dikenal ada berbagai metode pembelajaran diantaranya adalah metode Numbered Heads Together (NHT) dan metode Team Assisted Individualization (TAI). Penerapan metode NHT dan metode TAI ini sesuai dengan karakteristik pada KD Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi karena dengan melakukan diskusi siswa dapat bertukar pikiran mengenai materi yang dipelajari, sehingga siswa tidak diibaratkan sebagai botol kosong yang kemudian diisi oleh guru. Dengan metode ini semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusi, sehingga semua anggota kelompok dituntut untuk memahami materi yang dipelajari. Metode NHT dan metode TAI menuntut siswa untuk berdiskusi dengan sungguh-sungguh, tidak hanya mengandalkan pada siswa yang pandai, sehingga memungkinkan siswa untuk memahami materi dan hasil belajar siswa meningkat. Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), dengan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), dan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012? 3

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012? 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012? Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), dengan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), dan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012. 4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara yang menggunakan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis 4

Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 20011/2012. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut Trianto (2009 :16) adalah perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang secara lahir. Menurut sadiman dalam Irfa i dalam Trianto (2009 : 20) efektivitas pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar. Gilbertsax dalam Arikunto (1995: 169) mengemukakan bahwa efektivitas mengajar dapat diukur minimal dengan 3 cara: a. Pendekatan analisis, penelitian menentukan standar minimal yang dapat di capai siswa. b. Pendekatan deskriptif, memberi pada evaluator tentang keberhasilan yang dicapai siswa dalam belajar. c. Pendekatan eksperimen, yaitu dengan cara membandingkan keberhasilan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pembelajaran menurut Hamdani (2011 : 80) adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Menurut Trianto (2009 : 82) Langkah-langkah pembelajaran Metode NHT sebagai berikut ini: 1. Pembagian kelompok dan penomoran (Numbering) 2. Pemberian Tugas (Questioning) 3. Berdiskusi (Heads Together) 4. Menjawab (Answering) Menurut Slavin (2008:186-195) secara umum TAI terdiri dari 8 komponen utama, yaitu : 1. Kelompok (teams) 2. Tes penempatan (Placement Test) 3. Materi kurikulum 4. Kelompok belajar 5. Mengajar kelompok 5

6. Tes fakta 7. Mengajar seluruh kelas Menurut Soekartawi (1995 : 17) metode tanya jawab adalah cara mengajar untuk mendorong siswa lebih aktif berpartisipasi di kelas. Dalam Metode ini, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi dua arah. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Boyolali yang beralamat di Jl. Tentara Pelajar No. 06, Kebonbimo, Boyolali. Waktu penelitian dimulai dari bulan oktober tahun 2011 sampai oktober tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini meliputi semua siswa kelas X SMA 2 Boyolali tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 7 kelas, yaitu kelas X-1, kelas X-2, Kelas X-3, Kelas X-4, Kelas X-5, Kelas X-6, dan Kelas X-7 dengan jumlah populasi 234 siswa. Sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, diperoleh Kelas X-2 sebagai kelompok eksperimen I diberi metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Kelas X-5 sebagai kelompok eksperimen II diberi metode Assisted Individualization (TAI). Dan Kelas X-6 sebagai kelompok kontrol diberi metode Ceramah Tanya Jawab. Variable penelitian terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas meliputi metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), metode Team Assisted Individualization (TAI) dan metode ceramah tanya jawab.sedangkan variable terikatnya meliputi, hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara, dan test dilakukan pada saat uji coba lapangan terhadap siswa, dengan memberikan pretest sebelum dibeprikan tindakan dan nantinya setelah dilakukan tindakan akan diadakan posttest untuk mengetahui nilai ke efektifan Metode pembelajaran yang digunakan. 6

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah soal tes yang berjenis tes formatif. Sebelum soal tes dibuat, terlebih dahulu direncanakan kisi-kisi soal terhadap jenjang ranah kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Bentuk soal yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda. Uji coba instrumen menggunakan : (1) uji validitas, dalam penelitian ini, setiap butir item diuji validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar. Kriteria keputusan rxy > r tabel (0,05) maka item dinyatakan valid (Arikunto, 2009:72). Setelah dilakukan uji validitas dari 40 soal menjadi 30 soal. (2) uji reliabilitas, dengan menggunakan rumus K-R 20. Kriteria keputusan r 11 > r tabel (0,05) maka instrumen dinyatakan reliabel (Sudjana, 2011:148). Hasil reliabilitas r -hitung = > r-tabel = 0,329 maka H 0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument soal yang digunakan adalah Reliabel. (3) uji taraf kesukaran, hasil perhitungan indeks kesukaran menunjukan dari 40 soal tersebut termasuk soal yang mudah dan sedang. (4) uji daya beda, hasil perhitungan daya beda menunjukan dari 40 soal tersebut termasuk soal yang jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Rancangan penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian eksperimen. Jenis desain eksperimen yang digunakan adalah desain pratespascates kelompok kontrol tanpa acak. Teknik analisis data meliputi uji persyaratan analisis yang akan dihitung dengan uji normalitas dan uji homogenitas dan uji hipotesis yang akan dihitung dengan anava 1 jalur dan kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut dengan Uji Tucke y. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat analisi meliputi uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Data yang digunakan dalam uji persyaratan analisis adalah nilai pretest dan posttest. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest untuk setiap kelompok menggunakan uji Liliefors dengan taraf signifikan 5%. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1. 7

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Klompok Jumlah Harga L Kesimpulan Hitung Tabel Pretest NHT TAI CTJ 34 34 34 0,149 0,097 0,119 0.152 0.152 0.152 Normal Normal Normal Posttest NHT TAI CTJ 34 34 34 0.127 0.150 0.139 0.152 0.152 0.152 Normal Normal Normal Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal bila L maks < L tabel. Harga L maks pada masing-masing kelas dari Tabel 1. lebih kecil dari L tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji homogenitas data pretest dan posttest untuk setiap kelompok menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikan 5%. Rangkuman hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 2. dan tabel 3. Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok χ 2 hitung χ 2 tabel Hasil NHT TAI CTJ 2.778 5,991 Homogen Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok χ 2 hitung χ 2 tabel Hasil NHT TAI 0.696 5,991 Homogen CTJ 8

Sampel berasal dari populasi yang homogen bila χ 2 hitung < χ 2 tabel. Dari tabel 2. dan tabel 3. terlihat bahwa harga χ 2 hitung lebih kecil dari harga χ 2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah prasyarat analisis dipenuhi, maka diteruskan dengan pengujian hipotesis penelitian. Penyajian hipotesis dilakukan dengan Analisis Anava 1 Jalur. Hasil Analisis Anava 1 Jalur dirangkum dalam Tabel 16. berikut ini : Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Anava 1 Jalur SV Dk Jk Rk F F- tabel Metode 2 1622.9 811.4 7.9 3.088 Sisa 99 4477.7 45.2 Total 101 6100.6 Uji hipotesis pertama setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Analisis Anava 1 Jalur diperoleh hasil F hitung > F tabel (17.941 > 3.088) hal tersebut berarti H 0 ditolak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perhitungan tersebut adalah bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan terhadap hasil belajar Geografi antara yang menggunakan metode pembelajaran NHT, metode pembelajaran TAI, dengan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab. Hasil Analisis Anava 1 Jalur di atas hanya mengetahui bahwa perlakuanperlakuan yang diteliti memberikan pengaruh yang berbeda, tetapi peneliti belum dapat mengetahui manakah perlakuan-perlakukan itu yang berbeda antara sampel penelitian yang satu dengan sempel penelitian yang lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut dengan dengan rumus Uji Tuckey. Uji Tucke y digunakan untuk mengetahui perbedaan perlakuan sempel secara signifikan dengan sempel yang lainnya dengan jumlah sempel yang sama. Berikut rangkuman hasil uji lanjut dengan rumus Uji Tuckey pasca Analisis Anava 1 Jalur pada hasil belajar geografi yang disajikan dalam tabel 5. 9

Tabel 5. Rangkuman Jumlah dan Rata-rata Hitung X1 NHT NHT TAI X2 TAI CTJ CTJ mean X1 82.118 82.118 77.529 mean X2 77.529 72.353 72.353 N 34 34 34 X1-X2 4.588 9.765 5.176 (RJKD/n) 1.153 1.153 1.153 Q 3.978 8.466 4.488 Q-tabel 3.82 3.82 3.82 Ksimpln Beda Beda Beda Dari perhitungan uji lanjut anava 1 jalur di atas hipotesis kedua diperoleh Q hitung > Q tabel (3.978 > 3.82) hal tersebut berarti H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perhitungan tersebut adalah bahwa terdapat perbedaan hasil belajar geografi yang signifikan antara siswa yang diajar dengan metode NHT dengan siswa yang diajar dengan metode TAI. Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok NHT adalah 82,118 sedangkan nilai rerata kelompok TAI adalah 77,529. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode NHT lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode TAI. Hipotesis ketiga diperoleh Q hitung > Q tabel (8.466> 3.82) hal tersebut berarti H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perhitungan tersebut adalah bahwa terdapat perbedaan hasil belajar geografi yang signifikan antara siswa yang diajar dengan metode NHT dengan siswa yang diajar dengan metode ceramah tanya jawab. Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok NHT adalah 82,118 sedangkan nilai rerata kelompok ceramah tanya jawab adalah 72.353. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode NHT lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode ceramah tanya jawab Hipotesis keempat diperoleh Q hitung > Q tabel (4.488 > 3.82) hal tersebut berarti H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perhitungan tersebut adalah bahwa terdapat perbedaan hasil belajar geografi yang signifikan 10

antara siswa yang diajar dengan metode TAI dengan siswa yang diajar dengan metode ceramah tanya jawab. Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok TAI adalah 77.529 sedangkan nilai rerata kelompok ceramah tanya jawab adalah 72.353. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode TAI lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode ceramah tanya jawab. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), Team Assisted Individualization (TAI) dan Ceramah Tanya Jawab pada. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan ANAVA 1 Jalur dengan taraf signifikansi 0,05 % diperoleh hasil F hitung > F tabel (17.941 > 3.088). 2. Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Team Assisted Individualization (TAI). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan uji lanjut ANAVA 1 Jalur dengan taraf signifikansi 0,05 % diperoleh hasil T hitung > T tabel (3.978 > 3.82). Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok NHT adalah 82,118 sedangkan nilai rerata kelompok TAI adalah 77,529. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode NHT lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode TAI. 3. Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Ceramah Tanya Jawab. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan uji lanjut ANAVA 1 Jalur dengan taraf signifikansi 0,05 % diperoleh hasil T hitung > T tabel (8.466> 3.82). Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok NHT adalah 82,118 sedangkan nilai rerata kelompok ceramah tanya jawab adalah 72.353. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode NHT lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode ceramah tanya jawab. 11

4. Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara yang menggunakan metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Ceramah Tanya Jawab. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan uji lanjut ANAVA 1 Jalur dengan taraf signifikansi 0,05 % diperoleh hasil T hitung > T tabel (4.488 > 3.82). Dan dari hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok TAI adalah 77.529 sedangkan nilai rerata kelompok ceramah tanya jawab adalah 72.353. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa metode TAI lebih baik dan lebih efektif dibanding penggunaan metode ceramah tanya jawab. Saran Berdasarkan kesimpulan serta implikasi di atas, maka disarankan kepada: 1. Guru a. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran hendaknya dapat memilih dan mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi. Misal pemilihan metode pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan kompetensi dasar dan materi yang diajarkan, salah satu alternatifnya dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa b. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran lain yang lebih menarik, kreatif dan inovatif, yaitu metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan metode tersebut sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 2. Sekolah a. Memberi kesempatan guru agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatankegiatan yang sifatnya menambah pengetahuan, baik itu dari materi maupun dalam pemilihan metode pembelajaran yang menarik. b. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menunjang penyelenggaraan pembelajaran secara efektif salah satu contoh sarananya LCD dan lab. 12

3. Siswa Siswa harus aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT), karena dalam metode Numbered Heads Together (NHT) menuntut adanya peran serta siswa yang aktif dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa akan mampuh menguasai materi yang diberikan oleh guru agar tercapainya proses pembelajaran yang baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.. 1995. Program Dan Penilaian Program. Jakarta: Bumi Aksara. Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Prees. Djamrah bahri syaiful dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dunne Richard dan Wragg Ted. 1996. Pembelajaran Efektif. Jakarta : PT. Gramedia. Hamdani, M. A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Irianto Agus. 2004. Statistika Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Kencana. Slavin. 2008. Cooperative Learning : Teori, Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta : Pustaka Jaya. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. 2008. Model-Model Pembelajaran Inovativ. Surakarta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana. 13