Tabel 1. Komposisi nukleotida pada gen sitokrom-b parsial DNA mitokondria Cryptopterus spp.

dokumen-dokumen yang mirip
Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

KEANEKARAGAMAN GENETIKA DAN HUBUNGAN KEKERABATAN

menggunakan program MEGA versi

Runutan gen cytochrome C oxydase 1 ikan lais janggut, Kryptopterus limpok (Bleeker, 1852) dari Sungai Kampar dan Sungai Indragiri, Provinsi Riau

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAMAN GENETIK CYTOCHROME B PADA BURUNG MAMBRUK (Goura sp.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)

BAB 4. METODE PENELITIAN

JURNAL ILMU ILMU PERAIRAN DAN PERIKANAN INDONESIA

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KERAGAMAN GENETIK DAN BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAIS DI SUNGAI KAMPAR RIAU ROZA ELVYRA

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Hasil Amplifikasi Gen FSHR Alu-1pada gel agarose 1,5%.

KAJIAN KERAGAMAN GENETIK DAN BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAIS DI SUNGAI KAMPAR RIAU ROZA ELVYRA

n. TINJAUAN PUSTAKA 2,1. Sistimatika dan Ciri Morfologi Ikan Lais Cryptopterus spp.

KAJIAN PENANDA GENETIK GEN CYTOCHROME B DAN DAERAH D-LOOP PADA Tarsius sp. OLEH : RINI WIDAYANTI

Kryptopterus spp. dan Ompok spp.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Gen Pituitary-Specific Positive Transcription Factor 1 (Pit1) Exon 3

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN D-LOOP MITOKONDRIAL PADA IKAN Ompok hypophthalmus (Bleeker, 1846) DARI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU

Posisi Geografis dan Administratif Lokasi Penelitian Kondisi Perairan Lokasi Pengambilan Sampel

Gambar 5. Hasil Amplifikasi Gen Calpastatin pada Gel Agarose 1,5%.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

4 Hasil dan Pembahasan

PEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAMAN STRUKTUR MORFOLOGIS DAN GEN CYTOCHROME b DNA MITOKONDRIA Kryptopterus spp. DAN Ompok spp. (SILURIDAE) DI DAS BATANG HARI JAMBI ABDUL RAHMAN

Jumlah Koloni Lombok AcLb11 Kampus lama Univ Mataram, Kec. Selaparang, Mataram. AcLb12 Kelayu, Lombok Timur

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Fakultas Biologi Unsoed

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

Kode batang DNA ikan lais genus Kryptopterus asal Sungai Mahakam. Kalimantan Timur]

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

KARAKTERISTIK MARKA GENETIK DNA MITOKONDRIA SEBAGAI ACUAN KONSERVASI GENETIK HARIMAU SUMATERA ULFI FAIZAH

- Keterkaitan faktor fisika-kimia perairan terhadap karakter morfometrik tubuh. spp. dari bebcrapa lokasi penelitian di sungai Kampar dan sungai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II Tinjauan Pustaka

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

MUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen

BIO306. Prinsip Bioteknologi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

Rangkaian Ekspresi Gen

DESAIN PRIMER. LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler. oleh : Riani Ulfah

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

M A T E R I G E N E T I K

BAB XIII. SEKUENSING DNA

ANALISIS DNA MITOKONDRIA BADAK SUMATERA DALAM KONSERVASI GENETIK HANDAYANI

Organisasi DNA dan kode genetik

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI

KATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis

HASIL DAN PEMBAHASAN. pb M 1 2. pb M 1 2. pb M 1 2. (a) (b) pb M 1 2. pb M pb M 1 2. pb M (d) (e) (c)

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

Seminar Dewinta G

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

BABm METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Molekuler Daerah D-Loop Parsial DNA Mitokondria Kuda (Equus caballus) Asli Tengger

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

REPRESENTASI GEOMETRI DARI HIMPUNAN KODON

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014

Keragaman Genetik Gen Penyandi Dehydrogenase Sub-unit 3 Mitokondria pada Monyet Hantu (Tarsius sp.)

BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK. 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf

PENDAHULUAN. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 4B (27 32), 2011

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

BAB III METODE PENELITIAN

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya

BAHAN DAN METODE. Tahapan Analisis DNA S. incertulas

III. HASIL DAN PEMBAHASAN M

HASIL DAN PEMBAHASAN TICV Isolat Indonesia

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

GCTTACGACTCAAGACAGTACTGAAGAATTCGCTGCTTTTCTACGAGGCTCAGCGATCGGGACAATTGCCC

BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA

ANALISIS DNA MITOKONDRIA BADAK SUMATERA DALAM KONSERVASI GENETIK HANDAYANI

Transkripsi:

12 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan Lais Cryptopterus spp. yang didapatkan dari S. Kampar dan Indragiri terdiri dari C. limpok dan C. apogon. Isolasi DNA total dilakukan terhadap cuplikan otot ikan Lais Cryptopterus spp. Amplifikasi Gen Sitokrom b Hasil isolasi DNA total dari cuplikan otot ikan Lais C. limpok dari S. Kampar (LJK) dan dari S. Indragiri (LJI); C. apogon dari S. Kampar (LPLK) dan dari S. Indragiri (LPLI) digunakan sebagai cetakan untuk amplifikasi gen sitokrom b DNA mitokondria dengan teknik PGR. Amplifikasi gen sitokrom b menggunakan primer forward (F) LI 4841 dan primer reverse (R) HI 5149. Posisi penempelan primer yang mengamplifikasi fi-agmen gen sitokrom-b Cryptopterus spp. disajikan pada Lampiran 1. Hasil amplifikasi ini menghasilkan fragmen DNA mitokondria berukuran 373 pb (diacu kepada sitokrom-b utuh C. minor (GenBank) nomor akses AY458895). Kocher et al. (1989) mendapatkan ukuran fi-agmen sitokrom b DNA mitokondria yang diamplifikasi dengan primer LI4841 dan HI5149 pada burung, ikan dan rodensia adalah lebih pendek yaitu sepanjang 307 pb. Berdasarkan runutan gen sitokrom-b utuh (1141 pb) pada DNA mitokondria C. minor (Wilcox et al. 2004) yang digunakan sebagai pembanding, fi-agmen ini terletak di dalam gen sitokrom-b yaitu pada basa ke 61 sampai dengan basa ke 433. Fragmen ini diapit oleh primer L14841 dan H15149. Runutan Nukleotida Gen Sitokrom-b Fragmen gen sitokrom-b (parsial) Cryptopterus spp. dari S. Kampar dan S. Indragiri Riau yang diperoleh sepanjang 373 pb, dilakukan perunutannya menggunakan primer forward LI 4841 dan primer reverse H15149 dengan mesin perunut DNA otomatis ABI Prism versi 3.7 (USA). Berdasarkan runutan yang diperoleh, maka dilakukan penjajaran berganda (multiple allignment) yang dibandingkan dengan runutan-runutan gen sitokrom-b Cryptopterus yang ada di GenBank. Runutan DNA yang diperoleh dari hasil penjajaran berganda tersebut adalah 159 nukleotida (Lampiran 2), yaitu pada posisi ke 184 sampai dengan

13 posisi ke 342 (diacu kepada sitokrom-b utuh C. minor). Bagian runutan fragmen yang tidak terbaca yaitu 123 nukleotida dari ujung 5' primer LI4841 dan 91 nukleotida dari ujung 5' primer H15149. Seratus lima puluh sembilan nukleotida ini menyandi 53 asam amino (Lampiran 3). Keragaman Runutan Nukleotida Komposisi nukleotida gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. disajikan pada Tabel 1. Rata-rata nukleotida C adalah yang paling banyak ditemukan (28,5%), diikuti oleh nukleotida T (28,3%)), A (26,5%o) dan rata-rata yang paling sedikit ditemukan adalah G (16,7 %). Rata-rata komposisi nukleotida A+T pada Kryptopterus spp. adalah lebih banyak (54,8%) daripada rata-rata nukleotida G+C (45,2%)). Komposisi A+T paling banyak ditemukan pada C. schilbeides (GenBank) yaitu 58,4% dan paling sedikit ditemukan pada C. cryptopterus (GenBank) yaitu 51,5%. Sebaliknya komposisi G+C paling banyak pada C. cryptopterus (GenBank) yaitu 48,5% dan paling sedikit pada C. schilbeides (GenBank) yaitu 41,6%. Tabel 1. Komposisi nukleotida pada gen sitokrom-b parsial DNA mitokondria Cryptopterus spp. T(U) C A G A+T G+C T-l C-1 A-1 G-1 T-2 C-2 A-2 G-2 T-3 C-3 A-3 G-3 1 30,4 28,0 24,2 17,4 54,6 45,4 37,0 16,7 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 22,6 52,8 20,8 3,8 2 30,4 28,0 24,8 16,8 55,2 44,8 37,0 16,7 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 22,6 52,8 22,6 1,9 3 27,3 31,7 24,2 16,8 51,5 48,5 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 27,8 25,9 17,0 60,4 22,6 0,0 4 26,7 29,8 25,5 18,0 52,2 47,8 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 54,7 24,5 5,7 5 30,4 27,3 26,1 16,1 56,5 43,4 35,2 18,5 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 24,5 49,1 26,4 0,0 6 31,1 24,8 27,3 16.8 58,4 41,6 33,3 18,5 24,1 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 28,3 41,5 28,3 1,9 7 26,7 29,8 26,7 16,8 53,4 46,6 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 54,7 28,3 1,9 8 26,7 29,8 26,7 16,8 53,4 46,6 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 54,7 28,3 1,9 9 27,3 29,2 27,3 16,1 54,6 45,3 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 17,0 52,8 30,2 0,0 10 27,3 29,2 27,3 16,1 54,6 45,3 33,3 20,4 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 17,0 52,8 30,2 0,0 li 28,0 28,0 27,3 16,8 55,3 44,8 37,0 16,7 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 52,8 30,2 1,9 12 28,0 28,0 27,3 16,8 55,3 44,8 37,0 16,7 77,7 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 52,8 30,2 1,9 13 28,0 28,0 28,0 16,1 56,0 44,1 37,0 16,7 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 52,8 32,1 0,0 14 28,0 28,0 28,0 16,1 56,0 44,1 37,0 16,7 22,2 24,1 31,5 14,8 29,6 24,1 15,1 52,8 32,1 0,0 R 28,3 28,5 26,5 16,7 54,8 45,2 35,1 18,5 22,4 24,1 31,5 14,8 29,5 24,2 18,2 52,7 27,6 1,5 Keterangan: 1. C. minor (GenBank); 2. C. bicirrhis (GenBank); 3. C. cryptopterus (GenBank); 4. C. limpok (GenBank); 5. C. macrocephalus (GenBank); 6. C. schilbeides (GenBank); 1. LJK2F (C. limpok Kampar-primer ); 8. LJK2R (C. limpok Kamparprimer R^; 9. LJI3F (C. limpok Indragiri-primer Fj; 10. LJI3R (C. limpok Indragiriprimer Rj; 11. LPLKIOF (C. apogon Kampar-primer F^; 12. LPLKIOR (C. apogon Kampar-primer?); 13. LPL16F (C. apogon fndragiri-primer ); 14. LPLI6R (C. apogon Indragiri-primer K); R. rata-rata

14 Komposisi nukleotida yang mempunyai keragaman terbesar dari keseluruhan triplet kodon gen sitokrom-b parsial ikan lais Cryptopterus spp., terletak pada nukleotida ketiga (Tabel 1). Hal ini menurut Randi (1996) dan Butorina et al. (2000) merupakan ciri khas gen-gen yang menyandi protein dalam genom DNA mitokondria. Komposisi nukleotida pada kodon kedua adalah yang paling tidak beragam, hal ini dapat dilihat pada komposisi nukleotida pada C minor (GenBank), C. bicirrhis (GenBank), C. limpok (GenBank), C. macrocephalus (GenBank), C. schilbeides (GenBank), LJK2F, LJK2R, LJI3F, LJI3R, LPLKIOF, LPLKIOR, LPLI6F, LPLI6R yaitu sama-sama mempunyai komposisi nukleotida yang terdiri dari T (31,5%), C (14,8%), A (29,6%) dan G (24,1%) (Tabel 1). Seratus lima puluh sembilan hasil penjajaran berganda gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. Riau dengan Cryptopterus spp. (GenBank), ditranslasikan menjadi 53 asam amino (Lampiran 2 dan Lampiran 3), dengan 39 situs kodon penyandi yang beragam. Posisi 53 asam amino ini terletak pada posisi ke 62 sampai dengan asam amino ke 114, pada acuan asam amino hasil translasi sitokrom b utuh C. minor (GenBank) nomor akses AY458895. Tiga puluh sembilan situs penyandi beragam menyandikan 2 asam amino non sinonimus yaitu pada situs 80 dan 81. Situs asam amino non sinonimus ini merupakan penanda genetik pada Cryptopterus spp. Cryptopterus cryptoperus (GenBank) mempunyai penanda genetik yaitu Serina (S) pada asam amino ke 80 yang tidak dipunyai Cryptopterus lainnya pada situs tersebut. Cryptopterus macrocephalus (GenBank) mempunyai penanda genetik Fenilalanina (F) pada asam amino ke 81. Cryptopterus schilbeides (GenBank) mempunyai penanda genetik Isoleusina (I) pada asam amino ke 81. Tiga puluh sembilan situs kodon penyandi yang dikategorikan sebagai situs beragam terjadi karena adanya substitusi transisi dan transversi. Dari 39 situs beragam tersebut kejadian substitusi paling sering terjadi pada basa ketiga dari triplet kodon yaitu sebanyak 34 kali; pada basa kesatu dan ketiga dari triplet kodon sebanyak 4 kali; pada basa kedua dan ketiga dari triplet kodon sebanyak 1 kali (Tabel 2).

15 Tabel 2. Posisi basa beragam dan jumlah situs kodon penyandi yang mengalami perubahan pada gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. Basa beragam pada triplet kodon penyandi Jumlah situs triplet kodon penyandi Ke3 34 Ke 1 dan 3 4 Ke 2 dan 3 1 Total 39 situs Kejadian substitusi transisi pada nukleotida gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. disajikan pada Tabel 3. Nilai transisi terbesar adalah 21 nukleotida yaitu antara C. macrocephalus (GenBank) dengan C. minor (GenBank). Nilai transisi terkecil terjadi antara C. apogon Indragiri (LPLI) dengan C. apogon Kampar (LPLK) yaitu 1 nukleotida. Antara C. limpok Indragiri (LJI) dengan C limpok Kampar (LJK); dan antara C. limpok Kampar (LJK) dengan C. limpok {GenBank) terjadi transisi sebesar 2 nukleotida. Sedangkan antara C. limpok Indragiri (LJI) dengan C limpok (GenBank) terjadi transisi sebesar 4 nukleotida. Tabel 3. Substitusi transisi basa nukleotida ke 1, 2 dan 3 pada gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 [1] C. minor (GenBank) [2] C. bicirrhis (GenBank) 3 [3] C. cryptopterus (GenBank) 17 14 [4] C. limpok (GenBank) 18 17 12 [5] C. macrocephalus (GenBank) 21 20 16 12 [6} C. schilbeides (GenBank) 16 15 18 14 12 [7] LJK2F 17 16 12 2 12 14 [8] LJK2R 17 16 12 2 12 14 0 [9] LJI3F 17 16 12 4 10 12 2 2 [10] LJI3R 17 16 12 4 10 12 2 2 0 [11] LPLKIOF 14 13 14 8 18 17 6 6 8 8 [12] LPLKIOR 14 13 14 8 18 17 6 6 8 8 0 [13] LPLI6F 13 12 13 9 17 16 7 7 7 7 1 1 [14] LPLI6R 13 12 13 9 17 16 7 7 7 7 1 1 0 Keterangan : Rata-rata transisi = 11 nukleotida Kejadian substitusi transversi pada nukleotida gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. disajikan pada Tabel 4. Nilai tranversi terbesar adalah 12 nukleotida yaitu antara C. schilbeides (GenBank) dengan C. minor (GenBank); dan antara C. schibeides (GenBank) dengan C. bicirrhis (GenBank). Nilai tranversi terkecil adalah 0 (tidak terjadi substitusi transversi nukleotida) yaitu

16 antara C. limpok Kampar (LJK) dengan C. limpok (GenBank); dan antara C. limpok Indragiri (LJI) dengan C. limpok (GenBank). Tabel 4. Substitusi tranversi basa ke 1, 2 dan 3 pada gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 [1] C. minor (GenBanlcJ [2] C. bicirrhis (GenBank) 0 [3] C. cryptopterus (GenBank) 9 9 [4] C. / /70/t (GenBank) 9 9 4 [5] C. macrocephalus (GenBank) 7 7 8 10 [6} C schilbeides (GenBank) 12 12 5 5 11 [7] LJK2F 9 9 4 0 10 5 [8] LJK2R 9 9 4 0 10 5 0 [9] LJI3F 9 9 4 0 10 5 0 0 [10] LJI3R 9 9 4 0 10 5 0 0 0 [11] LPLKIOF 8 8 5 1 9 6 1 1 1 1 [12] LPLKIOR 8 8 5 1 9 6 1 1 1 1 0 [13] LPLI6F 8 8 5 1 9 6 1 1 1 1 0 0 [14] LPLI6R 8 8 5 1 9 6 1 1 1 1 0 0 0 Keterangan : Rata-rata transversi = 5 nukleotida Kejadian substitusi transisi lebih banyak terjadi (rata-rata 11 nukleotida) daripada substitusi tranversi (rata-rata 5 nukleotida) pada gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. Hal ini sesuai dengan pendapat Kocher et al. (1989) yang menyatakan bahwa substitusi nukleotida pada tingkat spesies sebagian besar adalah transisi. Pada gen penyandi protein, substitusi transisi nukleotida adalah perubahan antara basa purin (A dengan G) atau antara basa pirimidin (C dengan T), sedangkan transversi adalah perubahan dari basa purin menjadi basa pirimidin atau sebaliknya. Kejadian transisi dan transversi dapat menyebabkan perubahan atau tidak dapat menyebabkan perubahan asam amino yang ditranslasikan. Tabel 5. Rasio antara asam amino total, asam amino kekal, asam amino sinonimus dan asam amino non sinonimus pada Cryptopterus spp. berdasarkan acuan asam amino hasil translasi gen sitokrom-b C. minor (GenBank) ASAM AMINO Kekal / Total Sinonimus / Total Non sinonimus / Total RASIO 14 / 53 = 0,26 37 / 53 = 0,70 2 / 53 = 0,04

17 Lima puluh tiga asam amino hasil translasi 159 nukleotida (53 situs triplet penyandi) terdiri dari 14 asam amino kekal (nukleotidanya tidak mengalami perubahan), 37 asam amino bersifat sinonimus (nukleotida mengalami perubahan tetapi asam aminonya tetap), dan 2 asam amino bersifat non sinonimus (nukleotida berubah dan asam aminonya berubah). Perubahan asam amino yang terjadi sebagian besar adalah bersifat asam amino sinonimus. Rasio antara asam amino kekal, asam amino non sinonimus dan asam amino sinonimus disajikan pada Tabel 5. Jarak genetik dan hubungan kekerabatan Cryptopterus spp. berdasarkan runutan nukleotida Jarak genetik berdasarkan runutan nukleotida gen sitokrom-b parsial (159 nt) Cryptopterus spp. disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Jarak genetik (p-distance) berdasarkan nukleotida gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11 1 [12] [13] [14] [1] [2] 0.02 [3] 0.16 0.14 [4] 0.17 0.16 0.10 [5] 0.17 0.17 0.15 0.14 [6} 0.17 0.17 0.14 0.12 0.14 [7] 0.16 0.16 0.10 0.01 0.14 0 12 [8] 0.16 0.16 0.10 0.01 0.14 0. 12 0.00 [9] 0.16 0.16 0.10 0.02 0.12 0. 11 0.01 0. 01 [10] 0.16 0.16 0.10 0.02 0.12 0. 11 0.01 0. 01 0.00 [11] 0.14 0.13 0.12 0.06 0.17 0. 14 0.04 0. 04 0.06 0.06 [12] 0.14 0.13 0.12 0.06 0.17 0. 14 0.04 0. 04 0.06 0.06 0. 00 [13] 0.13 0.12 0.11 0.06 0.16 0. 14 0.05 0. 05 0.05 0.05 0. 01 0.01 [14] 0.13 0.12 0.11 0.06 0.16 0. 14 0.05 0. 05 0.05 0.05 0. 01 0.01 0.00 Keterangan: 1. C. minor (GenBank); 2. C. bicirrhis (GenBank); 3. C. cryptopterus (GenBank); 4. C. limpok (GenBank); 5. C. macrocephalus (GenBank); 6. C. schilbeides (GenBank); 7. LJK2F (C. limpok Kampar-primer F); 8. LJK2R ( C limpok Kamparprimer R); 9. LJI3F (C. limpok Indragiri-primer F); 10. LJI3R (C. limpok Indragiriprimer R); 11. LPLKIOF (C. apogon Kampar-primer F); 12. LPLKIOR (C. apogon Kampar-primer R); 13. LPLI6F (C. apogon Indragiri-primer F); 14. LPLI6R (C. apogon Indragiri-primer R); R. rata-rata = 0,10 Jarak genetik yang mempunyai nilai paling besar (17%) yaitu antara C. limpok (GenBank) dengan C. minor (GenBank); antara C. macrocephalus (GenBank) dengan C. minor (GenBank); antara C. macrocephalus (GenBank) dengan C bicirrhis (GenBank); antara C. schilbeides (GenBank) dengan C. minor

18 (GenBank); antara C. schilbeides (GenBank) dengan C. bicirrhis (GenBank). Jarak genetik antara C. limpok Kampar (LJK) dengan C. limpok (GenBank); antara C. limpok Indragiri (LJI) dengan C. limpok Kampar (LJK); antara C. apogon Indragiri (LPLI) dengan C. apogon Kampar (LPLK) mempimyai nilai yang kecil yaitu 1%. Jarak genetik antara C. limpok Indragiri (LJI) dengan C. limpok (GenBank) mempunyai nilai 2 %. Hubungan kekerabatan dilakukan antara ikan Lais C. limpok Kampar, C. limpok Indragiri, C. apogon Kampar dan C. apogon Indragiri, dengan pembanding Cryptopterus (GenBank), berdasarkan runutan 159 nukleotida gen sitokrom-b parsial (Gambar 3). 82 UK2F 80 68 LJK2R 90 LJI3F UI3R C. limpok 7 2 LPLK10F 41 49 99 73 LPLK10 R LPLI6F LPLI6R C. cryptopterus C. macrocephalus C. schilbeides 100 C. minor C. bicirrhis 0-02 Gambar 3. Filogram menggunakan metode Neighbor Joining berdasarkan nukleotida gen sitokrom-b parsial Cryptopterus spp. Hasil filogram berdasarkan nukleotida gen sitokrom b parsial memperlihatkan bahwa ikan lais C limpok Kampar (LJK), C. limpok Indragiri (LJI), C limpok (GenBank) membentuk kelompok hubungan kekerabatan yang didukung dengan nilai bootstrap 80% (Gambar 3). Cryptopterus apogon Kampar dengan C. apogon Indragiri membentuk kelompok hubungan kekerabatan dengan