LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014
|
|
- Ratna Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014 disusun oleh: Jessica Esther Kelompok 5 Asisten: Mia Audina ( ) PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2014
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA dan RNA) dan proses yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Sedangkan mutan adalah organisme yang menunjukkan fenotip baru sebagai hasil terjadinya mutasi. Dampak utama dari mutasi adalah munculnya keragaman. Keragaman itulah yang akan menjadi sumber variasi. Variasi akibat mutasi dapat memberikan beberapa dampak bagi kehidupan. Seperti misalnya munculnya alel letal yang menyebabkan kematian pada organisme sebelum dilahirkan atau sebelum dewasa. (Nusantari, 2011) Mutasi tidak selamanya akan membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan dari adanya mutasi. Seperti misalnya dalam pemuliaan tanaman. Secara umum, untuk mendapatkan sifat yang lebih baik pada tanaman dilakukan persilangan secara konvensional. Namun dengan adanya mutasi dan kemajuan teknologi saat ini, dengan sinar-x dapat dihasilkan mutan apel yang lebih baik dari induknya (Soedjono, 2003) Pada praktikum ini, pengenalan mutan akan dilakukan dengan menggunakan mutan Drosophila melanogaster. Untuk dapat melakukan pengamatan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan akan mutasi-mutasi yang terjadi pada mutan Drosophila melanogaster. Mutan pada Drosophila melanogaster cukup banyak variasinya sehingga cukup baik sebagai sarana pembelajaran pengenalan mutasi. Pembelajaran mengenai mutasi pada Drosophila melanogaster dapat mengembangkan penelitian terhadap gen dan mutasinya pada sepesies lain, khususnya manusia (Campbell, 2011). 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain : 1. Menentukan beberapa jenis mutan Drosophila melanogaster
3 2. Menentukan ciri-ciri fenotip mutan Drosophila melanogaster dibandingkan dengan wild-type
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur dan ciri-ciri Drosophila melanogaster Drosophila melanogaster atau yang lebih dikenal dengan lalat buah merupakan spesies dari genus Drosophila. Seperti kebanyakan spesies dari genus Drosophila, Drosophila melanogaster membutuhkan kelembapan, suhu kamar (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin), dan nutrisi. Nutrisi pada genus Drosophila bergantung pada spesiesnya (Kohler, 1994). Drosophila melanogaster normal (wild type) memiliki mata majemuk berwarna merah dengan bentuk bulat agak elips. Pada bagian atas kepala terdapat mata oceli dan sungut yang bercabang. Kepala berbentuk elips dan toraks berbulu dengan warna dasar putih. Sayap Drosophila melanogaster normal berwarna transparan, ukurannya panjang (melebihi abdomen), dan sayap bermula dari bagian toraks. Abdomennya memiliki segmen garis-garis hitam. Gambar 2.1 Morfologi Drosophila melanogaster ( Drosophila melanogaster jantan dan betina memiliki morfologi yang berbeda yang dapat diamati. Pada lalat jantan, ujung bagian abdomen berwarna lebih gelap dibandingkan dengan lalat betina. Selain itu, ujung abdomen jantan berbentuk lebih bulat dibandingkan dengan lalat betina. Umumnya lalat betina
5 berukuran lebih besar dengan 7 segmen abdomen dibandingkan dengan lalat jantan yang hanya memiliki 5 segmen abdomen. Pada gambar 2.1 dapat dilihat perbedaan lalat betina (sebelah kiri) dengan lalat jantan (sebelah kanan). 2.2 Mutasi dan Jenis-Jenisnya Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebabnya disebut mutagen. Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom Jenis-jenis Mutasi Menurut proses terjadinya, mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi spontan (spontaneous mutation) dan induksi (induced mutation). Mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh langsung (tanpa sadar) yang tidak tidak diketahui asalnya, baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri. Sedangkan mutasi induksi adalah mutasi yang terjadi akibat paparan dari sesuatu yang diketahui sumber mutagennya, seperti sinar-x atau sinar UV. Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan atas mutasi gametik atau germinal dan somatik. Mutasi gametik atau germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena mutasi ini terjadi pada sel gamet, mutasi tersebut akan diwariskan kepada keturunannya. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik. Mutasi somatik memiliki kemungkinan untuk dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan kepada keturunan selanjutnya.
6 Jenis mutasi selanjutnya dibedakan berdasarkan bagian yang bermutasi. Mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi gen dan mutasi kromosom. a. Mutasi DNA Mutasi yang terjadi pada tingkat DNA. Ada beberapa tipe mutasi DNA, yaitu : - Transisi : pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin dengan pasangan purin-pirimidin lain. - Transversi : pergantian purin dan pirimidin dengan posisi yang sama - Insersi : penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen - Delesi : pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. b. Mutasi Gen Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada tingkatan gen. Dalam mutasi gen ini, ada nukleutida DNA yang membawa suatu gen tertentu mengalami mutasi. Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik (point mutation). Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA. Jenis-jenis mutasi gen antara lain : - Mutasi salah arti : perubahan suatu kode genetic yang kemudian mengakibatkan asam amino yang terbentuk berbeda (bukan yang seharusnya). Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip yang berbeda (mutan). - Mutasi diam : perubahan suatu pasangan basa yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengubah asam amino yang dihasilkan. - Mutasi tanpa arti : perubahan kodon asam amino menjadi kodon stop. Hal ini dapat menyebabkan adanya protein yang tidak aktif sehingga menghasilkan fenotip mutan. - Mutasi perubahan rangka baca : terjadi karena delesi atau insersi satu atau lebih pasangan basa nitrogen dalam satu gen. Ribosom akan
7 membaca kodon berbeda dari yang semestinya dan akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan. c. Mutasi kromosom Mutasi kromosom merupakan mutasi yang terjadi karena perubahan struktur atau jumlah kromosom. Umumnya perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar (gross mutation). Ada dua macam jenis mutasi kromosom, yaitu : - Mutasi yang terjadi karena adanya perubahan jumlah kromosom melibatkan kehilangan atau penambahan perangkat kromosom. Misalnya adalah kasus poliploidi, aneuploidi, dan lain-lain. - Mutasi karena perubahan atau rusaknya struktur kromosom. Mutasi ini disebut juga dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi antara lain delesi atau defisiensi, duplikasi, translokasi, inversi, dan katenasi. 2.3 Efek mutasi pada fungsi gen dan DNA Efek mutasi berbeda-beda bergantung dari jenis-jenis mutasi yang terjadi seperti yang telah dijelaskan pada poin 2.2. Namun, secara umum mutasi dapat menyebabkan fungsi dari suatu gen menjadi berubah. Perubahan pada tingkat nukleotida akan berpengaruh pada tingkatan selanjutnya dan mempengaruhi transkripsi dan translasi dari gen untuk ekspresi protein. Jika ekspresi protein yang dihasilkan salah, dapat mengakibatkan gen atau DNA tidak menjalankan fungsinya yang seharusnya. Bahkan walaupun mutasi hanya mengubah satu basa nitrogen secara berurutan akan menyebabkan sifat yang muncul menjadi sangat berbeda karena perubahan basa nitrogennya dapat mengubah pula protein yang terbentuk (Scoville, 2012). 2.4 Jenis-jenis mutasi Drosophila melanogaster Selain keadaan normal atau wildtype, Drosophila melanogaster memiliki beberapa mutan. Perbedaan utama terkait dengan mtuasi pada warna mata, bentuk
8 mata, dan bentuk sayap. Ada beberapa jenis mutasi pada Drosophila melanogaster yang dapat dilihat dari fenotipnya. Berdasarkan hal itu, maka dikenal berbagai mutan dari D. melanogaster, yaitu : w (white), cl (clot), se (sepia), eym (eyemissing), cu (curled), tx (taxi), m (miniature), dp (dumpy), dan Vg (vestiglial). Perbedaan-perbedaan fenotip pada Drosophila melanogaster tersebut disebabkan karena telah terjadi perubahan pada genotip dengan keadaan normalnya. Perbedaan tersebut disebut sebagai perbedaan ciri instrasepesifik atau sering disebut dengan sebutan strain. Perbedaan-perbedaan pada genotip tersebut selain memberikan dampak perbedaan pada perubahan fenotip juga akan menyebabkan beberapa perbedaan dalam hal fisiologis (Karmana, 2010).
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Tabel 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan Mikroskop stereo Eter Botol pembius (etherizer) Drosophila melanogaster normal Cawan petri dengan kapas pada Drosophila melanogaster mutan pada bagian dalam tutupnya warna mata, bentuk mata, bentuk sayap, Kuas dan warna tubuh 3.2 Cara Kerja Drosophila melanogaster mutan dipilih tiga dari masing-masing keompok mutan. Kemudian D. melanogaster dibius dengan eter agar dapat dipindahkan ke cawan petri (reetherizer). Warna tubuh, bentuk mata, dan bentuk sayap mutan diamati dibawah mikroskop kemudian dibandingkan dengan lalat normal. Selain diamati dengan mikroskop, mutan D. melanogaster diamati lagi dengan mata telanjang. Jika saat pengamatan lalat mulai bergerak, lalat dibius kembali dengan meneteskan eter di atas tutup reetherizer.
10 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Hasil pengamatan mutan Drosophila melanogaster No Jenis Mutan Gambar Ciri-ciri 1 Sepia Mutasi pada warna mata. Warna mata menjadi coklatkehitaman. 2 Curled Mutasi pada bentuk sayap. Sayap selalu terangkat ke atas. Tidak pernah pada posisi rata di atas abdomen. 3 White Mutasi warna mata. Warna mata menjadi putih.
11 4 Black Mutasi warna tubuh. Warna tubuh lalat menjadi hitam seluruhnya. Seharusnya hanya berwarna hitam pada segmennya. 5 Dumpy Mutasi pada bentuk sayap. Panjang sayap hanya 2/3 dari sayap normal. 6 Miniature Mutasi pada bentuk sayap. Panjang sayap hanya mencapai ujung abdomen. 7 Ebony Mutasi pada warna tubuh. Warna tubuh lebih mengilap dibandingkan lalat normal dan ruas-ruas tubuhnya berwarna hitam.
12 8 Claret Mutasi pada warna mata. Warna mata merah menyala, lebih terang dari lalat normal. 9 Taxi Mutasi pada bentuk sayap. Sayap terangkat ke atas dengan sudut Clot Mutasi warna mata. Warna mata menjadi merah-bata menuju coklat. 11 Eyemissing Mutasi pada bentuk mata. Mata mengecil menjadi berbentuk titik. Sehingga terlihat seperti tidak memiliki mata.
13 12 Wildtype Lalat normal yang tidak mengalami mutasi. Digunakan sebagai kontrol/pembanding dengan mutan. 4.2 Pembahasan Berdasarkan praktikum dan hasil pengamatan, terdapat empat jenis mutasi yang diamati pada Drosophila melanogaster. Keempat jenis mutasi tersebut adalah mutasi bentuk sayap, mutasi warna mata, mutasi bentuk mata, dan mutasi warna tubuh. Ada empat macam bentuk mutasi sayap, yaitu miniature, dumpy, taxi, dan curled. Untuk mutasi warna mata ada empat macam, antara lain white, claret, sepia, dan clot. Sedangkan mutasi bentuk mata hanya ada satu macam yaitu eyemissing. Dan mutasi warna tubuh ada dua macam, yaitu black dan ebony. Mutan miniature disebabkan oleh adanya mutasi pada kromosom 1 lokus 36 pada D. melanogaster. Mutasi pada kromosom tersebut menyebabkan mutan miniature memiliki bentuk sayap yang tidak normal. Sayapnya lebih kecil dari normal, hanya mencapai ujung abdomen. Mutan dumpy terjadi karena mutasi pada kromosom 2 lokus 13. Pengaruh dari mutasi pada kromosom tersebut menyebabkan panjang sayapnya terdegradasi hingga hanya 2/3 dari ukuran sayap normal. Selain itu, bentuk sayapnya juga tumpul dan berlekuk. Bentuk sayap dari mutan taxi adalah selalu terangkat ke atas sebesar 75 dari sumbu badan. Berbeda dengan sayap normal yang tetap terletak pada sumbu badan pada keadaan diam. Bentuk mutan ini disebabkan oleh adanya mutasi di kromosom 3 lokus 91.
14 Mutasi bentuk sayap yang terakhir yaitu curled. Mutan curled terjadi karena adanya mutasi pada kromosom 3 lokus 50. Bentuk mutan ini hampir menyerupai taxi. Perbedaannya adalah, sayap pada curled melekuk ke atas namun tidak membentuk sudut 75 seperti pada mutan taxi. White merupakan mutan karena adanya mutasi warna mata. Mutasi pada mutan ini terjadi pada kromosom 1 lokus 1,5. Warna mata menjadi putih dan oselinya tidak berwarna. Warna mata yang merah menyala merupakan mutasi pada warna mata. Mutasi ini terjadi pada mutan claret. Perubahan atau mutasi terjadi pada kromosom 3 lokus 100,7. Mutasi tersebut menyebabkan berlebihnya sekresi dari pigmen drosopterin yang menghasilkan warna mata merah pada D. melanogaster. Drosopterin yang berlebih menyebabkan mata lalat yang seharusnya merah menjadi merah menyala. Lebih terang dibandingkan dengan mata lalat normal. Mutasi warna mata yang lainnya adalah sepia. Sepia terjadi karena adanya mutasi pada kromosom 3 lokus 26. Mutasi ini menyebabkan pigmen drosopterin tidak aktif. Pigmen yang aktif adalah pigmen omokrom yang menghasilkan warna coklat pada mata. Sehingga akhirnya warna mata mutan berubah menjadi coklattua-kehitaman. Jenis terakhir dari mutasi warna adalah clot. Mutasi terjadi pada kromosom 2 lokus 16,5. Mutan clot memiliki warna mata merah-bata-kecoklatan bukan merah seperti lalat normal. Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas pigmen omokrom yang lebih dominan dibandingkan dengan pigmen drosopterin. Eyemissing merupakan mutan dengan perubahan pada bentuk mata. Bentuk mata jauh lebih kecil dibandingkan bentuk mata lalat normal. Mata pada mutan eyemissing berbentuk titik kecil sehingga terlihat seperti tidak mempunyai mata. Mutasi pada mutan ini terjadi pada kromosom 3 lokus 67,9. Black merupakan bentuk mutasi warna tubuh. Mutan black memiliki warna tubuh keseluruhan berwarna hitam. Kaki dan urat sayapnya juga berwarna hitam. Black mengalami mutasi di kormosom 2 lokus 48,5.
15 Jenis mutan yang terakhir adalah ebony. Ebony memiliki mutasi pada warna tubuhnya. Tubuh mutan berwarna hitam mengilap, lebih terang dibandingkan dengan lalat normal. Mutasi terjadi pada kromosom 3 lokus 70,7
16 BAB V KESIMPULAN 1. Ada empat jenis mutan Drosophila melanogaster, yaitu mutan bentuk sayap, mutan warna mata, mutan bentuk mata, dan mutan warna tubuh 2. Ciri-ciri fenotip mutan Drosophila melanogaster dibandingkan dengan wildtype antara lain : a. Mutan miniature : sayapnya lebih kecil dari normal, hanya mencapai ujung abdomen. b. Mutan dumpy : panjang sayapnya terdegradasi hingga hanya 2/3 dari ukuran sayap normal. Selain itu, bentuk sayapnya juga tumpul dan berlekuk. c. Mutan taxi : sayap selalu terangkat ke atas sebesar 75 dari sumbu badan. Berbeda dengan sayap normal yang tetap terletak pada sumbu badan pada keadaan diam. d. Mutan curled : sayap pada curled melekuk ke atas namun tidak membentuk sudut 75 seperti pada mutan taxi. e. Mutan white : warna mata menjadi putih dan oselinya tidak berwarna. f. Mutan curled : warna mata merah menyala, lebih terang dibandingkan dengan mata lalat normal. g. Mutan sepia : warna mata mutan berubah menjadi coklat-tua-kehitaman. h. Mutan clot : warna mata merah-bata-kecoklatan bukan merah seperti lalat normal. i. Mutan eyemissing : mata berbentuk titik kecil sehingga terlihat seperti tidak mempunyai mata. j. Mutan black : warna tubuh keseluruhan berwarna hitam. Kaki dan urat sayapnya juga berwarna hitam. k. Mutan ebony : Tubuh mutan berwarna hitam mengilap, lebih terang dibandingkan dengan lalat normal.
17 DAFTAR PUSTAKA Flagg, Raymon O Carolina Drosophila Manual. Carolina Biological Supply Co. : Burlington, NC Karmana, I Wayan PENGARUH MACAM STRAIN DAN UMUR BETINA TERHADAP JUMLAH TURUNAN LALAT BUAH (Drosophila melanogaster) GanecSwara. 4 (2) : 1-6 Kohler, Robert E Lords of the fly : Drosophila genetics and the experimental life. University of Chicago : Chicago, USA. Nusantari, Elya Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku SMA Kelas XII BIOEDUKASI. 4 (2) : Soedjono, Soertini APLIKASI MUTASI INDUKSI DAN VARIASI SOMAKLONAL DALAM PEMULIAAN TANAMAN Jurnal Litbang Pertanian. 22 (2): 1-3 Warianto, Chaidar Mutasi. Indonesia/Mutasi_ChaidarWarianto_17.pdf (diakses pada 17/09/2014).
PENGAMATAN DROSOPHILA MELANOGASTER NORMAL DAN MUTAN- MUTANNYA
Laporan Praktikum Genetika PENGAMATAN DROSOPHILA MELANOGASTER NORMAL DAN MUTAN- MUTANNYA Anggun Aiyla Nova*, A.P. Pridyantari, A.N. Sasangka, C. Guslyani, D.J. Carlos, I. Murdyanto, N.A Rikmawati, R. Julia,
Lebih terperinciMUTASI. Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta
MUTASI Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas. 3.5 Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya
Lebih terperinciPENDAHULUAN MUTASI. Dr. Refli., MSc 11/21/2015. Jurusan Biologi FST UNDANA kromosom )
MUTASI Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA 2015 1 Pengertian kromosom ) PENDAHULUAN Pengertian: perubahan materi genetik menghasilkan perbedaan morfologi fisiologi antara parental dan filial genetik
Lebih terperinciACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA
ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA LANDASAN TEORI Organisme yang akan digunakan sebagai materi percobaan genetika perlu memiliki beberapa sifat yang menguntungkan,
Lebih terperinci5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor
1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan
Lebih terperinciPERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS
PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS b DENGAN LOKUS dp PADA LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) SKRIPSI Oleh Rizki Auliya NIM 091810401020 JURUSAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Biologi 2. Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 3. Jumlah SKS : Teori = 2
Lebih terperinciPengaruh Macam Strain dan Umur Betina terhadap...i Wayan Karmana 1
ABSTRAK PENGARUH MACAM STRAIN DAN UMUR BETINA TERHADAP JUMLAH TURUNAN LALAT BUAH (Drosophila melanogaster) I WAYAN KARMANA FPMIPA IKIP Mataram GaneÇ Swara Vol. 4 No.2, September 2010 Drosophila melanogaster
Lebih terperinciPERISTIWA MUTASI. Akan menjelaskan... Mutasi Gen Mutasi Kromosom Hubungan Mutasi - Evolusi
PERISTIWA MUTASI Akan menjelaskan... Mutasi Gen Mutasi Kromosom Hubungan Mutasi - Evolusi Mutasi Gen Terjadi perubahan Gen pada DNA Perubahan berupa: Basa N terhapus Basa N tertukar Basa N tersisip Basa
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 2 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar TATA
Lebih terperinciNama : Abed Nego Silaban. Kelas XII IPA 1 UJI KOMPETENSI. A. Pilihan Ganda
Nama : Abed Nego Silaban Kelas XII IPA 1 UJI KOMPETENSI A. Pilihan Ganda 1. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai mutasi adalah... a. Mutasi hanya terjadi pada kromosom kelamin b. Mutasi terjadi
Lebih terperinciLampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:
100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat
Lebih terperinciGENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono
GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : 12.30 14.20 Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono ISI KONTRAK PERKULIAHAN DESKRIPSI TUJUAN STRATEGI MENGAJAR TUJUAN KOMPETENSI JUMLAH TATAP
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Droshopilla sp pertama kali diperkenalkan oleh Morgan dan Castel pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Morfologi Droshopilla Melanogaster Droshopilla sp pertama kali diperkenalkan oleh Morgan dan Castel pada Tahun 1900 dan diketahui bahwa Droshopilla melanogaster dapat digunakan
Lebih terperinciABSTRAK. RASIO PERBANDINGAN F 1 DAN F 2 PADA PERSILANGAN STARIN N x b, DAN STRAIN N x tx SERTA RESIPROKNYA
ABSTRAK RASIO PERBANDINGAN F 1 DAN F 2 PADA PERSILANGAN STARIN N x b, DAN STRAIN N x tx SERTA RESIPROKNYA Nirmala Fitria Firdauzi, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciMUTASI KROMOSOM: Perubahan Struktur Kromosom
MUTASI KROMOSOM: Perubahan Struktur Kromosom Mutasi kromosom disebut juga aberasi kromosom. Macam aberasi kromosom merupakan perubahan pada sesuatu bagian kromosom dari pada perubahan kromosom secara keseluruhan
Lebih terperinci1. Jelaskan pengertian mutasi menurut berbagai ahli dan penyebab terjadinya mutasi!
Dampak Mutasi bagi Makhluk Hidup 1. Mutasi gen dapat menyebabkan beberapa penyakit pada manusia, antara lain albinisme dan anemia sel sabit (sickle cell anemia). Penyakit sickle sell anemia adalah suatu
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen
Pendahuluan GENETIKA DASAR Mutasi Gen Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinciGambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila
I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati
Lebih terperinciKODE GENETIK DAN MUTASI
KODE GENETIK DAN MUTASI Sjarif Hidajat Effendi Ridha K. T. Juli 2012 BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciDr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.
BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi
Lebih terperinciX. PETA KROMOSOM. X.1. Pembuatan Peta Kromosom-Autosom
X. PETA KROMOSOM Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus yang memperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom tersebut. Jarak antara satu
Lebih terperinciKROMATOGRAFI PIGMEN MATA Drosophila melanogaster
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) KROMATOGRAFI PIGMEN MATA Drosophila melanogaster Tanggal Praktikum: 26 September 2014 Tanggal Pengumpulan: 3 Oktober 2014 Disusun oleh : Dary Aulia Muhammad 10613016
Lebih terperinciPEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL
PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012
Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XII/IPA Semester : 1 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Standar Kompetensi Kompetensi dasar Uraian Materi Indikator
Lebih terperinciParamita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012
MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The
Lebih terperinciKeragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Keragaman Somaklonal Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP Mekanisme Terjadinya Keragaman Somaklonal Keragaman somaklonal adalah keragaman genetik tanaman yang terjadi sebagai hasil kultur
Lebih terperinciLAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA
LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA KELOMPOK DIHIBRID 1. AGUSTINA ADHI SURYANI 4401412055 2. AMALIA TRISTIANA 4401412063 3. DINULLAH ALHAQ 4401412126 ROMBEL 01 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciSTUDI PERISTIWA EPISTASIS RESESIF PADA PERSILANGAN Drosophila melanogaster STRAIN SEPIA (se) >< ROUGH (ro) DAN STRAIN VESTIGIAL (vg) >< DUMPHI (dp)
Jurnal ßIOêduKASI ISS : 23014678 Vol 1 o (2) Maret 2013 STUDI PERISTIWA EPISTASIS RESESIF PADA PERSILAGA Drosophila melanogaster STRAI SEPIA (se) >< ROUGH (ro) DA STRAI VESTIGIAL (vg) >< DUMPHI (dp) 1)
Lebih terperinciSemua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini
GENETIKA, oleh Dr. Dra. Desak Made Citrawathi, M.Kes.; Sanusi Mulyadiharja Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinciPENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN
PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program Sarjana Sains (S1)
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan
GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi
Lebih terperinciM A T E R I G E N E T I K
M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan
Lebih terperinciBIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE
07 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 A. TAUTAN/LINKAGE Tautan gen merupakan salah satu penyimpangan terhadap hukum Mendel. Pada peristiwa ini, dua gen atau lebih
Lebih terperinciHome -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY
Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA
Lebih terperinciMutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia
Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia Khandar Yosua khandaryosua@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia Pendahuluan Seseorang yang
Lebih terperinciKONJUGASI PADA BAKTERI
KONJUGASI PADA BAKTERI Konjugasi adalah suatu proses transfer informasi genetik satu arah yang terjadi melalui kontak sel langsung antar suatu sel bakteri donor dan suatu sel bakteri resipien (Russel,
Lebih terperinciSIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster
SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster KELOMPOK VII KELAS A Azki Afidati Putri Anfa (1410422025), Josano Rehan Dhani (1410422020), Merini Apriliani (1410422043), Ratna Suleka (1410421035), Rifta Septiavi
Lebih terperinci[Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan] Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI
BIMBEL UN 2014 [Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan] Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA D15 PAKET A (15) Faktanya : 1. Jumlah soal
Lebih terperinciKromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.
Lebih terperinciNisbah Kelamin pada Persilangan Homogami I Wayan Karmana 13
NISBAH KELAMIN PADA PERSILANGAN HOMOGAMI D. melanogaster STRAIN NORMAL (N),WHITE (w), DAN SEPIA (Se) ABSTRAK I WAYAN KARMANA FPMIPA IKIP Mataram Pada D. melanogaster sering terjadi penyimpangan nisbah
Lebih terperinciPERUBAHAN TATANAN DAN STRUKTUR MATERI GENETIK. 1. GenTerangkai (linkage gene) 2. Pindah Silang (crossing over) 3. Mutasi Gen 4.
PERUBAHAN TATANAN DAN STRUKTUR MATERI GENETIK 1. GenTerangkai (linkage gene) 2. Pindah Silang (crossing over) 3. Mutasi Gen 4. Mutasi Kromosom PENDAHULUAN Prinsip dasar Hukum II Mendel adalah adanya pengelompokan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Mutasi
TINJAUAN PUSTAKA Mutasi Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada materi genetik sehingga menyebabkan perubahan ekspresi. Perubahan dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA, bahkan
Lebih terperinciSejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?
GENETIKA Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? Bapak Burik, anaknya tentu Burik Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika
Lebih terperinciPEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL
PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. Mata Kuliah : Genetika dan Pemuliaan Ikan 2. Kode / bobot : PKB 363/ 3 SKS 3. Deskripsi Singkat : Genetika dan Pemuliaan Ikan merupakan mata kuliah dasar yang
Lebih terperinciMengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).
HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan
Lebih terperinciPEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1
PEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1 Perlakuan irradiasi sinar gamma menyebabkan tanaman mengalami gangguan pertumbuhan dan menunjukkan gejala tanaman tidak normal. Gejala ketidaknormalan
Lebih terperinciBERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi
Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan
Lebih terperinciBeberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex
Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex *Alel Ganda *Sebuah gen memiliki alel lebih dari satu *Golongan darah : *gen I A, I B, I O *Warna Kelinci :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia (Suhartini dan Nur 2005 dalam Granada 2011),
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Gen Calpastatin (CAST MspI) Amplifikasi fragmen gen calpastatin (CAST MspI) pada setiap bangsa sapi dilakukan dengan menggunakan mesin thermal cycler (AB Bio System) pada
Lebih terperinciPENGARUH PERSILANGAN STRAIN WILD TYPE (N) DENGAN WHITE (W) TERHADAP JUMLAH TURUNAN F 2 LALAT BUAH (Drosophila sp) SKRIPSI
PENGARUH PERSILANGAN STRAIN WILD TYPE (N) DENGAN WHITE (W) TERHADAP JUMLAH TURUNAN F 2 LALAT BUAH (Drosophila sp) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Betta splendensregan Menurut Hoedeman (1972), klasifikasi ikan cupang sebagai berikut:
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Betta splendensregan Menurut Hoedeman (1972), klasifikasi ikan cupang sebagai berikut: Kingdom Filum Subfilum Superkelas Kelas Subkelas Superordo Ordo Subordo Famili Subfamili
Lebih terperinciGambar 1.1. Variasi pada jengger ayam
Uraian Materi Variasi Genetik Terdapat variasi di antara individu-individu di dalam suatu populasi. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan genetis. Mutasi dapat meningkatkan frekuensi alel pada individu
Lebih terperinciHUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA
HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip prinsip Genetika Tanaman dan Hewan Kompetensi Dasar : Menerapkan Hukum Mendel dan Penyimpangannya dalam Pewarisan Sifat TujuanPembelajaran
Lebih terperinciSESI 9 MUTASI. Mutasi dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, asal/penyebab, besarnya efek fenotip, arah dan tipe sel yang bermutasi. a.
09 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SESI 9 MUTASI Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh Hugo de Vries (Belanda) dalam bukunya yang berjudul The Mutation Theory pada tahun 1901.
Lebih terperinciMUTASI. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2006/2013 xxx Kelas XII biologi MUTASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan jenis-jenis mutasi. 2. Memahami
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA
KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 1. Pasangan gen yang memiliki sifat yang sama pada kromosom homolog disebut... Kromosom Kromatin Alela Diploid Kunci Jawaban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i FAKTA INTEGRITAS... ii LEMBAR PERSYARATAN GELAR... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERSETUJUAN... v PEDOMAN PENGGUNAAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR...
Lebih terperinci: Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Kromosom ( Materi didalam kromosom itu tidak lain adalah Gen )
SELASA, 17 NOVEMBER 2009 MUTASI TEORI MUTASI Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada tarafkromosom. Mutasi
Lebih terperinciSUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA
SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA http://www.nlm.nih.gov/medlineplu S/ency/images/ency/fullsize/19095.jpg Menentukan sifat tubuh, dan diturunkan ke generasi berikutnya TUJUAN Menjelaskan struktur
Lebih terperinciREPRODUKSI MIKROORGANISME
REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Kromosom. GENETIKA DASAR Mutasi Kromosom
Pendahuluan GENETIKA DASAR Mutasi Kromosom Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL
KISI-KISI PENULIS USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 KOMPETESI DAR 1 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan
Lebih terperinciMATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.
MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA
MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ; Praktek = 0 Semester : Gasal (5) Mata
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA III PERSILANGAN MONOHIBRID Semester : Ganjil 2015 Oleh : Sungging Birawata A1L114097 / Rombongan 14 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL
MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul
Lebih terperinciBagian-bagian kromosom
BAB3: SUBSTANSI GENETIKA KROMOSOM Bagian-bagian kromosom 1. kromatid. 2. senrtomer. 3. lengan pendek. 4. lengan panjang. SUBSTANSI GENETIKA Seluruh peristiwa kimia (metabolisme) diatur oleh suatu master
Lebih terperinciDeskripsi Morfologi Drosophilla melanogaster Normal (Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia dan Plum
Jurnal ILMU DASAR Vol. 18 No. 1, Januari 2017 : 55 60 55 Deskripsi Morfologi Drosophilla melanogaster Normal (Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia dan Plum Morphological Description of Drosophila melanogaster
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen
BIOTEKNOLOGI Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen Sekilas tentang Gen dan Kromosom 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan oleh Mendel 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,
Lebih terperinciMUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen
MUTASI GEN Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen Mutasi : Mutasi >< Perubahan Fisiologi Perubahan pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya Terjadi perubahan pada tingkat metabolisme Perubahan
Lebih terperinciBila Kau Tak Tahan Lelahnya Belajar, Maka Kau Harus Tahan Menanggung Perihnya Kebodohan Imam Syafi i
TIPS. Sebelum Belajar Pastikan: 1. Tubuh dalam keadaan segar (bisa dengan cara mandi atau berwudhu dan berganti pakaian) 2. Memaksa agar mood untuk belajar (bisa dengan cara makan coklat atau pisang serta
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus Disusun oleh: Iyus Abdusyakir (1110016100007) Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI FRM/FMIPA/063-01 18 Februari 2011 Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ;
Lebih terperinciMata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI
BIMBEL UN 2014 Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 P20 UTAMA D15 PAKET A Faktanya : 1. Jumlah soal 40
Lebih terperinciSuhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID
Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID TERMINOLOGI P individu tetua F1 keturunan pertama F2 keturunan kedua Gen D gen atau alel dominan Gen d gen atau alel resesif Alel bentuk alternatif suatu gen yang terdapat
Lebih terperinciFENOMENA GAGAL BERPISAH, EPISTASIS, DAN NISBAH KELAMIN PADA Drosophila melanogaster
FENOMENA GAGAL BERPISAH, EPISTASIS, DAN NISBAH KELAMIN PADA Drosophila melanogaster Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang 2 Jurusan Biologi,
Lebih terperinciKasus Penderita Diabetes
Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan
Lebih terperinciXI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th
14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan
Lebih terperinciBIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS
BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS HAKIKAT SAINS: - PRODUK : KONSEP, PRINSIP, TEORI, HUKUM. - PROSES : METODE ILMIAH Keterampilan Proses - Teknologi - Nilai SIFAT SAINS: - OBJEKTIF
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si
REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi
Lebih terperinciBIMBEL ONLINE ROAD TO SBMPTN 2017 BIOLOGI
BIMBEL ONLINE ROAD TO SBMPTN 2017 BIOLOGI Kamis, 9 Februari 2017; Pkl. 19.30 21.00 WIB online.sonysugemacollege.com Onliner: Sunarso, S.Pd. 1. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciadalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.
bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Plantae; Divisi : Spermatophyta; Sub Divisi : Angiospermae; Kelas :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Sub Divisi : Angiospermae; Kelas
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciIndikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah
Indikator 30 1. Fase-fase sintesis protein: 1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom 2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai 3) RNAd dibentuk di dalam inti oleh DNA 4) Asam amino berderet sesuai dengan
Lebih terperinciAplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel
Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel Andri Rizki Aminulloh 13506033 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistematika tumbuhan, nama daerah, kandungan kimia dan khasiat tumbuhan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Uraian tumbuhan meliputi habitat (daerah tumbuh), morfologi tumbuhan, sistematika tumbuhan, nama daerah, kandungan kimia dan khasiat tumbuhan. 2.1.1 Habitat
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FRM/FMIPA/062-01 18 Februari 2011 1. Fakulltas/Program Studi : MIPA / Prodi Pendidikan Biologi Prodi Biologi 2. Mata Kuliah/Kode
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciGENETIKA. GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah.
GENETIKA GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah JOHAN GREGOR MENDEL. Orang
Lebih terperinci2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity di dunia yang memiliki kekayaan ekosistem beragam, salah satunya adalah ekosistem perairan air tawar yang memiliki
Lebih terperinci