BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT MUSTIKA RATU, Tbk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penilaian bisnis yang dilakukan pada PT Summarecon Agung Tbk maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan profitabilitas perusahaan properti dan real estate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

3.1 Jenis Penelitian. 3.2 Waktu Penelitian. 3.3 Lokasi Penelitian. 3.4 Dat* dan sumber data BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis. Analisis data merupakan suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. Unit dalam penelitian ini adalah PT. Bumi Serpong Damai Tbk. yang dibandingkan dengan perusahaan property and real estate (industri sejenis) yang berada diwilayah kabupaten Tangerang. Diantaranya adalah PT. Alam Sutera Realty tbk, PT. Modernland Realty Tbk, PT. Summarecon Agung Tbk. Alasan penulis memilih ketiga perusahaan tersebut sebagai pembanding selain berada di wilayah kabupaten tangerang, juga data dari perusahaan yang mudah di dapatkan melalui internet di banding dengan perusahaan-perusahaan property yang lain yang berada di wilayah yang sama, serta keterbatasan waktu dan membutuhkan waktu yang cukup lama jika meneliti keseluruhan perusahaan property yang ada diwilayah tersebut, sehingga dibatasi hanya memilih tiga perusahaan sebagai pembanding. Juga karena keberadaan perusahaan ini yang letaknya berdekatan dan merupakan kompetitor utama dari perusahaan yang diteliti. Sedangkan penulis memilih PT. Bumi Serpong Damai Tbk sebagai perusahaan yang diteliti karena peneliti sendiri bertempat tinggal didalam 62

wilayah pengembangan perusahaan tersebut, serta melihat perkembangan sebuah wilayah yang dikelola oleh perusahaan yang diteliti mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta berkembang menjadi salah satu tempat hunian yang sangat baik dilihat dari kemajuan tersebut. Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasio-rasio keuangan dengan menggunakan rasio keuangan diantaranya, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas yang kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan Uji Beda Rata-rata atau yang biasa dikenal dengan Uji t. hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan yang diteliti memiliki kinerja keuangan yang tidak berbeda signifikan atau bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis. Setelah seluruh rasio-rasio keuangan telah diketahui, selanjutnya variabel yang telah lengkap dianalisis dengan teori yang telah diperoleh, dan kemudian membuat suatu kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas serta Pengujian Hipotesis 4.2.1 Rasio Lancar (current ratio) Current ratio = = = 3.165 63

Tabel 4.1 Rata-rata Current Ratio Perusahaan CURRENT RATIO RATA-RATA 2008 2009 2010 CURRENT RATIO PT. BSD 3.165 3.376 5.845 4.129 PT. Alam Sutera 2.352 2.832 4.025 3.070 PT. Modernland 1.253 1.108 0.975 1.112 PT. Summarecon 0.821 1.305 2.751 1.626 RATA-RATA INDUSTRI 1.936 SEJENIS Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah rasio lancar BSD sebanyak 4.129 (4.2) artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 4.2 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 4.2 rupiah harta lancar. Sedangkan rata-rata dari Industri sejenis sebanyak 1.936 (2.0) artinya jumlah rasio lancar sebanyak 2.0 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 2.0 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai tbk. Periode 2008-2010 dari sisi current ratio (aktiva lancar) lebih baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hipotesis : t = = 64

= a. Menentukan nilai standar deviasi = = = 2.220 = = = 1.215 b. Menentukan nilai t = t = = 2.765 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 65

Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 2.765 Ternyata = 2.228 2.765 maka Ho Ditolak Gambar 4.1 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 2.228 2.765 Oleh karena nilai (2.228 2.765) maka Ho Ditolak, artinya kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio likuiditas dari sisi aktiva lancarnya masih diatas dari rata-rata industri. 4.2.2 Rasio Cepat (quick ratio) 66

Tabel 4.2 Rata-rata Quick Ratio Perusahaan QUICK RATIO RATA-RATA 2008 2009 2010 QUICK RATIO PT. BSD 1.310 1.410 3.607 2.109 PT. Alam Sutera 0.475 0.688 1.245 0.803 PT. Modernland 0.752 0.603 0.637 0.664 PT. Summarecon 0.446 0.762 1.647 0.952 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.806 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasio cepat BSD adalah 2.109 (dibulatkan 2.1 kali) artinya keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak harus menjual persediaannya untuk melunasi pembayaran utang lancar. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai tbk. Periode 2008-2010 dari sisi quick ratio (rasio cepat) lebih baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 1.685 = = 0.153 67

b. Menentukan nilai t = t = = 2.889 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 2.889 Ternyata = 2.228 2.889 maka Ho Ditolak Gambar 4.2 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 2.228 2.889 68

Dilihat dari gambar nilai (2.228 2.889) maka Ho Ditolak, artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio likuiditas dari sisi rasio cepatnya masih diatas dari rata-rata industri. 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas serta Pengujian Hipotesis 4.3.1 Debt to Asset Ratio Tabel 4.3 Rata-rata Debt to Asset Ratio Perusahaan DEBT to ASSET RATIO RATA-RATA DEBT 2008 2009 2010 to ASSET RATIO PT. BSD 0.526 0.490 0.366 0.461 PT. Alam Sutera 0.423 0.456 0.517 0.466 PT. Modernland 0.436 0.411 0.452 0.433 PT. Summarecon 0.566 0.613 0.649 0.609 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.503 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Debt to asset ratio sebanyak (0.461 dibulatkan 47 %) artinya aktiva perusahaan didanai utang (modal pinjaman) sebesar 69

47 % dan ini juga berarti sebanyak 43 % dibiayai dengan modal dari pemegang saham. Jadi setiap Rp. 100,00 pendanaan perusahaan, Rp. 47,00 dibiayai dengan hutang dan Rp. 43,00 disediakan oleh pemegang saham. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar (0.503 dibulatkan 50 %) menunjukkan kondisi BSD dilihat dari sisi debt to asset ratio lebih baik. Artinya perusahaan dibiayai dengan hutang dibawah rata-rata industri. Pengujian hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 7.045 = = 7.718 b. Menentukan nilai t = t = = - 0.072 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 70

Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = - 0.072 Ternyata = 2.228-0.072 maka Ho Diterima Gambar 4.3 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228-0.072 2.228 Oleh karena nilai (2.228-0.072) maka Ho Diterima, artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio solvabilitas dari sisi rasio hutang terhadap aktivanya. 71

4.3.2 Debt to Equity Ratio 1.111 Tabel 4.4 Rata-rata Debt to Equity Ratio Perusahaan DEBT to EQUITY RATIO RATA-RATA DEBT 2008 2009 2010 to EQUITY RATIO PT. BSD 1.111 0.963 0.698 0.924 PT. Alam Sutera 0.737 0.843 1.074 0.885 PT. Modernland 0.773 0.697 0.826 0.765 PT. Summarecon 1.309 1.592 1.861 1.587 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 1.079 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Debt to equity ratio sebanyak (0.924 dibulatkan 9 %) artinya kreditor menyediakan setiap Rp. 100,00 pendanaan perusahaan, Rp. 93,00 dibiayai dengan hutang dan Rp. 7,00 disediakan oleh pemegang saham. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar (1.079 dibulatkan 10 %) menunjukkan kondisi BSD dilihat dari sisi debt to equity ratio lebih baik baik. Artinya kreditur (peminjam) harus menyediakan dana yang tidak terlalu besar untuk pendanaan perusahaan. 72

Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 0.043 = = 0.175 b. Menentukan nilai t = t = = - 0.605 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = - 0.605 Ternyata = 2.228-0.605 maka Ho Diterima 73

Gambar 4.4 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228-0.605 2.228 Sedangkan karena nilai (2.228-0.605) maka Ho Diterima, artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio solvabilitas dari sisi rasio hutang terhadap ekuitas masih dibawah dari rata-rata industri. 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas serta Pengujian Hipotesis 4.4.1 Receveible Turn Over 74

Tabel 4.5 Rata-rata Receveible Turn Over Perusahaan RECEIVABLE TURN OVER RATA-RATA RECEIVABLE TURN 2008 2009 2010 OVER PT. BSD 79.509 115.301 24.137 72.982 PT. Alam Sutera 26.440 15.821 52.081 31.447 PT. Modernland 0.741 1.330 0.902 0.991 PT. Summarecon 7.876 8.796 7.814 8.162 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 13.533 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perputaran piutang pada BSD adalah sebesar (72.982 dibulatkan 73 kali) dianggap berhasil karena melebihi angka rata-rata industri yaitu sebesar (13.533 dibulatkan 14 kali). Artinya semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah, dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 2,109.666 = = 277.126 75

b. Menentukan nilai t = t = = 3.514 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 3.514 Ternyata = 2.228 3.514 maka Ho Ditolak Gambar 4.5 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 2.228 3.514 76

Karena nilai (2.228 3.514) maka Ho Ditolak, artinya Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.4.2 Inventory Turn Over 0.820 Tabel 4.6 Rata-rata Inventory Turn Over Perusahaan INVENTORY TURN OVER RATA-RATA INVENTORY TURN 2008 2009 2010 OVER PT. BSD 0.820 0.733 0.859 0.804 PT. Alam Sutera 0.284 0.219 0.350 0.284 PT. Modernland 0.970 1.359 1.171 1.167 PT. Summarecon 2.475 1.680 1.296 1.817 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 1.089 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perputaran persediaan pada BSD adalah sebesar (0.804 dibulatkan 8 kali) dianggap kurang berhasil karena dibawah angka rata-rata industri yaitu sebesar (1.089 dibulatkan 10 kali). Artinya semakin tinggi rasio menunjukan bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan liquid persediaan semakin baik. Dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik 77

pula. Sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif sehingga banyak barang persediaan yang menumpuk. Hal ini mengakibatkan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 4.161 = = 0.544 b. Menentukan nilai t = t = = - 0.380 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 78

d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = - 0.380 Ternyata = 2.228-0.380 maka Ho Diterima Gambar 4.6 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228-0.380 2.228 Sedangkan karena nilai (2.228-0.380) maka Ho Diterima, artinya dilihat dari Inventory Turn Over (perputaran sediaan), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 79

4.5 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas serta Pengujian Hipotesis 4.5.1 Gross Profit Margin 0.463 Tabel 4.7 Rata-rata Gross Profit Margin Perusahaan GROSS PROFIT MARGIN RATA-RATA GROSS PROFIT 2008 2009 2010 MARGIN PT. BSD 0.463 0.498 0.620 0.527 PT. Alam Sutera 0.255 0.401 0.544 0.400 PT. Modernland 0.467 0.520 0.540 0.509 PT. Summarecon 0.403 0.505 0.441 0.450 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.453 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata profit margin BSD sebesar (0.527 dibulatkan 53 %) dan industri sejenis (0.453 dibulatkan 45 %) artinya margin laba perusahaan berada di atas rata-rata industri sehingga dapat dikatakan kondisi perusahaan lebih baik dari pada industri sejenis. 80

Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 0.013 = = 8.473 b. Menentukan nilai t = t = = 0.042 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 0.042 Ternyata = 2.228 0.042 maka Ho Diterima 81

Gambar 4.7 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 0.042 2.228 Oleh karena nilai (2.228 0.042) maka Ho Diterima, artinya dilihat dari segi Gross Profit Margin (margin laba kotor), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.5.2 Net Profit Margin 82

Tabel 4.8 Rata-rata Net Profit Margin Perusahaan NET PROFIT MARGIN RATA-RATA 2008 2009 2010 NET PROFIT MARGIN PT. BSD 0.161 0.243 0.159 0.188 PT. Alam Sutera 0.135 0.233 0.380 0.249 PT. Modernland 0.010 0.008 0.148 0.055 PT. Summarecon 0.074 0.140 0.138 0.117 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.141 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata net profit margin BSD sebesar (0.188 dibulatkan 19 %) dan industri sejenis (0.141 dibulatkan 14 %) artinya margin laba bersih perusahaan berada di atas rata-rata industri sehingga dapat dikatakan kondisi perusahaan lebih baik dari pada industri sejenis. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 4.595 = = 0.013 b. Menentukan nilai t = 83

t = = 0.073 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 0.073 Ternyata = 2.228 0.073 maka Ho Diterima Gambar 4.8 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 0.073 2.228 Sedangkan karena nilai (2.228 0.073) maka Ho Diterima, artinya dilihat dari segi Net Profit Margin (margin laba bersih ), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis 84

4.5.3 Return on Investment 0.051 Tabel 4.9 Rata-rata Return on Investment Perusahaan RETURN ON INVESTMENT RATA-RATA RETURN ON 2008 2009 2010 INVESTMENT PT. BSD 0.051 0.067 0.034 0.051 PT. Alam Sutera 0.019 0.026 0.063 0.036 PT. Modernland 0.001 0.001 0.019 0.007 PT. Summarecon 0.026 0.038 0.038 0.034 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.026 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata R0I BSD sebesar (0.051 dibulatkan 6 %) lebih baik dari pada rata-rata industri sejenis yaitu sebesar (0.026 dibulatkan 3 %). Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktifitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. 85

Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 5.450 = = 3.005 b. Menentukan nilai t = t = = 0.020 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 0.020 Ternyata = 2.228 0.020 maka Ho Diterima 86

Gambar 4.9 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 0.020 2.228 Karena nilai (2.228 0.020) maka Ho Diterima, artinya dilihat dari segi Return on Investment (hasil pengembalian investasi), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.5.4 Return on Equity 87

Tabel 4.10 Rata-rata Return on Equity Perusahaan RETURN ON EQUITY RATA-RATA 2008 2009 2010 RETURN ON EQUITY PT. BSD 0.108 0.132 0.064 0.101 PT. Alam Sutera 0.034 0.049 0.132 0.071 PT. Modernland 0.002 0.002 0.035 0.013 PT. Summarecon 0.060 0.097 0.109 0.089 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS 0.058 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata ROE perusahaan BSD sebesar (0.101 dibulatkan 10 %) artinya hasil pengembalian investasi BSD tidak sama dibanding dengan rata-rata industri yang menunjukkan kondisi perusahaan cukup baik karena masih berada diatas rata-rata industri. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri semakin baik. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi = = 1.189 = = 2.132 88

b. Menentukan nilai t = t = = 0.046 c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 2 = 10 Sehingga = = 2.228 d. Membandingkan dan Dengan = 2.228 dan = 0.046 Ternyata = 2.228 0.046 maka Ho Diterima Gambar 4.10 daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho -2.228 0.046 2.228 89

Oleh karena nilai (2.228 0.046) maka Ho Diterima, artinya dilihat dari segi Return on Equity (hasil pengembalian ekuitas), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio Dari hasil perhitungan pada penelitian ini dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan setelah melakukan perhitungan beberapa rasio serta pengujian hipotesis sehingga dapat dirangkum seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Perhitungan JENIS RASIO RATA-RATA hipotesis BSD INDUSTRI SEJENIS t KESIMPULAN CURRENT RATIO 4.129 1.936 2.765 lebih baik QUICK RATIO 2.109 0.806 2.889 lebih baik DEBT to ASSET RATIO 0.461 0.503-0.072 Tidak berbeda signifikan DEBT to EQUITY RATIO 0.924 1.079-0.605 Tidak berbeda signifikan RECEVEIBLE TURN OVER 72.982 13.533 3.514 lebih baik INVENTORY TURN OVER 0.804 1.089-0.38 Tidak berbeda signifikan GROSS PROFIT MARGIN 0.527 0.453 0.042 Tidak berbeda signifikan NET PROFIT MARGIN 0.188 0.141 0.073 Tidak berbeda signifikan RETURN on INVESTMENT 0.051 0.026 0.02 Tidak berbeda signifikan RETURN on EQUITY 0.101 0.058 0.046 Tidak berbeda signifikan 90

Rasio lancar (current ratio), dapat dilihat dari tabel diatas bahwa rata-rata rasio lancar BSD terjadi peningkatan. Hal ini dapat dikatakan memuaskan karena berada di atas rata-rata industri. Hasil rasio cepat (quick ratio) dari tahun ke tahun mengalami perubahan atau penurunan. Akan tetapi masih berada di atas standar rata-rata industri, jadi kondisi perusahaan dapat dikatakan cukup memuaskan dari tahun ke tahun walaupun mengalami perubahan. Rata-rata Debt to Asset Ratio (debt ratio) dilihat dari perbandingan tabel rata-rata di atas menunjukkan bahwa kondisi BSD lebih baik dari kondisi rata-rata industri sejenis, namun setelah melakukan pengujian hipotesis ternya membuktikan bahwa kondisi ini dinilai tidak jauh berbeda dengan kondisi industri sejenis atau tidak berbeda secara signifikan, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa kondisi BSD lebih baik dari perusahaan pembandingnya. Debt to Equity Ratio menunjukan bahwa kondisi perusahaan yang diteliti sama sengan rata-rata industri sejenis dilihat dari tabel di atas begitupun setelah dilakukan pengujian hipotesis. Receveible Turn Over atau perputaran piutang dari tahun ke tahun meningkat sangat jauh melebihi dibandingkan dengan perusahaan sejenis sehingga kondisi tersebut sangat memuaskan dan cukup baik bagi perusahaan. 91

Untuk Inventory Turn Over dari tahun ke tahun terjadi penurunan, hal ini kurang baik bagi perusahaan karena masih berada di bawah dari rata-rata industri, sehingga kinerja perusahaan masih perlu ditingkatan lagi. Dari hasil pengukuran pada ke empat rasio profitabilitas dapat kita lihat pada tabel di atas bahwa kondisi perusahaan masih cukup baik di banding dengan perusahaan sejenis, akan tetapi setelah melakukan pengujian hipotesis ternya kondisi tersebut dapat diinyatakan tidak jauh berbeda atau hampir sama dengan kondisi perusahaan sejenis, akan tetapi perusahaan tidak perlu khawatir akan kondisi tersebut karena masih sejajar dengan industri tersebut dan kinerja perusahaan masih harus terus ditingkatkan. 92