HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi

Analisis Faktor Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Fauzul Hayat *

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DIRUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

nosokomial karena penyakit infeksi. Di banyak negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap darah dan duh tubuh jauh

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL. Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

KARMILA /IKM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENYAKIT HEPATITIS DENGAN PERILAKU MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT HEPATITIS DI RUANG DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMERIKSAAN RUTIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTIONS DENGAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTIONS PADA TINDAKAN PEMASANGAN INFUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II DENGAN SIKAP PENCEGAHAN INFEKSI DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI Di Poli Bedah RSUD Dr. Harjono Ponorogo.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TERHADAP PENCEGAHAN INFEKSI

: PAMBUDI EKO PRASETYO

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam. diantaranya perawat, dokter dan tim kesehatan lain yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

HUBUNGAN MASA KERJA DAN USIA DENGAN NEEDLESTICK INJURY (NSI) PADA PERAWAT BANGSAL DEWASA RSUD KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

DIAN KUSUMA DEWI

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI M. Ikhwan K*, Ika Dewi Anjarsari** *) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri **) Perawat RSUD Pare Kediri Health worker have a role in infection control that is to keep the health and safety of themselves and others consequently need a behavior to prevent infection by a principle of obedience to minimize infection. The purpose of this research is to know the relation of nurse s knowledge about Universal Precaution toward obedience principles of infection prevention. The Research design was cross sectional analytic that emphasizes the time of measurement and observation only once in a while. The population in this research were all the nurses in Seruni and Cempaka RSUD Pare in 2010 amount to 34 respondents. Sampling method used total sampling. data analysis used Spearman correlation. Results of research about the knowledge of Universal Precaution showed 73.5% had adequate knowledge about Universal Precaution, 14.7% have less knowledge, and 11.8% had good knowledge, while the results of research for compliance toward the principles of infection prevention that is 2.4 % moderate and 17.6% obedience to apply the principles of infection prevention. From the results of research and analysis, there is a very strong relation between knowledge of the Universal Precaution toward obedience principles of infection prevention. The above matter is possible because of the lack of information for nurses so that nurses should strive to improve obedience in carrying out the principles of infection prevention and trying to find information about universal precaution.several factors, including the factors of culture, beliefs and also the resources (facilities, money, time, and energy) Keywords: Nurse s Knowledge, Universal Precaution, Principles of Infection Prevention Latar Belakang Universal Precaution merupakan upaya pencegahan penularan penyakit dari pasien ke tenaga kesehatan dan sebaliknya. Beberapa ketidak patuhan perawat yang meningkatkan potensi penularan penyakit yaitu tidak mencuci tangan, tidak menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker, kaca mata). Pengamanan benda tajam yang salah karena benda tajam sangat beresiko untuk menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah, teknik dekontaminasi yang tidak adekuat. Petugas pelayanan kesehatan harus menerapkan prinsip pencegahan infeksi tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah pentingnya terhadap infeksi lain yang lebih parah dan sebetulnya lebih mudah menular missal hepatitis B dan C (Fauzi.A, 2008). Di Indonesia penelitian yang dilakukan di sebelas rumah sakit DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8 pasien rawat inap mendapatkan infeksi baru selama dirawat. Di rumah sakit Abdul Muluk Bandar Lampung pada tahun 2006 menunjukkan 58% tenaga kesehatan mengalami paparan terhadap darah dan cairan tubuh (Yusron. 2008). Study pendahuluan yang dilakukan di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare ketika peneliti praktek pada tanggal 7 sampai 14 Desember 2009 menunjukkan 17,6% kepatuhan prinsip pencegahan infeksi dari 4 perawat dengan observasi menyatakan bahwa 3 (8,8%) perawat yang cuci ta ngan sebelum melakukan tindakan keperawatan, 3 (8,8%) perawat yang tidak mencuci tangan tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan dan tidak memakai sarung tangan. Jurnal AKP 61

Kepatuhan seseorang akan dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan serta pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu (Notoatmodjo, 2003). Tenaga kesehatan akan mematuhi prinsip pencegahan infeksi jika tenaga kesehatan memahami tentang instruksi yang diterima. Namun jika tenaga kesehatan tidak memahami instruksi yang diterima maka tidak akan menerapkan prinsip penularan infeksi secara baik dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan yang menimbulkan resiko antara lain : menyuntik, mengambil darah, tindakan bedah, tindakan kedokteran gigi, persalinan, membersihkan darah dan cairan lain. Jika tenaga kesehatan tidak menerapkan prinsip penularan infeksi dapat mengakibatkan penularan penyakit dari tenaga kesehatan ke pasien dan sebaliknya (Fauzi A., 2008). Bagi tenaga kesehatan kepatuhan prinsip pencegahan infeksi merupakan pencegahan utama dalam meminimalisasi kejadian kontak darah antara pasien dan tenaga kesehatan. Prinsip universal precaution yang dijalankan berupa mencuci tangan, penggunaan alat pelindung (sarung tangan, masker, penutup kepala, baju pelindung, sepatu pelindung), pengolahan alat (dekontaminasi, pencucian alat, sterilisasi dan penyimpanan alat) dan pegolahan benda tajam secara aman (jarum suntik, pisau bedah, jarum jahit) (Fauzi.A, 2008). Peran tenaga kesehatan dalam pengendalian infeksi adalah wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang lain serta bertanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan. Tenaga kesehatan juga brtanggung jawab dalam menggunakan sarana yang tersedia dengan baik dan benar serta memelihara sarana agar selalu siap pakai dan dapat dipakai selama mungkin (Anonim, 2005). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Adakah hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare? Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. 2. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang Universal Precaution di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. b. Mengidentifikasi kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. c. Menganalisa hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. Metode Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian analitik cross sentional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan depanden hanya satu kali pada satu saat. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat tentang universal precaution. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan prinsip-prinsip Penelitian diselenggarakan di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare Kabupaten Kediri pada tanggal 20 sampai 23 Mei 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sejumlah 34 perawat. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sebanyak 34 perawat. Pada penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi, pada penelitian ini variabel independen menggunakan kuesioner dan dependen menggunakan observasi, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu responden hanya memilih jawaban yang disediakan. Analisis data dilakukan dengan tahapan editing yaitu menyunting apakah data hasil pengumpulan data telah siap digunakan untuk proses selanjutnya; coding Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi... 62

yaitu memberikan kode terhadap jawaban responden, scoring yaitu tahapan penilaian hasil jawaban responden dan tabulating adalah kegiatan mentabulasi data sehingga menjadi satu kesatuan utuh sebagai bentuk presentasi data penelitian Untuk pengolahan data hubungan antara pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan menggunakan uji statistik Spearman yang dilakukan dengan menggunakan software komputer dengan dicari koefisien asosiasi dengan p value taraf signifikansi 0,05 setelah data dimasukkan di dalam komputer nilai kooefisiensi asosiasi p value kemudian dibandingkan dengan nilai 0,05 jika kooefisien asosiasi p value < 0,05. Hasil Penelitian Data Umum a. Karakteristik Usia Responden memeluk agam islam, dan sebagian kecil (5,9%) atau 2 responden memeluk agama kristen. c. Karakteristik Pendidikan Responden 12% 70% 18% SPK D-III S-1 lebih dari separoh (70,6%) atau 24 responden dengan pendidikan D III, sebagian kecil (11,8%) atau 4 responden dengan pendidikan S 1. 32% 29% d. Karakteristik Pelatihan tentang Universal Precaution Responden 9% 39% 21-30 th 31-40 th 41-50 th hampir separoh (38,2%) atau 13 responden berusia 31 40 tahun, sebagian kecil (29,4 %) at au 10 responden berusia 21-30 tahun b. Karakteristik Agama Responden 6% Belum 91% Sudah sebagian besar (91,2%) atau 31 responden belum mendapat pelatihan tentang Universal Precaution. Sebagian kecil (8,8%) atau 3 responden sudah mendapat pelatihan tentang Universal Precaution. Islam 94% Kristen sebagian besar (94,1%) atau 32 responden Jurnal AKP 63

Data Khusus a. Tingkat Pengetahuan 15% 0% 12% 73% Sangat Baik Baik Cukup Kurang sebagian besar (73,5%) atau 25 responden memiliki pengetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil (11,8%) atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. b. Kepatuhan Perawat Tentang Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi 18% Sangat Cukup 0% 82% Tidak sebagian besar (82,4%) atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil (17,6%) atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip c. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan tentang Universal Precaution dengan Kepatuhan Prinsipprinsip Pencegahan Infeksi No Kepatuhan Tidak Cukup Sangat Total Tingkat Pengetahuan 1. Kurang 0 5 0 0 5 14,7% 2. Cukup 0 22 3 0 25 73,5% 3. Baik 0 1 3 0 4 11,8 4. Sangat Baik 0 0 0 0 0 TOTAL 0 28 6 0 34 100% Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah. Responden yang memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu. Dari hasil uji statistik Spearman Corelation menggunakan Software Computer didapatkan hasil p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak, berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip Adapun Tingkat korelasi 0,455 berada pada Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi... 64

rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang. Pembahasan 1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data sebagian besar (73,5%) atau 25 responden memiliki pengetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil (11,8%( atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. Pengetahuan adalah hasil dari ranah tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pendengaran, penciuman, raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengamatan dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi faktor umur, pendidikan, pengalaman, ekonomi dan informasi (Nursalam dan Pariani, 2001). Disamping itu, semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik cara menerima informasi, juga semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin tinggi pula pengetahuan (Notoatmojo, 2002). Dari hasil penelitian di atas didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahun cukup, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh fakor pendidikan serta sumber informasi yang yang belum memadai sehingga untuk meningkatkan pengetahuan perawat diperlukan pendidikan berkelanjutan dan penyediaan sumber informasi yang cukup yang mungkin bisa dari teman ke teman tentang prinsip-prinsip 2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare Kediri Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data bahwa sebagian besar 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsipprinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti disiplin dan taat (Sacket, 2002). Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dapat dikategorikan menjadi Faktor internal yaitu karakteristik yang dimiliki oleh perawat itu sendiri. Misal kepribadian. Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Alport, tahun 197 1) Jika kepribadian itu baik terhadap keluarga maka akan baik pula terhadap orang lain.. Selain itu motivasi juga mempengaruhi kepatuhan. Motivasi tersebut adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Eko, tahun 2008). Jika seseorang mempunyai motivasi untuk mempertahankan perilaku yang sesuai prosedur, maka kepatuhan akan meningkat Faktor Eksternal yaitu karakteristik yang dimiliki yang dimiliki dari luar diri perawat. Misal Karakteristik organisasi, karakteristik kelompok, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan. Untuk meningkatkan kepatuhan sebaiknya seseorang tersebut mempunyai kepribadian yang baik serta motivasi yang besar serta motivasi yang besar dalam menjalankan prinsip-prinsip 3. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare Kediri. Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data responden yang memiliki pengetahuan kurang (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah. Responden yang Jurnal AKP 65

memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu. Dari hasil uji statistik Spearman Corelation menggunakan Software Computer didapatkan hasil tingkat korelasi 0,455. Adapun tingkat korelasi 0,455 berada pada rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang. Jadi Interpretasi korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksidengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip Serta didapatkan tingkat signifikansi 0,007 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip Maka hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo yang menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh pengetahuan terbukti berdasarkan tabulasi silang tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu. Sebaiknya untuk meningkatkan pengetahuan dianjurkan untuk pendidikan lebih lanjut dan meningkatkan motivasi. Kesimpulan 1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare tahun 2010 adalah 73,5% atau 25 responden memiliki pngetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil 11,8% atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. 2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare Kediri adalah 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip 3. Ada hubungan yang signifikan p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak, berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsipprinsip Saran 1. Bagi perawat hendaknya berusaha untuk meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi serta berusaha mencari informasi tentang universal precaution. 2. Bagi institusi pendidikan hendaknya memberikan informasi yang cukup seputar universal precaution dan berusaha mengajak anak didik untuk menerapkannya. 3. Bagi peneliti lain sebaiknya lebih mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2002). Konsep Kepatuhan. http://spiritia.or.id (Download tanggal 07 Nopember 2009) Anonim. (2008). Kepatuhan perawat. http://blogspot.com (Download tanggal 07 Nopember 2009) Anonim (2005). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan Cetakan II. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM&PL Anonim. (2008). What Are Universal Precautions. http:www.ccohs.caloshanswers/ prevention/ppe/universal.html (Download : 01 Desember 2009) Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi... 66

Anonim (2008). Infeksi Nosokomial dan Kewaspadaan Universal. http://www.spiritia.org (Download : 01 Desember 2009) Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Alport. (1971). Kosep Kepribadian. http: //kepribadian.com (Download 20 Juni 2010) Eko. (2008). K onsep Penting Motivasi. http://motivasi.com.(download :21 Juni 2010) Fauzi, A (2008). Konsep Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Download 01 Desember 2009) Notoatmodjo, S. (1993). Ilmu kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Logcid. (2003). Ilmu kesehatan Masyarakat : Prinsip- Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Logcid (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam dan Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Logcid. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Lukman, Rohimin. (2008). Faktor -faktor Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Dowload : 20 Juni 2010) Yusron. (2008). Kewaspadaan Universal. http://www.aidsinfonet.org (Download tanggal 07 Nopember 2009) Jurnal AKP 67