PROTOTYPE SISTEM AKUISISI HIMAWARICAST UNTUK STASIUN BUMI PENGINDERAAN JAUH PEKAYON PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN-2016 1 Pendahuluan 1.1 latar Belakang Stasiun bumi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Pekayon, selama ini menerima data satelit MTSAT yang diakuisisi secara langsung melalui frekuensi L-band yaitu berupa High-Rate Information Transmission (HRIT). Namun didalam perjalanannya Japan Meteorological Agency (JMA) menghentikan layanan untuk data satelit MTSAT pada tanggal 4 Desember 2016 dan praktis data satelit MTSAT tersebut sudah tidak dapat diakuisisi lagi. Sebagai generasi berikutnya Japan Meteorological Agency (JMA) meluncurkan satelit hemawari-8 yang telah beroperasi sejak tanggal 8 April 2015. Data hasil pengamatan dari Himawari-8 penyebarannya dilakukan secara gratis dari Japan Meteorological Agency (JMA) melalui: 1. HimawariCloud. 2. HimawariCast. Lapan dalam hal ini stasiun bumi Pekayon mengakuisisi data satelit Himawari melalui penyebaran HimawariCast yang menggunakan jalur frekwensi C-Band. Dengan terpasangnya peralatan HimawariCast maka merupakan nilai tambah bagi perolehan data satelit lingkungan dan cuaca. 1
1.2 Permasalahan Berakhirnya masa orbit (live time) satelit MTSAT maka perolehan data satelit orbit geostasioner (MTSAT) untuk stasiun bumi Pekayon terhenti. oleh karena sebagai pengganti adalah satelit HimawariCast. 1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan: Memenuhi kebutuhan dan menjamin ketersediaan data satelit lingkungan dan cuaca secara berkesinambungan untuk kegiatan yang berada pada Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh khususnya dan LAPAN serta masyarakat pada umumnya. Sasaran: Terlaksananya penambahan system akuisisi HimawariCast dan tersedianya spare part dapat memberikan nilai tambah data satelit lingkungan dan cuaca (NOAA dan HimawariCast) secara cepat. 2 KONDISI EKSISITING DAN KEBUTUHAN DI GS PEKAYON 2.1 Kondisi eksisting GS Pekayon Stasiun bumi satelit lingkungan dan cuaca di Pekayon selama ini memiliki peralatan yang mampu menerima data satelit MTSAT, namun sejak awal bulan Desember satelit tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Maka perlu kontinuitas data satelit orbit geostasioner yaitu HimawariCast. 2
2.2 Kebutuhan Teknis Dengan kondisi peralatan akuisisi yang ada (existing) pada stasiun bumi Pekayon tidak dapat lagi menerima data satelit lingkungan dan cuaca yang memiliki spesifikasi teknis lebih tinggi dari sateli orbit geostasioner(himawari-8), maka system lama yaitu peralatan MTSAT dengan sendirinya sudah tidak berfungsi lagi oleh sebab itu sebagai pengganti adalah peralatan akuisisi data satelit HimawariCast yang menggunakan jalur C-Band yang memiliki persyaratan adalah sebagai berikut: - Antenna 2,4 meter. - BPF - LNB - Receiver DVB-S2 - Software ingest dan prosessing Gambar.1 Sistem alur data stasiun bumi penerima data satelit himawari-8 3
3. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis system akuisisi HimawariCast dan spare part L-Band stasiun bumi Pekayon sebagaimana table 3-1 di bawah ini: Table 3-1 Spesifikasi teknis system akusisi HimawariCast No. Spesifikasi Jumlah Rincian 1. Himawari Cast -8 1 sistem Antenna frekuensi downlink 3,7 sampai 4.2 GHz. Diameter 2.4-m Jenis Receiver DVB-S2 Modulation: QPSK FEC: 3/5 Roll-off factor: 0.2 Symbol rate: 2,586.148 ksps Frequency: 4,148.000 MHz (C-band) Polarization: Linear (JCSAT-2A: vertical, JCSAT-2B: horizontal) Packet Identifier (PID): 1001 (0x3E9) LNBs Norsat C-BAND PLL LNB 3120F (singlepolarized) NJRC C BAND PLL LNB NJS8486H (singlepolarized ) BPFs Satcom MFC Series 7893D C-Band Band-pass Filter Computer CPU: 2 GHz or more Memory: 4 GB or more (8 GB or more can be even better.) OS: Windows 7 (64-bit), Windows Server 2008 (64-bit)* Software for processing and displaying received data 4
4. SISTEM ANTENA PEENRIMA HIMAWARI-8 PKY.3 Antena C-Band Dartcom 3.5 m Stasiun Bumi Pekayon Lat : 6⁰ 20 35.16 LS Long : 106⁰ 51 30.76 BT Ketinggian : 63 m Sistem Antena C-Band 3.4 4.2 MHz Polarization Circular IF = 950-2150 MHz G/T > 17.7 db/k at 5 deg elevation Diameter 3.5 m tanpa Radome Menerima data satelit Himawari-8 Gambar.2 Sistem konfigurasi stasiun bumi penerima data satelit himawari-8 5
Gambar 3. Arsitektur sistem Stasiun Bumi penerima data res rendah di Pekayon 6